1. Pergi untuk mengikhlaskan

Satu tahun Ashma berusaha ikhlas dan melanjutkan hidupnya dengan warna-warni kisah beragam. Sembuh dari sakit itu harus, dan kemauan untuk bangkit kembali untuk menjalani hidup yang akan terus berjalan setiap harinya. 

Ashma benar-benar sibuk, menjadi seorang perawat memang profesi yang sangat luar biasa melelahkan, tapi itu hanya keluhan sementara saja. Sebenarnya yang dirasakan menjadi seorang perawat itu adalah sebuah anugerah luar biasa karena profesi ini dapat mendatangkan keberkahan. 

Seperti Ashma yang sekarang ini kedapatan merawat anak bayi berumur 7 bulan yang sangat lucu. Ashma bahkan sempat mengkhayal memiliki seorang bayi lucu seperti yang sedang dia pandangi sekarang. 

Menepis pikirannya yang sudah jauh berkelana, Ashma terkekeh sendiri atas khayalannya tadi. Sebenarnya dia memiliki perasaan pada dokter Gilang, lelaki yang pernah menangani ibunya waktu itu.

Sejak awal ia bertemu dengan dokter Gilang Ashma telah jatuh cinta pada pandangan pertama, tetapi Ashma sempat menepis perasaan itu karena pada masa itu adalah tahun yang cukup berat bagi Ashma sehingga lambat laun dia acuh tak acuh dengan perasaannya pada dokter Gilang. 

Tapi kali ini Ashma tidak ingin menepis perasaannya lagi. Ashma benar-benar jatuh hati dengan dokter Gilang yang dinginnya luar biasa, tidak banyak bicara tapi sekalinya beraksi sudah macam super hero.

Dokter Gilang 3 tahun lebih tua dari Ashma, sekarang umur dokter Gilang 28 tahun sedang Ashma 25 Tahun. Wah sudah sangat matang kan untuk melangkah ke jenjang serius. Tapi Ashma tidak ingin terlalu berharap lebih dengan manusia, lagipula dokter Gilang itu dingin dan cuek terlebih lagi sangat jarang berbicara dengan Ashma jadi mana mungkin dia juga memiliki perasaan yang sama dengannya.

Ashma juga harus mampu mengontrol diri sebab sepertinya dokter Gilang menyukai orang lain dan itu adalah Halifa, dokter baru yang sedang melakukan tugas selama 4 bulan dirumah sakit kasih hati, itulah yang Ashma rasakan dengan alibinya sendiri. 

Tidak dapat dipungkiri bahwa dada Ashma berdenyut nyeri, padahal belum tentu kepastiannya. Ashma hanya menerka-nerka sebab melihat dokter Gilang banyak berinteraksi dengan dokter Halifa, Dokter Gilang juga sering tersenyum di sela-sela obrolan mereka, berbeda jika sedang bersama Ashma.

Seperti sekarang ini, Ashma diam-diam memperhatikan gerak-gerik dua insan itu di kantin rumah sakit. Ashma benar-benar terlihat seperti penguntit. 

"Dokter Gilang terlihat sangat senang berbicara dengan dokter Halifa, sedangkan kalau bersama aku dia itu benar-benar sangat dingin." Monolog Ashma. Ia tersenyum kecut sambil mengunyah makanannya. 

"Ah sudahlah, semakin aku seperti ini semakin pula aku berharap sama dokter Gilang."

Ashma pergi meninggalkan kantin, ia juga sudah menyelesaikan makan siangnya. Menepis rasa cemburunya ini Ashma memutuskan untuk mengambil air wudhu untuk menenangkan diri. 

Tanpa ia sadari sebenarnya dokter Gilang sedari tadi menyadari kehadiran Ashma. Dia juga beberapa kali sempat melihat Ashma yang selalu mencuri-curi pandang kearahnya dan dokter Halifa. Dokter Gilang tersenyum tipis, ia sangat menyukai ekspresi wajah Ashma yang seperti sedang menahan kesal. 

...•••...

Hari terus berlalu dan semakin cepat, tidak terasa sudah 3 bulan lagi semenjak kedatangan dokter Halifa, hari ini adalah terakhir kalinya ia bekerja sebagai perawat dirumah sakit Kasih Hati. Ashma telah memutuskan akan tinggal di Palestina bersama neneknya, ia juga mendapatkan kabar bahwa neneknya sering jatuh sakit dan sudah saatnya Ashma menemani Neneknya di masa tua.

Tidak ada alasan lain untuk Ashma tetap tinggal di Indonesia. Ayah dan Ibunya sudah tidak ada, keluarga besarnya sudah membebaskan dia untuk menjalani hidupnya, dan perasaannya pada dokter Gilang sama sekali tidak ada balasan, yang ada ia malah menerima berita menyakitkan.

Seminggu yang lalu dokter Gilang dan dokter Halifa memberi undangan yang tidak terduga, mereka akan menikah dalam waktu dekat ini dan Ashma benar-benar patah hati mendapati kenyataan bahwa orang yang dia cintai mengumumkan tanggal dan hari pernikahannya, itu sangat sakit sampai membuat Ashma kecewa dengan dirinya sendiri, lagi-lagi ia terlalu berharap kepada manusia dan inilah hasilnya. 

"Kamu tidak akan kembali lagi Ashma?" Ini adalah pertanyaan dokter Gilang ke-tiga kalinya, Ashma sempat heran mengapa dokter Gilang sampai menanyainya berulang kali. 

"Pertanyaan ke-tiga kalinya dok,"

"Saya hanya ingin memastikan."

Ashma berusaha setegar mungkin, ia tidak boleh sampai lepas kendali karena orang yang ada dihadapannya ini seperti memberi harapan dan berusaha memenjarai Ashma. 

"Dokter kan sudah dengar jawaban saya bahwa saya tidak akan kembali untuk menetap di Indonesia, tapi sesekali saya akan pulang untuk bertemu keluarga ibu." Ashma menjelaskan lagi, kali ini ia sedikit kesal. 

"Saya tidak ingin kamu pergi Ashma!" Ashma Tercenung mendengar apa yang diucapkan dokter Gilang. 

"Kenapa dokter melarang saya? Dokter tidak punya hak untuk itu!" Ashma mulai kesal oleh dokter Gilang.

"Saya tahu. Tapi apakah kamu tidak berpikir bagaimana perasaan orang-orang yang menyayangimu, ditinggal pergi?" Dokter Gilang tiba-tiba berubah dramatis.

"Saya tidak memiliki alasan lagi untuk tetap berada disini, Ibu dan Ayah sudah tidak ada apalagi... " Dokter Gilang menunggu kata-kata selanjutnya dari mulut Ashma. 

"Lelaki yang saya cintai tidak pernah peka. Dia memilih wanita lain, dan saya salah karena mengharapkannya juga terlalu pengecut karena tidak terus terang." 

"Siapa?" Dokter Gilang bertanya, Ashma hanya bisa mengatakan didalam hatinya bahwa lelaki itu adalah dia. 

"Dokter gak usah tahu. Dia sudah pupus semenjak saat itu." Setelah perkataan terakhirnya Ashma memilih pergi meninggalkan dokter Gilang, tapi suara bariton itu lagi-lagi memberhentikan langkahnya.

"Lelaki itu saya kan?" Ashma menoleh.

"Selain dokter berusaha menahan saya, dokter juga terlalu percaya diri!" Ashma menggigit bibirnya sendiri, menahan sesak di dadanya karena berbohong.

Perpisahan ini adalah akhir dari segala perasaannya. Dia sengaja berkata ketus kepada dokter Gilang karena Ashma takut lelaki itu memberikan harapan sedangkan ada wanita lain yang telah menungguinya.

Tentang berita yang Ashma dengar selain undangan pernikahan yang tiba-tiba di umumkan oleh Dokter Halifa dan dokter Gilang, ia juga mendengar rumor bahwa mereka dijodohkan oleh orang tua mereka, tetapi Ashma tahu bahwa dokter Halifa memang benar-benar mencintai dokter Gilang. Ashma sendiri yang mendengar pernyataan itu dua bulan yang lalu dari mulut dokter Halifa. 

"Lebih baik aku tidak tahu dok seperti apa perasaan dokter terhadap saya. Saya takut wanita baik seperti dokter Halifa harus tersakiti karena saya."

Tidak harus memiliki kan?

Dokter Gilang hanya bisa terdiam. Ternyata dia ini lelaki pengecut, dia terlalu gengsi mengungkapkan perasaan cintanya sejak awal pada Ashma. Sekarang ia harus kehilangan wanita yang ia cintai.

Tentang dokter Halifa. Dokter Gilang menyesal karena tidak terus terang bahwa ia tidak mencintainya, dia terpaksa menerima perjodohan dari orang tuanya.

Dokter Gilang tidak tega saat melihat Ibu memohon agar menerima perjodohan nya dengan dokter Halifa, katanya kalau dahulu keluarga Halifa tidak menolong keluarganya mereka pasti tidak akan melihat Gilang bisa hidup sampai sekarang, dahulu ia pernah mengalami kecelakaan dan keluarga Halifa yang membantu seluruh administrasi nya.

Karena itu dokter Gilang tidak bisa menolak, tetapi ia tidak bisa membohongi perasaannya bahwa hatinya hanya untuk Ashma.

#TBC

Terpopuler

Comments

Lady Ev

Lady Ev

smngt Thor..
kalau brknan mmpir jga di karyaku

2023-07-16

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 1. Pergi untuk mengikhlaskan
3 2. Pria Penyelamat
4 3. Tragedi Koper
5 4. Dalam situasi berbahaya
6 5. Pesona Ashma
7 6. Aku Ashma! bukan Lily.
8 7. Menikahlah denganku
9 8. Calon suami Ashma
10 9. Saudara Baru
11 10. Hari pernikahan
12 11. Tamu tak diundang
13 12. Saling terpesona
14 13. Berjanji untuk memperjuangkan
15 14. Wanita keras kepala
16 15. Pergi tanpa izin Adam
17 16. Adam demam
18 17. Misi pertama Ashma
19 18. Perihal hubungan pernikahan
20 19. Pria yang menginginkan Ashma
21 20. Bolehkah aku memanggilmu 'Mas'?
22 21. Orang pertama tetaplah menjadi pemenangnya
23 22. Beban rindu pada Adam
24 23. Takut perasaannya akan goyah
25 24. Tidak sesuai harapan Ashma
26 25. Ashma mengidam
27 26. Sesuatu yang diluar dugaan
28 27. Tidak siap ditinggalkan lagi
29 28. Ashma merajuk
30 29. Perubahan sikap Ashma
31 30. Bertemu Daniel dan Maryam
32 31. Membawa pulang kekasihnya
33 32. Seolah mati rasa
34 33. Tamparan wanita ringkih
35 34. Simfoni Menyedihkan
36 35. Mala Petaka
37 36. Pudarnya kepercayaan
38 37. Takut ditinggalkan
39 38. Pertemuan yang tidak terduga
40 39. Ratapan sendu
41 40. Anna uhibbuka fillah
42 41. Romantisme ditanah surga
43 42. Perkebunan anggur
44 43. Tekad wanita lincah
45 44. Apapun untuk nona kekasihnya
46 45. Kecemburuan lelaki rakus
47 46. Harus merindu lagi
48 47. Bayangan wajah halal
49 48. Bangunan tanpa pondasi
50 49. Ungkapan apresiasi wanitanya
51 50. Mari berkencan
52 51. Perhitungan kelima bulan
53 52. Dia mencintai istrinya
54 53. Melewati masa kritis
55 54. Mencintai Pencipta-Nya
56 55. Istrinya siuman
57 56. Perasaannya sudah menghilang
58 57. Tolong lepaskan ikatan kita
59 58. Meminta untuk menunggu
60 59. Misi investigasi
61 60. Mari bercerai
62 61. Sorot mata yang berbeda
63 62. Menegakan sandaran
64 63. Ana uhibbuka fillah ya zaujati
65 64. Pagi-pagi merusuh
66 65. Serangan panik
67 66. Tanah Palestina
68 67. Firasat buruk
69 68. Lahir prematur
70 69. Menunggu Adam pulang
71 70. Mas bayi
72 71. Ayasha Xavier Kenedy
73 72. Adam merusuh
74 73. Ambisi Edward
75 74. Saling mencintai
76 75. Aroma manis
77 76. Banyak jalan menuju Roma
78 77. Tidak akan membiarkan kekasihnya menderita
79 78. Memperjuangkan anaknya
80 79. Suatu kepercayaan
81 80. Air kehidupan
82 81. Dalam provokasi
83 82. Perasaan sensitif
84 83. Zahra demam
85 84. Kemesraan disiang hari
86 85. Paket rahasia
87 86. Teror dimulai
88 87. Saling menyayangi
89 88. Zavier?
90 89. panggilan penting
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Prolog
2
1. Pergi untuk mengikhlaskan
3
2. Pria Penyelamat
4
3. Tragedi Koper
5
4. Dalam situasi berbahaya
6
5. Pesona Ashma
7
6. Aku Ashma! bukan Lily.
8
7. Menikahlah denganku
9
8. Calon suami Ashma
10
9. Saudara Baru
11
10. Hari pernikahan
12
11. Tamu tak diundang
13
12. Saling terpesona
14
13. Berjanji untuk memperjuangkan
15
14. Wanita keras kepala
16
15. Pergi tanpa izin Adam
17
16. Adam demam
18
17. Misi pertama Ashma
19
18. Perihal hubungan pernikahan
20
19. Pria yang menginginkan Ashma
21
20. Bolehkah aku memanggilmu 'Mas'?
22
21. Orang pertama tetaplah menjadi pemenangnya
23
22. Beban rindu pada Adam
24
23. Takut perasaannya akan goyah
25
24. Tidak sesuai harapan Ashma
26
25. Ashma mengidam
27
26. Sesuatu yang diluar dugaan
28
27. Tidak siap ditinggalkan lagi
29
28. Ashma merajuk
30
29. Perubahan sikap Ashma
31
30. Bertemu Daniel dan Maryam
32
31. Membawa pulang kekasihnya
33
32. Seolah mati rasa
34
33. Tamparan wanita ringkih
35
34. Simfoni Menyedihkan
36
35. Mala Petaka
37
36. Pudarnya kepercayaan
38
37. Takut ditinggalkan
39
38. Pertemuan yang tidak terduga
40
39. Ratapan sendu
41
40. Anna uhibbuka fillah
42
41. Romantisme ditanah surga
43
42. Perkebunan anggur
44
43. Tekad wanita lincah
45
44. Apapun untuk nona kekasihnya
46
45. Kecemburuan lelaki rakus
47
46. Harus merindu lagi
48
47. Bayangan wajah halal
49
48. Bangunan tanpa pondasi
50
49. Ungkapan apresiasi wanitanya
51
50. Mari berkencan
52
51. Perhitungan kelima bulan
53
52. Dia mencintai istrinya
54
53. Melewati masa kritis
55
54. Mencintai Pencipta-Nya
56
55. Istrinya siuman
57
56. Perasaannya sudah menghilang
58
57. Tolong lepaskan ikatan kita
59
58. Meminta untuk menunggu
60
59. Misi investigasi
61
60. Mari bercerai
62
61. Sorot mata yang berbeda
63
62. Menegakan sandaran
64
63. Ana uhibbuka fillah ya zaujati
65
64. Pagi-pagi merusuh
66
65. Serangan panik
67
66. Tanah Palestina
68
67. Firasat buruk
69
68. Lahir prematur
70
69. Menunggu Adam pulang
71
70. Mas bayi
72
71. Ayasha Xavier Kenedy
73
72. Adam merusuh
74
73. Ambisi Edward
75
74. Saling mencintai
76
75. Aroma manis
77
76. Banyak jalan menuju Roma
78
77. Tidak akan membiarkan kekasihnya menderita
79
78. Memperjuangkan anaknya
80
79. Suatu kepercayaan
81
80. Air kehidupan
82
81. Dalam provokasi
83
82. Perasaan sensitif
84
83. Zahra demam
85
84. Kemesraan disiang hari
86
85. Paket rahasia
87
86. Teror dimulai
88
87. Saling menyayangi
89
88. Zavier?
90
89. panggilan penting

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!