Naura yang sudah menempati meja kerjanya, terus meggerutu tidak jelas, beruntung perdebatannya tadi dengan cowok resek itu tida ada yang menyaksikan, entah karena sudah jam kerja, makanya semua karyawan sudah sibuk dengan kerjaan mereka masing-masing. Nia yang tidak sengaja melihat temannya yang baru datang dengan wajah kusut seperti itu, kemudian datang menghampiri.
Dengan menyandarkan punggung ke meja, Nia memulai aksi kepo nya, Nia yang nama lengkapnya Kania Soraya Atmaja, merupakan sahabat Naura yang paling cerewet alias kemal, paling julid juga, tapi seperti apapun sifat Nia, Naura selalu merasa Nia lah yang paling peduli di antara sahabat yang lainnya.
Naura jadi teringat, waktu pertama Naura di terima kerja di perusahaan yang menjadikannya karyawan tetap sampai sekarang, Nia lah orang pertama yang mengajaknya berteman, Nia yang lebih dulu menjadi karyawan, dan sifat ceplas ceplos nya yang membuat Naura langsung cocok dan nyambung. Menjadikan mereka sahabat dengan waktu yang terbilang cepat. Naura yang berasal dari kampung, dan hidup seorang diri di kota, dengan menempati sebuah kontrakan yang jauh dari kata mewah, namun masih layak di tempati.
sedangkan, Nia penduduk asli dan tinggal di kawasan elite, ayah nya seorang polisi, ibu nya mempunyai sebuah butik yang sudah ternama, tapi itu semua tidak membuat Nia merasa dirinya beda level dengan Naura. "Kenapa elo, Ra? gak semangat banget gue liat, datang terlambat, banget!" Nia menekankan kata terakhirnya "muka gak beda jauh kaya sayur kemarin sore, asem banget. Habis dimarahin ibu kontrakan lo ya? atau token listrik lo abis, ah gue tau, elo pas,"
Brukk...
Suara tumpukan map yang di simpan dengan sangat keras, membuat Nia menghentikan pertanyaannya dan membalikan badan, mereka sontak mengangkat wajah, ke arah orang yang baru saja mengagetkan mereka "Bu Sandra," desis Naura dengan suara pelannya.
"Oh, enak ya kalian, jadi karyawan di perusahaan besar, cuma buat ngegosip, dan kamu!" Naura sontak menggigit bibir bawahnya saat telunjuk Sandra tepat di depan wajahnya "sudah yang ke berapa kali kamu datang terlambat?"
Sandra langsung membesarkan mata nya saat melihat Nia hendak menjawab. "Saya bukan nanya kamu, Nia!."
Dengan susah payah Naura dan Nia menelan ludahnya. "Maaf Bu," kali ini Naura berusaha memberanikan diri untuk menjawab "saya janji, saya tidak ak,"
Braaakk..
Ucapan Naura terhenti saat Sandra menggebrak meja. "Saya bosan denger permintaan maaf kamu, sampai kejadian tadi terulang lagi, saya pecat kamu" sambil membalikan badan dan pergi melangkah, Sandra dengan tegasnya menyuruh Naura memeriksa map yang tadi dia jatuhkan di meja Naura. Sandra berbalik "Semuanya harus selesai, sebelum waktu istirahat, dan kamu antarkan ke ruangan Pak Vino, awas! jangan sampai ada yang masih salah."
"Tuh orang sudah sintin* apa ya? nyuruh elo meriksa kertas segini banyaknya, cuma di kasih waktu sebentar lagi." Nia yang sudah geram, karena kelakuan Sandra yang selalu saja bertindak sesukanya, terhadap Naura, terus mengoceh dengan kata kata kasarnya.
"Sudah lah Nia, gue emang salah, mending elo balik ke meja lo gih, elo juga masih banyak yang belum selesai kan ya?," Naura tersenyum ke arah Nia, menandakan kalau dia tidak masalah dengan kejadian barusan. "Baiklah, elo emang selalu sabar ngehadapin tuh mak lampir, coba aja kalau gue yang di gituin, udah gue sumpel tuh mulut nya pake boncabe level 100."
"Halah, yakin lo berani, gitu?"
Nia berjalan sambil menggaruk tengkuknya "Ya enggak sih," Hahaha mereka terkekeh dengan tangan masing-masing yang membekap mulut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
Ai Hodijah
untung ada teman baik ya
2023-04-02
0
Ai Elis
kayanya menarik.
2020-12-19
1
Mumut Sah
next
2020-10-24
1