Putri Aquamarinia
-o0o-
Tolong. Siapa saja tolong aku...
Hanya sepatah kata itu yang berulang-ulang kulakukan namun kenapa mereka hanya diam dan melihat saja?.
Sejak sebuah truk pembawa ikan hias melaju kencang ke trotoar dimana saat itu aku sedang berdiri hendak menyeberang. Seketika rasa sakit menjalar ke seluruh tubuh mengingat jauhnya truk tersebut menerbangkan seorang siswi SMA sepertiku.
Saat ini tidak ada yang bisa ku gerakkan kecuali kelopak mata, berharap kepada segerombolan manusia yang berdiri tidak jauh. Namun sekeras apapun aku bersuara tak satupun dari mereka berniat menolong dan lebih memilih diam dan merekam dengan menggunakan ponsel. Mereka sesekali terkekeh saling bercanda satu sama lain membuat hatiku terasa sakit bercampur sedih.
Memang selama ini bisa ku pastikan tidak ada yang menginginkan kehadiranku di tengah-tengah kehidupan mereka. Selama 17 tahun hidup sebatang kara dan hanya bergantung dengan dana beasiswa bidik misi dari pemerintah.
Hidup nomaden setiap tahun sekaligus memiliki segudang pekerjaan sambilan. Jika dipikir kembali hanya tidur 2 jam dalam sehari sudah lebih dari cukup untuk memulai aktivitas selebihnya digunakan untuk belajar dan bekerja.
Kesulitan yang kuhadapi sama sekali tidak menjadikanku seseorang yang suka mengeluh dan putus asa. Jika bukan karna nasehat mendiang ibu sebelum nafas terakhirnya mungkin bunuh diri adalah jalan keluar satu-satunya bagi ku. Siapa sangka saat semuanya hampir baik-baik saja, takdir berkata lain.
Kini tubuh ku hanya bisa pasrah saat beberapa orang mengangkat dan membawaku ke rumah sakit dengan menggunakan ambulance. Sepanjang perjalanan mereka memasang segala macam alat dan masker oksigen. Seorang perawat yang berada di sisi ku terus berbicara tidak jelas dan sangat berisik.
Tak tau kah dia jika seseorang sedang bertahan hidup saat ini?.
Sesampainya di rumah sakit beberapa orang langsung mengerubungi ku. Seorang pria berpakaian dokter datang mendekat dan mulai melakukan tugasnya. Suara bass yang samar terdengar itu memberikan perintah jika tidak mana mungkin semua orang kecuali dirinya keluar-masuk begitu saja.
Tunggu dulu, kenapa mereka berhenti?
Tiba-tiba semua orang diam mematung, sama sekali tidak bergerak sedikitpun seolah-olah waktu berhenti begitu saja.
Hey seseorang sedang sekarat di sini. Kalian fikir kalian mau kemana?
“Waktunya tidur nona dan bangunlah kapanpun anda mau”. Gumamnya dokter tersebut (satu-satunya yang tidak mematung) terdengar sedikit membingungkan.
Mataku terbelalak menatap iris mata hitam itu berubah menjadi hijau terang dan seketika semua gelap gulita.
Dingin.
Tubuhku terasa kosong dan ringan, seperti tubuhku melayang di ruang hampa udara dan gelap gulita. Kesepian dan menderita.
Tidak ada daratan maupun manusia, rasa frustasi mulai memenuhiku. Ku tutup mata erat seraya memeluk kedua lutut ku mencoba menghilangkan rasa dingin yang membekukan setiap kinerja tubuh.
Ibu.
Tolong putrimu.
Keluarkan aku dari sini. Rasanya sangat menyesakkan dan tidak nyaman.
Deg!
Seketika jantung ku berdebar dengan kencang, saking kencangnya membuat dada menjadi sakit. Nafas tidak teratur dengan darah berdesir hebat.
Kucoba untuk memukul dada berusaha menghilangkan rasa sakit tersebut namun semua sia-sia. Sesak. Sesak sekali.
Tiba-tiba suara bisikkan datang bertubu-tubi memenuhi gendang telinga, terdengar saling sahut-sahutan bahkan terasa amat sangat dekat.
Siapa? Tolong berhenti.
Kalian menyakitiku jika terus seperti ini.
Berhenti ku mohon.
“Aaaa!!!!”.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Ainun Mubin Misbah N
Hai teman-teman... Di sini ada yang suka pelangi? Jangan lupa baca novel "Everything of Rainbow" yaa🌈🌈🌈
2019-11-09
1
vvxxxy _
jiiaaahh
2019-11-07
2
Na_J
suka❤️❤️❤️❤️
2019-11-03
3