Pagi itu di kampus sudah dipenuhi oleh mahasiswa baru yang berlalu lalang mengumbar senyum merasa amat bahagia menjadi mahasiswa. Pikir mereka kuliah akan menyenangkan tak pelu mengenakan seragam dan bebas mengekspresikan penampilan mereka. Bahkan tak sedikit mahasiswa yang menjadikan kampus sebagai ajang pamer fashion, gaya hidup dan sebagainya.
Anna membuka pintu mobil saat kendaraan itu berhenti tak jauh dari ruang auditorium.
“Makasih Yah udah mengantarkanku, pulangnya tidak usah dijemput. Aku naik ojeg aja” pamitnya setelah mencium tangan Ayahnya.
“Iya, hati-hati kalau ada apa-apa hubungi ayah.”
Anna berjalan menuju ruang auditorium tanpa ia sadari ada seseorang yang sedang mengamatinya dari jarak yang tak terlalu jauh.
“Hm... ternyata dunia ini begitu sempit.”Gumam Aris dalam hati. Kemudian beranjak pergi menuju ruang auditorium.
. . .
Semua mahasiswa baru telah berkumpul di ruang auditorium. Meraka duduk pada tempat yang telah disediakan sesuai dengan jurusan yang diambil oleh masing-masing.
“Hm kebiasaan deh kursi belakang selalu penuh duluan. Ngga di SMA ngga kuliah ternyata sama aja pada milih dibelakang. Padahal ini kan bukan mau ujian.” Gumamnya sambil berjalan melewati kursi-kursi yang sudah penuh.
Tampak barisan kedua masih terdapat kursi yang masih kosong.
“Aku duduk disana aja ah dari pada paling depan” pikirnya. Tanpa sadar dia menjilat ludahnya sendiri. Tadi katanya kenapa kursi belakang selalu penuh duluan, ngga mau pada duduk di depan padahal bukan mau ujian... eh ternyata dia sendiri juga ngga mau duduk di kursi paling depan.
“Hey... masih kursi ini masih kosong? Boleh gue duduk disini?” Tanyanya pada gadis berambut panjang yang di kuncir satu.
“Duduk aja masih kosong kok.” Jawabnya.
Anna pun mendudukan dirinya disamping gadis itu.
“Makasih, Kenalin gue Anna.” Ucapnya memperkenalkan diri sambil mengulurkan tangannya.
“Gue Dita.” Jawabnya sambil menyambut uluran tangan Anna.
“Disebelah gue ini Rani, trus satu lagi Dewi.” Ucap Dita memperkenalkan teman-teman disampingnya.
“Hay gue Anna.” Ucap Anna. Rani dan Dewi melambaikan tangan mereka sambil tersenyum membalas sapaan Anna.
Sambil menunggu acara dimulai Anna berbincang-bincang dengan teman-teman barunya. Tek selang lama tiba-tiba terdengar suara bisik-bisik dar beberapa gadis yang sebenarnya tidak cocok disebut bisik-bisik karena suara mereka masih bisa didengan dengan cukup jelas.
“OMG GG sumpah ganteng banget... meleleh dah gue.” bisikan-bisikan itu terdengan jelas.
Dita pun langsung menoleh ke belakang dan terlihat cowok berkemeja putih dengan garis hitam didadanya tampak begitu tampan dan mempesona.
“Ya tuhan bener-bener vitamin mata. Cakep banget....”Ucapnya.
Dewi dan Rani pun penasaran dan langsung menoleh ke samping karena saat itu Aris sudah berjalan hampir sampai barisan terdepan.
“Finaly ada calon jodoh gue datang.” Ujar Dewi.
Karena Anna tampak acuh dan tak memperhatikan sosok tampan yang menuai banyak pujian akhirnya Dita mencubit tangan Anna yang saat itu sedang memaikan ponselnya.
“Aduuuh... sakit tau Ta” keluhnya.
“Ya ampun Na liat deh tuh cowok ganteng banget.... dia ganteng nomer satu dah di jurusan kita.”
“Bodo amat ah... gue ngga ngurus yang model begituan. Gue Cuma mau fokus belajar.” Jawab Anna singkat tanpa melihat sosok yang dimaksud Dita.
“yahhh.... ngga asik ah Anna.” Keluh Dita.
Aris tak menghiraukan kaimat-kalimat yang keluar dari mulut para gadis yang mengaguminya. Ia berjalan lurus mencari kursi yang masih kosong hingga akhirnya ia mendudukan diri di barisan paling depan tepat di depan kursi yang di duduki oleh Anna namun ia tak menyadarinya.
Tak lama setelah itu kata-kata manis kembali keluar dari mulut Dita saat melihat Irpan berjalan melewatinya.
“Ya tuhan kebaikan apa yang udah gue perbuat di masa lalu.. kok bisa si tampan no satu dan no dua semua berkumpul dijurusan gue” Ucapnya heboh sambil menghentak-hentakkan bahu Anna seolah memerintah Anna untuk melihat si tampan no dua juga.
Dengan terpaksa Anna pun memalingkan wajahnya ke arah samping, tampaklah Irpan yang sedang berjalan ke depan.
“Itu si tampan no dua?” tanya Anna ke Dita.
Dita tak menjawab dengan kata-kata dia hanya mengangguk-anggukan kepalanya sambil memegangi pipinya seolah tak percaya dengan yang ia lihat.
“Ya ampun kok ada mahasiswa model beginian, kayaknya lu kuliah mau nyari pacar yah bukan belajar.” Sindir Anna.
“Emang hehehe” jawab Dita santai.
“Hadeuuuchhh kok ada model mahasiswa beginian.” Gumam Anna dalam hati.
Irpan melihat Aris sudah duduk di kursi barisan paling depan, ia pun mendudukan diri disamping Aris.
“Rajin bangen duduknya paling depan Ris?” Sapanya.
“Lah lu kaga liat kursi belakang udah penuh semua, terpaksa deh gue duduk terdepan.” Jawab Aris.
Mendengar suara yang tak asing dibelakangnya Irpan lantas menengok, didapatinya gadis yang ia duga sudah membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama saat SMA sedang mengomel pada teman disampinya.
“Eh Anna kebetulan yah kita satu jurusan” sapa Irpan basa-basi.
“Hm.. Iya.” Jawab Anna seperlunya.
Belum sempat ngobrol ternyata acara akan segera dimulai. Tampak mahasiswa senior mengenakan almamater ungu sudah berdiri di atas podium.
Semua informasi terkait kegiatan ospek yang akan dilaksanakan esok hari sudah diberitahukan secara rinci dari mulai perlengkapan yang harus dibawa, jadwal kegiatan hingga pembagian kelompok.
Anna satu kelompok dengan Dewi, Rani, Dita dan beberapa orang lain sehingga jumlah mereka tujuh orang. Sementara itu Irpan merasa kecewa. Dia berharap satu kelompok dengan Anna tapi nyatanya tidak. Dia malah satu kelompok dengan Lisa.
Happy reading readers!
Jangan lupa like nya yah!
Menurut kalian bisa ngga yah Irpan dapetin cintanya Anna?
Tulis dikolom komentar
See you next eps.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Kawaii 😍
th 2024 baru mampir
2024-01-21
0
🍒⃞⃟🦅Otha💃
aq baru mampir di sni thor
2022-03-13
0
Mrs.Kristinasena
Sbg karya pertama, Lumayan laah thor
2022-02-21
0