Ashma sedikit heran dengan koper yang sedang ia bawa pasalnya bobot kopernya terasa tidak terlalu berat, padahal ia ingat betul sudah memasukan banyak sekali pakaiannya.
Karena khawatir takut tertukar akhirnya Ashma membuka saat itu juga sambil menunggu paman Amith akan menjemputnya.
Ashma membuka koper itu dengan hati-hati lalu saat sudah terbuka betapa terkejutnya Ashma dengan isi yang ada pada koper tersebut. Koper tersebut berisikan mobil mainan yang cukup banyak.
"Apa-apaan ini?" Ashma dengan cepat segera menghubungi pihak bandara terkait tertukar nya koper milik Ashma dengan orang lain.
Lagi-lagi Ashma terjebak selama satu jam kurang untuk menunggu konfirmasi lebih lanjut keberadaan kopernya yang tertukar. Dia juga sedikit kesal dengan pamannya yang belum juga datang menjemputnya.
Tidak lama dari itu bahu Ashma ditepuk oleh seseorang dan betapa terkejutnya Ashma saat menyadari orang yang menepuk bahunya adalah pria penyelamat yang telah menyelamatkan dia dan penumpang lainnya di pesawat.
"You, savior man." Kata Ashma dalam bahasa Inggris. (Kamu, pria penyelamat)
Tatapan pria itu masih tetap sama, tajam dan menghunus. Tapi apa gerangan dia yang membawa dirinya bertemu dengan Ashma, itulah yang Ashma pertanyakan.
"Koper Saya tertukar dengan kamu," Ashma melihat koper yang pria itu bawa, pantas saja bisa tertukar koper pria itu dengan koper milik Ashma benar-benar sama, tapi petugas bandara tidak mungkin keliru kan apalagi koper adalah salah satu barang yang benar-benar sangat penting dan harus dijaga dengan baik.
Ah biarlah, yang penting kopernya telah kembali dan ia tidak harus pusing-pusing lagi untuk memikirkan dimana kopernya berada.
"Iya itu koperku, dan aku cukup terkejut melihat isi dari koper ini yang seharusnya berisikan pakaian wanita malah berisi banyaknya mainan mobil-mobilan."
Pria penyelamat itu tidak terlalu tertarik dengan apa yang dibicarakan oleh gadis aneh yang sedang berbicara panjang lebar dihadapannya ini.
"Saya tidak peduli dengan itu. Kembalikan koper saya!" Pria itu berkata acuh, Ashma sedikit tidak suka pada respon pria tersebut. Terlebih lagi Pria itu sangat aneh, beberapa kali matanya menelisik ke beberapa penjuru arah.
Saat Ashma akan memberikan koper pria itu tiba-tiba sebuah peluru hampir saja mengenai lengannya tetapi dengan sigap pria penyelamat itu mendorong tubuh Ashma dengan nya untuk menghindar. Jantung Ashma benar-benar ingin copot, setelah apa yang terjadi didalam pesawat kenapa dia harus berada dalam bahaya lagi.
Orang-orang yang ada disekitar berteriak histeris mendengar suara pistol yang begitu nyaring dan beberapa petugas keamanan bandara berdatangan. Sedang pria tersebut tampak tenang dengan bukti wajahnya yang datar bak orang profesional yang sudah terbiasa mengalami hal seperti ini.
Pria penyelamat itu tiba-tiba menarik tangan Ashma, sedang tangan satunya membawa koper miliknya dan koper milik Ashma tertinggal sontak Ashma berteriak pada pria tersebut dan berusaha melepas cekalan kuat pria itu.
"Apa yang kamu lakukan? Lepas, koperku tertinggal. Tolong lepaskan!" Pria itu tidak mengindahkan ucapan Ashma maka Ashma berusaha dengan sekeras mungkin lepas dari genggamannya. Tapi kekuatan Ashma tidak cukup kuat untuk melepaskan cekalan pria itu.
Ashma dipaksa masuk kedalam sebuah mobil dan pria itu selanjutnya ikut masuk. Dia memerintahkan kepada supirnya untuk segera pergi meninggalkan bandara.
"Kamu gila?" Ashma benar-benar tidak habis pikir, orang asing ini akan membawanya kemana dan kenapa dia membawa Ashma? atau jangan-jangan sebenarnya dia adalah komplotan orang-orang jahat tadi.
"Apa yang mau kamu lakukan kepadaku?" Ashma bertanya sarkasme, pria itu tidak merespon. Ashma sungguh sangat kesal.
"Tuan Adam, mereka mengejar kita." Supir pria itu memberitahu Adam. Disisi lain Ashma sekarang tahu siapa nama pria tersebut.
Adam menginstruksikan supirnya untuk membawa mobil mereka lebih cepat lagi, Ashma benar-benar terkejut saat kecepatan mobil yang bertambah sangat kencang sekali. Ashma berpegangan pada handle yang terdapat diatas dekat pintu mobil dan untungnya pria bernama Adam cekatan memasangkannya Sealtbet walaupun Ashma bisa melakukannya sendiri tetapi ia benar-benar panik sehingga tidak terpikirkan untuk memakai sabuk pengaman.
mobil yang dinaiki Ashma dikejar oleh beberapa mobil dibelakang bahkan mereka menodongkan pistol serta menembaki mobil Adam, Ashma panik ia takut sungguh sangat takut.
"Sebenarnya mereka siapa?" Ashma bertanya lagi namun kini Adam beralih menatapnya.
"Kamu tidak perlu tahu, sekarang tolong diam agar tidak menganggu konsentrasi kami." Ashma sangat jengkel ingin sekali ia menjitak kepala pria tersebut, sangat angkuh.
Ashma sekarang benar-benar diam walaupun didalam hatinya bertengkar hebat bertanya apa yang sedang terjadi, siapa pria yang ada disebelahnya ini, mengapa dia membawa Ashma dan siapa orang-orang yang mengejar mereka, kenapa Ashma harus terlibat pada situasi berbahaya ini.
Mobil yang dibawa oleh anak buah Adam tiba-tiba tidak seimbang, ban mobilnya berhasil ditembak oleh orang-orang yang mengejar mereka sehingga mobil hilang kendali dan akhirnya terjungkal.
Ashma merasakan sakit di sekitar badannya akibat mobil yang terbalik, Adam yang sadar segara melepaskan sealtbeat--nya dan juga milik Ashma, mereka selamat sedangkan supir Adam tidak sadarkan diri.
Adam lagi-lagi membawa Ashma pergi. Entah kemana pria itu akan membawanya, tapi kali ini Ashma mengikuti langkah pria itu walaupun badannya terasa sakit dan kakinya yang terluka, tidak pria itu yang lebih parah karena dahinya terluka cukup parah.
Disisi lain, ada satu hal yang membuat Ashma bingung. Disaat genting seperti ini kenapa pria itu masih membawa koper yang jelas isi koper itu tidak terlalu penting. Namun untuk menepis rasa penasarannya Ashma berusaha setenang mungkin untuk mengendalikan dirinya agar berani menghadapi semua ini.
mereka masih dikejar oleh orang-orang tidak dikenal itu hingga Adam menemukan tempat persembunyian dan mereka bersembunyi di sebuah hunian kosong yang sepertinya aman untuk bersembunyi sebentar.
Napas Ashma tersenggal-senggal ia tidak pernah berpikir ada di situasi berbahaya seperti ini dan bersembunyi dengan seorang pria yang tidak dia kenali.
Mata Ashma tertuju pada kening pria itu yang mengeluarkan darah segar, Ashma mencari sesuatu didalam tas gendongnya dan mendapatkannya. Ashma berniat membersihkan luka di keningnya tetapi pria itu dengan reflek menepis tangan Ashma.
"Aku hanya ingin membersihkan dan mengobati lukamu."
"Tidak perlu." Pria itu menolak untuk diobati oleh Ashma.
"Aku ini seorang perawat dan aku tidak tega melihat seseorang terluka didepan mataku, jadi sekarang diam, aku akan mengobati lukamu." Adam diam mendengar ucapan perempuan yang ada dihadapannya, ia akhirnya membiarkan Ashma melakukan apa yang dia mau.
Ashma membersihkan dan mengobati luka di kening Adam dengan cekatan, lalu pada bagian akhir dia memberikan kasa dibalut obat merah untuk meminimalisir lukanya.
"Sudah selesai." Adam tidak membuka suara, dia terpesona oleh mata hazel coklat Ashma namun dia menepis cepat atas kebodohannya karena telah membuang-buang waktu.
Situasi diluar masih berbahaya dan Adam malah berpikir tidak rasional. Sekarang Adam tidak ada waktu lagi untuk bersembunyi seperti ini, ia harus segera membereskan semuanya.
Adam melirik Ashma lagi, kali ini ia coba memanfaatkan wanita disampingnya. "Siapa Namamu?"
Ashma sedikit terhenyak mendengar pria itu menanyai namanya. "Ashma." Jawabnya dengan senyum tipis.
"Ashma. Tolong dengarkan saya, saat saya pergi untuk membereskan masalah disana saya mau kamu jaga koper ini dan tetap bersembunyi disini, ini adalah tempat yang aman." Imbuh Adam, Pria itu sangat tidak berpikir panjang pikir Ashma.
"Apa? apa kau sudah gila. Bagaimana mungkin kamu menyuruhku untuk menjaga koper tidak berharga mu ini dan membiarkan aku sendirian ketakutan sedangkan jika aku tertangkap dan langsung dihabisi bagaimana?" Adam tidak salah menerka lagi, wanita ini benar-benar banyak mengoceh.
"Turuti saja permintaan ku kalau kamu masih ingin hidup." Katanya seperti mengancam.
"Kamu mengancamku?"
"Tepat sekali."
"Pergilah!" Ketus Ashma. Adam tidak bisa berlama-lama, ia memutuskan untuk pergi sekarang namun Ashma tiba-tiba mencekal pakaiannya, Adam terpaksa menoleh.
"Kalau koper ini sangat berharga untukmu, jangan dulu mati. Datang lagi dan bawa aku pulang!" Adam hanya memberi anggukan setelah itu dia pergi menghadapi orang-orang yang berurusan dengannya.
#TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Eva Karmita
kayaknya cerita bagus 💪💪🥰
2023-07-10
0
cAY
aaaaaa suka banget thor
2023-07-08
0