3. Kesedihan Arana

Arana memandang bajunya yang tengah robek tak beraturan. Melihat

itu Arana kembali menangis. “Hiks, hiks. Apa yang harus ku lakukan! aku tak

mungkin pulang dengan mengenakan pakaian robek seperti ini.” Setelah mengatakan

itu Arana melihat sekelilin dalam mobil, lalu menemukan sebuah kemeja yang

tengah tergantung di dalam mobil.

Mungkin itu pakaiana pemuda yang telah menodainya, itulah

yang ada dalam pikiran Arana saat ini. Tampa berpikir panjang Arana lansung

menarik kemeja tersebut, lalu memakainya. Meskipun merasa sangat sakit di

bagian tubuh bawahnya, Arana berusaha untuk segera keluar dari dalam mobil pemuda

tersebut.

Namun sebelum Arana meninggalkan pemuda di dalam mobil. Tak lupa

Arana mencatap plat mobil tersebut.

Arana berlari sangat kencang, menjauh dari mobil pemuda yang

tengah merampas semua yang ia miliki. Dengan deraian air mata Arana berlari

sambil memeluk tubuhnya sendiri.

“Hiks, hiks, kenapa ini harus terjadi denganku? Apa sakahku

Tuhan? Sehingga kamu memberiku cobaan sebesar ini?” Arana tak berhenti

menegeluarkan air mata, sambil memeluk tubuhnya sendiri.

Hingga sampai di perapatan jalan. Arana baru menemukan Taxi,

dengan segera Arana melambaikan tangan.

Setelah mobil Taxi berda di depannya dengan segera Arana

masuk, lalu memberitahuakan alamat rumahnya kepada supit Taxi. Setelah dua

puluh menit Arana telah sampaI di depan pintu gerban rumahnya. Arana turun lalu

melihat ke arah rumahnya. Arana kembali meneteskan air mata ketika mengingat

Ayahnya yang begitu sangat menyayanginya.

Dengan langkah pelan, Arana berjalan masuk, ke halaman

rumahnya, dan setelah sampai di depan pintu utama. Arana mengeluarkan kunci,

dari dalam tas yang selalu ia bawa, kemudian membuka pintu lalu masuk.

Arana masuk ke dalam rumah, sambil melihat sekeliling dalam

rumahnya. Arana begitu sangat takut, kalau sampai salah satu dari anggota

keluarganya melihatnya pulang dengan mengenakan pakaian orang lain, apalagi

kalau Michel dan Wilda yang melihatnya. Arana akan mendapat perlakuan buruk

lagi, itulah yang terlintas di dalam pikiran Arana saat ini.

Pelan-pelan Arana melangkahkan kakinya menuju arah kamarnya,

setelah merasa cukup aman dengan segera Arana berlari masuk ke dalam kamarnya.

Setelah sampai di dalam kamar, Arana mengunci pintu, lalu

membuka kemeja yang tengah Ia kenakan lalu melemparnya ke sembarang tempat. Kemudian

berlari masuk ke dalam kamar mandi.

 Arana kembali

meneteskan airmatanya, ketika melihat pantulan tubuhnya di cermin yang berada

di dalam kamar mandinya. Arana melihat tubuhnya yang penuh dengan bekas

kemerahan yang di tinggalkan pemuda yang telah merenggut semuanya darinya.

“Hiks, hiks, apa salahku? Hiks, hiks, Apa dosaku?” Arana

mengatakan itu sambil menggosok-gosok bekas kepemilikan pemuda itu yan ada di

dadanya. Karna merasa sangat sakit hati, Arana tak menyadari dadanya yang

tengah Ia gosok kini tengah mengeluarkan darah.

Melihat darah segar mengalir di dadanya. Arana tertawa,

menertawai dirinya sendiri sambil berkata. “Bahkan aku terluka,  sampai mengeluarkan darah tapi aku tak merasakan

rasa sakit!, namun lukaku yang tak berdarah begitu sangat menyakitkan.” Setelah

mengatakan itu Arana berjalan ke arah bak mandi yang telah ia isi penuh dengan

air, lalu masuk menengelamkan seluruh tubuh dan juga kepalanya.

Menjelang pagi Arana masih berada di dalam bak mandi, rasa

sakit yang di alaminya tidaklah sebanding dengan rasa dingin yang mulai menusuk

seluruh tubuhnya.

Arana keluar dari dalam bak mandi, lalu berjalan ke arah di

mana letak handuknya tergantung, Arana mengambil handuk alalu melilitkannya di

tubuhnya. Stelah itu ia kleuar dari dalam kamar mandi. Dengan mata bengkak dan

wajah sembab dan terlihat pucat. Arana berjalan ke arah meja hianya, lalu

melihat penampilan wajahnya di cermin.

Arana kembali menangis ketika melihat bekas merah yang ada

di dadanya masih belum hilang dan juga bekas luka yang telah ia buat sendiri. Arana

mencoba tersenyum sendiri, mengobati luka yang tersirat dalam hatinya.

Arana mencoba untuk menutupi bekas merah dan juga matanya

yang telihat bengkak karna semalaman menangis, sambil mengolesi poundesien pada

bagian tubuhnya yang memerah dan memakai ailineir tebal pada bagian matanya.

Setelah urusannya selesai di depan cermin. Arana berjalan ke

arah lemari, untuk mengambil pakaian santai yang akan ia kenakan hari ini,

karna hari ini Arana tak ingin kemana-mana bahkan ke kampus pun Arana tak mau. Mengingat

kejadian yang menimpanya semalam, seperti badai yang tengah menghancurkan semua

harapan dan keyakinannya. Kesucian yang telah Ia jaga selama 23 tahun di

renggut oleh seseorang yang tidak Ia kanal. Bahkan lebih parahnya lagi Arana

tidak melihat wajah pemuda tersebut. Hanya satu yang Arana berikan pada pemuda

itu, cuman bekas gigitan dan juga bekas cakaran kukunya yang akan sembuh dalam

beberapa hari dan bekasnya akan menghilang dalam beberapa bulan.

Sementara bekas yang yang di torehkan pemuda itu, selamanya

akan membekas dan tak akan pernah hilang, meskipun sejarah terulang kembali

bekas itu tak akan pernah hilang untuk selamanya.

 Masa depan cerah,

cinta kasih yang tengah Arana harapkan seolah hilang begitu saja dari dalam

dirinya. Arana tak tau seperti apa kehidupan yang akan menantinya kedepan.

Setelah mengenakan pakaian Arana menutup pintu kamarnya,

lalu berjalan ke arah tempat tidur. Namun belum sempat Arana sampai  di atas tempat tidur, Arana melihat kemeja

pemuda yang tengah ia kenakan semalam. Dengan rasa marah dan juga kesal.

Arana berjalan ke arah tempat kemeja tersebut, lalu

mengambilnya dan membuangnya di dalam tempat sampah. Dengan perasaan sangat

kesal Arana berkata. “Aku tak ingin melihat barang-barang pemuda yang telah

menghancurkan masa depanku! Aku sangta benci! Sangat benci!” melempar pakaian

itu masuk ke dalam tempat sampah.

*****

Setelah tersadar Stevan mendapati tubuhnya dalam keadaan

polos. Steven terbangun sambil memegan kepalanya yang terasa sangat pusing. “Ea,

apa yang telah terjadi denganku?” melihat keluar “Aku berada dimana?” mulai

mengingat “Astaga! Apa yang telah aku lakukan? Dan siapa gadis yang telah aku

nodai?” melihat sekeliling dalam mobilnya, dan mendapat baju Arana yang telah

robek tak beraturan.

Steven mulai mengenakan semua pakaiannya, lalu mengambil

pakaian berwarna putih itu di kursi job belakan mobilnya. Namun tampa sengaja

tangan Steven menyentuh sebuah cincin yang tergeletak di lantai dalam mobilnya.

Steven mengambil cincin tersebut lalu memperhatikannya dengan seksama. Di atas

cincin tersebut ada sebuah hurup yang tertulis. “A, awal nama gadis ini A. Ah ,

kenapa aku menjadi pemuda berensek seperti ini?” menjambak rambutnya sendiri “Bagaimana

dengan kondisi wanita yang telah aku nodai itu? Apa dia baik-baik saja?”

memegan tempat duduk di dalammobilnya, dan lagi tampa sengaja tangan Steven

menyentuh sebuah cairan basah, Steven pun melihat tangannya yang terlihat

merah. Dengan rasa terkejut Stevan melihat tangannya...

*

*

*

Apa yang akan Steven lakukan setelah ini?...

Mencari atau membiarkan?...

Terpopuler

Comments

Yesi Yupita

Yesi Yupita

refleks nyanyi apa salah ibuku dirundung pilu

2022-11-29

0

Kenzi Kenzi

Kenzi Kenzi

siap2 berburu jack

2020-12-14

0

Tri Widayanti

Tri Widayanti

berharap mereka bertemu dan happy ending

2020-10-24

1

lihat semua
Episodes
1 1.Ibu dan Saudari tiri kejam
2 2. Tragedi yang Arana alami
3 3. Kesedihan Arana
4 4.Penyesalan Steven
5 5. Tersakiti
6 6. Tersinggun
7 7. kecantika Arana
8 8. Steven & Arana
9 9. Steven dan Arana 2
10 10. Kekesalan Aditya
11 11. Melakukan bersama Michel
12 12. Bingun dengan diri sendiri
13 13. Hamil
14 14. Ingin Mati
15 15.Kecemasan Steven
16 16.Solusi
17 17.Rencana Ingin Menikah
18 18.Lamaran
19 19. Pernikahan
20 20. Terkejut!
21 21. keguguran
22 22.Menyadari kesalahannya sendiri
23 23. Ciuman
24 24. Mertua dan Menantu
25 25. Barang berharga Steven yang telah Arana lihat
26 26. Tidur denganku malam ini
27 27.Menciummu sekarang!
28 28. Mengetahui yang sebenarnya
29 29.cincin Arana
30 30.Pelukan Steven.
31 31.Tingkah Aneh Steven
32 32.Bulan Madu Ke Maldives
33 33. Bulan Madu Part 2
34 34. Mau Aku Peluk!
35 35. Aku Mencintaimu
36 36.Merasa Malu
37 37. Tindakan Aditya
38 38. Cemburu
39 39. Ritual Steven
40 40. Kenakalan Arana
41 41.Morning Kiss
42 42.Teman SMA
43 43.Ingin Memiliki Anak
44 44. Lagi dan Lagi
45 45. Kesedihan Michel
46 46.Obsesi Aditya
47 47. Wanita Malam
48 48. Kegilaan Aditya
49 49. Berkunjug
50 50.Berpura-pura
51 51. Tahan Sampai Pagi
52 52.Rencana Aditya
53 53. Rencana Yang Gagal
54 54.Perlakuan Kasar
55 55. Menyesal
56 56.Terlalu Mesum
57 57. Kemarahan Arana
58 58.Kunjungan MIka
59 59. Bos Mafia
60 60. Tingkah Aneh Arana
61 61.Tingkah Aneh Arana par 2
62 62.Mangga Muda
63 63. Penasaran
64 64.Nathan dan Michel
65 65.Gugup
66 66.Mesum bukan?
67 67. Ajakan Arana
68 68.Bertemu dengan Kelvin
69 Pengumuman
Episodes

Updated 69 Episodes

1
1.Ibu dan Saudari tiri kejam
2
2. Tragedi yang Arana alami
3
3. Kesedihan Arana
4
4.Penyesalan Steven
5
5. Tersakiti
6
6. Tersinggun
7
7. kecantika Arana
8
8. Steven & Arana
9
9. Steven dan Arana 2
10
10. Kekesalan Aditya
11
11. Melakukan bersama Michel
12
12. Bingun dengan diri sendiri
13
13. Hamil
14
14. Ingin Mati
15
15.Kecemasan Steven
16
16.Solusi
17
17.Rencana Ingin Menikah
18
18.Lamaran
19
19. Pernikahan
20
20. Terkejut!
21
21. keguguran
22
22.Menyadari kesalahannya sendiri
23
23. Ciuman
24
24. Mertua dan Menantu
25
25. Barang berharga Steven yang telah Arana lihat
26
26. Tidur denganku malam ini
27
27.Menciummu sekarang!
28
28. Mengetahui yang sebenarnya
29
29.cincin Arana
30
30.Pelukan Steven.
31
31.Tingkah Aneh Steven
32
32.Bulan Madu Ke Maldives
33
33. Bulan Madu Part 2
34
34. Mau Aku Peluk!
35
35. Aku Mencintaimu
36
36.Merasa Malu
37
37. Tindakan Aditya
38
38. Cemburu
39
39. Ritual Steven
40
40. Kenakalan Arana
41
41.Morning Kiss
42
42.Teman SMA
43
43.Ingin Memiliki Anak
44
44. Lagi dan Lagi
45
45. Kesedihan Michel
46
46.Obsesi Aditya
47
47. Wanita Malam
48
48. Kegilaan Aditya
49
49. Berkunjug
50
50.Berpura-pura
51
51. Tahan Sampai Pagi
52
52.Rencana Aditya
53
53. Rencana Yang Gagal
54
54.Perlakuan Kasar
55
55. Menyesal
56
56.Terlalu Mesum
57
57. Kemarahan Arana
58
58.Kunjungan MIka
59
59. Bos Mafia
60
60. Tingkah Aneh Arana
61
61.Tingkah Aneh Arana par 2
62
62.Mangga Muda
63
63. Penasaran
64
64.Nathan dan Michel
65
65.Gugup
66
66.Mesum bukan?
67
67. Ajakan Arana
68
68.Bertemu dengan Kelvin
69
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!