-o0o-
“Ooeeekk…ooeekkk!!”.
Aku menangis terisak menumpahkan segala rasa yang menyesakkan.
Tunggu dulu, kenapa rasanya berbeda? Rasanya suaraku tidak se aneh ini.
“Syukurlah nyonya, bayi anda perempuan”. Seru seorang wanita paruh baya seraya membelai wajah ku lembut.
Siapa?
Aku?
Apa dia gila, aku ini seorang siswi 17 tahun.
“Biarkan aku melihatnya”. Sahut suara lirih seseorang membuat wanita paruh baya ini mengangkat ku dengan mudah.
Tak lama mata ku menatap sosok wanita cantik berambut emas dengan iris mata merah muda, kulit putihnya bersimbah keringat menampilkan raut wajah lelah, nafasnya tersengal namun bibir mungil berlipstik pink itu membuat seutas senyuman manis.
“Oh putriku kau sungguh cantik. Bukankah begitu Vera?”.
“Tentu saja, nona muda sungguh cantik. Ia hanya menangis sebentar lalu kembali tenang”.
Wanita cantik ini mendekat dan mengecup kedua pipi ku dan entah kenapa rasanya hangat dan nyaman.
“Lihatlah rambut emas dan iris mata biru safir. Sungguh menawan, oh putri ku sayang terima kasih telah hadir dengan selamat”.
Sungguh semua ini sangat membingungkan. Apa ini yang namanya reinkarnasi? Apakah aku terlahir kembali menjadi bayi mungil? Tapi kenapa kesadaran ku masih seperti sama seperti dulu. Ada apa ini sebenarnya?
Jangan-jangan ini semua hanya mimpi? Tapi semua terasa nyata.
Setelah suasana tenang tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka senada dengan langkah kaki berlari mendekat.
“Istri ku apa kau baik-baik saja?”. Seru suara pria dengan nada cemas.
“Oh suami ku lihatlah putri kita”. Sahut ibu seraya sedikit mengangkat ku yang berada di gendongan nya.
Dari sini bisa ku lihat dengan jelas wajah pria yang mungkin adalah ayah ku. Wajah itu seketika melembut ketika mata nya melihat ku.
Lihatlah, wajah tampan dengan rahang tegas itu. Mata beririskan biru safir dengan rambut perak dengan sedikit aksen warna biru yang tertata rapi. Hidung mancung dan kulit putih kecoklatan, tubuh kekarnya tertutupi oleh pakaian kerajaan dengan berbagai macam antribut.
Jika di fikir-fikir kemunginan ia baru berusia 35 tahunan. Masih terlihat muda dan mempesona.
Perlahan pria itu mendekat dan mengambil alih diri ku ke gendongan nya. Entah kenapa terasa nyaman dan terlindungi.
“Larissa de Zaven Aquamarinia”.
Dia baru saja bilang apa?
“Nama yang bagus. Baru kali ini seorang CEO sepertimu memberikan nama untuk anaknya”. Kekeh ibu seketika membuat ayah tersentak kemudian tersipu malu. Bahkan warna merah itu menjalar hingga ke telinga nya.
Perlahan ayah tersenyum kemudian mengecup pipi ku gemas. Pipi nya yang di tumbuhi rambut itu membuat ku geli dan tanpa sadar aku tertawa.
“Lihat sayang kau berhasil membuatnya tertawa”. Seru ibu tidak percaya.
Ayah terkejut sejenak kemudian terkekeh senang. Perlahan ia mendekati ibu dan menghadiahkan kecupan di kening nya.
“Terima kasih sayang”.
Ke esokan hari nya aku kembali menjalani kehidupan sebagai seorang bayi mungil tak berdaya. Berbicara pun tidak bisa walaupun sudah berusaha sekeras apapun, yang ada tenaga ku habis dan berakhir dengan terlelap.
Hahh apa boleh buat, mau tidak mau aku harus menerima keadaan seperti ini. Hanya bisa berbaring menatap langit-langit rumah berisikan berbagai macam lukisan dan emas. Sepertinya memang benar jika aku terlahir dari keluarga bangsawan.
“Ya ampun ternyata nona muda sudah bangun”. Seru sebuah suara mengalihkan pandangan ku ke arah wanita cantik berpakaian suster pengasuh.
“Sudah saat nya makan, akan ku antar nona muda ke ibu mu”. Sambung nya seraya melangkah ke luar ruangan.
Tubuh ku sama sekali tidak bisa bergerak karna di bedung dengan kain lembut dan hangat tak lupa di kaitkan menggunakan pita pink.
Kamar bayi dengan ruangan kerja ibu cukup jauh melewati lorong taman bunga menuju gedung sebelah.
“Nyonya besar aku datang membawa nona muda”.
“Masuklah. Aduh apa putri ku lapar?”. Seru ibu setelah mengambil alih ku dari Irene si suster asuh.
Ibu membawa ku ke sisi ruangan di mana terdapat sofa besar. Memberikan makanan berupa ASI yang ternyata lumayan lezat dan mengenyangkan. Sesekali ibu menyanyikan lagu lulu baby andalan nya, kata para pelayan ia juga melakukan hal yang sama pada saat dua kakak laki-laki ku saat kecil.
Oh ya kata mereka aku memiliki dua kakak laki-laki yang otomatis mereka adalah tuan muda.
Jarak usia mereka terpaut 2 tahun, kakak pertama kini berusia 7 tahun dan kini berada di sekolah dasar elit sedangkan kakak ke dua berusia 5 tahun yang otomatis baru saja menduduki taman anak-anak.
Saat aku lahir mereka sedang menjalani pembelajaran itu lah mengapa sampai saat ini aku tidak tau bagaimana rupa dan pribadi mereka.
Semoga saja mereka sama baik nya dengan ayah dan ibu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Monimoon_🌜
Lady baby syuka
2020-03-13
1
Kei
ceritanya rada² mirip ama cerita lipe d.komik sebelah...yg idup kembali jadi bayi yg punya 2 kakak laki²..
ceritanya seru...
2019-11-26
3
Na_J
keren❤️❤️❤️❤️
2019-11-08
1