Gara-gara Pamer Suami Di Medsos

Gara-gara Pamer Suami Di Medsos

Posting-Posting

Di sebuah Restoran mewah terlihat seorang wanita sedang asyik memainkan gawainya. Ponselnya itu begitu sibuk dipakai memotret dirinya dan juga suaminya yang tersenyum manis sambil mencium pipinya.

"Sudah kan Dek?" Tanya Arya.

"Udah Mas, aku mau upload dulu," jawab Arin dengan begitu senang.

"Apa gak berlebihan Dek, sebenarnya Mas risih kalau foto mesra kita malah kamu bagikan di media sosial. Seharusnya kan itu jadi milik pribadi kita, disimpan di galeri aja Dek..!" Ucap Arya.

"Ih sayang Mas, fotonya bagus banget. Apalagi baground nya, so sweet tau," jawab Arin tersenyum senang dengan jarinya yang masih sibuk mengetik.

"Hmm… terserah Adek aja, tapi Mas udah ngingetin ya. Mas juga sebenarnya gak rela kalau foto wajah cantik kamu dinikmati banyak orang," ucap Arya.

"Ya ampun Mas, jadi kamu cemburu? Ih gemesnya suami aku," ucap Arin yang malah mencubit pipi suaminya yang sedang bete itu.

Arya sudah lelah menasehati istrinya itu. Arya tipe laki-laki yang sederhana, dan dia tidak suka pamer seperti istrinya. Untuk berfoto saja dia enggan, gallery ponselnya sama sekali tidak ada foto dirinya.

Mereka pun pulang karena hari sudah malam, mereka tinggal di rumah yang lumayan besar. Sungguh suatu keberuntungan untuk Arin memiliki lelaki yang paket komplit.

Arin yang sudah berganti pakaian, dia melihat akun sosial medianya. Wanita itu tersenyum bahagia melihat banyak like dan komen di postingannya tadi.

Dia senang saat teman-temannya memuji dirinya dan suaminya.

(Beruntungnya kamu Rin, semoga langgeng ya…) Tami

(Ih so sweet deh, aku juga mau suamiku kaya suami kamu yang perhatian dan royal) Nindy

(Kamu makin cantik aja sih Rin, suami kamu pinter ngurus kamu ya. Dananya ngalir terus, bikin istri senang) Leli

Banyak pujian yang mereka lontarkan untuk Arin, dia memang banyak berubah setelah menikah. Wajahnya lebih glowing, badannya lebih langsing dan bajunya lebih sopan tapi elegan. Suaminya melarang Arin memakai baju seksi, tentu Arin setuju, karena selama ini dia memang memakai baju sederhana meski tak berhijab.

Ujang sang kakak bahkan sering menasehatinya agar segera menutup aurat (berhijab) tapi wanita itu belum ada niatan dalam hatinya. Arya juga tidak mau memaksa istrinya, dia akan mengarahkan istrinya secara bertahap.

Arya memang lelaki yang sabar, dia tak jauh berbeda dari Ujang. Membuat Arin jatuh cinta pada Arya dan menggilainya. Tapi Arin tiba-tiba mengerutkan dahinya saat dia melihat inbox dari seorang wanita. Wanita yang dia kenal tapi tidak dekat, dia teman kuliah Arin tetapi berbeda jurusan.

(Boleh dong suaminya buat aku? Gak salah dong aku mau nawar, kan kamu yang promosiin suami kamu kayak barang jualan. Ups…)

"Ish, siapa sih? Masa Mas Arya disamain kayak dagangan," gumam Arin kesal.

Saat sore hari, Arya ingin membuat spageti, tak lupa dia membuat dua porsi untuk sang istri. Hari ini memang libur kerja membuat pria itu menyibukan diri dirumah dengan keluarga kecilnya.

Arin memotret suaminya dengan memakai celemek warna merah miliknya. Dia memposting di media sosial dengan caption "Senangnya dimasakin suami, libur masak deh hari ini. Aku dilayani bak Ratu hari ini."

Tentu itu mengundang banyak like dan komentar, semakin banyak orang yang tertarik dengan postingannya, semakin dia senang. Dia tersenyum senang saat semua orang ikut memuji suaminya yang tampan dan sayang istri.

Jika para lelaki biasanya gengsi untuk membantu pekerjaan rumah. Tidak dengan Arya, lelaki itu sudah belajar banyak dari ibunya yang telah mengalami kegagalan rumah tangga dan selalu menasehatinya agar bisa saling membantu dalam pekerjaan rumah tangga.

Akun Meli kembali mengomentari status Arin, membuat wanita itu kesal.

(Lelaki masak itu bukan lebay tapi Maco menurutku, seksi aja. Aku jadi ingin punya suami kayak kamu, eh ralat, aku jadi ingin beristrikan suami kamu. Bagaimana kalau aku mendaftar jadi madumu? Hehe…)

Arin segera menghapus komentar menyebalkan itu, "bisa-bisanya dia berpikir jadi istri ke dua, mas Arya tipe suami setia. Mana mau dia sama cewek gak jelas gitu, bajunya seksi-seksi lagi," gumam Arin.

"Ini makanannya sayang…" ucap Arya. Dia meletakan dua piring diatas meja dengan dua gelas jus jeruk kesukaan mereka.

"Makasih sayang …," balas Arin dengan mendaratkan ciuman di pipi sang suami.

Namun karena masih memikirkan akun tadi, Arin sibuk dengan ponselnya untuk melihat profil wanita bernama Amel itu. Wajah Arin terlihat khawatir saat tahu status wanita itu seorang janda muda yang seksi.

"Kamu kenapa sayang, apa makanannya gak enak?" Tanya Arya.

"Enak kok Mas," jawab Arin sambil tersenyum.

"Terus kenapa kamu seperti resah begitu, ada apa diponselmu?" Tanya Arya.

"Gapapa Mas, oh iya… apa Mas akan tetap setia jika ada wanita seksi menggoda Mas?" Jawab Arin.

"Hahaha… pertanyaan macam apa itu sayang. Kamu lucu sekali, emang ada wanita seksi yang suka sama Mas, siapa? Mas akan setia kok Dek, pernikahan itu kan sakral," jawab Arya.

"Syukurlah…," ucap Arin.

"Memangnya kenapa sih Dek?" Tanya Arya penasaran.

"Gapapa Mas, kita makan aja. Terus lanjut anterin aku jalan-jalan sore ya, sambil cari jajanan? Hehehe…," ucap Arin.

Arya hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya, istrinya itu memang suka jajan dan makan. Arin akan mengajak Arya untuk berkuliner dari satu tempat ke tempat yang lain. Tapi istrinya itu selalu mengimbanginya dengan olahraga sehingga badannya tidak gemuk, malah padat dan berisi.

***

Arin tidak berubah, seperti kebiasaannya. Dia akan terus memposting kegiatannya di sosial media terlebih saat Arya membelikan barang-barang mewah untuknya.

Arin yang senang saat Arya membelikannya kalung emas, dia pun langsung memposting foto kalung itu dengan caption. "Makasih suamiku, kamu memang yang terbaik" 

Selang beberapa menit postingan itu dibanjiri komentar, seperti biasa kebanyakan para wanita teman-teman lamanya.

Tiba-tiba ada pesan masuk melalui nomor ponselnya, sahabatnya yang bernama Sisi menasehatinya karena menyayangi Arin.

(Arin, kamu jangan terlalu sering memposting kebaikan suami kamu. Aku takut kalau suamimu jadi incaran para pelakor. Sebaiknya kamu hilangkan kebiasaanmu itu Arin..!) Sisi

Apaan sih si Sisi parno banget, lagian Mas aku percaya kok Mas Arya setia, batin Arin kesal.

(Tenang aja Si, suami aku tipe setia kok. Kamu terlalu khawatir, posting-posting gitu biar hati aku senang aja Si lumayan lah aku terhibur dengan banyaknya pujian) Arin

(Ok jika suami setia, tapi kan pelakor punya seribu cara Rin. Bisa aja kan suami kamu dijebak atau diguna-guna, aku sayang sama kamu sebagai teman. Aku hanya mengingatkan saja) Sisi

(Makasih, tapi aku yakin keluargaku akan baik-baik saja) Arin

"Menyebalkan, di zaman modern gini memang masih ada ya guna-guna?" gumam Arin.

Bersambung….

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!