Draft 03

Nanda hanya memberanikan diri saja sejujurnya dia gemetaran menghadapi ketua Black dia memiliki kharisma mematikan dengan tubuh kekar dan berotot rahang besar mata nya saat menatap seakan langsung terbunuh tapi Nanda mempertahankan keyakinan harus membebaskan Dewi tapi dia malah di buang seperti sampah saja di jalan membuat Nanda tidak berani tapi bagaimana nasip sahabat nya itu

"Kak Nanda "ucap gadis itu melihat Nanda baru sampai rumah

"Kamu siapa"tanya Nanda tidak mengenal gadis itu

"Aku teman nya Lindri kak dia kan kerja dengan ku jadi pelayan tokok tapi saat dia akan pulang dia di culik oleh segerombolan orang"ucap nya cemas

"Apa di culik"ucap Nanda melotot

"Iya kak ini aku udah ambil rekaman cctv"ucap nya melihat kan saat Lindri di culik

"Ya ampun adik ku"ucap Nanda sangat cemas

"Kamu kirim ke ponselku"ucap Nanda dia akan melapor ke polisi setelah selesai mengirim video itu Nanda segera berangkat ke kantor polisi

###

"Pak saya mau laporan "ucap Nanda duduk di depan polisi

"Ada yg bisa saya bantu"ucap nya Nanda melihat kan video itu

"Pak adik saya di culik tolong cari keberadaan nya"ucap Nanda melihat kan polisi itu meneliti video itu

"Pak korban nya bertambah "teriak nya pada atasan nya

"Maksud nya bertambah"ucap Nanda binggun lalu kepala polisi mendekat

"Mbak di kota kita sering terjadi penculikan terhadap para wanita termasuk gadis dan mereka di jual ke luar negeri kami pun tidak tau keberadaan penculik ini yg kami tau ini adalah perdagangan manusia yg di lakukan para mafia"jelas polisi

"Mafia"ucap Nanda pikiran nya teralih pada ketua Black tadi yg mengancam nya

"Jadi kalian tidak bisa menemukan adik saya"ucap Nanda kecewa

"Iya benar mbak kami sedang berusaha menemukan lokasi nya tapi tetap belum bisa menemukan nya"jelas nya Nanda berdiri dengan kecewa keluar dari kantor polisi itu nasip nya sangat buruk keluarga nya satu satu nya hilang di culik tanpa tentu arah

###

Nanda tidak bisa berdiam diri pagi ini dia benar akan melenyapkan ketua Black itu berani menyentuh adik kesayangannya Nanda tidak peduli lagi dengan nyawanya dia berjalan pelan akan menuju jalan raya untuk menuju rumah Black

"Pak itu dia gadis nya sama yg di foto"teriak seseorang dengan pakaian hitam replek Nanda menoleh seseorang itu menatap ponsel dan menatap Nanda

"Benar tangkap dia"ucap nya

"Siapa kalian"ucap Nanda merasa nyawanya terancam Nanda lari

"Hei nona jangan kabur "teriak nya mengejar Nanda menoleh melihat 5 pria itu mengejarnya

"Masalah apa lagi ini"ucap Nanda tetap lari ketakutan

"Kemana dia pergi"ucap nya ngos- ngosan Nanda bersembunyi di balik mobil mengintip dari bawah mobil Nanda melihat ada balok kayu lalu mengambil nya

Bugh bugh

"Aghh nona"teriak nya menahan bahu nya yg di pukul Nanda lalu Nanda menghajar mereka dengan senjata nya setelah mereka semua terjatuh Nanda berlari lagi

"Cih mereka pikir aku bisa dengan mudah untuk di tangkap"ucap Nanda melanjutkan perjalanan

Nanda menatap geram pada para bodyguard Black masih memegang balok itu mereka saling pandang masih ada gadis yg sama yg membuat keributan

"Hei debu penyerang dengan pasukan banyak dan bersenjata api aja kalah oleh kami dan hanya kamu gadis debu hal yg kecil untuk kami"ucap nya tertawa

"Hei kalian tidak bisa menyingkirkan saya"geram Nanda lalu lari memukuli para penjaga itu

Dor

Nanda meringkuk ketakutan saat salah satu mereka hampir menembak nya untung nya melesat Nanda gemetar takut pada mereka

"Jangan macam macam ya sama kami"ucap nya geram

"Ada perintah bos untuk membawa nya"ucap salah satu mereka lalu menarik Nanda yg masih ketakutan

"Heh gadis jelek mau apa lagi kamu membuat keributan di sini"ucap ketua mereka Nanda menatap pria itu

"Pria bajingan"teriak Nanda lari lalu memukul pria itu tapi pria itu hanya biasa saja seperti pukulan Nanda gigitan semut saja

"Heh"teriak nya menarik baju Nanda sampai membuat Nanda tergantung

"Lepaskan aku"teriak Nanda marah

"Berani kamu menculik adik ku"geram Nanda dengan amara

"Kurang ajar kamu berani berteriak pada ku"ucap nya menyeringai menyentuh pinggang tempat senjata Dewi yg melihat situasi lari

"Tuan jangan membunuh nya tuan"mohon Dewi berlutut

"Tidak ada belas kasih untuk nya"ucap nya datar mengeluarkan senjata Dewi jadi panik dia naik ke sofa lalu lompat naik ke punggung pria itu karna Dewi tidak sampai pada pria ini tinggi Dewi di bawah Nanda sedangkan Nanda saja harus mendongak menatap pria ini apa lagi Dewi dengan tubuh kecil itu

"Jangan tuan aku mohon"ucap Dewi memelas memeluk leher pria itu membuat pria itu melepaskan Nanda membuat Nanda terjatuh

"Kamu sekarang cepat pergi"ucap nya menatap Nanda jengkel Dewi bisa bernafas lega

"Heh sialan"ucap Nanda berdiri

"Kamu tidak bisa menyingkir kan aku menyuruh orang menangkap ku kembalikan adik ku aku tidak takut pada mu"ucap Nanda membuat Dewi jadi panik lagi terhadap Nanda apa lagi yg dia katakan

"Adik cih apa dia kakak mu"tunjuk nya pada Nanda menatap Dewi dan Dewi mengeleng

"Bukan dia yg aku maksud kemarin kamu menculik adik ku Lindri dan ingin menjual nya ngaku kamu sialan"teriak Nanda

"Tuan menculik adik Nanda"tanya Dewi

"Baru rencana mau menghabisi nya jika terus mengganggu ku"ucap nya geram

"Ngak usah bertele kembali kan adik ku"ucap Nanda

"Tuan Lindri tidak bersalah lepaskan dia"ucap Dewi turun dari tubuh pria itu

"Aku tidak menculik nya"ucap nya kesal

"Nanda kenapa bisa Lindri di culik"ucap Dewi bertanya

"Kemarin setelah aku dari sini adik ku di culik saat aku lapor polisi mereka bilang jika ada segerombolan orang yg sering menculik wanita dan para gadis untuk dia jual dan mereka menculik Lindri"ucap Nanda bersedih

"Aku tidak menculik nya bukan aku"ucap pria itu Dewi menatap serius tapi sepertinya benar pria di depan nya bukan pelaku nya

"Nan kayak nya bukan tuan Danu menculik Lindri"ucap Dewi

"Udah jelas ayo cepat pergi "ucap nya tajam

"Dewi ayo pulang bersama ku"ucap Nanda membuat Dewi panik

"Ngak bisa Nan aku terikat di sini kamu pergi saja jika nanti aku ada informasi soal Lindri aku kasih tau kamu"ucap Dewi mudur Nanda binggun dengan ucapan Dewi tapi melihat tatapan Dewi yg memelas membuat Nanda mengerti dia berharap Dewi baik baik saja di tempat ini Nanda berlalu pergi

###

Wanita berumur itu berdiri menatap para penjaga nya yg terkena pukulan dari Nanda tadi mereka menunduk karna tidak bisa menangkap Nanda tau sudah gagal melaksanakan tugasnya

"Tidak becus kalian buat menangkap satu gadis saja tidak bisa percuma kalian di juluki bodyguard terbaik jika tidak bisa menangkap seorang gadis"bentak nya marah

"Maafkan kami nyonya kami salah"ucap nya menyesal

"Pergi kalian"bentak nya lagi lalu para bodyguard itu pergi

Dret dret

"Iya Amel"ucap nya menjawab telpon

"Apa sudah menangkap nya"tanya nya serius

"Maaf banget Amel para bodyguard ku gagal menangkap nya tapi kamu jangan khawatir aku akan menyuruh anak ku mendekati anak itu "ucap nya

"Aku menunggu dengan sabar"ucap nya memutuskan sambungan telpon

"Huh syukur jika wanita gila ini sabar aku ngak bisa menemukan gadis itu aku harus cepat menangkap nya"ucap nya lega

"Kalvin"teriak nya lagi lalu seorang pria berjas mendekati dengan gontai

"Apa lagi ma"ucap nya malas

"Ganti baju mu kamu menyamar deketin Nanda buat dia punya hubungan baik dengan mu lalu setelah itu kamu ajak ke rumah ini mama ngak mau tau kamu harus bisa membawa nya secara baik baik"ucap nya tegas

"Ma bodyguard banyak masak masih membuat aku membuang waktu demi gadis itu"ucap Kalpin malas

"Kalpin mereka udah di kalah kan oleh Nanda Kamu harus bisa ayo cepat"ucap nya sebal

"Iya iya"ucap Kalvin datar lalu berlalu

Kalvin Ardiwinata seorang pemuda sukses dia adalah CEO perusahaan property seasia dia memiliki banyak bisnis mereka ingin menangkap Nanda ada tujuan lain jadi Kalvin sendiri akan turun tangan membawa Nanda.Kalvin berjalan pelan di daerah rumah Nanda karna tadi rumah itu terkunci Kalvin berhenti di tempat pos ronda melihat Nanda menangis

"Benar itu gadis itu"ucap Kalvin menatap ponselnya dan mendekat

"Permisi"ucap Kalvin seketika Nanda mendongak menatap Kalvin dengan air mata

"Kamu kenapa menangis"tanya Kalvin duduk di samping Nanda

"Kamu siapa"ucap Nanda menyeka air matanya

"Kenalin Kalvin"ucap Kalvin tulus

"Punya masalah jangan khawatir aku akan membantu mu*ucap Kalvin serius Nanda berdiri meninggalkan Kalvin yg dia pikir pria gila

"Ehh tunggu"ucap Kalvin menarik tangan Nanda masak iya dia tidak membawa Nanda tapi tarikan Kalvin sedikit kuat apa lagi dengan tubuh Nanda yg lemah sampai membuat Nanda jadi jatuh ke tubuh Kalvin

"Ya ampun pria ini tampan banget"ucap Nanda menatap mata Kalvin yg sangat dekat dengan nya

"Kamu menangis kenapa"tanya Kalvin menyeka air mata Nanda membuat jantung Nanda tidak karuan

"Tidak"ucap Nanda gugup kembali duduk

"Siapa tau aku bisa bantu"ucap Kalvin lagi

"Percaya aku bukan orang jahat"ucap Kalvin tersenyum mengengam tangan Nanda

"Ahh pria ini tampan banget sih mana bisa aku menolak nya apa lagi tatapan nya dan ahh tangannya ini hangat banget"batin Nanda meleleh

"Adik ku di culik"ucap Nanda sedih

"Adik,di culik"ucap Kalvin binggun

"Tunggu bukan nya Nanda ini anak tunggal kenapa bisa ada adik nanti saja mending nanti aku tanya sama mama"batin Kalvin

"Kenapa bisa adik mu di culik"ucap Kalvin serius Nanda menceritakan kenapa adik nya di culik

"Kasihan ya jika kamu mau aku bisa membantu mu"ucap Kalvin

"Kamu serius"ucap Nanda berbinar

"Iya serius aku akan bantu kamu cari adik mu jika kamu percaya "ucap Kalvin tersenyum

"Kamu kan tidak mengenal ku"ucap Nanda menyelidiki

"Aku hanya ingin menolong mu"ucap Kalvin tersenyum

"Terimakasih "ucap Nanda tersenyum

"Besok aku akan menemui mu kita cari sama sama adik ku"ucap Kalvin

"Iya besok aku tunggu di sini lagi "ucap Nanda tersenyum lalu dia berlalu dengan senang akhirnya ada juga yg menolong nya

"Nanda Ayunda Sky "gumam Kalvin tersenyum tipis menatap kepergian Nanda

###

Keesokan saat Nanda kembali ke pos membuat Nanda terkejut Kalvin dari jauh tersenyum pada nya dengan tulus semakin tersenyum wajah Kalvin semakin tampan dengan wajah putih bersih apa lagi seperti artis korea membuat hati Nanda meleleh di buat nya oleh senyuman itu jantung Nanda semakin berdebar kencang tidak karuan

"Ehh Kal kamu menepati janji"ucap Nanda tersenyum

"Iya lah kan mau bantuin kamu cari adik mu"ucap Kalvin tersenyum

"Kita mulai dari mana mencari Lindri"ucap Nanda binggun

"Ayo aku udah tau lokasinya"ucap Kalvin tersenyum lalu memakai helm naik motor gede nya

"Ayo"ucap Kalvin memberi helm nya Nanda memakai nya memegang bahu Kalvin dan naik

"Pegangan nanti jatuh"ucap Kalvin mengarah kan tangan Nanda memeluk pinggang nya

"Ya ampun hangat banget nggak sih udah tampan manis hangat lagi ya ampun Kalvin kamu dari mana ya membantu ku apa kamu pangeran ku"batin Nanda senyum senyum meletakkan kepalanya di punggung Kalvin

"Nyaman banget apa lagi aroma tubuh nya aduh buat aku tenang banget sih ahh Kalvin"batin Nanda dengan mengagumi pria ini yg membuat dia terasa terlindungi nyaman dan hangat

"Apa kita sudah sampai"uca9 Nanda saat Kalvin menghentikan motor nya

"Kita teduh dulu hujan soal nya nanti kamu sakit"ucap Kalivin melepaskan helm nya lalu membuka jaket nya bahkan Nanda tidak sadar jika hujan

"Ayo"ucap Kalvin menutupi kepala dengan jaket dan merangkul Nanda mereka berteduh di salah satu pohon Kalvin melindungi Nanda biar tidak kehujanan takut nanti gadis ini sakit

"Aduh makin berdebar nih"batin Nanda berada di dekapan Kalvin yg terus memperhatikan hujan Nanda ingin melingkar kan tangannya di pinggang Kalvin tapi Nanda takut Kalvin nanti marah

"Dingin ya"ucap Kalvin dan memeluk Nanda saat air hujan mengenai tubuh Nanda

"Ya ampun aku bisa pingsan jika seperti ini aku benar benar jatuh cinta pada Kalvin ahh cinta aku sangat bahagia di perlakukan seperti ini aduh ayang Kal manis banget sih"batin Nanda memejamkan mata merasakan pelukan hangat Kalvin

"Aku benar jatuh cinta pandangan pertama sama Kalvin love you Kalvin"batin Nanda tersenyum memeluk Kalvin dengan erat merasakan dada nya berdebar berada di dekapan Kalvin seperti nya memang benar Nanda jatuh cinta untuk kedua kali nya dia jatuh cinta oleh pandangan pertama terhadap Kalvin yg belum jelas kehidupan nya pokoknya Nanda jatuh cinta hanya itu yg ingin Nanda lakukan

Episodes
1 Draft 01
2 Draft 02
3 Draft 03
4 Draft 04
5 Draft 05
6 Draft 06
7 Draft 07
8 Draft 08
9 Draft 09
10 Draft 10
11 Draft 11
12 Draft 12
13 Draft 13
14 Draft 14
15 Draft 15
16 Draft 16
17 Draft 17
18 Draft 18
19 Draft 19
20 Draft 20
21 Draft 21
22 Draft 22
23 Draft
24 Draft 24
25 Draft 25
26 Draft 26
27 Draft 27
28 Draft 28
29 Draft 29
30 Draft 30
31 Draft 31
32 Draft 32
33 Draft 33
34 Draft 34
35 Draft 35
36 Draft 36
37 Draft 37
38 Draft 38
39 Draft 39
40 Draft 40
41 Draft 41
42 Draft 42
43 Draft 43
44 Draft
45 Draft 45
46 Draft 46
47 Draft 47
48 Draft 48
49 Draft 49
50 Draft 50
51 Draft51
52 Draft 52
53 Draf 53
54 Draft 54
55 Draft 55
56 Draft 56
57 Draft 57
58 Draft 58
59 Draft 59
60 Draft 60
61 Draft 61
62 Draft 62
63 Draft 63
64 Draft 64
65 Draft 65
66 Draft 66
67 Draft 67
68 Draft 68
69 Draft 69
70 Draft 70
71 Draft 71
72 Draft 72
73 Draft 73
74 Draft 74
75 Draft 75
76 Draft 76
77 Draft 77
78 Draft 78
79 Draft 79
80 Draft 80
81 Draft 81
82 Draft 82
83 Draft 83
84 Draft 84
85 Draft 85
86 Draft 86
87 Draft 87
88 Draft 88
89 Draft 89
90 Draft 90
91 Draft 91
92 Draft 92
93 Draft 93
94 Draft 94
95 Draft 95
96 Draft 96
97 Draft 97
98 Draft 98
99 Draft 99
100 Draft 100
101 Draft 101
102 Draft 102
103 Draft 103
104 Draft 104
105 Draft 105
106 Draft 106
107 Draft 107
108 Draft 108
109 Draft 109
110 Draft 110
111 Draft
112 Draft 112
113 Draft 113
114 Draft 114
115 Draft 115
116 Draft 116
117 Draft 117
118 Draft 118
119 Draft 119
120 Draft 120
121 Draft 121
122 Draft 122
123 Draft 123
124 Draft 124
125 Draft 125
126 Draft 126
127 Draft 127
128 Draft 128
129 Draft 129
130 Draft 130
131 Draft 131
132 Draft 132
133 Draft 133
134 Draft 134
135 Draft 135
136 Draft 136
137 Draft 137
138 Draft 138
139 Draft 139
140 Draft 140
141 Draft 141
Episodes

Updated 141 Episodes

1
Draft 01
2
Draft 02
3
Draft 03
4
Draft 04
5
Draft 05
6
Draft 06
7
Draft 07
8
Draft 08
9
Draft 09
10
Draft 10
11
Draft 11
12
Draft 12
13
Draft 13
14
Draft 14
15
Draft 15
16
Draft 16
17
Draft 17
18
Draft 18
19
Draft 19
20
Draft 20
21
Draft 21
22
Draft 22
23
Draft
24
Draft 24
25
Draft 25
26
Draft 26
27
Draft 27
28
Draft 28
29
Draft 29
30
Draft 30
31
Draft 31
32
Draft 32
33
Draft 33
34
Draft 34
35
Draft 35
36
Draft 36
37
Draft 37
38
Draft 38
39
Draft 39
40
Draft 40
41
Draft 41
42
Draft 42
43
Draft 43
44
Draft
45
Draft 45
46
Draft 46
47
Draft 47
48
Draft 48
49
Draft 49
50
Draft 50
51
Draft51
52
Draft 52
53
Draf 53
54
Draft 54
55
Draft 55
56
Draft 56
57
Draft 57
58
Draft 58
59
Draft 59
60
Draft 60
61
Draft 61
62
Draft 62
63
Draft 63
64
Draft 64
65
Draft 65
66
Draft 66
67
Draft 67
68
Draft 68
69
Draft 69
70
Draft 70
71
Draft 71
72
Draft 72
73
Draft 73
74
Draft 74
75
Draft 75
76
Draft 76
77
Draft 77
78
Draft 78
79
Draft 79
80
Draft 80
81
Draft 81
82
Draft 82
83
Draft 83
84
Draft 84
85
Draft 85
86
Draft 86
87
Draft 87
88
Draft 88
89
Draft 89
90
Draft 90
91
Draft 91
92
Draft 92
93
Draft 93
94
Draft 94
95
Draft 95
96
Draft 96
97
Draft 97
98
Draft 98
99
Draft 99
100
Draft 100
101
Draft 101
102
Draft 102
103
Draft 103
104
Draft 104
105
Draft 105
106
Draft 106
107
Draft 107
108
Draft 108
109
Draft 109
110
Draft 110
111
Draft
112
Draft 112
113
Draft 113
114
Draft 114
115
Draft 115
116
Draft 116
117
Draft 117
118
Draft 118
119
Draft 119
120
Draft 120
121
Draft 121
122
Draft 122
123
Draft 123
124
Draft 124
125
Draft 125
126
Draft 126
127
Draft 127
128
Draft 128
129
Draft 129
130
Draft 130
131
Draft 131
132
Draft 132
133
Draft 133
134
Draft 134
135
Draft 135
136
Draft 136
137
Draft 137
138
Draft 138
139
Draft 139
140
Draft 140
141
Draft 141

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!