"Astaga." Lia segera berlari menuju rumahnya karena dirinya lupa membawa uangnya untuk membeli peralatan dan bahan-bahan untuk keterampilan.
Lia dengan tergesa-gesa masuk kedalam kamar mencari uang ditasnya
"Ada yang ketinggalan?." Tanya sang kakak bingung saat Lia berlarian menuju ke kamarnya. Sang kakak yang masih berada dikamar Lia memperhatikan segala gerak gerik Lia.
"Udah." Ucap Lia kemudian kembali lagi berlari kewarung.
Cukup lama Lia berbelanja membeli ini dan itu sesuai dengan daftar belanjaan dia juga mondar mandir mencari apa yang dia cari. Setelah hampir 2 jam Lia akhirnya pulang ke rumah.
"Lama sekali." Komentar sang ibu saat Lia baru saja menginjakkan kakinya di pintu depan.
"Iya tadi beli ini juga untuk besok." Lia menunjukkan barang belanjaannya itu kepada sang ibu.
"Taruh semuanya didapur." Titah sang ibu kemudian masuk kedalam kamar.
Lia yang mendengar itu segera menuju kedapur dan menata semua barang-barang belanjaannya.
Malam yang sunyi dan sepi menemani hari ini. Lia sedang mencari ide untuk keterampilan yang akan dia buat besok.
"Kakak." Tiba-tiba sang adik masuk kedalam kamarnya. Membuat Lia terkaget.
"Astaga.. kenapa dik?."
"Aku tidur sama kakak yha disini."
Lia yang merasa adiknya itu sedang kesepian itu mengiyakan permintaan sang adik.
Kini dia tidur berpelukan dengan sang adik. Lia merasa sangat nyaman dengan tidur seperti ini. Dia merasa sangat dekat dengan sang adik. Dia terus memandangi sang adik sampai dirinya terlelap dalam tidurnya itu.
Kring kring suara alarm berbunyi Lia segera bangun dan menyiapkan diri untuk berangkat kesekolah. Dia juga tidak lupa untuk menyiapkan bekal dan pakaian sang adik.
"Kakak.."
Lia yang mendengar suara sang adik itu segera menoleh kearah adiknya itu.
"Iya dik."
"Kakak buatin air hangat buat aku mandi."
Lia yang sedang memakai sepatu itu segera menuju kedapur menyiapkan air hangat. Setelah selesai menuangkan air hangat kedalam bak mandi untuk adiknya itu dia pun berpamitan untuk berangkat kesekolah.
Lia berjalan dengan tergesa-gesa dan deg-degan. Jika sudah berurusan dengan ulangan dan nilai dia selalu tidak tenang.
Bel berbunyi semua anak-anak sudah siap dengan segala peralatan dan bahan-bahannya diatas meja.
Setelah membuka salam saat sang guru sudah tiba. Semua anak-anak muali membuat keterampilan mereka.
"Aduhh gimana nih..." Lia bingung mau bagaimana hiasannya tidak cukup bagus jika dilihat dengan teman-temannya.
Dia jadi merasa berkecil hati dengan karya yang akan dia buat.
"Anak-anak bel istirahat kalian lanjutkan nanti."
Mendengar itu semua anak-anak segera berbelanja kekantin. Ada yang tetap makan dikelas sambil melanjutkan kegiatan membuat karyanya masing-masing.
BRAKK suara meja yang dipukul itu mengagetkan Lia. Tiba-tiba mejanya dipukul seperti itu.
Lia yang merasa tidak ada omongan yang akan terucap akhirnya dia membuka mulut.
"Ada apa?." Tanya Lia bingung
"Beliin kami makanan dikantin." Jawab Risa ketua Genk yang selalu mengganggu lia.
Lia yang tidak ingin ada keributan itu hanya bisa menuruti perintah dari Risa tersebut. Setelah diberi uang dan mendengarkan apa saja yang ingin mereka beli Lia pun langsung pergi kekantin.
Ditempat Risa.
"Ihh ini apa." Ucap salah satu teman Risa yang berada disebelah kiri Risa.
"Ini gak pantes disebut sebuah karya." Ucap salah satu teman yang berada disebelah kanan Risa.
Kini mereka bertiga mengobrak-abrik karya keterampilan milik Lia.
Dilain tempat. Lia sedang menyibukkan diri mengingat makanan yang akan dia beli untuk 3 orang tersebut.
"Lia tumben belanja." Tanya Yudha yang berada disamping lia.
Lia yang sedang memilih makanan itu tidak sadar kalau ada Yudha disampingnya.
"Ahh iya." Jawab Lia seadanya dan segera membayar belanjaannya. Setelahnya Lia menuju kelas ingin melanjutkan kegiatan membuat karyanya.
"Ini." Ucap Lia menyerahkan semua sisa uang dan makanan milik mereka bertiga.
Lia segera menuju bangkunya.
"Aihhssss." Lia kaget dengan karyanya yang sudah tidak berbentuk. Lebih parahnya lagi tidak ada satupun bahan yang bisa dia pakai lagi.
Lia bingung dan ingin menangis. Dia memungut semua bahannya yang berserakan dimeja dan dilantai.
"Harus gimana lagi sekarang." Lia terus berpikir untuk bisa mengolah bahannya yang hancur itu. Namun jika digunakan tidak akan sebagus apapun yang dia ekspetasinya.
"Hiasannya gimana..." Lia bisa saja mengolah bahan utamanya namun hiasannya itu Lia merasa meledak otaknya.
"Lia." Dimas yang menghampiri Lia itu duduk disamping lia. Karena kebetulan bangku tersebut kosong. Pemilik bangkunya duduk didepan bersama temannya.
"Hum?." Tanya Lia cuek tanpa ingin tau apa yang Dimas lakukan.
"Sini aku bantu." Kata Dimas menawarkan diri.
Lia terkejut dengan apa yang Dimas lakukan.
"Sungguh?." Tanya Lia yang benar-benar sangat terkejut akan perlakuan Dimas kali ini.
Pasalnya Lia bahkan tidak tau kalau ternyata Dimas memperhatikan dirinya. Lia jadi merasa bersalah karena mengacuhkan keberadaan Dimas.
"Aku duduk disini yha kita buat bareng." Ucap Dimas mengambil karyanya yang baru setengah jadi itu.
"Kamu ambil aja bahan yang ingin kamu pakai di aku." Tawar Dimas lagi.
"Terima kasih." Lia sangat senang Dimas membantunya kali ini.
Dia segera menyusun ulang keterampilannya dan menghiasinya. Dirinya merasa tidak enak karena mengambil beberapa bahan milik Dimas. Membuat Lia sedikit canggung.
"Gapapa aku minta?." Tanya Lia yang benar-benar merasa takut dan bersalah.
"Santai aja." Jawab Dimas yang asik membuat karyanya itu.
Bel berbunyi semua anak-anak segera duduk dan menyelesaikan karyanya
"LIMA BELAS MENIT LAGI SEMUA SUDAH SELESAI DAN DIISI NAMA NOMOR ABSEN." ucap sang guru tegas dan perintahnya itu.
Lia segera menyelesaikan tugasnya itu. Lia merasa sangat terbantu dengan keberadaan Dimas. Dia sangat bersyukur karena ada Dimas yang menolongnya.
"Dimas makasih banyak yha." Ucap Lia kepada Dimas.
Jam pelajaran pun berakhir Lia beranjak untuk pulang.
"Ehh mau kemana." Stop Risa kepada lia.
Lia pun menghentikan langkahnya karena Risa dan teman-temannya menghadang dirinya.
"Mau pulang." Jawab Lia enteng dan ingin menorobos mereka bertiga.
"Wohhh udah berani yha." Ucap Risa dan segera menjambak rambut lia.
Lia yang merasa kesakitan itu mencoba untuk melepaskan tangan Risa dari kepalanya.
Risa dengan tetap menarik rambut Lia itu menjatuhkan Lia kepintu depan kelas. Kemudian Lia didorong diatas tangga. Untungnya Lia tidak terluka parah. Hanya sedikit lebam dan rambut yang berantakan.
"Jangan pernah dekatin DIMAS." ucap Risa tegas sebelum menginjak tangan Lia.
Setelah puas dengan apa yang Risa lakukan. Risa pun meninggalkan lia. Lia yang merasa kesakitan dibagian kakinya itu tertatih-tatih selama diperjalanan menuju rumahnya.
Prangg prangg suara piring pecah lagi-lagi menyambut Lia. Namun kini suara pertengkaran lebih mengejutkan dirinya.
"Aku gak pernah mau Nerima anak haram itu."
"Kamu mau pertahanin aku atau DIRINYA."
"JAWAB." ucap sang ibu yang terus menerus mengisi suara dibalik kamar itu.
Lia yang baru datang itu segera melepaskan sepatunya.
"Awhh mah sakit." Namun tiba-tiba saja ibunya menarik lengan Lia.
"INI ANAK YANG KAMU PUNGUT ITU."
"ANAK DARI WANITA ******."
"KEMBALIKAN DIA SEKARANG JUGA!!."
"AKU SUDAH GAK SUDI LAGI HIDUP SEATAP DENGAN DIRINYA."
"PILIH DIA ATAU AKU."
"JAWAB MAS!!!." teriakan-teriakan sang ibu membuat Lia perih.
Ditambah lagi dengan apa yang dia dengar. Sungguh kenyataan apa ini.
"KAMU MAU KITA CERAI?!!!." ucap sang ibu yang alhasil Lia tercengang termasuk sang ayah.
Lia merasa bingung namun apa yang sebenarnya terjadi. Lia bahkan tidak tau jika sesungguhnya dia bukan anak kandung dari keluarga ini.
Kini beralih sang ayah yang menyeret lengan lia untuk masuk kekamar Lia.
"GARA-GARA KAMU KELUARGA SAYA JADI HANCUR." Ucap sosok laki-laki yang Lia anggap ayahnya itu.
Lia benar-benar hancur dengan kenyataannya saat ini.
"SIAPIN BARANG MU SEGERA BERKEMAS SAYA TUNGGU 2 JAM LAGI." Ucap sang ayah kemudian menutup pintu dengan keras
BRAKK Suara pintu terdengar sangat keras karena dibanting.
Lia menangis dalam ringkuknya itu. Rasa sesak perih dan bingung menyelimuti dirinya.
"Siapa aku.."
Moga suka ❣️❣️ jangan lupa saran like dan komentar nya jangan lupa juga votenya ❣️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Qirana
Dukungan untuk Author tersayang
7in1 💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕
⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐
🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷
2021-09-18
0
Retno Setianingsih
masih nyimak,,,,
dan kasian lia
2020-10-21
1
👑~𝙉𝙖𝙣𝙖𝗭𝖊𝖊~💣
semangat...lanjut Thor 🙂
2020-10-15
1