Bab 5

"Hah? Sejak kapan ayah ada di sana? Kenapa aku tidak merasakan hawa kehadirannya? Bagaimana hal ini bisa terjadi?"

"Jadi, bagaimana? Apakah kamu mau kalau ulang tahunmu dirayakan?" Tanya Louise pada Zeria.

"Iya!" jawabnya.

"Baguslah kalau kau menyukainya, Zeria. Karena ayah sudah di sini, aku permisi" Awalnya Lucas menatap Zeria sambil tersenyum, tapi setelahnya dia menatap Louise dengan tatapan dingin. Lalu meninggalkan ruangan.

"Hmm? Ada apa dengan mereka berdua? Sepertinya hubungan mereka tidak terlalu baik." Pikir Zeria setelah melihat mereka berdua.

Hubungan antara anak dan ayah yang satu ini memang tidak baik. Bahkan saat Lucas memberi salam saat akan menunggalkan ruangan pun, Louise dan Lucas saling menatap dengan tatapan dingin. Tatapan itu tidak bisa disebut sebagai tatapan antara ayah dan anak.

"Ada apa? Sepertinya kamu memikirkan sesuatu?" Tanya Louise.

"Idak ada apa apa! (Tidak ada apa apa!)" jawabnya sambil tersenyum.

"Baiklah. Tapi, kau ingin hadiah apa saat ulang tahunmu nanti?" Louise bertanya lagi.

"Telelah ayah adja! (Terserah ayah saja!)"

"Baiklah. Kalau begitu, ayah akan kembali bekerja dulu. Kalau ada yang kamu butuhkan, langsung bilang saja"

"Ailah ayah (Baiklah ayah)" jawab Zeria.

Louise pergi meninggalkan kamar Zeria. Zeria memang tersenyum seperti tidak mempunyai beban pikiran, namun di hatinya masih ada sesuatu yang mengganjal. Beberapa hari setelahnya, Zeria memutuskan untuk mencari tahu tentang semua hal di dunia tempatnya terlahir kembali ini. Mulai dari dalam Istana, sampai di luar istana.

"Leina, ayo alan alan! (Reina, ayo jalan jalan!) " Zeria bilang pada Reina yang berada tidak jauh dari dirinya.

"Tuan Putri ingin jalan jalan?" tanya Reina.

"Iya!"

"Baiklah, saya akan menyiapkan pakaian Tuan Putri dulu" jawab Reina, lalu dia pergi ke Dressroom untuk mengambil pakaian.

"Tuan Putri, anda ingin baju yang merah atau yang hijau?" Tanya Reina sambil menunjukan pakaian yang ada di tangannya.

"Meah! (Merah!)"

"Baiklah, sekarang saya akan mengganti pakaian anda" kata Reina.

Setelah beberapa saat, Zeria dan Reina pun keluar dari kamar dan berjalan menuju taman. Reina mengetahui bahwa salah satu hal yang paling di sukai Zeria adalah bunga mawar berwarna merah.

"Ungana antik (Bunganya cantik)" kata Zeria.

"Benar, bunganya cantik. Tapi kenapa Tuan Putri menyukai bunga mawar merah? Bukankan bunga mawar itu berbahaya karena memiliki duri yang tajam?" Tanya Reina.

"Enda! Unga awal itu antik! Atu uka unga awal elah alena walnana epelti walna mata kak Ucas! (Tidak! Bunga mawar itu cantik! Aku suka bunga mawar merah karena warnanya seperti warna mata kak Lucas!)"

"Tuan Putri menyukai warna mata Pangeran?" Tanya Reina.

"Iya! Atu uka! (Iya! Aku suka!)" Jawab Zeria.

"Tunggu dulu. Bagaimana caranya Reina bisa mengetahui apa yang kukatakan? Padahal aku sendiri pun tidak terlalu paham dengan kata kata yang ku ucapkan. Apakah ini yang dinamakan kekuatan seorang ibu asuh?" Zeria bicara dalam hati.

Mereka berdua mengelilingi taman dengan waktu yang cukup lama. Zeria yang sangat menyukai mawar merah pun nampaknya sudah mulai lelah, karena terlalu lama berada di luar.

"Tuan Putri, sepertinya anda sudah lelah. Apa anda ingin kembali ke kamar?" Tanya Reina.

"Enda! (Tidak!)" jawab Zeria

"Kalau begitu, apakah masih ada tempat yang ingin anda kunjungi?" Tanya Reina lagi.

"Iya. Atu au aca uku! (Iya! Aku mau baca buku!)" jawab Zeria dengan senyuman.

"Saya sudah menduga bahwa anda menyukai buku. Karena setiap hari saat di kamar, anda selalu membaca buku dongeng ataupun buku lainnya" kata Reina.

"Yahh, aku juga tidak tahu. Dulu aku selalu di paksa belajar terus menerus. Papa dan mama pun selalu memaksaku membaca buku setiap waktu. Dan tanpa ku sadari, aku jadi tidak bisa melewati hari tanpa membaca buku, dan aku jadi menyukai buku" Kata Zeria dalam hati.

"Kalau begitu sekarang kita akan ke perpustakaan. Tapi kalau kita jalan kaki, pasti akan lama. Bagaimana kalau kita menggunakan sihir teleportasi saja?" kata Reina.

"Sihil Telepoltasi?!"

"Iya. Apakan Tuan Putri tidak tahu?" Tanya Reina.

"Enda(Tidak)" kata Zeria sambil menggelengkan kepala.

"Sihir? Kenapa aku tidak mengetahuinya? Kenapa aku tidak sadar bahwa di dunia ini ada sihir? Padahal saat itu pun ayah tiba tiba muncul, mungkin karena sihir. Kenapa aku baru tahu sekarang?" Pikirnya.

"Kalau begitu, akan saya beri tahu. Tapi sebelum itu, kita pindah ke dalam lebih dulu, karena sepertinya anda kepanasan" Kata Reina.

Reina mengeluarkan sebuah batu kecil cantik dari dalam sakunya, dan membacakan sesuatu. Lalu dalam hitungan detik, mereka sudah ada di perpustakaan.

#Perpustakaan

"Kalau begitu, izinkan saya untuk menjelaskannya Tuan Putri. Di semua Kekaisaran yang ada di dunia ini, hanya ada 6 batu sihir di setiap kekaisarannya. Bentuknya juga bermacam macam, ada yang berbentuk perhiasan, ada yang di letakkan di pedang ataupun lainnya. Batu sihir adalah perantara saat hendak menggunakan sihir teleportasi. Jadi jika tidak memiliki batu sihir, maka sihir teleportasi tidak dapat digunakan. Batu sihir juga hanya di berikan kepada Kaisar, Ratu, pangeran, dan Tuan Putri. Lalu saya sebagai ibu asuh Tuan Putri diberi izin untuk meminjam batu sihir ini. Lalu untuk sihir sihir lainnya bisa dilakukan sesuai kemampuan dan jumlah kekuatan magis nya. Namun ada juga sihir tingkat tinggi yang hanya bisa dilakukan oleh orang orang dengan kekuatan magis yang sangat besar." Reina menjelaskan.

"Adi, atu uga isa ake sihil? (jadi, aku juga bisa pakai sihir?)" Tanya Zeria.

"Tentu saja" jawab Reina.

"Agai ana cala engunakannya?(Bagaimana cara menggunakannya?"

"Kalau itu, sesuai kemampuan anda. Orang biasa, biasanya menggunakan sihir dengan mengucapkan mantranya. Kalau orang yang sudah menjadi penyihir tingkat tinggi, hanya perlu melafalkannya dalam hati. Namun ada juga yang tidak perlu mengucapkan atau membacanya dalam hati, dia hanya perlu menggerakan bagian tubuhnya, contohnya menjentikkan jari dan sebagainya. Namun tidak ada manusia yang bisa melakukannya" kata Reina

"Au, tiapa yang bita meautannya? (Lalu, siapa yang bisa melakukannya?)"

"Yang bisa melakukannya hanyalah MALAIKAT. Namun malaikat terakhir di dunia ini sudah tiada, jadi sudah tidak ada lagi malaikat." jawab Reina.

"Malaikat? Jadi di dunia ini, bangsa yang paling kuat adalah bangsa malaikat? Namun mereka sudah punah?"

Terpopuler

Comments

Siska

Siska

Lanjut dong. penasaran nih

2020-07-08

8

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!