Bab 3

Aku berharap di kehidupan ku kali ini, keluarga ku menyayangi ku. Sejak hari dimana ayah menggendongku, hampir setiap hari ayah datang ke kamarku sambil membawa mainan baru. Tapi di suatu hari, ayah membawa sesuatu yang lain..

#Beberapa bulan kemudian

"Sehat selalu untuk Baginda Kaisar" para dayang dan pelayan serentak mengucapkannya.

"Apakah putriku sudah makan?" ayah bertanya pada ibu asuh ku, namanya Reina.

"Sudah baginda. Tuan Putri baru selesai makan" jawab Reina.

"Wahh, ayah datang lagi. Kali ini apa lagi yang dia bawa? Aku sudah muak karena setiap hari selalu di belikan mainan baru! Tapi apa boleh buat. Tapi sepertinya hari ini ayah tidak membawa mainan apa apa? Akhirnya!! Hari ini adalah hari keberuntunganku TwT" aku berbicara dalam hati.

"Kyaaa, agaahhh! (ayah)" panggil ku.

"Apakah kamu baik baik saja Zeria?" tanya ayah.

"Igahh, anyaa ungah! (iya, tentu saja!)"

"Lihat ini, ayah membawakan sesuatu untuk mu" kata ayah sambil mengeluarkan sebuah buku.

"Hah? Buku?" aku bertanya dalam hati.

"Ungaa jagahh? (buku apa itu?)" tanya ku.

"Wahh, apakah Zeria ku tertarik dengan buku ini?" ayah bertanya padaku.

"Igaahh! (Iyaa!)"

"Baiklah, akan ayah bacakan!" kata ayah.

 

Ayah mengangkatku ke pangkuannya, lalu membacakan buku itu. Saat ayah membuka halaman pertama, aku melihat ada gambar ayah di situ.

 

"Ini adalah buku penjelasan keluarga kekaisaran yang baru selesai di buat" kata ayah.

"Igii agahh! (Ini ayah!)" kataku sambil menunjuk ke gambar yang ada di buku.

"Waahh, putri ku ini hebat sekali. Iya itu ayah, lalu di bawahnya tertulis nama ayah. 'Louise Sharman Arendelle' itulah nama ayah. Lalu di halaman ini... " ayah tidak melanjutkan kata katanya.

"Kenapa ayah diam? Memangnya ada apa di halaman yang ini?" aku melihat halaman yang satunya, dan tampak gambar seorang wanita yang sangat cantik berambut coklat.

"Halaman yang ini kita lewati saja ya" kata ayah sambil memasang wajah agak sedih.

"hmm? Kenapa? Memangnya ada apa dengan wanita itu? Tapi, baiklah. Karena sepertinya ayah tidak terlalu suka membahasnya" dalam hati.

"Inyyaahh! ( baiklah)"

"Hem, anak baik! Baiklah halaman selanjutnya adalah, oh?" ayah berhenti lagi.

"Ada apa lagi?" aku melihat ke arah buku dan tampak seorang anak laki laki berambut hitam seperti ayah.

"Agahh, inyaa apaa? (ayah, dia siapa?) " ku bertanya pada ayah.

"Apakah kau bertanya, siapa dia?" jawab ayah lalu bertanya lagi padaku.

"heemm" kataku sambil mengangguk.

"Baiklah, anak ini adalah Lucas Xenxes Arendelle" kata ayah.

"Xenxes Arendelle? Apakah dia pangeran di kekaisaran ini? Karena namanya mirip dengan namaku." dalam hati

"Unggah? ( dia siapa)" tanyaku.

"hemm? Yahh,walaupun aku tidak mengerti apa yang kau katakan. Tapi sepertinya kau bertanya siapa anak ini, iya kan?" tanya ayah.

"heemm" aku mengangguk.

"Baiklah, dia adalah kakak mu".

"Kakak? Aku punya kakak? Tapi kenapa aku tidak pernah lihat dia ya? Sekarang ini usiaku sudah 5 bulan, tetapi aku tidak pernah melihatnya" kataku dalam hati.

"Akak ianaa? (kakak dimana)" tanyaku pada ayah.

"Hmm? Dia bicara apa?" ayah bertanya pada Reina.

"Sepertinya Tuan Putri bertanya pangeran ada dimana? Betul kan Tuan Putri?" Reina bicara sambil tersenyum.

"Igahhh (Iyaa)" jawabku sambil mengangguk.

"Benar juga, sepertinya Lucas jarang keluar kamar setelah kematian Callista. Apakah dia tidak pernah kemari sekali pun?" Tanya ayah.

"Iya Baginda, bahkan saya hampir tidak pernah melihat pangeran keluar dari kamarnya"

"Siapa Callista? Apakah dia adalah orang yang penting bagi kakak? Di sini tidak tertulis apa apa, di buku ini hanya di tuliskan nama, usia, dan jabatan. Usia kakak 7 tahun? Ternyata dia masih kecil" ucapku dalam hati.

"Apakah kamu ingin bertemu dengan Lucas?" tanya ayah kepadaku.

"Ndak (tidak)" kataku sambil mengelengkan kepala.

"Karena sepertinya keadaan kakak sedang tidak baik, lebih baik untuk tidak menemuinya. Karena pasti suatu hari nanti aku akan bertemu dengan kakak kalau sudah waktunya"

#Beberapa Hari Kemudian

 

Aku di ajak berkeliling bersama Reina. Istana ini begitu besar, sampai bisa membuatku tersesat. Kami berkeliling selama kira kira 3 jam. Tapi ternyata, istana yang sudah di kelilingi selama 3 jam itu hanyalah istana Putri? Itu artinya, istana itu adalah milik ku.

 

"Tuan Putri, selanjutnya kita akan ke Istana Pangeran" kata

Reina.

"Ahh, ata eem eteai? (Apa belum selesai?)" tanya ku.

"Hmm? Saya tidak terlalu mengerti Tuan Putri mengatakan apa. Tapi akan saja jelaskan bahwa di kerajaan ini ada 4 istana. Yaitu istana Putri, istana Pangeran, istana Ratu, dan istana utama. Tapi kita baru mengelilingi istana Putri saja. Apakah Tuan Putri sudah lelah?" tanya Reina kepadaku sambil memasang wajak cemas.

"Ndakk! (tidak)" jawabku sambil menggelengkan.

"Baiklah! Kalau begitu, sekarang kita menuju ke istana selanjutnya" ucap Reina.

 

Walaupun aku di gendong oleh Reina selama mengelilingi istana, tetapi aku tetap merasa lelah. Untuk sampai ke istana selanjutnya, kami melewati taman mawar merah yang indah. Jalan yang dihiasi oleh bunga mawar merah yang indah, adalah jalan menuju ke istana pangeran. Jarak antara istana ku dan istana pangeran tidak terlalu jauh. Kami hanya perlu berjalan selama 5 menit.

 

#Istana Pangeran

"Tuan Putri, ini adalah Istana Pangeran" ucap Reina.

"uuaahhh, antik! (cantik!)" kataku sambil tersenyum.

"Apakah Tuan Putri ingin berkeliling?" tanya Reina kepada ku.

"Heem!" jawabku sambil mengangguk.

 

Kami mengelilingi Istana Pangeran yang indah itu. Lalu Reina menjelaskannya secara rinci tentang ruangan ruangan yang ada di Istana itu, tapi...

 

"Tuan Putri, ruangan ini adalah perpustakaan pribadi Pangeran, biasanya tidak ada yang boleh masuk kesini tanpa izin beliau" Kata Reina menjelaskan, tapi tiba tiba.

"Siapa itu?" kata orang yang tiba tiba muncul dari perpustakaan.

"Ah! Salam bagi Yang Mulia Pangeran!" ucap Reina dan beberapa pengawal yang mengawal kami.

"Pangeran? Berarti dia kakak ku?" ucapku dalam hati.

"Siapa ini?" tanya Pangeran pada Reina.

"Beliau adalah Tuan Putri Luczeria, Pangeran" jawab Reina sambil sedikit menundukkan kepala.

"Luczeria? Bawa dia ke dalam" kata Pangeran.

"Baik pangeran"

#Perpustakaan

"Para dayang dan pengawal keluar, tinggalkan aku berdua dengannya" perintah Pangeran.

"Baik pangeran" jawab mereka sambil meninggalkan perpustakaan.

"Sebenarnya ada apa ini? Kakak melihatku seperti ingin mengintrogasi diriku, bahkan dia sampai menyuruh semua orang untuk keluar. Semoga saja tidak terjadi hal buruk!!"

Terpopuler

Comments

shana 3108

shana 3108

lanjut lagi ya thor

2021-07-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!