"Kenalin, gue Rafli. Gue angkatan dua tahun diatas kalian. Gue kesini mau bicara empat mata sama Vivi bisa?"
Nesya dan Zyzy langsung menghunuskan tatapan ke arah tersangka yang baru saja disebut laki-laki di depan mereka. Vivi yang menerima tatapan kedua sahabatnya mengangkat kedua bahunya naik turun. Tentu saja Nesya dan Zyzy tahu maksud respon dari Vivi.
"Gak ada bicara empat mata. Kalau kakak mau ngomong sesuatu sama Vivi harus ada kita juga disini. Kalau keberatan mending kakak pergi aja!" Jawab Zyzy ketus.
Jangan lupa, Zyzy adalah bodyguard Vivi dan Nesya. Ia menguasai teknik Karate, Beladiri, serta Wushu. Bukan hanya melindungi dua sahabatnya dari para perempuan resek, ia juga sudah beberapa kali menjatuhkan laki-laki yang sengaja menggoda atau berbuat tidak sopan pada Nesya dan Vivi dengan kemampuannya. Zyzy akan menghajar semua lelaki yang ingin menyakiti kedua gadisnya.
Rafli yang dulunya juga mengikuti ekstrakurikuler Karate sudah mengetahui tentang jam terbang Zyzy, karena Zyzy banyak mendapatkan juara serta penghargaan atas lomba yang ia ikuti. Zyzy mengepalkan tangannya, lalu menggebrak meja didepannya. Dan sepertinya Rafli jadi sedikit takut dengan tindakan gadis didepannya itu.
"O... Oke... Oke... Gue akan ngomong sama Vivi disini. Tapi kan gue juga butuh privasi. Gue yakin Vivi juga butuh privasi juga. Iya kan Vi?" Tanya Rafli dengan nada yang sedikit takut saat melihat ke arah Zyzy.
"Enggak tuh. Emang kakak mau ngomong privasi apaan sama gue? Gue juga sama sekali nggak kenal lo tu kak. Kalo mau ngomong biarin dua gadis gue juga disini. Kalo nggak mau mending lo pergi aja!"
Tak disangka, seseorang yang bisa menarik perhatian Rafli bisa sangat mementingkan sahabatnya dibanding mendengar penuturan Rafli yang katanya pribadi itu. Rafli memang terkenal dengan ketampanannya, semua siswa-siswi mengenal namanya, dan juga adik-adik kelasnya banyak yang tertarik. Saat ada yang bertanya siapa Rafli? Tidak ada yang tidak tahu siapa itu Rafli. Tapi kenapa ketiga gadis didepannya ini malah sama sekali tidak mengetahui tentang dirinya.
🍁
🍁
Sebenarnya Rafli sudah menaruh hati pada Vivi saat gadis itu pertama kali mengikuti MOS (Masa Orientasi Siswa) SMP. Bahkan Rafli sudah mencari tahu biodata Vivi yang sudah dikumpulkan pada ketua kelompok regu panitia MOS. Sudah lama ia ingin mengatakan perasaannya pada Vivi. Tapi sayang sekali, selama satu tahun ia sulit sekali menemui Vivi, bahkan saat ia ke kelasnya atau disekitar kantin.
Dan hari ini saat ia ada sedikit urusan di sekolah yang menjadi tempat ia menimba ilmu tiga tahun yang lalu, ia melihat Vivi yang sangat ingin ditemuinya sejak dulu. Saat Vivi bersama dua sahabatnya menuju arah kantin, Rafli buru-buru mengayuh langkahnya dengan cepat. Ia tak mau kehilangan jejak Vivi lagi.
🍁
🍁
"Jadi kakak masih mau ngomong sama Vivi apa ngelanjutin lamunan kakak nih? Kita udah mau pulang soalnya!" Desakan ketus Zyzy membangunkan Rafli dari flashback nya.
"Duuh... Iya dek, sabar kali".
Rafli kemudian menggeser tempat duduknya lurus berhadapan dengan Vivi. Ia mengepalkan kedua tangannya diatas meja. Lalu memandang wajah cantik yang sudah lama ingin ia lihat dari dekat. Mencondongkan tubuhnya sedikit kedepan.
"Visha Oktopaulina... Perkenalkan aku Arafli Abbash, seperti yang tadi aku bilang. Aku kakak kelas kamu angkatan dua tahun yang lalu. Sebenarnya aku udah terpikat sama pesona kamu sejak awal kamu masuk MOS. Aku juga udah sering nyoba nemuin kamu, tapi susah banget nggak bisa ketemu".
Zyzy menyunggingkan senyuman yang meledek Rafli. Sebenarnya Zyzy yang selalu mengajak Vivi ataupun Nesya pergi saat mengetahui ada anak laki-laki yang mencoba menggoda mereka. Dan ternyata ada satu yang benar-benar ingin menjalin hubungan serius dengan salah satu 'dewi'nya.
"Dan mungkin saat ini takdir jodoh kita baru dipertemukan. Aku bisa berada tepat di depan kamu. Aku mau kamu jadi pasangan aku. Aku juga masih belum tau. Kedepannya kamu bakalan nyaman atau enggak sama hubungan kita. Tapi aku harap kamu mau mencoba menjalin benang merah sama aku. Kalau kamu tanya aku seserius apa sama hubungan kita nanti? Aku sudah menetapkan hati untuk menjadikan kamu pasangan abadi aku. Jadi, kamu mau nggak mencoba memulai sebuah hubungan sama aku Visha?"
SUIT... SUUIIT...
Zyzy langsung bersiul setelah mendengar ungkapan perasaan almamater dari kakak kelasnya. Ia memang sudah menekankan kepada dirinya sendiri untuk melindungi dua sahabat tercintanya setiap saat. Tapi untuk urusan hati itu kehendak masing-masing saja. Karena yang namanya perasaan itu tidak pasti, dan tidak ada yang bisa menebak kepastiannya.
Vivi menatap bingung ke arah Zyzy dan Nesya. Dan kedua sahabatnya mengangguk dengan senyuman tulus mereka. Vivi sudah mengerti respon dari dua gadisnya. Ia menarik nafas panjang beberapa kali. Ia masih ragu ingin memberikan jawabannya, jika keputusan salah, mungkin hatinya akan terluka. Tapi Zyzy menggenggam tangan Vivi. Rasa hangat tangan itu membuat hatinya juga menghangat.
"Apapun keputusan elo, gue sama Nene bakal selalu ada kapanpun lo butuh!"
Vivi mengeratkan genggaman tangannya pada tangan Zyzy. Ia ingin mencoba hubungan yang ditawarkan lelaki didepannya. Vivi membuang nafas pendeknya. Menyimpulkan senyum manis di bibirnya.
"Mungkin gue nggak bisa mencobanya kak".
DEEEGH...
🍁 BERSAMBUNG.....
Terima kasih dukungan kalian...
Jangan bosen kasih BINTANG 5, VOTE, LIKE, & KOMEN yang tidak menyayat hati penulis 😉😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
Sasa (fb. Sasa Sungkar)
triple like bwt mu thor
2020-07-10
6
Oniichan
Oniichan
kereeen
2020-06-16
10
Do Re Mi
enyaaak...enyaaak
2020-06-16
10