Day 1

Saat sampai di kelas, Belle langsung duduk dibangkunya, lalu memberikan surat dari Wilson ke Valerie.

"Nih, ada yang ngasih ini ke gue, katanya minta tolong gue kasih ini ke lo" Valerie menoleh, menaikan alisnya heran.

"Hah? Dari siapa?" Valerie membuka surat tersebut lalu membacanya.

Hening.

"Bel, lo tau ini dari siapa?" Valerie bertanya dengan wajah cemas setelah membaca surat tersebut. Tetapi Belle menggeleng. "Gue juga gak tau, tadi adik kelas yang ngasih ke gue dan dia juga bilang kalo dia disuruh orang lain"

Dengan sigap Valerie menyimpan surat tersebut didalam tasnya. "Gak ada namanya emang?" Belle bertanya.

Valerie menggeleng dengan gagap. "G...Gak"

Belle tersenyum melihatnya. Karena dia tau Valerie berbohong. "Sombong deh yang sekarang udah ada secret admire" Belle menyenggol lengan Valerie.

"Apasih Bel"

Belle tertawa lalu memangku wajahnya dengan kedua tangannya, menatap Valerie. "Lo harus bahagia ya Val, jangan ngecewain gue" Ya, Belle tau bahwa semua ini bukan salah Valerie. Temannya ini juga pasti tidak menyangka kalau Wilson akan menyukainya. Wilson juga tidak salah, karena tidak ada yang salah dengan mencintai seseorang. Karena itu jika ada orang yang harus disalahkan saat ini, itu adalah dirinya sendiri. Karena saat ini, penghambat hubungan keduanya adalah dirinya. Perasaannya.

"A-Apa sih Bel, jangan ngelantur deh" Belle terkekeh lalu mengambil buku tulis serta penanya, bersiap mencatat karena guru telah memasuki kelas mereka.

Sedangkan Valerie menatap Belle, dan entah mengapa beberapa praduga muncul dikepalanya. Tentang Belle yang mengetahui siapa pengirim surat itu.

•••••

Bel SMA trevanor mengema diseluruh sekolah, seluruh anak yang tadinya sibuk dengan catatan mereka kini langsung memasukan buku dan peralatan mereka kedalam tas dan langsung berhambuharan keluar kelas. Terdengar sesekali suara guru-guru yang meperingati mereka untuk mengerjakan tugas. Ada yang langsung pulang, ada yang memilih untuk menemui teman mereka terlebih dahulu, dan ada yang memilih untuk mojok bersama pacar mereka.

"Val, temenin gue ke toko buku yuk"

"Boleh, traktir tapi" Valerie menyegir.

"Iya, nurut aja deh"

"Gak, gak, bohongin lo aja" Valerie terkekeh. "Yaudah, ayok, gue pesen g*car ya"

"Iya, tapi lo tunggu aja dulu di parkiran depan, soalnya gue mau balikin buku perpus"

Valerie mengangguk. "Oke"

Belle berjalan dengan setumpuk buku pinjaman yang ia pinjam dari perpustakaan. Kemarin dia sudah selesai membaca buku-buku itu maka dari itu hari ini dia ingin mengembalikannya.

Saat sampai di perpustakaan, Belle menemui penjaga perpustakaan, Bu Gendut. Sebenarnya nama asli Bu Gendut adalah Cecil. Tapi karena beberapa siswa, nama Bu Cecil berubah menjadi Bu Gendut. "Nama ibu gak cocok dengan badan ibu" begitu kata mereka. Bu Gendut terbilang adalah salah satu guru yang cukup dekat dengan Belle. Salah satu faktor kedekatan mereka tentu saja karena Belle yang hampir setiap hari datang ke perpustakaan. Dan juga keduanya terkadang dibilang mirip oleh beberapa siswa lain yang juga pernah datang ke perpustakaan. "Sama gendut nya" ujar mereka dengan sarkasnya.

"Ibu, ini bukunya, Belle tarok sini ya" ujar cewek itu sembari meletakan buku-buku yang ia pinjam di salah satu rak kosong.

"Iya, hari ini mau pinjem buku apa?" tanya Bu Gendut.

"Gak dulu bu, hari ini mau beli Novel sama temen"

"Ohh, yaudah, hati-hati ya dijalan nanti"

"Siap bu"

Belle lantas segera beranjak dari tempatnya saat matanya menangkap seseorang yang sedang berbaring dengan buku yang menutupi wajahnya di kursi bagian belakang perpustakaan mereka.

"Bu, itu siapa di belakang?"

Bu Gendut mengikuti arah pandang yang sama dengan Belle. "Ohh, biasa si Wilson, bolos pelajaran, udah diomongin masih aja bandel"

"Wilson Kyle?"

"Iyalah, siapa lagi kalo bukan anak brandal satu itu, ulahnya gak pernah habis, kayak preman, kerjaanya ngelawan, bolos, gak ada yang bener dari dia"

Belle hanya tersenyum cangung mendengar penuturan Bu Gendut. "Yaudah Bu, aku pa-

"Ibu Gendut yang cantik, imut, dan langsing, kalo mau ngomongin orang itu dibelakangnya dong, masa ngomongin di depan orangnya langsung"

Mendengar suara yang tidak asing lagi ditelinganya itu membuat Belle menoleh kala mendapati cowok yang tengah Bu Gendut tadi bicarakan kini menatap keduanya dengan tajam.

"Eh, kebalik ya?" Wilson berdiri dari duduknya lalu menghampiri 2 makhluk hawa didepannya itu dengan senyum sarkasnya.

"Salah kamu sendiri kenapa tidur di perpustakaan, untung gak ibu laporin kamu ke Pak Gemma" Bu Gendut menatap Wilson dengan kesal.

"Ibu juga bakal kena marah kalo ngelaporin, toh ibu dari awal izinin gue masuk"

"Dan ibu tinggal bilang kalo kamu paksa masuk"

"Yaudah, gue tinggal nyebar gosip keseluruh sekolah kalo ibu tukang lapor"

Bu Gendut tambah merasa kesal. "Mulut kamu itu ya Wilson, sopan dikit sama orang yang lebih tua"

"Kalo mau dihormati ya hormati orang lain juga dong bu, gak bisa hormatin orang lain tapi mau dihormatin"

"Apa maksud kamu?!"

"Ibu sendiri gak seneng di judge, tapi ibu boleh ngejudge orang lain, menurut ibu itu apa? Hormat?"

Belle yang sedari tadi diam kini perlahan berjalan meninggalkan kedua orang tersebut. "Mau kemana lo?" suara Wilson menghentikan langkahnya.

"Ma-Mau pulang" saat Belle kembali ingin berjalan keluar, Wilson menahan lengannya.

"Lo ngomongin gue juga kan tadi?"

Belle terkejut. "Hah? G-Gak, gue gak ngomongin lo"

"Jangan ngibulin gue, ngaku aja kalo kalian sama-sama gosipin gue, mulut sama badan kalian sama-sama ya" ujar Wilson dengan nada mengejek.

"Apa maksud kamu Wilson?!" amarah Bu Gendut mulai naik.

Wilson menatap Belle dengan senyum sarkastiknya. "Sama-sama besar dan gak sadar diri"

"Wilson! Jangan mentang-mentang selama ini ibu diemin kelakuan ka-"

"Bu, Belle pamit ya" Belle memotong perkataan Bu Gendut, lalu berlari keluar dari perpustakaan. Dia tidak ingin melihat wajah Wilson lebih lama lagi. Kata-kata cowok itu tadi sudah cukup menyakiti hatinya sekali lagi hari ini.

•••••

"Dari mana lo? Lama banget di perpus" tanya Valerie sesaat setelah Belle mendatanginya.

"Ngobrol bentar tadi sama Bu Cecil" Belle memang memanggil Bu Gendut dengan sebutan Bu Cecil.

"Gue pikir lo diculik siapa sampe selama ini"

"Hehehe, sorry"

Valerie mengangguk. "Ayo, udah nunggu g*carnya dari tadi, bentar lagi ngamuk mamang nya" Belle terkekeh lalu kedua sahabat itu berjalan keluar dari parkiran dan menuju kesalah satu mobil g*car yang telah menunggu mereka.

Tapi dalam diam ada seorang cowok yang tengah memperhatikan kepergian dua sahabat itu. Entah kepada siapa perhatiannya itu tertuju. Karena saat ini, cowok itu sedang diselimuti 2 perasaan. Benci dan cinta.

#?#?#?

Thank you for reading my first story. Hope you guys like it. Please like my story to support me to keep writing this story. See you in the next chapter 🤗

Terpopuler

Comments

Ayunda Ka

Ayunda Ka

nma eropa,wajah korea

2020-08-25

1

Harlina Jufri

Harlina Jufri

nama tokohnya bule semua, to visualnya kok oppa² thor...

2020-05-29

5

Widi Astuti

Widi Astuti

Smngd thor lnjut

2019-09-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!