Tiga hari kemudian, Leo dan gadis kecil tiba di rumah kediaman Mahendra. Gadis kecil yang belum mengerti apa-apa itu, di nyatakan dokter telah mengalami amnesia. Ia sama sekali tidak dapat mengingat orang tua dan rumah nya, bahkan ia tidak bisa mengingat nama nya sendiri.
Mahendra dan Hito menyambut hangat kedatangan gadis kecil.
"Gadis kecil, mulai sekarang nama mu adalah Melodi Cahaya Mahendra, kau akan tinggal bersama Kakek dan cucu Kakek Hito". Mahendra memberikan nama itu kepada gadis kecil yang mulai saat ini resmi ia adopsi, Ia berharap kehadiran Melodi kecil akan membawa cahaya baru untuk keluarga nya yang sudah beberapa bulan ini di liputi kegelapan.
"Jika kau membutuhkan sesuatu, katakan kepada Bi Irah, dia akan merawat mu seperti merawat Hito." Mahendra memperkenalkan salah satu pelayan nya yang memang selama ini ditugaskan membantu merawat Hito cucu nya.
Hito menghampiri gadis kecil dan menjabat tangan nya, dalam hati Hito, ia merasa senang karena mulai saat ini, ia memiliki teman dirumahnya yang besar dan membuat nya selama ini sangat kesepian.
.
.
.
.
Hari demi hari mereka jalani, tidak tampak sedikitpun kesedihan di hati Melodi kecil, ia bisa melewati semua kebingungan nya hanya dalam beberapa minggu, setelah itu, Melodi kecil cukup menikmati kehidupan baru nya bersama Mahendra dan Hito yang tampak sekali menyayangi nya.
*****
Hari ini adalah hari ulang tahun Hito yang ke 12, Melodi yang saat ini berusia 7 tahun terlihat gembira membantu Bi Irah menyiapkan pesta ulang tahun untuk Hito, beberapa hari yang lalu, ia meminta Kakek Mahendra membelikan nya sesuatu untuk di jadikan kado untuk Hito.
Mahendra mengundang beberapa karyawan bersama anak-anak mereka, dengan harapan Hito dan Melodi bisa menghabiskan malam itu bersama teman-teman seusia mereka.
Leo yang termasuk dalam daftar undangan, malam ini datang membawa anak gadis nya yang seumuran dengan Hito.
"Feli, berikan kado nya untuk Tuan Muda Hito!". Titah Leo kepada anak gadis nya yang terlihat cantik menggunakan gaun berwarna merah muda, dan hiasan bando yang berwarna selaras di kepalanya.
Feli sangat mengangumi Hito sejak pertama mereka bertemu, menurutnya Hito adalah pangeran kecil yang tampan, seperti di film-film kartun kesukaannya. Melihat seseorang yang usianya tak jauh darinya selalu berada di samping Hito, Feli merasa kesal kepada gadis itu. Ketika Melodi dan Hito sedang berjalan melewati nya, Feli sengaja menjulurkan kakinya, sehingga membuat Melodi tersandung dan terjatuh. Hito tampak panik dan segera membangunkan Melodi yang jatuh di sebelahnya ,"Kau tidak apa-apa?". Hito bertanya kepada Melodi, dijawab gelengan kepala oleh gadis kecil itu. Leo dan Mahendra yang ikut menyaksikan kejadian tersebut segera menghampiri mereka untuk memastikan kondisi Melodi yang terjatuh.
"Nona Muda tidak apa-apa?" Leo ikut menanyakan keadaan Melodi.
Melihat perhatian Ayah nya dan orang-orang di sekitarnya kepada Melodi, Feli mendengus kesal dan semakin tidak menyukai nya.
*****
6 Tahun Kemudian.
"Kakak, kau mau kemana? Tanya Melodi kepada Hito yang sudah rapi dengan tas rensel di punggungnya.
"Aku dan Paman Leo akan mencari Universitas untuk tempat kuliah ku." Jawab Hito.
"Aku ikut...." Rengek Melodi.
"Gadis kecil diam saja di rumah bersama Bi Irah, kau baru boleh ke universitas beberapa tahun lagi, jadi belajar lah yang baik !" Hito menolak permintaan Melodi sambil mengacak-acak rambut di ujung kepalanya.
Melodi memanyunkan bibir nya, sambil melihat kearah Kakek Mahendra. Hito yang merasa tatapan dari Kakek nya sebagai sebuah ancaman, kemudian menyerah dan mengajak Melodi untuk ikut bersama nya, "Huh ..Kau ini bisa nya mengadu kepada Kakek." Dengus Hito.
Melodi tersenyum lebar dan segera beranjak dari kursi nya, "Tunggu sebentar, aku akan berganti pakaian !"
Mahendra dan Bi Irah terkekeh menyaksikan kelakuan mereka berdua.
.
.
.
.
"Waah... Universitas ini bagus sekali. Kakak, apa kau akan kuliah disini?" Melodi
"Seperti nya begitu, aku dan Paman Leo akan masuk melihat-lihat dulu kedalam. Kau tunggulah disini!" Melodi menganggukan kepalanya sambil tersenyum bersemangat membayangkan Hito akan menjadi salah satu Mahasiswa di Universitas yang baru saja mereka datangi.
"Bagaimana Tuan Muda?" Tanya Leo.
"Aku menyukainya Paman, bisakah Paman membantu ku mendaftarkan diri?" Pinta Hito kepada Leo.
"Tentu saja Tuan Muda". Leo meminta dua lembar formulir untuk Ia isi.
"Paman, kenapa kau mengisi dua berkas?" Tanya Hito.
"Satu lagi untuk anak perempuan Paman". Jelas Leo, yang memang berniat mendaftarkan Feli, anak perempuan nya di Universitas yang sama.
Hito yang memang mengetahui anak perempuan Leo seumuran dengan nya, tak mempermasalahkan akan satu angkatan bersamanya.
"Paman, jurusan apa yang akan Putri Paman ambil?" Tiba-tiba Hito memikirkan fakultas yang akan mereka ambil.
"Putri Paman akan mengambil Fakultas Ilmu Komunikasi, Tuan Muda. Untuk Tuan Muda sendiri, Tuan Besar sudah memilihkan Fakultas Management Bisnis." Jelas Leo.
Hito yang menyadari suatu saat ia akan menggantikan Kakeknya mengelola Perusahaan besar yang mereka miliki, tentu saja tidak menolak Fakultas yang telah di pilihkan untuk nya.
.
.
.
.
Di dalam mobil, Melodi sedang bermain ponselnya, "Kenapa Kakak dan Paman Leo lama sekali?", Melodi mulai merasa jenuh menunggu dua orang yang sedang berada di dalam Gedung. Selang beberapa saat, Hito dan Leo tampak berjalan menuju mobil tempat Melodi menunggu.
"Kakak, bagaimana? apa kau jadi kuliah disini?" Tanya Melodi penuh semangat.
"Tentu saja, tak lama lagi aku akan menjadi Mahasiswa terbaik dan paling tampan disini." Jawab Hito sambil sedikit membusungkan dada nya. Melodi merasa senang melihat Hito yang bersemangat menghadapi kehidupan barunya sebagai Mahasiswa.
"Paman Leo, bolehkah setelah lulus SMA nanti , aku kuliah disini juga? Tanya Melodi kepada Leo yang tengah mengendarai mobil.
"Tentu saja Nona Muda, Tuan Besar akan menempatkan mu di Fakultas Kedokteran di Universitas ini." Jawab Leo, memberikan bocoran rencana Tuan Besar Mahendra untuk Melodi.
"Fakultas Kedokteran?. Kakak, apa kau mengambil Jurusan Kedokteran juga?" Melodi baru sadar belum menanyakan jurusan apa yang Hito ambil.
"Tidak, aku mengambil jurusan Management Bisnis. Aku mengerti kenapa Kakek memilihkan nya untuk kita. Kakek pasti ingin aku menjadi Direktur perusahaan nya nanti, sedangkan Kau gadis kecil, kau akan menjadi Direktur di Rumah Sakit milik Kakek." Jawab Hito yang ikut dibenarkan oleh Leo.
"Hemh...Dokter?, aku rasa aku menyukai nya." Melodi tersenyum lebar membayangkan suatu saat Ia dan Hito akan menjadi seseorang yang di inginkan Kakek Mahendra.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Rita Asrori
bagus Thor cerita y.semngt trs berkarya 💪
2020-09-26
0