"Olivia, kamu—" Oliver kehabisan kata-kata karena saking marahnya.
"Sayang, Olivia sudah membawa aib yang sangat besar untuk keluarga kita karena telah hamil di luar nikah. Apa kata orang-orang di luar sana kalau mereka tahu berita ini?"
Jesi adalah istri kedua Oliver setelah istri pertamanya meninggal, berdiri di samping suaminya dengan tatapan dingin.
"Apalagi, sekarang kamu sedang mencalonkan diri sebagai walikota, kan? Posisimu bisa terancam!"
Tak hanya sampai di situ saja, Jesi semakin ikut campur dengan memanas-manasi suasana untuk membuat Olivia lebih menderita.
"Sudah aku bilang sebelumnya, kan? Kalau Olivia itu cuman pura-pura polos dan baik. Sekarang, kamu lihat hasilnya! Aku takut dia akan mempengaruhi Julia juga."
Memang dari awal, Jesi sudah sangat membenci Olivia.
Alasannya? Karena Olivia adalah pewaris sah keluarga Stein! Jesi tak mau itu! Hanya Julia putrinya lah yang pantas!
Apalagi, saat Olivia terlibat masalah seperti ini.
Jesi selalu saja mencari kesempatan dalam kesempitan, hanya untuk menyingkirkan Olivia.
"Hah? Mama jangan samakan aku dengan dia! Aku tidak akan kehilangan mukaku karena hamil di luar nikah seperti dia!" sahut Julia dengan nada sarkas.
Lalu, Julia menatap Olivia dengan tatapan jijik tanpa dosa. "Ckck, miris! Memangnya Kak Yuta kurang apa? Sampai kau tidur dengan pria lain, terus sampai hamil lagi!"
Seperti biasa, Julia tak luput memandang Olivia seakan-akan Olivia adalah manusia yang paling menjijikkan.
Dari awal, Julia juga sangat membenci Olivia ... karena ia mencintai Yuta—tunangan Olivia.
Bahkan, Julia selalu saja mencuri kesempatan untuk merendahkan Olivia di depan ayahnya.
"Memang ya ... kau itu nggak tahu malu banget, dasar bit*h!" ejeknya.
Julia bahkan tak begitu khawatir kalau ayahnya akan memarahinya karena sudah menghina saudarinya sendiri.
"Bagaimana ini sayang? Kamu tidak mau, kan? Orang-orang merendahkan keluarga kita hanya karena ada anak haram yang mau dilahirkan di dalam keluarga ini?"
Mendengar ucapan sang istri, Oliver hanya terdiam sambil memijat pelipisnya dengan ekspresi dingin.
Julia tersenyum senang, lalu menatap ibunya dengan perasaan yang sangat gembira—karena Olivia sudah melakukan kesalahan yang mampu membuat mereka berdua terhibur.
"Lebih baik, aborsi saja, Dad! Daripada bikin malu keluarga kita!?" sambung Julia yang lagi-lagi ikut campur tanpa memikirkan perasaan Olivia sedikitpun.
Olivia yang sangat kesal mendengar ucapan Julia—langsung berdiri dari lantai dan menatap Julia dengan tajam dan penuh kebencian.
Kemudian, Olivia mengepalkan kedua tangannya karena emosi yang sedari tadi ia tahan sudah mencapai batas kesabarannya.
"Kamu bilang apa? Aborsi!?" teriak Olivia dengan mata berkaca-kaca, menahan tangis.
Julia hanya memutar bola matanya malas.
"Julia! Kamu itu punya otak tidak, sih? Anak ini tidak punya masalah apa-apa sama kamu!" protes Olivia.
"Ya terus? Kau mau membuat keluarga kita malu hanya karena anak haram yang kau kandung itu, hah!?"
Julia langsung berdiri dari tempat duduknya lalu menyilangkan kedua tangannya didepan dada karena ia merasa tak terima dengan tatapan yang dilontarkan Olivia saat itu.
"Kau yang berbuat salah! Tapi kau malah bersikap tidak tahu malu kepada adikmu! Julia tidak salah, dia hanya mencarikan solusi demi kebaikanmu! Olivia ... kau benar-benar tidak tahu diri!"
Jesi sangat marah dan berjalan menghampiri Olivia, kemudian mengangkat tangannya—untuk menampar Olivia.
PLAK!!
— Bersambung —
***
Kalau kalian suka dengan ceritanya, jangan lupa tinggalkan jejak kalian berupa like, comment and click favorit untuk mendapatkan notifikasi updatenya~
Support penulis juga dengan cara menonton iklan di gift atau hadiah ya~
Thankyou so much and see you next chapter~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 403 Episodes
Comments
paty
kemana tu org yg menghamili olivia kok dia dibiarkan
2023-09-23
0
Lisdya Latif
tpi hamil anak siapa kan kynya cuma mimpi
2021-10-16
0
HununNurlaela
Dan Aliolah yg memblokir seluruh Rumah sakit untuk Olivia sehingga ia tidak bisa menggugurkan kandungannya,juga Aliolah yg menjadi pahlawan bertopeng bagi keluarga Stein!
-----kayaknya....------
2021-09-02
0