4.Penyesalan Steven

Dengan rasa terkejut steven melihat ke arah tangannya yang

kini terlihat merah. “Apa!” syok “Darah! Ah apa yang tengah aku lakukan? Aku telah

merampas kesucian seorang gadis.” menyesal “Apa yang harus aku lakukan? Kemana aku

akan mencarinya? Bahkan aku tak mengenali gadis itu!”

Setelah mengatakan itu Steven mulai melajukan mobilnya

menuju arah rumah pribadinya. Di tengah perjalanna pulang Steven tak pernah

berhenti mengutuki dirinya sendiri, karna telah melakukan kesalahan besar dalam

hidupnya yaitu menodai seorang gadis yang tak Ia kenali.

“Aku akan mencari gadis itu! Iya, harus.” Mengelengkan wajahnya

“Tapi bagaimana aku bisa tau? Aku tak melihat jelas wajah gadis itu. Ahhh, aku

bisa gila kalau aku terus memikirkan ini. Tapi ini kesalahanku sendiri, aku

harus mempertanggunjawabkannya.”

Setelah sampai di depan rumahnya, Steven keluar dari dalam

mobilnya dengan membawa baju dan cincin gadis itu, karna dengan baju da cincin

itu itu akan membantuh steven untuk mencari gadis itu. Itulah yang ada dalam

pikiran Steven saat ini.

Seteven masuk ke dalam kamarnya, kemudian berjalan ke arah

kamar mandi untuk segera membersikan diri. Steven menanggalkan seluru

pakaiannya lalu berjalan ke arah bawah guyuran air yang mengalir dari dalam

shawer.

Namun setelah tubuhnya terkena air, Steven meringgis. “Ah,,

ini sangat perih.” melihat arah dadanya yang terlihat bekas cakaran dan juga

gigitan.

Melihat bekas cakaran dan juga gigitan yang ada di dadanya,

Steven kembali berkata. “Mungkin aku teralu menyakiti gadis itu! Sehingga dia

melakukan ini padaku.”

Setelah mengataka itu Steven kembali melanjutkan ritual

mandinya. Karna pagi ini Ia akan pergi ke kantor Willi untuk meminta penjelasan

tentang minuman yang tengah Ia minum semalam.

*****

Pagi ini Arana duduk termenung di balkom dalam kamarnya,

menikmati sinar matahari menyentuh seluruh tubuhnya. Arana tak bisa

membayangkan kehidupan apa yang tengah menantinya saat ini. Memikirkannya saja

seluruh tubuh Arana terasa bergetar takut menghadapi semuanya.

Arana menarik nafasnya, lalu mengbuangnya secara perlahan,

dan mulai melihat ke arah langit dan menyaksikan burung-burung terban dengan

sangat bebasnya.

Melihat itu Arana pun berkata. “Andai saja aku punya sayap! Aku

pasti akan terban dengan sangat bebasnya bersama mereka, melepas dan membuang

segalanya beban yang tengah aku rasakan saat ini.” Menarik napas “Ibu andai

dirimu masih ada di sisiku, bersamaku.” Meneteskan air mata “Aku pasti akan

mengatakan semua yang telah terjadi denganku. Ibu aku sangat merindukanmu.”

Setelah mengatakan itu Arana mengusap air matanya, lalu melihat

ke arah pintu, karna saat ini pintu kamarnya tengah di ketuk.

Arana berangjak dari duduknya, lalu berjalan ke arah pintu,

lalu membukanya. Setelah pintu kamar Arana terbuka. Pria paru baya iyu pun

berkata.

“Arana.” Berkata pelan “Kenapa kamu tidak turun sarapan

sayang?” memperhatikan wajah putrinya yang nampak pucat “Apa kamu sakit? Kenapa

wajahmu terlihat sangat pucat?”

Mendengar ucapan Ayahnya. Arana tersenyum menutupi

kesedihannya. “Aku tidak apa Yah! Wajahku pucat, mungkin karna aku kurang

tidur.” Menjelaskan.

Setelah mengatakan itu Arana mengajak Ayahnya masuk ke dalam

kamarnya. “ Masuk Yah.” Dengan nada suara pelan.

Mendengar ucapan putrinya. Wirapan pun ikut masuk ke dalam

kamar putrinya, lalu mengikuti putrinya duduk di pinggir tempat tidur.

Melihat ayahnya duduk di sampinya. Arana menyandarkan

kepalanya di bahu Ayahnya sambil berkata. “Yah, aku merindukan Ibu!” kembali

meneteskan air mata.

Mendengar curahan putrinya Wirawan pun berkata “Ayah juga

sangat merindukan ibumu.” Mengusap belakan putrinya “Andai ibumu masih bersama

dengan kita, pasti keluarga kita akan terasa sangat lengkap.”

Mendengar ucapan Wirapan dengan segera Arana berkata. “Ayah

tidak boleh berbicara seperti itu.” Menatap wajah “Jika Mama Wilda mendengar,

pasti akan tersinggun dengan apa yang tengah Ayah katakan.” Berkata pelan dan

lembut “Kita cukup merindukan Ibu saja, tak perlu membahas yang lainnya. Karna ada

hati yang harus kita jaga.” Tersenyum hangat melihat ke arah Ayahnya.

Seminggu telah berlalu, sejak kejadian yang menimpa dirinya,

kini Arana lebih banyak terdiam daripada sebelumnya. Arana selalu mulai

berpikir akan mengatakan semuanya, karna jujur akan lebih baik itulah yang

selalu ada dalam pikiran Arana saat ini.

 Biasanya Arana selalu

menyukai jika Aditya menjemputnya untuk ke kampus. Namun kali ini Arana selalu

berusaha untuk menjauh dari Aditya.

Melihat tingkah Arana yang semakin hari semakin aneh membuat

Aditya bingun dan ingin menanyakan lansung kepada Arana.

Siang ini Arana duduk sendiri di taman kampus, sambil

melihat bunga yang ada di hadapannya, dengan wajah tak seceria seperti dulu

Arana duduk menyendiri.

Aditya yang sedari tadi mencari keberadaan Arana. Aditya menarik

napas ketiak melihat orang yang tengah Ia cari kini tengah duduk menyendiri di

taman kampus, aditya pun berjalan menghapiri Arana, Tampa berkata apapun Aditya

lansung duduk di sampin Arana.

Melihat Aditya duduk di sampinnya Arana memperbaiki posisi

duduknya. Namun Arana tetap diam tak berkata apapun pada Aditya.

Melihat kebungkaman Arana, Aditya menarik napasnya, lalu

membuangnya secara perlahan, lalu berkata. “Arana, kenapa akhir-akhir ini kamu

mulai menjauhiku? Apa aku melakukan kesalahan? Sehingga kamu menjauhiku seperti

ini.” Melihat ke arah wajah Arana yang kini tengah melihat ke arah lain.

Mendengar ucapan Aditya, hati Arana sangatlah sakit, karna

bukan keinginannya yang ingin menjauh dari Aditya, jujur Arana sangat mencintai

Aditya. Namun setelah kejadian itu Arana merasa tidak pantas untuk Aditya.

Arana menatap wajah Adiya sejenak, lalu kembali melihat ke

arah depan. Arana menarik napasnya lalu membuangnya secara perlahan.

Arana pun berkata. “Maafkan aku Adit. Munkin aku salah.” Setelah

mengatakan itu Arana berdiri dari duduknya lalu ingin berjalan.

Namun belum sempat Arana melangkahkan kakinya. Aditya

menarik tangannya, lalu berkata “Arana kamu kenapa? Kenapa sikap kamu berubah

seperti ini?” dengan nada suara sedikit tinggi.

Mendengar ucapan Aditya, Arana meneteskan airmatanya, sambil

berkata. “Lepaskan tangan aku Dit!” tampah berbalik.

 Melihat Arana

meneteskan air mata, itu membuat Aditya semakin bingun. Dengan erat Aditya

mengengam tangan Arana lalu berkata “Enggak! Aku tak akan melepas pegangan

tanganku, sebelum kamu menjelaskan semuanya padaku! Arana dengar.” Memegan bahu

“Aku sangat mencintaimu. Dan tolong katakan padaku apapun yang terjadi denganmu.”

Memeluk lalu mengecup lembut dahi Arana.

Mendengar semua ucapan yang keluar dari mulut Aditya,  Arana tambah terisak. Arana begitu sangat

sedih mendengar semua kata yang keluar daridalam mulut Aditya. Perlahan Arana

melepas pelukannya dari tubuh Aditya,lalu kembali berkata.

“Maafkan aku aditya, bukan maksud aku ingin menjauh darimu. Namun

aku bukanlah wanita yang pantas untuk kamu cintai.” Menangis “Aku wanita tak

pantas mendapat cintamu. Hiks,hiks.”

*

Nah, apakah Arana akan mengatakan semuanya?...

Terpopuler

Comments

Kenzi Kenzi

Kenzi Kenzi

jujurlah padanya neng

2020-12-14

0

Vivianvellanie

Vivianvellanie

😭😭😭😭

2020-09-03

0

lo gw

lo gw

😭😭😭

2020-08-28

0

lihat semua
Episodes
1 1.Ibu dan Saudari tiri kejam
2 2. Tragedi yang Arana alami
3 3. Kesedihan Arana
4 4.Penyesalan Steven
5 5. Tersakiti
6 6. Tersinggun
7 7. kecantika Arana
8 8. Steven & Arana
9 9. Steven dan Arana 2
10 10. Kekesalan Aditya
11 11. Melakukan bersama Michel
12 12. Bingun dengan diri sendiri
13 13. Hamil
14 14. Ingin Mati
15 15.Kecemasan Steven
16 16.Solusi
17 17.Rencana Ingin Menikah
18 18.Lamaran
19 19. Pernikahan
20 20. Terkejut!
21 21. keguguran
22 22.Menyadari kesalahannya sendiri
23 23. Ciuman
24 24. Mertua dan Menantu
25 25. Barang berharga Steven yang telah Arana lihat
26 26. Tidur denganku malam ini
27 27.Menciummu sekarang!
28 28. Mengetahui yang sebenarnya
29 29.cincin Arana
30 30.Pelukan Steven.
31 31.Tingkah Aneh Steven
32 32.Bulan Madu Ke Maldives
33 33. Bulan Madu Part 2
34 34. Mau Aku Peluk!
35 35. Aku Mencintaimu
36 36.Merasa Malu
37 37. Tindakan Aditya
38 38. Cemburu
39 39. Ritual Steven
40 40. Kenakalan Arana
41 41.Morning Kiss
42 42.Teman SMA
43 43.Ingin Memiliki Anak
44 44. Lagi dan Lagi
45 45. Kesedihan Michel
46 46.Obsesi Aditya
47 47. Wanita Malam
48 48. Kegilaan Aditya
49 49. Berkunjug
50 50.Berpura-pura
51 51. Tahan Sampai Pagi
52 52.Rencana Aditya
53 53. Rencana Yang Gagal
54 54.Perlakuan Kasar
55 55. Menyesal
56 56.Terlalu Mesum
57 57. Kemarahan Arana
58 58.Kunjungan MIka
59 59. Bos Mafia
60 60. Tingkah Aneh Arana
61 61.Tingkah Aneh Arana par 2
62 62.Mangga Muda
63 63. Penasaran
64 64.Nathan dan Michel
65 65.Gugup
66 66.Mesum bukan?
67 67. Ajakan Arana
68 68.Bertemu dengan Kelvin
69 Pengumuman
Episodes

Updated 69 Episodes

1
1.Ibu dan Saudari tiri kejam
2
2. Tragedi yang Arana alami
3
3. Kesedihan Arana
4
4.Penyesalan Steven
5
5. Tersakiti
6
6. Tersinggun
7
7. kecantika Arana
8
8. Steven & Arana
9
9. Steven dan Arana 2
10
10. Kekesalan Aditya
11
11. Melakukan bersama Michel
12
12. Bingun dengan diri sendiri
13
13. Hamil
14
14. Ingin Mati
15
15.Kecemasan Steven
16
16.Solusi
17
17.Rencana Ingin Menikah
18
18.Lamaran
19
19. Pernikahan
20
20. Terkejut!
21
21. keguguran
22
22.Menyadari kesalahannya sendiri
23
23. Ciuman
24
24. Mertua dan Menantu
25
25. Barang berharga Steven yang telah Arana lihat
26
26. Tidur denganku malam ini
27
27.Menciummu sekarang!
28
28. Mengetahui yang sebenarnya
29
29.cincin Arana
30
30.Pelukan Steven.
31
31.Tingkah Aneh Steven
32
32.Bulan Madu Ke Maldives
33
33. Bulan Madu Part 2
34
34. Mau Aku Peluk!
35
35. Aku Mencintaimu
36
36.Merasa Malu
37
37. Tindakan Aditya
38
38. Cemburu
39
39. Ritual Steven
40
40. Kenakalan Arana
41
41.Morning Kiss
42
42.Teman SMA
43
43.Ingin Memiliki Anak
44
44. Lagi dan Lagi
45
45. Kesedihan Michel
46
46.Obsesi Aditya
47
47. Wanita Malam
48
48. Kegilaan Aditya
49
49. Berkunjug
50
50.Berpura-pura
51
51. Tahan Sampai Pagi
52
52.Rencana Aditya
53
53. Rencana Yang Gagal
54
54.Perlakuan Kasar
55
55. Menyesal
56
56.Terlalu Mesum
57
57. Kemarahan Arana
58
58.Kunjungan MIka
59
59. Bos Mafia
60
60. Tingkah Aneh Arana
61
61.Tingkah Aneh Arana par 2
62
62.Mangga Muda
63
63. Penasaran
64
64.Nathan dan Michel
65
65.Gugup
66
66.Mesum bukan?
67
67. Ajakan Arana
68
68.Bertemu dengan Kelvin
69
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!