Pukul 21.00 WIB Aris tiba di rumahnya. Sejenak ia pandangi rumah yang sudah ditinggalkannya selama 3 tahun itu sama sekali tidak ada perubahan. Tanpa mengucapkan salam ia masuk kedalam rumah. Tampak kedua orang tuanya sedang menunggunya di ruang tamu.
"Kesasar apa keselong (kalo bahasan indonesianya tuh kesambet wkwk) dari tadi siang jam segini baru sampai, anak tidak tahu adab pulang dari luar kota bukannya langsung ke rumah malah klayaban." Cecar Pak Iwan sambil melolot ke arah Aris yang sedang meletakan sepatu pada tempatnya.
"Anak baru pulang udah nyerocos aja ayah ini...sini nak ibu kangen banget sama kamu." Ibu Wina menghampiri anaknya dan memeluknya kemudian mengajaknya untuk duduk bersama. Aris hanya menurut saja, baginya tak akan pernah dia menang jika harus adu mulut dengan ayahnya. Apalagi kegagalannya masuk universitas negri di Jogja membuatnya harus pulang ke Jakarta dan tinggal bersama ayahnya yang suka ngatur dan keras kepala.
Ya.... Dulu Aris memilih untuk SMA di Jogja bersama neneknya karena ingin bebas dari aturan ayahnya yang selalu memaksakan kehendaknya.
"Sudah makan malam belum nak? Ibu sudah masak makanan kesukaanmu." Tanya bu Wina.
"Tadi udah makan sama Irpan, tadi aku ga langsung pulang soalnya ada Irpan jemput jadi kita main dulu bu. Dan soal kuliah aku pasrah aja lah suruh kuliah dimana sama ayah, toh disini aku ga berhak bersuara kan soalnya aku udah balik ke sarang macan sih"
"Ayah sudah menentukan universitas buat kamu kuliah. Karena kamu gagal masuk universitas negeri sesuai kesepakatan kamu harus nurut sama ayah. Besok kamu tinggal langsung saja ke USX Ayah sudah menugaskan Andi untuk mengurus semua berkas kuliahmu dan semuanya sudah beres. Termasuk jurusan yang harus kamu pelajari juga." Jelas Ayah Aris panjang lebar.
"USX yah.. Hmm tidak buruk juga setidaknya disana ada Irpan. Aku harus kuliah jurusan apa yah?" Tanya Aris.
"Akuntansi."
"Why? Aku kan SMA jurusan IPA yah kenapa meski melenceng kuliah ke akuntansi?" Protes Irpan yang tidak suka kenapa lelaki harus bergelut dengan kalkulator hufttt... Ngitung uang ghaib pula pikirnya.
"Karena kamu anak satu-satunya dan penerus perusahaan ayah. Untuk jadi pengusaha yang handal kamu harus bisa memahami manajemen dan keuangan."
"Menurut saja nak, kami melakukan ini demi kebaikanmu dimasa yang akan datang. Lagi pula kami kan tidak memaksa. Sebelumnya kami sudah memberikan kesempatan untukmu melanjutkan di universitas negeri dengan jurusan yang ingin kamu pilih. Tapi nyatanya kamu gagal jadi sekarang terima konsekuensinya dengan ikhlas ok." Bujuk bu Wina pada anaknya yang terlihat kurang senang dengan keputusan ayahnya.
"Sekarang tidurlah, besok jangan telat dihari pertama ke kampus."
"Baiklah bu, Aris permisi." Melangkahkan kaki panjangnya meninggalkan kedua orang tersayangnya menuju kamarnya.
Sesampainya dikamar, Aris merebahkan tubuhnya diatas ranjang, melipat kedua tangannya dan meletakan dibawah kepala sebagai bantalan kemudian memandangi langit-langit kamarnya.
Tiba-tiba rasa kesal itu muncul kala ia mengingat kejadian menyabalkan yang menyebabkan ia gagal masuk universitas negeri dan harus kembali ke Jakarta.
"Cewek sialan, kalo bukan gara-gara dia gue ga bakalan jadi kaya gini.'' gumamnya dalam hati, sampai tak terasa ia terlelap dalam tidurnya.
Di kediaman Anna, tampak gadis itu sedang membereskan meja makan.
"Kapan mulai masuk kuliah Na?" Tanya ayah Anna.
"Besok yah." Jawab Anna sambil membawa piring kotor ke wastafel.
"Ya sudah istirahatlah besok ayah antar kamu ke kampus."
"Iya yah."
Setelah selesai dengan cucian piringnya Anna bergegas menuju kamarnya. Masuk kedalam kamarnya, menutup pintu kemudian duduk dengan menekuk kedua kakinya, menyilangkan kedua tangan kekakinya menundukan kepala dan menangis tanpa suara. Air matanya keluar begitu banyak membuatnya sesak menahan tangis supaya tak terdengar oleh ayahnya. Ia tak mau menambah beban orang tua tunggalnya.
"Cowok brengsek, gara-gara lu gue harus kuliah di universitas swasta yang biayanya lebih mahal dari universitas negeri impianku." Gumamnya mengingat kejadian yang mengubah hidupnya itu.
Happy reading guys.
Jangan lupa like & komennya yah. Jangan jadi silent readers.
Dalam hidup kalian lebih suka nurut sama saran orang tua atau keinginan sendiri? Kalo author sih lebih suka nurut sama ortu walaupun awalnya nyesek akhirnya seneng dan itu udah terbukti kalo kalian gimana?? Tulis di kolom komentar yah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Evi Susanti
hadir thor
2023-05-10
0
💕Rose🌷Tine_N@💋
ada kejadian apa sih antara mrk otor...?
bikin pisinirin aja nih😜
2023-02-17
1
Fikavindia
yuhuuu Aris vs Anna
2022-08-16
0