Tiba-tiba Hamil

Tiba-tiba Hamil

1

Saya pemula, jadi sebelumnya mon maaf, kalau banyak salah.

Di perusahaan PT. Grup Jaya, tepatnya di sebuah kantin. Seorang lelaki sedang menggenggam tangan seorang perempuan. Dan sebelah tangannya memegang bunga mawar merah yang sangat indah.

Aldi datang ke kantor milik sepupunya, penyebabnya karena pernah beberapa kali melihat salah satu karyawan sepupunya yang berhasil mencuri perhatiannya. Ada perempuan yang membuat pikirannya selalu terbayang akan sosok perempuan itu. Hingga dia penasaran dan ingin menaklukannya.

Aldi seorang lelaki playboy yang suka mengumbar janji ke setiap perempuan. Tapi, janjinya itu selalu tidak dia tepati. Yang berujung si perempuan yang menangis karena di tinggalkan begitu saja.

"Naura, maukah kamu menjadi seseorang yang spesial di hati aku, dan menjadi calon makmum aku? Dan aku janji, akan selalu membahagiakan kamu, jika kamu menerima aku jadi pacar kamu."

Mendengar kata kata yang di lontarkan Aldi, membuat Naura merasa mual.

Ya, siapa yang tidak pernah mendengar tentang sosok seorang Aldi. Berbagai gosip mengenai dirinya sudah tersebar, tapi, meskipun begitu tidak sedikit perempuan yang selalu saja berhasil termakan rayuan maut dari lelaki itu.

Naura berusaha melepaskan tangannya yang di genggam kuat oleh Aldi. Meskipun tidak juga berhasil, karena kekuatan Naura yang tidak sebanding dengan genggaman Aldi yang begitu kuat.

"Maaf Pak Aldi, sepertinya saya enggak bisa nerima Bapak."

Naura terus meronta, dengan sedikit meringis, karena pergelangannya sedikit sakit.

Aldi yang mulai merasa malu, karena banyak karyawan yang sedang melihat ke arahnya. Membuat lelaki itu emosi.

"Ayolah Naura, gak usah sok jual mahal kamu. Aku tau, kamu sebenarnya suka juga kan sama aku?" ucap lelaki itu dengan percaya diri.

Naura memutar bola matanya malas, "maaf Pak Aldi, saya bener-bener tidak bisa, dan saya sama sekali gak suka sama Bapak."

Aldi yang merasa malu, menjadi semakin mengeraskan rahangnya. Belum pernah sepanjang sejarahnya, dia di tolak seorang perempuan. Bisa-bisa repotasi nya hancur. Aldi menarik tangan Naura dan mencoba ingin mencium pipi Naura.

Plakkk, Seolah kekuatan datang, dengan tangan yang berhasil Naura lepas, dan entah dengan keberanian yang datang dari mana, Naura menampar Aldi dengan begitu keras.

Semua mata yang menyaksikan adegan yang dari tadi mereka tonton menjadi menganga di buatnya. Semua karyawan saling berbisik, membicarakan keberanian seorang Naura.

"Jangan coba coba bersikap kurang ajar ya Pak! saya tau Bapak sepupu CEO perusahaan ini. Dan saya juga tau Bapak memiliki beberapa saham disini. Tapi, bukan berarti Bapak bisa bertindak semau Bapak!"

Aldi dengan rahangnya yang semakin mengeras, melemparkan bunga yang masih dia pegang ke sembarang arah. Dia mengepalkan tangannya, hampir saja dia menampar perempuan yang telah menolaknya itu, tapi lelaki itu masih bisa berpikir jernih, takut kalau reputasinya malah akan semakin hancur, karena telah meladeni seorang perempuan. Terlebih alasannya gara gara di tolak.

Dengan amarah yang masih menggebu, Aldi pergi begitu saja, tanpa melirik karyawan yang masih saja menganga melihat kejadian itu.

Tidak ada gunanya dia terus berada di sini. Mau di taruh dimana mukanya. Seorang Aldi di tolak perempuan, biasanya juga perempuan yang mengejarnya, dan mengemis dihadapannya.

"Lihat saja, suatu saat aku akan membalas semua ini, jika dengan cara baik baik aku tidak bisa menaklukanmu, maka lihat dengan cara apa aku akan membuat mu berlutut di kaki ku," batin Aldi berjanji.

Awalnya, Aldi hanya ingin main-main sama Naura, tapi setelah kejadian itu, dirinya menjadi tertarik dan merasa tertantang untuk mendapatkan apa yang di inginkannya.

Naura yang masih syok karena sudah seberani itu, dia duduk di kursi yang tadi dia tempati sebelum Aldi datang, beberapa teman kerjanya datang menghampiri.

"Gila kamu Ra, kamu tau kan siapa Pak Aldi?" tanya Andin berusaha mengingatkan sahabatnya karena telah salah berurusan dengan lelaki itu.

"Kenapa enggak di terima aja sih Ra, Pak Aldi kan ganteng, tajir pula," kali ini Nia yang bersuara.

Naura menggeleng, sambil merebut air yang berada di tangan Nia. "Aku gak peduli semua itu, aku gak suka sama playboy cap cicak macam dia."

Naura menghela napasnya, "lagian, mana ada orang yang menyatakan cinta, hanya karena pandangan pertama, keliatan banget kan, kalau dia cuma mau mainin aku," ujarnya kemudian.

***

Di sebuah ruangan yang besar, seorang lelaki tertawa terbahak sambil memegang perutnya.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Evi Juwita

Evi Juwita

baru baca blm bisa kasi comen

2023-10-02

1

Ai Hodijah

Ai Hodijah

mampur ah,pas baca udah ikut berdebar,hey playboy cap cicak tidak semua perempuan mau di jadikan pacarmu,
emang enak🤪

2023-04-02

0

kagome

kagome

keren ra kamu

2022-08-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!