Suasana di perpustakaan seketika berubah menjadi sunyi dan canggung. Aku bingung apa yang akan terjadi setelah ini, kakak juga tidak mengatakan apa pun. Sebenarnya kenapa dia menyuruhku masuk kesini?.
"Apakah kamu tau apa yang terjadi setelah kamu lahir?" kakak tiba tiba bicara.
"Agah? (apa?)" kataku sambil memiringkan kepala.
"Setelah kamu lahir, semua berubah. Sudah 5 bulan sejak kamu lahir. Dan sudah 5 bulan juga aku tidak bertemu dengan ibu" kata kakak sambil menahan air matanya.
"Ibu? Sebenarnya apa yang terjadi dengan ibu? Memangnya ibu pergi kemana selama 5 bulan ini? Aku bahkan tidak pernah melihat wajah ibu. Sebenarnya apa yang terjadi setelah aku lahir?" aku bertanya dalam hati.
"Karena kau lahir, aku jadi tidak bisa bertemu dengan ibu lagi. Sebenarnya kenapa kamu harus lahir?!" Kakak berteriak padaku.
"Memangnya apa yang telah ku lakukan? Dan kenapa kakak semarah itu padaku?" aku berbicara dalam hati.
Aku tidak tau apa yang terjadi pada diriku. Tapi tanpa kusadari, air mataku tiba tiba mengalir. Aku menangis karena kakak membentak ku, padahal di kehidupanku yang sebelumnya, aku selalu di bentak bahkan di pukul tapi aku tak pernah menangis. Lalu kenapa hanya karena di bentak oleh kakak yang masih berusia 7 tahun saja aku menangis? Kakak yang terkejut karena melihatku menangis, langsung diam dan perlahan memelukku.
"Ahh, maaf. Aku tidak berniat membuatmu menangis, aku tak sengaja membentakmu karena terbawa suasana. Maaf ya, Zeria" kakak bicara sambil memelukku dan menurunkan nada bicaranya.
"Mmm!" aku menjawab sambil mengangguk.
"Karena aku begini, jangan kira kalau aku sudah memaafkanmu. Aku masih belum memaafkanmu, karena kamu telah membuatku tidak bisa bertemu dengan ibu" Kakak bicara seperti itu lagi, namun kali ini ia bicara dengan halus.
"Ahh, baiklah. Walaupun aku tidak tau apa yang terjadi, tapi aku akan membiarkan mu kali ini" ucapku dalam hati.
"Eangna aaa ang eali? ( memangnya apa yang terjadi?)" tanyaku pada kakak.
"Hah? Apa yang kau katakan?" kakak bertanya kembali karena tidak mengerti apa yang ku katakan.
"Haah, andai saja kau tidak menyuruh Reina keluar, mungkin dia bisa membantu mu untuk men-translete perkataanku. Karena mungkin hanya dia yang mengerti kata kataku" aku mengeluh dalam hati.
"Enda! (tidak!)" kataku sambil menggelengkan kepala.
"Haah? Baiklah. Tidak ada yang ingin kubicarakan lagi denganmu. Karena percuma saja aku bicara pada anak berumur 5 bulan, kau tidak akan mengerti apa yang ku katakan" Kakak berkata begitu dengan wajahnya yang dingin.
"Apa kau meremehkan ku kak?" aku berkata dalam hati dengan perasaan sedikit kesal.
"Ogohh! (Bodoh!)" kataku.
"Aku tak peduli dengan apa yang kau katakan, karena aku tidak mengerti perkataan mu. Aku akan menyuruh pelayanmu untuk menjemput mu masuk" kakak pergi meninggalkan perpustakaan dengan wajah dinginnya. Namun di mataku, dia terlihat seperti sedang menahan air mata.
Setelah kakak meninggalkan perpustakaan, para dayang dan pengawalku masuk ke perpustakaan untuk menjemput ku. Kami tidak melanjutkan berkeliling, kami langsung kembali ke Istana Putri. Dan sejak hari itu, sudah 3 bulan berlalu. Tetapi aku tidak pernah bertemu dengan kak Lucas lagi.
#Kamar Zeria
"Tuan Putri, ada yang ingin bertemu dengan anda" ucap seorang pengawal.
"Bailah (Baiklah)" jawabku sambil mengangguk.
"Siapa orang yang datang untuk menemui ku?" tanyaku dalam hati.
"Sudah lama kita tidak bertemu ya, Zeria. Kira kira sudah 3 bulan berlalu sejak terakhir kali kita bertemu, iya kan?" tiba tiba ada orang yang bicara kepadaku.
"Ahh, suara ini.....Kak Lucas?" tanyaku dalam hati.
Dan ternyata benar Kak Lucas datang ke kamarku, namun aku tidak tau ada tujuan apa dia datang ke kamarku secara tiba tiba.
"Kak Ucas? (Kak Lucas?)"
"Wahh, ternyata sekarang kau sudah mulai bisa bicara dengan jelas ya Zeria. Walaupun masih tidak terlalu jelas" kata Kak Lucas dengan nada sedikit mengejek.
"Ighaa! (Iya!)" kataku sambil tersenyum lebar ke arahnya.
"Ahh" Gumam Kak Lucas.
Kak Lucas terlihat terkejut saat melihatku tersenyum, lalu dia langsung memalingkan wajahnya kearah lain. Wajahnya terlihat sedikit memerah, lalu Kak Lucas tersenyum. Itu adalah pertama kalinya aku melihat Kak Lucas tersenyum.
"Sekarang aku mengerti" kata kak Lucas
"Hah? Mengerti apa? Apa yang sudah kau mengerti kak?" aku bertanya dalam hati.
"Sekarang aku mengerti kenapa Ibu lebih memilih melahirkan mu daripada menyelamatkan hidupnya sendiri, mungkin itu karena kamu sangat manis dan cantik" Kakak berkata begitu sambil tersenyum ke arahku.
"Ahh, atu antik? ( ahh, aku cantik?)" tanyaku kepada kakak.
"Tentu saja. Selama ini aku selalu memperhatikan mu, walaupun dulu aku pernah marah kepadamu, tetapi aku tidak membencimu" kata kakak dengan raut wajah lesu.
"Tentu saja aku tau bahwa kau tidak membenciku kak, karena setelah kau membentakku, kau terlihat merasa bersalah" kataku dalam hati.
"Ulang tahunmu tinggal beberapa bulan lagi kan?" tanya kakak.
" Benar Pangeran, sekarang Tuan Putri sudah berusia 7,5 bulan. Jadi ulang tahun Putri tinggal 4,5 bulan lagi" jawab Reina.
"Jika ulang tahunmu tinggal 4,5 bulan lagi, berarti di hari ulang Tahunmu adalah musim gugur. Iya kan Reina?" tanya Kakak pada Reina.
"Benar pangeran" jawab Reina.
Tuan Putri Luczeria lahir pada musim gugur tahun lalu, tepatnya pada tanggal 20 September. Sedangkan saat ini di kekaisaran sedang musim semi, banyak bunga yang tumbuh di dalam taman istana.
"Apakah ulang tahunku yang pertama ini, akan dirayakan oleh keluarga ku? Sebelumnya aku tidak pernah merayakan ulang tahunku dengan keluargaku. Jika Kakak dan Ayah merayakannya, ini akan jadi yang pertama untukku" Aku berharap dalam hati.
"Baiklah! Sudah ku putuskan! Di hari ulang tahunmu yang pertama, akan dirayakan pesta yang sangat besar!" Kata kak Lucas dengan semangat.
"Ehh, keapa? (ehh, kenapa?)" tanyaku.
"Apa yang dikatakan olehnya, Reina?" tanya Kak Lucas pada Reina.
"Tuan Putri bilang, kenapa Pangeran ingin merayakan ulang tahunnya. Benar kan Tuan Putri" Reina menjawab, lalu tersenyum padaku.
"Iyaa" aku mengangguk.
"Ohh, tentu saja harus dirayakan. Karena kau adalah wanita pertama yang lahir sebagai Tuan Putri di kekaisaran ini. Dalam sejarah sebelum kau lahir, semua Kaisar dan Ratu terdahulu tidak pernah mempunyai anak perempuan. Kekaisaran ini tidak pernah mempunyai seorang Tuan Putri sebelumya, tapi sekarang berbeda. Karena kau adalah Tuan Putri pertama! Benar kan Ayah?" kak Lucas yang sedang menjelaskan, langsung melirik ke arah jendela di dekat pintu.
"Benar sekali. Ternyata kau sudah banyak berubah ya, Lucas? Hebat sekali karena kau bisa merasakan kehadiranku, bahkan prajurit tingkat atas pun tidak bisa merasakan" kata ayah sambil sedikit tersenyum.
"Hah? Sejak kapan ayah ada di sana? Kenapa aku tidak merasakan hawa kehadirannya? Bagaimana hal ini bisa terjadi?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Palak Bapak kao
smoke weep every day
2020-10-28
2
Rahma Shafiyah
Mana ini lanjutannyaaa udah gasabarrr
2020-07-08
8
Kitsune Udon
Mohon bantuannya ya
2020-07-01
20