Hito sedang berada di kamar nya, ia baru saja selesai mandi dan berganti pakaian.
"Di mana ponsel ku?" Hito mencari smartphone milik nya, kemudian ia berlari menuruni tangga menuju mobil, karena sepertinya ponselnya tertinggal disana.
Hito membuka ponselnya untuk mengecek panggilan masuk, kemudian ia melihat ada beberapa panggilan tak terjawab dari nomor yang tak tersimpan di galeri kontak nya.
Terdapat satu buah pesan singkat yang kemudian ia buka.
"Hito, terimakasih untuk hari ini, aku mendapatkan nomor mu dari ponsel Ayah ku. Aku harap kau juga mau menyimpan nomor ponselku. Sampai jumpa besok di kampus !" Feli.
"Kakak, sedang apa?, Kakek menunggu mu untuk makan malam, Ayo Kak!" Ajak Melodi sambil menarik lengan Hito.
****
Keesokan hari nya, Feli kembali menemui Hito di Kampus dan mereka menghabiskan makan siang bersama. Hito tidak menolak Feli, karena masih mengingat rasa iba nya terhadap gadis itu. Para gadis di kampus merasa iri dengan Feli yang bisa dekat dengan Hito, Karena banyak wanita-wanita cantik di kampus yang mencoba mendekati Hito, tapi tidak pernah mendapat balasan yang baik.
***
Hari-hari mereka lalui, kini Hito dan Feli sudah memasuki tahun kelulusan mereka. Hito mulai merasa nyaman dengan keberadaan Feli di sampingnya, karena ia merasa Feli adalah gadis yang baik dan ceria, untuk itu, Hito berjanji pada dirinya sendiri, akan memberikan kasih sayang dan perhatiannya kepada Feli, sebagai pengganti perhatian dan kasih sayang Paman Leo yang selama ini lebih banyak di curahkan kepada Hito dan keluarganya.
****
"Wah, Kakak ku tampan sekali? pasti mau kencan bersama kekasih Kakak kan? siapa namanya? Ah.. Feli?, benar bukan?" Melodi menggoda Hito yang terlihat sudah rapi untuk pergi ke pesta.
"Kau ini gadis kecil tahu apa tentang kekasih?, dari mana kau tahu nama Feli?" Selidik Hito.
"Kakak, usia ku sudah 17 tahun, kenapa Kakak masih memanggil ku gadis kecil?. Aku pernah tidak sengaja melihat nama Kak Feli di panggilan ponsel Kakak. Hayo ngaku saja kalau Kakak memang sudah punya pacar? atau akan aku adukan kepada Kakek!"
Melodi kembali menggoda Hito.
"Jangan !, awas saja kalau kau berani mengadukan ku kepada Kakek !, Baiklah akan aku jawab. Malam ini ada pesta kelulusan di kampusku. Apa kau puas Melodi keci ku?" Jawab Hito sambil mengacak-acak rambut di ujung kepala Melodi.
"Bersama Kak Feli?" Tanya Melodi yang masih penasaran.
"Tentu saja Feli juga hadir, karena dia juga merupakan peserta kelulusan angkatan ku." Hito yang mulai geram mendengus kesal kepada Melodi.
"Ah...jadi benar Kakak punya kekasih?, Kekek.......!!!" Melodi tertawa mengejek kemudian meneriakkan Kakek nya sambil berlari, Hito pun mengejar nya dan membuat Melodi menyerah minta ampun.
Mereka berdua memang sangat dekat layak nya Kakak beradik yang saling menyayangi. Meskipun Melodi sudah mengetahui asal usul nya sejak ia berusia 10 tahun, tetapi hal tersebut tidak membuat jarak di antara mereka berdua.
***
Sebelum ke acara pesta kelulusan yang di adakan di Kampus, Hito terlebih dahulu menjemput Feli. Leo sama sekali tidak mengetahui kedekatan Putri nya dengan Hito, karena Feli ingin mereka merahasiakan nya. Feli beralasan kepada Hito, takut Ayah nya menjadi marah, dan semakin jauh dengan Feli. Hito memahaminya, untuk itu ia hanya mengantar atau menjemput Feli sampai gerbang rumah nya saja.
"Keluarlah aku sudah di depan?" Hito mengirim pesan singkat kepada Feli.
Feli yang sudah terlihat dengan penampilan maksimalnya tersenyum, lalu berlari berpamitan kepada Ayah dan Ibu nya, untuk segera pergi dengan seorang teman kuliah nya yang sudah menunggu di gerbang.
Leo tidak memiliki kecurigaan sama sekali, bahwa teman yang dimaksud Feli adalah Tuan Muda nya.
****
Hito dan Feli tiba di pesta perpisahan kampus tepat pada waktu acara di mulai. Feli menggandeng Hito dengan penuh kebanggan dan percaya diri. Semua orang yang melihat mereka datang, begitu kagum melihat mereka berdua layaknya pasangan kekasih yang sangat serasi. Feli yang memang berdandan habis-habisan malam itu terlihat begitu cantik. Sedangkan Hito, yang semua orang tau merupakan Tuan Muda dari perusahaan raksasa milik Kakek nya, terlihat tampan dan elegan dengan pakaian apapun yang ia kenakan.
"Feli, kau cantik sekali. Dan kalian..Ah.. Kalian pasangan paling serasi yang pernah aku lihat" Sofi yang paling pertama menyapa mereka.
"Apa acara nya sudah di mulai?" Tanya Feli.
"Ya, sudah beberapa menit yang lalu. Ayo duduk di depan sana !, aku sudah memilih tempat duduk kita sebelum acara ini di mulai. Ajak Sofi. Feli dan Hito pun kemudian mengikuti Sofi ke tempat duduk mereka, untuk menyaksikan rangkaian acara pesta.
.
.
.
.
"Acara selanjutnya adalah lomba dansa bersama pasangan, bagi yang ingin bergabung silahkan naik ke atas panggung. Untuk pasangan terbaik, akan mendapatkan hadiah dari panitia acara !" Seorang pembawa acara wanita berbicara menggunakan pengeras suara di atas panggung.
Semua orang memandang ke arah Feli dan Hito, kemudian meneriakkan nama mereka berdua , "Feli...Hito..Feli...Hito." Gemuruh suara penonton sambil bertepuk tangan.
"Mereka konyol sekali, yang benar saja? mana mau Tuan Muda kaya seperti Hito mengikuti acara dansa seperti ini?" Ujar Feli sambil menatap kearah Hito, sebetulnya Feli sangat mengharapkan bisa mengikuti acara dan berdansa bersama laki-laki yang di sukai nya itu tapi tentu saja dia harus bersandiwara di depan Hito.
"Ayo...!" Mendengar apa yang dikatakan Feli, Hito mengulurkan tangan nya, mengajak Feli untuk naik ke panggung.
"Kau dan aku?" Tanya Feli dengan sedikit terkejut. Hito menganggukkan kepala nya, kemudian meraih tangan Feli untuk ia gandeng ke atas panggung.
Peserta yang terdiri dari 10 pasangan, mulai berdansa di atas panggung besar acara itu. Semua penonton aneh nya hanya menatap ke satu arah, mereka hanya ingin menyaksikan Pasangan Hito dan Feli berdansa di atas panggung. Sofi yang merasa paling dekat dengan pasangan itu, bahkan berteriak histeris, karena merasa kagum dengan gerakan keduanya yang terlihat indah di atas panggung.
"Ya Tuhan, mereka benar-benar seperti pangeran dan putri di film kartun kesayangan ku" Gumam Sofi.
.
.
.
Hito menggerakkan tangan dan kaki nya mengikuti irama yang di ikuti oleh Feli, selama berdansa mata mereka tak lepas saling menatap satu sama lain. Feli merasa menjadi wanita paling beruntung malam itu, karena ia yakin, banyak diantara penonton yang ingin berada di posisi nya sekarang.
Gerakan mereka berhenti seiring suara musik yang berhenti juga. Suara gemuruh tepuk tangan penonton kembali terdengar di iringi teriakan kedua nama pasangan idola mereka.
Pemandangan tersebut, mempermudah Panitia untuk menentukan siapa pemenang lomba dansa tersebut.
Dan benar saja, saat pemenang nya di umumkan, Pembawa acara meneriakkan nama Feli dan Hito sebagai pemenang lomba dansa tersebut.
Tiba-tiba Sofi berteiak yang kemudian di ikuti oleh penonton lainnya , " Tembak..tembak..tembak...!!"
Feli dan Hito terkejut dengan apa yang di teriakan penonton kepada mereka, akan tetapi berbeda dengan Hito, Feli merasa ini adalah waktu yang tepat untuk mengutarakan perasaannya. Ia bertekad apapun yang terjadi setelah ini, Feli tidak akan menyesali nya, karena kesempatan seperti ini tidak akan datang dua kali.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Mega Satria Gllass Mega
visualnya donk thor
2021-04-02
0
Erlin
Jadi baper.. jijik banget sama feli g tau diri.. Leo ni punya anak jalang . .
2021-03-11
0
Lala Monica
jangan hitoo... jgn sm feli doonk plisss 😣
sama aku aja 😅
2020-06-18
2