Mendengar kata yang keluar dari dalam mulut Arana. Aditya
tambah terlihat bingun, karan sejak tadi yang Arana katakan cuman minta maaf
dan maaf. Hingga akhirnya Aditya melepas pelukannya lalu berkata.
“Sebenarnya apa yang terjadi Ara? Jelaskan padaku. Apa ada
sesuatu yang buruk?” menatap wajah Arana yang kini terlihat merah karana
menangis.
Mendengar pertanyaan yang keluar dari dalam mulut Aditya,
Arana menarik napasnya, lalu membuangnya secara perlahan.
“Aku tidak suci lagi Dit. Aku telah ternoda. Aku bukan Arana
yang dulu, yang bisa kamu banggakan.” Arana mengatakan itu dengan rasa teramat
sakit di dalam hatinya. Meskipun merasa malu dengan kata yang keluar dari dalam
mulutnya, Arana mencoba jujur dari pada nantinya akan membuat penyesalan.
Namun jujur itulah
yang terpenting bagi Arana. Mengatakan yang terjadi sebenarnya akan membuat
beban yang ada di pundaknya akan terasa sedikit ringin. Terserah Adytia akan
menerimanya atau tidak! Yang terpenting Arana telah mengatakan semuanya.
Mendengar kata yang keluar dari dalam mulut Arana, membuat
aditya merasa terkejut dan sangat syok. Dengan rasa marah Aditya berkata pada
Arana.
“Siapa yang melakukannya Arana?” mencengkrram bahu Arana
dengan sangat kuat “Apa dia kekasihmu yang lain? Hem, jawab! Arana!” berteriak
sedikit kerasa di hadapan wajah Arana.
Mendengar kata kasar yang keluar dari dalam mulut
kekasihnya, Arana bertambah sangat sedih. Karna tak berharap kata kasar itu
keluar dari dalam mulut orang yang sangat Ia cintai. Karna yang Arana butuhkan
saat ini adalah dukungan dan juga solusi yang tengah menimpanya.
Dengan tangisan Arana berkata. “Kamu begitu tega ya Dit. Mengatkan
hal serendah itu padaku. Aku bukan wanita yang suka berhianat dengan orang yang
sangat aku cintai Aditya.” Menangis.
Mendengar ucapan Arana. Aditya cuman tersenyum sini. Karna yang
Aditya rasakan saat ini kecewa sangat besar terhadap Arana. Gadis yang selama
setahun telah mengisi ruang hatinya.
“Kalau memang kamu tak seperti itu! Lantas siapa yang
melakukan itu terhadapmu? Aku kecewa Arana sangat kecewa.”
Dengan rasa teramat sakit Arana mengatakan “Aku di perkosa Dit.
Dan aku tidak tau siapa pemuda yang telah melakukannya.”
Mendengar kata yang keluar dari dalam mulut Arana. Tampa berkata
apapun Aditya pergi meninggalkan Arana begitu saja.
“Adit.” Memanggil berharap Aditya berbalik melihat ke
arahnya, lalu memeluknya dengan sangat erat. Namun apa yang Arana harapkan
tidaklah seperti yang di inginkannya
Melihat itu Arana semakin merasa sakit hati. Dengan deraian
air mata Arana menangis sambil duduk di atas tanah.
“Hiks,Hiks, Adit jangan tinggalkan aku. Aku sangat
mencintaimu. Hiks Adit kumohon. Huhuhu.”
Semenjak hari itu hubungan Arana dan aditya sudah di bilang
putus. Kedunya tak ada lagi komunikasi, bahkan biasanya Aditya yang selalu menghubungi
Arana dalam sehari biasanya sampa 7,8 kali. Tapi kali ini Aditya tak ada kabar
lagi.
Seperti pagi ini Arana terlihat begitu sangat senang karna
melihat Aditya datang kerumahnya. Dengan senyuman manis Arana berjalan ke arah
Aditya yang tengah duduk di atas motornya seperti biasa yang tengah Ia lakukan ketika
ingin menjempunnya untuk pergi ke kampus.
“Hai, Adit.” Melambaikan tangan, namun yang di lambaikan
tangan melihat ke arah lain. Meskipun merasa kecewa dengan tingkah aditya
terhadapnya. Namun Arana berpikir Aditya datang ke rumahnya untuk menemuinya.
Setelah Arana sampai di sampin motor aditya. Belum sempat
Arana mengatakan sesuatu. Namun tiba-tiba terdengar suara dari dalam rumahnya. Arana
berbalik badan melihat ke arah pintu, di sana Arana melihat Michel terlihat
sangat cantik.
“Hai, Aditya. Kamu sudah datang?” Michel tersenyum hangat
melihat ke arah Aditya.
“Iya, aku sudah datang. Apa kamu sudah siap? Kalau sudah
siap sekarang kita pergi.” Membalas senyuman hangat Michel.
Arana merasa seperti patung brdiri di antara mereka berdua,
karna di antaranya tak ada satupun yang menyapanya. Kalau soal Michel Arana
bisa mengerti, tapi dengan aditya orang yang selalu ada untuknya kini pun
mengangapnya seperti dulu. Dan itu membuat Arana semakin sakit hati dengan
semuanya.
Dengan pandangan sinis, Michel naik di bonceng belakan motor
aditya dan langsung melingkarkan tangannya di perut aditya. Sementara aditya
sama sekali tak menghiraukan ataupun menanggapi kalau Arana tengah berdiri di
sampin motornya. Bahkan dengan santainya Aditya melajukan motornya di depan
mata Arana.
Arana kembali meneteskan air mata ketika melihat orang yang
sangat di cintainya kini tengah bersama saudari Tirinya. Arana pun berkata
pelan takut wilda ibu tirinya mendengarkan.
“Huhuhu. Aditya kenapa kamu lakukan ini padaku? Ada banyak
wanita di luar sana yang bisa kamu jadikan kekasih, tapi kenapa kamu memilih
saudari tiriku, apa ini caramu? Ingin menyakitiku? Dengan cara mendekati
Michel. Agar aku merasa sakit hati. Iya Aditya melihatmu di peluk oleh wanita
lain itu membutaku sangat sakit hati, aku merasa sangat sakiit.” Cicit Arana
pelan.
Arana mengusap air matanya, lalu berlari masuk ke dalam
rumahnya. Wilda yang melihat Arana berlari masuk ke dalam kamarnya, tersenyum
senang. Karna tampa melakukan apapun kini Arana putus sendiri dengan kekasinya.
Dengan rasa sakit dan juga rasa kecewa yang tengah Arana
rasakan saat ini membuatnya ingin mengakhiri hidupnya sendiri. Namun di saat
mengingat kasih sayang Ayahnya, Arana mengurungkang niatnya. Karna masih ada
orang yang menyayanginya.
Arana yang tadinya ingin pergi ke kampus, Ia urungkan, dan
memilih untuk pergi ke perusahaan Ayahnya. Karna itulah tempat yang bisa Arana
kunjungi di saat hatinya merasa sedih dan gunda.
Arana berangjak dari tempat tidur, lalu keluar dari dalam
kamarnya, kemudian berjalan ke arah dapur, karna ingin memasak makan siang
untuk Ayahnya. Kemudian membawanya ke prusahaan ayahnya itulah yang ada di
pikiran Arana saat ini.
Wilda yang melihat Arana mulai sibuk di dapur, berjalan
mendekat. Wilda tersenyum sinis sambil berkata.
“Bagus juga, di putuskan pacar, jadi rajin masak seperti
ini. Hei, Arana seharusnya sejak dulu kamu itu sadar, kalau kamu itu tak pantas
jadi kekasih Aditya cuman Michel putriku yang pantas, karna kami dari kalangan
yang sama. Kamu itu pantasnya memasak seperti ini untuk kami semua.” Menyindir Arana
yang kini sudah mulai selesai dengan acara memasaknya.
Bukannya sakit hati mendengar ucapan ibu Tirinya, atau
mungkin karna keseringan mendapat kata-kata sepeti itu. Arana justu tersenyum
manis melihat ke arah Wilda. Arana pun berkata.
“Apa Mama lupa darimana asal Mama sebenarnya?” Mengingatkan “Aku
dan Michel memiliki derajat yang berbeda.” Arana kembali tersenyum setelah
mengatakan itu. Dan Arana juga merasa sangat bingun darimana dia dapat
kata-kata kasar seperti itu, setelah bertahun-tahun menjadi ibu tirinya baru
kali ini Arana berkata kasar seperti itu. Dan itu kata kasar pertama yang
keluar dari dalam mulutnya.
*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Maya Ratnasari
thor, mohon perhatikan kata kata yg menggunakan huruf "g"
sampin, yg benar samping
bingun, yang benar bingung
mengengam, yang benar menggenggam
dst.
maaf bila kurang berkenan
2020-10-23
2
Shin Gao
good joob arana,anak sah dari kluarga kaya,koq ngm derajat arana gk beda,yg beda itu mama wilda
2020-09-16
0
Vivianvellanie
sabar arana
2020-09-03
0