Part 03

Papa Robert pun merasa sedikit tenang, dia tersenyum lembut dan kemudian berjalan menuju ruang makan bersama dengan ular betina yang dia pikir adalah burung merpati itu.

Sementara itu di sisi lain.

"Bodoh, dia benar-benar mengikuti aku."Batin Maya yang kini semakin melajukan mobilnya menuju clab malam.

"Dia mau ke mana? Bukan nya ini jalan menuju clab? Apa dia benar-benar menemui Alfa?"Batin Fiona sambil terus mengikuti Maya dengan mobil nya.

Tidak lama kemudian, mobil Maya lun terhenti di depan sebuah clab.

"Seperti nya dugaan ku benar, dia benar-benar ke clab untuk menemui Alfa, aku harus tau apa yang sebenarnya mereka lakukan."batin Fiona.

Fiona pun turut dari mobil nya dengan hati-hati mengikuti Maya masuk ke dalam clab tersebut.

"Tikus itu sudah masuk dalam jebakan, dia sekarang pasti sedang mengikuti aku, dan berfikir aku akan bertemu dengan Alfa, dasar kakak bodoh."Batin Maya mulai menjalankan aksinya.

Maya pun duduk di dekat sebuah kursi clab yang saat itu sedang kosong, hanya ada beberapa pengunjung clab di malam itu yang duduk di luar, sisanya pasti ada di kamar VIP atau ruang VIP clab tersebut.

Sementara itu, Fiona juga duduk di kursi lain clab, dia mencari tempat yang sedikit ramai agar dirinya tertutup supaya Maya tidak melihat nya.

Namun dia salah, Maya sudah jelas tau dia ada di sana.

"Apa dia sedang menunggu seseorang? Apa dia sedang menunggu Alfa?"Batin Fiona berdebar-debar karena dia sudah sangat risih dengan keramaian itu, dia benar-benar tidak terbiasa masuk ke tempat menjijikan itu.

Sementara itu Maya terlihat memanggil pelayan clab untuk memesan minuman.

"Hey, kemari lah."Ucap Maya kepada salah satu pelayan di clab tersebut.

"Ada yang bisa saya bantu nona?"Tanya nya kepada Maya.

"Tentu, apa kau mau uang?"Tanya Maya sambil memperlihatkan uang yang ada di dalam tas nya.

Pelayan itu membulat kan mata nya saat melihat begitu banyak lembaran uang merah yang ada di dalam tas Maya.

"Tentu mau, apa yang harus aku lakukan nona?"Tanya pelayan tersebut sambil menuangkan segelas bir ke gelas minuman Maya.

"Di pojok sana, ada seorang perempuan muda, berikan dia segelas bir, dan masukan obat ini ke dalam nya, aku mau kau membuat dia minum bir ini, jika dia menolak maka kau tidak akan mendapatkan sepeserpun dari ku, kau paham?"Tanya Maya kepada pelayan tersebut.

"Baik lah, ini pekerjaan gampang, aku akan melakukan nya."Ucap sang pelayan yang seperti nya sudah terbiasa akan perbuatan jahat seperti itu.

"Dan satu lagi, katakan kepada ku jika dia sudah benar-benar mabuk."Pesan Maya.

"Oke."Jawab sang pelayan dengan semangat.

Pelayan tersebut pun mulai melakukan aksinya.

Dia kembali ke dapur clab dan menuangkan segelas bir untuk sasaran nya ya itu Fio, setelah itu dia memasukkan obat yang tadi di berikan oleh Maya kepada nya.

"Demi uang, apapun akan aku lakukan."Ucap nya dalam hati.

Setelah selesai dengan segelas bir yang di masukkan obat itu, si pelayan pun berjalan menuju tempat duduk Fiona dengan membawa segelas bir dengan nampan nya.

"Permisi nona, ini minuman mu."Ucap pelayan tersebut meletakkan bir itu di hadapan Fiona.

"Maaf aku tidak pesan minuman, dan aku juga tidak bisa minum bir."Jawab Fiona dengan dingin nya.

"Nona, ini bukan bir, ini hanya minuman soda biasa saja, coba lah, ini juga tidak banyak, anda sebagai tamu kami jadi kami perlu melayani anda dengan baik."Bohong pelayanan tersebut.

"Fiona yang tidak tau banyak soal bir pun akhirnya percaya, dia pun dengan hati-hati memegang gelas tersebut dan mulai meneguk habis bir yang ada di dalam gelas itu.

"Tidak apa-apa kan?"Tanya sang pelayan memastikan.

Sementara Fiona yang sudah meminum habis bir tersebut mulai merasakan rasa pusing di kepala nya.

"Cepat juga obat ini bereaksi."Batin pelayan itu yabg kemudian berjalan ke arah Maya untuk mengatakan jika misi nya sudah berhasil.

"Bagaimana?"Tanya Maya kepada pelayan itu.

"Berhasil nona."Ucap nya penuh semangat.

"Baik lah, kau akan mendapatkan uang mu, tapi sebelum itu kau harus mengatakan kepada ku jika rahasia ini tidak akan bocor kepada siapa pun?"Ucap Maya kepada pelayan tersebut.

"Tentu nona, aku berjanji."Jawab nya dengan penuh rasa yakin.

"Bagus sekali."Tutur Maya.

"Sekarang apa lagi nona?"Tanya pelayan tersebut yabg sudah tidak sabar untuk mendapatkan banyak uang dari Maya.

"Aku ada satu pertanyaan, apa malam ini ada laki-laki yang menyewa kamar clab?"Tanya Maya.

"Tentu nona, tapi hanya satu orang, itu ada di lantai atas, kamar nomer 009."Jelas sang pelayan.

"Emm." Maya sedikit gugup,dan mulai celingak-celinguk, untuk memastikan tidak ada yang melihat akal jahat dan kebusukan yang akan dia lakukan kepada kakak tirinya itu."Mau kah kau membantuku membawa wanita itu ke sana?"Tanya Maya lagi kepada pelayan tersebut.

Seketika mata pelayan itu membelalak, ini sudah terlalu jauh, ini adalah jebakan yang sangat kejam untuk seseorang yang tidak dia tau apa kesalahannya.

"Nona maaf, sebenarnya siapa wanita itu? Mengapa kau sampai seperti ini, menurut ku ini adalah sebuah jebakan yang kejam."Tutur pelayan itu mulai takut mengambil tindakan.

"Kau tidak perlu banyak tanya, jika kau bersedia membantu ku lagi, aku akan membayar mu dua kali lipat."Ucap Maya membujuk pelayan clab tersebut.

Lagi-lagi mata sang pelayan berbinar-binar mendengar uang, dia pun merasa rugi jika tidak melakukan pekerjaan ini, lagi pula saat ini dia benar-benar membutuhkan banyak uang.

"Bagaimana?"Tanya Maya.

"Baik lah, ayo ikut saya."Ucap pelayan tersebut yang akhirnya bersedia membantu Maya lagi.

Mereka pun akhirnya membopong Fiona yang sudah benar-benar mabuk untuk masuk ke dalam lift menuju lantai atas clab.

"Maya, apa yang akan kau lakukan? Kau bawa aku ke mana? Di mana Alfa? Aduh panas, badan ku panas sekali."Racau Fiona yang saat itu sudah benar-benar mabuk.

"Aku akan membawa mu untuk menghancurkan masa depan mu."Ucap Maya sambil tersenyum.

Fiona yang sudah tidak berdaya hanya bisa mendengar dengan mata yang terpejam.

Tidak butuh waktu lama, mereka pun akhirnya tiba di kamar nomer 009, pelayan tersebut membuka pintu kamar itu dengan kunci cadangan nya dan kemudian membawa Fiona masuk ke dalam kamar itu.

"Kau yakin ada penghuni nya? Di mana? Mengapa kosong?"Tanya Maya kebingungan.

"Ssssst!"Ucap sang pelayan sambil menujuk kamar mandi yang terdengar ada suara percikan air.

Seketika mata tersenyum manis, mereka pun buru-buru membaringkan Fiona di atas kasur king size tersebut dan kemudian meningal kan nya.

Bersambung ....

Terpopuler

Comments

Renireni Reni

Renireni Reni

yesss...akhirnya sukses rencana maya....smg kamu gk nysel maya....

2023-06-14

0

Ilan Irliana

Ilan Irliana

Fiona itu bodoh trnyta...huuhhh

2023-05-19

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!