Chapter 3

Pukul satu siang, sesuai dengan janji, Liora sudah berada di restaurant Itali tempat dimana client nya meminta untuk bertemu.

Dia kembali mengecek arlojinya yang sudah menunjukkan pukul 13.15, sudah lewat lima belas menit dari waktu yang dijanjikan. Tapi nampaknya belum ada tanda-tanda kedatangan orang dari Emperor. Liora yang sudah sangat lapar karena belum makan apapun dari pagi kecuali segelas susu, mulai uring-uringan. Batinnya mulai menggerutu.

Untuk menetralisir rasa kesalnya dia mengambil gelas air minum di meja itu.

“Maaf atas keterlambatan saya.”

Tiba-tiba dari arah belakang, suara baritone seseorang berhasil membuatnya terkejut setengah mati hingga Liora tersedak saat sedang meneguk air mineral.

“Uhuk… Uhuk… Uhuk…” Liora terbatuk dan sebagian air tumpah membasahi kemeja biru dongker dan celana putihnya. Dia segera mengambil lap yang terletak di atas meja dan segera mengelap mulut dan pakaiannya yang basah terkena tumpahan.

“Maaf anda tidak apa-apa?” Kai merasa bersalah karena telah membuat wanita itu tersedak. Padahal dia tidak bermaksud untuk melakukannya.

Setelah sedikit tenang Liora menatapa ke arah seseorang yang kini sudah duduk di hadapannya dengan raut wajah yang menunjukkan rasa bersalah.

“Ya, saya hanya terkejut tadi,” jawab Liora setenang mungkin. Padahal dia tadi hampir mati karena tersedak dan terkejut.

Untuk beberapa saat Kai hanya menatap ke arah gadis yang duduk di hadapannya itu. Tatapannya menelisik, mengingat-ingat kembali dengan wajah yang tampak sangat familiar baginya.

Hal yang sama ternyata juga dilakukan oleh Liora, dia juga tengah mengingat-ingat dengan seseorang yang ada didepannya saat ini.

“Apakah anda Kai? Kai Altair? Alumni SMA Ursa Mayor?” Tanya Liora sejurus kemudian saat sebuah nama dan wajah itu kembali terlintas di kepalanya.

“Iya betul, itu saya. Lalu kamu Liora Isabella, kan?” Kai balik bertanya, memastikan jika dugaannya tidak salah.

Liora mengangguk penuh semangat, “ya ampun, Kai, gak nyangka kita bisa ketemu kayak gini. Apa kabar?”

Sorot mata Liora memancarkan binar bahagia. Seseorang yang sudah lama tidak pernah dia dengar lagi tentang kabar dan keberadaannya. Sekarang, di siang ini, tanpa diduga semesta mempertemukannya kembali.

“Aku baik. Ngomong-ngomong, jadi kamu designer interior dari Amalthea yang akan bertanggung jawab di proyek resort milik Emperor?” Kai memastikan jika orang yang harus ditemuinya siang itu dari Amalthea memang Liora orangnya.

“Iya betul, aku yang bertanggung jawab untuk design Emperor Resort di Bali,” jawab Liora membenarkan. Saat ini rasa kesal dan lapar Liora seketika lenyap.

“Kamu belum pesan makan?” Tanya Kai saat melihat meja makan mereka masih kosong.

“Belum, hehehe…”

Kai lalu memberi tanda kepada seorang waiter yang berdiri tidak jauh dari mejanya untuk meminta buku menu. Tidak berapa lama waiter tersebut datang dengan membawa buku menu untuk mereka berdua.

Keduanya mulai menentukan menu makanan dan minuman yang ingin mereka pesan. Sang waiter dengan sigap dan cermat menulis pesanan keduanya.

“Jadi, kita mau bahas sekarang untuk design-nya?” Tanya Liora disela mereka menunggu pesanan datang. Dia sudah bersiap mengelurkan tab dan sebuah map berisi file-file dari dalam tasnya.

“Ya, boleh.”

Gadis itu menyerahkan map hitam pada Kai dan memperlihatkan layar tab nya. Liora mulai menjelaskan design yang sudah dibuatnya berdasarkan dari hasil meeting antara konsultan perusahaannya dengan pihak Emperor di Bali dua minggu lalu. Design resort tersebut cenderung bergaya klasik dengan dominasi warna-warna earth tone.

Diskusi mereka terinterupsi dengan kedatangan makanan yang telah mereka pesan tadi.

“Design kamu tadi sudah ok, hanya sepertinya aku ada beberapa revisi. Tapi nanti akan kita bicarakan setelah selesai makan,” ucap Kai.

“Oke… Oh ya ngomong-ngomong, setelah kita lulus kamu lanjut kuliah di luar negeri? Solanya orang yang bener-bener menghilang setelah kelulusan itu cuma kamu, yang gak tahu kabarnya lagi dan bahkan gak pernah datang ke acara reuni sekolah,” Liora kembali memulai obrolan. Ada rasa penasaran yang menggelitik hatinya mengenai seorang Kai Altair.

“Ya, aku melanjutkan kuliah ke US,” jawab Kai singkat.

Liora mengangguk, “Pantes kamu kaya hilang ditelan bumi, hehehe…” Timpal Liora dengan tawa kecilnya.

Kai hanya menanggapinya dengan tersenyum.

Diam-diam gadis itu memandang ke arah Kai yang tanpa sengaja pandangan mereka saling bertemu saat Kai juga reflek mentap ke arah Liora. Untuk sepersekian detik pandangan mereka saling terkunci. Iris mata hazel natural milik Kai mampu menghipnotis Liora untuk beberapa saat. Mata itu adalah mata terindah yang sejak dahulu Liora kagumi.

“Kamu tahu Kai, dulu aku pernah bilang sama kamu kalau iris mata kamu itu indah kan? Kamu inget gak?” Secara blak-blakan Liora mengakui kekagumannya pada pria itu. Lagi pula dia sudah pernah mengatakan itu sebelumnya pada Kai, tentu jika Kai mengingatnya.

Kai mengangguk, “aku juga inget dulu ada seorang cewek yang hampir tenggelam di kolam renang dan setelah aku tolong tiba-tiba otaknya seperti hilang kewarasan. Memuji mata seorang pria lalu memintanya untuk menjadi pacarnya,” jelas Kai dengan dibarengi tawa kecilnya saat mengingat kembali memori konyol tersebut.

Liora yang diingatkan dengan kenangan gila itu seketika tawanya meledak. Seandainya ini bukan di restaurant, dia yakin jika saat ini dia akan tertawa terpingkal-pingkal mengingat kembali kenangan itu.

“Aku inget banget kamu langsung bilang gini, “jangan mengatakan hal omong kosong” mana muka kamu datar banget lagi, hahaha….”

Ah, seandainya Kai tahu bahwa saat Liora mengutarakan perasaannya kala itu, bukanlah hal omong kosong seperti yang Kai fikir. Itu sungguh-sungguh dari dalam lubuk hati terdalamnya.

Kai adalah cinta pertamanya. Pria yang diam-diam sudah dia kagumi sejak hari pertama mereka masuk sekolah sebagai siswa baru di SMA.

“Itu sangat konyol tapi lucu,” celetuk Kai sambil tertawa.

Liora kembali lagi pada kesedarannya setelah tadi alam fikirannya melayang ke masa lalu. Entah kenapa desir aneh yang dahulu pernah dia rasakan saat melihat Kai, kini kembali muncul.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!