-o0o-
Musim dingin mulai memenuhi mansion Aquamarinia dengan suhu udara berada di bawah 0º C. Alhasil Zaven langsung membawa keluarga nya ke mansion barat karna disana mereka bisa bertahan mengingat sekeliling dinding mansion di aliri oleh uap panas, itulah mengapa mansion barat memiliki embun di setiap sisi.
Air panas berada tepat di bawah rumah jadi mereka bisa dengan leluasa menikmati pemandian air panas sekaligus menjaga ruangan tetap hangat pada musim dingin.
Saat ini Larissa memasuki 7 bulan usia nya. Di usia nya Risa sudah bisa merangkak dengan baik. Hal tersebut berhasil membuat Elene dan Irene kewalahan karna bayi imut itu selalu bergerak tanpa memperlihatkan tanda-tanda lelah.
“Risa sayang, kau mau kemana nak?”. Tanya Elene ketika sang buah hati sibuk merangkak mengelilingi kamar.
“Nona muda sepertinya sedang menelusuri kamar, menandakan wilayah kekuasaanya”. Kekeh Irene yang di sambut gelak tawa Elene.
Di lain sisi Risa berusaha membiasakan diri dengan kehebatannya merangkak. Dalam hati ia merasa sangat senang karna selama ini bosan karna harus berbaring selama berbulan-bulan.
Bahkan saat pertama kali ia bisa menelungkup cukup menghabiskan sebahagian besar tenaga, serta momen di mana ia bisa duduk untuk pertama kali nya hanya bertahan 1 menit saja dan dengan otomatis kembali terbaring karna kesulitan menahan berat badan.
Cklek
Tiba-tiba pintu terbuka lebar menampilkan sosok Zaven bersama Alfred.
Pria 35 tahun tersebut mendapati putri kecilnya merangkak mendekat langsung membawanya ke dalam gendongan tak lupa menghadiahkan kecupan di kedua pipinya.
“Sayang kalian sudah kembali? Bagaimana pemandiannya?”.
Zaven tersenyum kemudian membelai rambut emas putrinya.
"Menyenangkan. Sudah lama sejak terakhir aku berendam dengan santai”.
Elene terkekeh kemudian mengecup pipi Ria gemas.
“ba..baba…”.
“Apa dia baru saja mengatakan papa?”. Tanya Zaven tidak percaya.
Elene mengangguk membuat nya memeluk Risa senang.
“Akhirnya putriku bicara. Ini papa sayang, ini pertama kali nya seseorang memanggilku papa sedangkan dua putraku memanggil ayah”.
“Benar bukan? Bahkan Risa memanggilku mama kemarin”.
“Benarkah?”.
Elene mengangguk semangat, mereka menoleh ke arah Risa yang ikut tersenyum senang.
“Ehem maaf menganggu tuan dan nyonya”. Panggil seseorang membuat mereka sontak menoleh ke belakang.
“Ada apa Alfred?”.
“Tuan muda Logan dan Xavier telah tiba”.
Langsung saja semua orang berkumpul di gerbang mansion.
Perlahan limousine berukuran besar tersebut berhenti tepat di depan mereka. Pertama turun yaitu Xavier de Zaven Aquamarinia, si manis mewarisi rambut perak kebiruan sang ayah dan mata merah muda dari sang ibu perpaduan yang menawan.
Selanjutnya giliran si sulung Logan de Zaven Aquamarinia. Pria 7 tahun ini menuruni gen sang ayah hanya saja di saat Xavier memiliki pribadi ceria maka Logan lebih kalem dan irit bicara.
Mereka di bolehkan pulang dari akademi karena sedang dalam liburan musim dingin.
Setelah memberikan hormat Xavier langsung memeluk sang ayah yang berada di barisan terdepan.
“Ayah aku merindukanmu”.
Zaven terkekeh kemudian mengacak rambutnya gemas.
“Aku juga”.
“Oi bukankah sudah ku suruh bersikap sebagai seorang tuan muda?”. Ucap Logan masih dengan nada datar.
Zaven menggeleng pasrah kemudian melakukan hal yang sama.
“Ayah kau merusak tatanan rambutku”.
“Sikapmu sama dingin nya dengan musim saat ini”. Logan hanya diam seraya kembali merapikan rambutnya.
“Babaaa”. Seru Risa yang otomatis membuat mereka menoleh ke belakang dimana Elene berdiri dengan Risa di gendongan nya.
Seketika dua bocah tersebut langsung berbinar dengan semburat merah menghiasi wajah. Entah memang terhipnotis atau karna terpesona melihat makhluk mungil nan cantik tersebut tanpa sadar mereka berjalan mendekat lalu berhenti ketika jarak mereka tingga 2 langkah.
Zaven, Elene dan yang lain nya tertawa kecil melihat tingkah lucu mereka.
“Ibu siapa malaikat kecil ini?”. Tanya Xavier masih dengan wajah berbinar.
Elene meraih tangan mungi Ria kemudian melambai.
“Selamat datang kakak Logan, kakak Xavier perkenalkan Larissa de Zaven Aquamarinia. Si bungsu yang imut dan manis”. Seru Elene dengan nada meniru khas anak-anak.
“Wahh jadi ini adik kecil kita, kak Logan lihat betapa cantiknya dia”. Xavier mengguncang-guncang tubuh Logan antusias sedangkan sang empu masih dengan ekspresi sama. Terpana.
Ria yang menyadari ke anehan kakak sulungnya mengulurkan kedua tangan nya.
Elene tersenyum kemudian menatap Logan. “Hmm sepertinya Risa ingin di gendong kakaknya”.
“A..Aku?”.
“Iya, cobalah. Ku rasa kau sudah cukup usia untuk menggendongnya, berhati-hatilah”.
Logan mengangguk kemudian mengambil alih Ria. Seketika jantungnya berdebar kencang ketika gadis kecil itu tertawa bahagia.
“Sepertinya Ria menyukaimu Logan”. Gumam Zaven membuat pria dingin itu tersipu.
“Aku juga.. aku juga… ibu aku juga mau menggendong Risa”. Antusias Xavier namun seketika membeku karna mendapatkan tatapan tajam Logan.
“Tidak boleh kecuali kau berhasil melewati knight master class, mengerti?”.
Perkataan Logan berhasil membuat Xavier memucat dengan mulut menganga. Ketahuan jika selama di akademi pria satu ini selalu bolos kecuali dalam pelajaran ilmu bela diri.
“Apa-apaan itu. Tidak adil. Kakak biarkan aku menggendong Risa sekali saja”.
“Tidak bisa”. Balas Logan cepat seraya berlalu memasuki istana. Xavier terus merecoki Logan sedangkan penonton yang menikmati perdebatan dua kakak beradik tersebut hanya bisa geleng kepala pasrah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Irmha febyollah
mirip cerita di sebelah dech
2020-04-13
3
Lindawty Sembiring
lanjuuuut,..... Thor 💖💖💖💖💖
2019-11-30
2
Magfira Fhira
kak autor kayaknya sama deh ceritanya di lapak sebelah
2019-11-09
3