Chapter 2

[Aku dilamar oleh Abian kemarin]

Sebuah pesan singkat dikirimkan oleh Liora kepada sahabatnya Tara dan Natasha yang juga merupakan atasannya. Dengan senyuman di wajahnya layaknya seorang gadis remaja yang baru jatuh cinta, Liora menunggu balasan sahabatnya. Namun, fokusnya langsung teralihkan oleh suara ketukan pada pintu kamarnya yang dibarengi munculnya kaka iparnya—Rania dari balik pintu.

“Neng, ayo keluar. Abian sama keluarganya udah datang.”

Ya, tepat pukul tujuh malam keluarga Abian sudah tiba di kediaman rumah orang tua Liora. Meja makan di rumah orang tuanya sudah penuh dengan berbagai jenis masakan sunda yang dimasak sepenuh hati oleh ibunya dan dibantu oleh kakak iparnya tentu saja. Lalu apa kontribusi Liora? Jangan ditanya tentu tidak ada.

Dalam urusan masak-memasak Liora memang akan melambaikan bendera putih. Gadis itu hanya tahu membuat masakan sederhana, seperti menggoreng dan merebus. Beruntungnya, Abian adalah tipe pria yang tidak terlalu banyak menuntut pada Liora, terutama dalam hal memasak. Pria itu sejak awal sudah tahu jika wanita yang dicintainya bukanlah seseorang yang suka memasak, dan itu bukanlah masalah bagi Abian. Baginya menikah dengan seseorang bukanlah untuk menuntut orang tersebut agar bisa melakukan ini dan itu yang belum tentu disukainya. Tapi menikah adalah tentang saling memahami dan bertumbuh bersama. Hal-hal remeh seperti memasak bukanlah sesuatu yang penting untuk diributkan.

“Kami merasa senang Liora sebentar lagi akan menjadi bagian dari keluarga kami. Kami benar-benar tidak sabar untuk menimang cucu,” ucap Lina— ibu Abian, yang disambut oleh tawa semua orang di meja makan tersebut.

"Nanti kalau sudah menikah sama Abian, inget neng harus bersikap dewasa. Jangan suka ngambek-ngambek gak jelas kan kasihan Abiannya," seloroh Mario, kakak Liora dengan nada menggoda.

Liora menimpali ucapan Mario dengan tatapan tajam yang siap merobek mulut kakaknya yang kini malah tengah tertawa puas.

"Maaf ya, mereka berdua memang sejak kecil suka usil satu sama lain, padahal aslinya saling sayang," ucap Rahma kepada keluarga calon besannya itu.

Kedua orang tua Abian tidak mempermasalahkannya, mereka malah bahagia melihat keluarga Liora yang begitu hangat dan harmonis.

Acara makan malam itu terasa begitu hangat dan menyenangkan. Kedua orang tua Abian dan orang tua Liora telah bersepakat untuk menggelar acara lamaran resmi anak-anak mereka bulan depan, dan untuk acara pernikahan, baik Liora dan Abian meminta agar digelar tiga bulan setelah acara lamaran. Kedua keluarga menyepakati.

setelah acara makan malam tersebut, kedua orang tua Abian sudah pulang terlebih dahulu. Sedangkan Abian saat ini masih duduk di kursi teras bersama Liora.

"Kamu gak menyesal kan mau menikah sama aku?" Tanya Liora iseng.

Abian tersenyum mendengar pertanyaan konyol tersebut, "aku mungkin akan menyesal kalau gak menikah sama kamu."

Liora terkekeh, "gombal banget."

"Ra, kamu tahu dari awal aku kenal kamu waktu kita masih dibangku kuliah, aku udah jatuh cinta sama kamu.bkamu tahu kan, betapa lamanya perjuangan aku untuk akhirnya bisa meluluhkan hati kamu? Aku mungkin saat ini jadi orang yang paling bahagia karena bisa menikah dengan wanita yang aku cintai."

Liora tersenyum tersipu mendengar penjelasan Abian. Tentu dia ingat bagaimana kegigihan pria itu untuk meyakinkan dirinya. Dan Liora rasa keputusannya tidak salah untuk memberikan kesempatan hatinya terbuka untuk Abian, setelah bertahun-tahun lamanya dia terjebak pada perasaan cinta di masa lalu dengan seseorang.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!