TIGA SRIKANDI
Hari ini adalah hari ujian penentuan kelulusan dimulai. Dalam tiga tahun ini, tiga Srikandi ini selalu melekat dari pagi hingga senja menyambut. Bukan hanya dalam hal mengerjakan tugas dan menghabiskan waktu tiap harinya, tetapi selama tiga tahun di bangku Sekolah Menengah Pertama mereka selalu berada dalam satu kelas.
Mungkin ini yang namanya jodoh, jodoh bertemu sahabat. Yang namanya jodoh itu bukan hanya untuk sepasang lelaki dengan perempuan saja. Sahabat juga merupakan jodoh yang dianugerahkan Tuhan untuk bercampur dikehidupan kita.
Hari ini Ujian Nasional telah digelar. Sama dengan ujian-ujian sebelumnya yang telah tiga serangkai ini lewati, mereka dalam beberapa hari akan berkemah di dalam kamar untuk bergumbul dengan tumpukan buku kumpulan soal.
Tiap semester pada musim ujian, hal ini pasti akan berulang layaknya Dejavu. Dan untuk kesempatan kali ini Zyzy dan Vivi memutuskan untuk mendirikan kemah mereka di dalam kamar Nesya. Tentu bukan asal sebab mereka berdua memutuskan hal ini. Karena tujuan mereka selain merekatkan kembali ingatan mereka dalam tiga tahun ini, Zyzy dan Vivi juga ingin melihat sosok tampan kakak Nesya, Kak Andra.
Bagi Zyzy dan Vivi, melihat kak Andra adalah kegiatan yang dapat menyegarkan mata mereka. Menurut Zyzy, saat melihat punggung kak Andra ia bisa memompa oksigen di otaknya yang layu karena lelah berpikir. Sedangkan menurut Vivi, dengan melihat senyum kak Andra ia bisa mengisi baterai di pikirannya untuk menyerap materi yang sudah lapuk tiga tahun belakangan.
Dan Nesya? Tentu saja gadis polos itu sudah tahu isi otak dan pikiran kedua sahabatnya itu. Karena menurut Nesya tidak butuh alasan seseorang untuk mengkaji ulang materi yang sudah diserap selama menimba ilmu di bangku SMP. Ini adalah kewajiban sebagai pelajar, maka belajar saja dengan sungguh-sungguh. Toh nanti yang menikmati hasilnya juga diri sendiri.
Sinar senja yang membalut jalanan menyambut Zyzy dan Vivi yang sudah berada didepan gerbang rumah Nesya. Karena mereka besok sudah harus memeras otak yang sudah mereka asah dalam tiga tahun belakangan.
"Assalamualaikum Bunda....", Sapa Zyzy dan Vivi dengan kompak pada Bunda Rara yang berada di depan teras rumah sedang mengguyur kesejukan pada tanaman hiasnya.
"Waalaikumsalam. Eehh... Ada Zyzy sama Vivi. Kata Rani kalian mau belajar disini ya untuk persiapan UNAS besok!? Semangat ya anak-anak cantik. Bunda doakan supaya besok lancar ngerjainnya!"
"Aamiin...." Jawab Zyzy dan Vivi bersamaan.
"Oh iya... Nesya nya kemana Bun? Kita mau naruh peralatan tempur dulu nih. Agak berat soalnya Bun. Hehehe..." Zyzy mulai meringis karena ia membawa tas besarnya dan tas milik Vivi.
Maklum saja, Zyzy yang paling besar tenaganya dibandingkan Vivi maupun Nesya. Mungkin karena ia cewek tomboi dan paling suka olahraga. Yah... Walaupun tubuhnya kecil, tapi ia yang selalu menenteng semua bawaan mereka saat bepergian. Seandainya saja Zyzy seorang laki-laki, Vivi dan Nesya pasti sudah kepincut pada Zyzy.
"Kalian langsung naik aja ya sayang. Rani ada di kamarnya kok".
"Kalo Kak Andra ada dimana Bun?" Pertanyaan tak terduga dari Vivi ini membuat Zyzy dan Bunda Rara saling melempar pandangan penuh keheranan.
Zyzy langsung menarik tangan Vivi untuk segera naik ke lantai dua tempat sarang Nesya berada. Zyzy sangat malu dengan pertanyaan Vivi barusan. Ia sangat paham isi pikiran sahabatnya yang terlalu centil itu. Tapi Zyzy tidak menyangka bahwa Vivi akan secara terang-terangan bertanya demikian kepada Bunda Rara.
"Eeeh... Sarap!! Lo tuh sadar nggak sih yang baru lo lakuin barusan? Otak lo ketinggalan di rumah kali ya Vi? Bikin malu aja lo, dasar nggak waras banget lo".
"Lhaaa... Nggak waras gimana sih Zy? Apa salahnya coba gue tanya gituan sama Bunda Rara? Lagian gue ini tulus tau sama Kak Andra, siapa tau Bunda Rara liat ketulusan gue, terus jadiin gue mantunya. Kan rejeki gue dapet suami tampan kayak Kak Andra".
"Rejeki pantat lo Vi? Yang ada yaaa... Bunda bakalan ilfil sama lo. Lagian lo tuh masih anak ayam juga udah mikirin mau kawin aja lo. Pede abis lo Bunda bakalan kasih restu".
Nesya yang tengah tengkurap di ranjang kebesarannya langsung buru-buru membuka pintu kamarnya saat mendengar kegaduhan dibalik pintu sana. Begitu daun pintu mulai menganga, Zyzy dan Vivi langsung menerobos masuk sambil masih mengadu otot mulut mereka. Nesya hanya menghembuskan nafas pendek melihat dua sahabatnya yang sama-sama senang debat itu. Diantara mereka bertiga, Nesya lah yang lebih sedikit beragumen dan lebih terlihat dewasa. Ia adalah tipe anak yang lebih suka jadi pendengar. Mungkin hal itu juga yang membuat ia bersikap lebih dewasa dibanding Zyzy dan Vivi.
"Hmmm... Baru juga masuk, otot leher kalian udah tebel aja. Kali ini kalian lagi debat apaan sih? Cewek tuh kalem kan bisa ngomong nya".
🍁 BERSAMBUNG.....
Terima kasih dukungan kalian...
Jangan bosen kasih BINTANG 5, VOTE, LIKE, & KOMEN yang tidak menyayat hati penulis 😉😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
Meme Chun
thanks a lot kak Kiki Purnamasari..
suaranya merdu, terharu aku tuh
2020-10-15
1
Sept September
semangat kakakkkk
2020-08-03
5
oktabebee
Mampir juga kak di "MAHMUD I LOVE U" 🤗
Makasih kak 🌹
2020-07-20
4