Ken dan Bryan adalah dulu sahabat baik sejak mereka SMP. Hubungan Ken dan Bryan meregang sejak memasuki SMA di area sekolah yang sama. Sekolah yang dibangun oleh kakek Ken itu telah berdiri sejak lama mulai dari tingkatan Taman kanak-kanak hingga ke jenjang perguruan tinggi diarea yang sangat luas itu. Untuk bisa masuk kesekolah tersebut kamu kamu harus punya bujet yang tebal sehingga hanya golongan high class yang dapat berada ditempat itu.
***
Saat malam hari sekitar pukul delapan malam, Luna menerima panggilan dari nomor yang tidak dia kenal. Luna langsung mengangkat telfonnya tanpa harus menunggu lama.
"Temui aku di hotel X, jangan membuatku menunggu lama. Jika sudah berada didepan hotel hubungi aku kembali." Ucap Ken dalam panggilan telfonnya.
Aku tidak yakin dengan semua ini, tapi hanya kesempatan ini yang aku miliki. Aku tidak sangka jika hidupku akan berakhir dengan lelaki brengsek seperti Ken.
Luna mengambil jaketnya dan keluar dari rumah tanpa berpamitan dengan ibunya yang telah terbaring didalam kamar. Luna naik taksi menuju lokasi hotel yang Ken katakan ditelfon. Saat tiba di depan hotel, Luna mengambil ponselnya didalam sakunya lalu menelfon Ken sesuai perintah.
Tak butuh waktu lama bagi Luna menunggu, Ken tiba dengan nafas terengah-engah seperti sedang selesai berlari. Ken menarik tangan Luna masuk kedalam hotel. Sebelum pergi Ken memberikan topi dikepala Luna dan mengurai rambut Luna kedepan agar wajahnya tidak terlihat baik oleh beberapa tamu yang lain.
Sesampainya didalam kamar hotel Ken melepaskan tangan Luna dengan kasar.
"Duduk!" Perintah Ken. Tak seperti biasanya jika Ken memerintahnya Luna selalu melawannya tapi kali ini Luna mengikuti perintah Ken tanpa ada sahutan.
"Sudah berapa kali kamu melakukan ini dengan pria lain?" Ken juga ikut duduk disamping Luna.
"Kamu yang pertama yang akan melakukan ini kepadaku." Jawab Luna sambil menunduk.
Senyuman indah terpancar dari bibir Ken Adam mendengar perkataan Luna Aurora. "Aku sudah membawa uangnya, kamu tidak perlu menggantinya sekarang ataupun menggantinya dengan cara mencicilnya."
"Berapa kali kamu akan memakai tubuhku jika aku tidak menggantinya?" Luna menyahut dengan tegas.
"Apakah kamu pernah berciuman sebelumnya?" Ken kembali bertanya.
Luna menggeleng "Kamu yang pertama akan melakukan ini."
Ken tertawa "Dikeningmu juga belum pernah ada laki-laki yang menciummu?" Timpal Ken.
"Kamu laki-laki pertama yang melakukan ini padaku Ken." Luna mulai meneteskan air mata.
"Hahaha mengapa kamu menangis bahkan aku belum menyentuh tanganmu!"
"Kamu berpikir aku wanita murahan, kamu akan menyebarkan berita ini disekolah, kamu juga akan.." Luna tehenti bicara karena Ken langsung memotong penbicaraannya.
"Berhenti berkata konyol..! Jangan lakukan ini dengan pria lain. Jangan menjual dirimu kepada siapapun, jangan menerima cinta lelaki manapun, jangan berani berciuman dengan lelaki manapun dan jangan menyukai lelaki manapun." Kata Ken dengan tegas.
Luna mengangkat wajahnya melihat Ken. "Kenapa kamu melakukan ini kepadaku? Apa kamu ingin mengikatku dalam hutangmu?"
"Mengapa perempuan pintar macam kamu bisa bertindak sebodoh ini Luna, bagaimana jika lelaki lain yang ada dikamar ini bersamamu! Apa kamu sudah kehilangan akalmu ha?" Ken meninggikan nada suaranya dengan keras.
"Apa masalah jika lelaki lain yang ada dikamar ini Ken? Apakah itu penting untukmu? Kamu mau memberi uangnya atau tidak?"
"Ambil ini!" Ken melempar plastik hitam dihadapan Luna. Saat tangan Luna ingin meraih plastik itu Ken dengan cepat menarik kembali plastik tersebut.
"Tanda tangan disini, kamu boleh membacanya terlebih dahulu." Ken melempar kertas dan dan pulpen dihadapan Luna.
Luna membaca secara seksama.
Point 1: Kamu tidak boleh memberikan hatimu atau tubuhmu kepada lelaki manapun.
Point 2 : Kamu bisa mempunyai pacar jika hutang telah kamu lunasi bukan dicicil tetapi dibayar cash beserta bunganya.
Point 3 : Bunga dari hutangmu setiap bulannya 20%
Luna tercengang dengan semua point yang diberikan oleh Ken.
"Aku telah membuat perjanjian dengan iblis." Katanya pelan.
"Apa katamu? Kau?" Ken menunjuk Luna.
"Baiklah hari-hari sialku bersamamu akan bertambah panjang." Luna masih mengeluarkan kata-kata kesalnya tetapi tangannya tetap menandatangi kontrak yang diberikan oleh Ken. "Mana uangnya dan lakukanlah sesuka hatimu!"
"Setelah selesai menandatangani itu kamu boleh pergi sebelum aku berubah pikiran." Ucap Ken melempar kembali plastik hitam ke tubuh Luna.
"Apa katamu? Jadi kamu tidak jadi meniduriku? Kamu serius Ken?"
"Apa kamu berharap kamu ingin aku tiduri?"
"Bukan seperti itu maksudku. Terima kasih Ken." Luna meraih tangan Ken karena gembira.
Ken melirik tangannya, Luna baru menyadarinya dan dengan cepat melepaskan tangannya.
"Pergilah! Jangan menyalah artikan sifatku malam ini karena aku akan tetap membuatmu bertekuk lutut dan meminta maaf didepan semua orang."
Luna berdiri lalu berkata "Sampai kapanpun aku tidak akan mau melakukan itu."
"Hahaha... lihat dia begitu berani."
Saat Luna menutup pintu Ken berdiri dan cepat mengejar Luna.
"Gadis bodoh?" Panggil Ken. Luna sangat tahu siapa yang selalu memanggilnya seperti itu. Dia tidak berbalik dan hanya berjalan lurus tanpa memerdulikan Ken.
"Aku akan mengatarmu pulang!" Ucap Ken saat mereka masuk kedalam lift.
"Tidak perlu!" Jawab Luna ketus seperti biasanya.
Ken menyentil jidat Luna dengan keras.
"Aww.. kau mau membunuhku?" Gerutu Luna.
"Kamu akan di copet jika membawa uang sebanyak itu."
Luna terdiam sambil memegang jidatnya.
"Terserah!" Jawab Luna pasrah.
Saat didepan hotel Luna melihat Ken yang sibuk dengan ponselnya.
"Mana mobilmu dan pengawal-pengawalmu orang kaya?" Kata Luna meledek Ken.
"Kau mau mati!" Jawab Ken dengan nada tinggi tapi matanya masih fokus dihandphonenya.
Setiap hari dia mengancamku mau dengan sebutan mati?
"Ayo masuk!" Ken menarik tangan Luna masuk kedalam taksi.
Luna duduk diam begitu disamping Ken. Setelah menyebutkan tujuan rumah Luna sopir taksi melaju dengan kecepatan sedang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Dessy
awal y aja udh kece gini
2020-07-12
0
Raini Sidarra aceh
lanjut kk
2020-07-04
0
Mersy Loni
ceritanya bagus..
2020-07-02
2