Part 02

Ya, seperti yang di katakan oleh Fiona,ini adalah rencana jahat dari dua ekor ular liar itu.

Mereka sengaja merencanakan hal ini karena tidak ingin Fiona mendapatkan laki-laki kaya seperti Alfa, apalagi Alfa tampan dan papa nya adalah pembisnis hebat.

Karena itu lah Maya ingin merebut Alfa dari Fiona dengan cara apapun termasuk menyerah kan tubuh nya kepada Alfa.

"Ma, mengapa mama diam saja? Ayo jawab, bagaimana jika Fiona tetap kekeh dan tidak mau mengalah menyerahkan kan Alfa kepada ku?"Ucap Maya yang tidak sabar untuk mendengarkan pendapat baru dari sang mama.

"Diam dulu Maya, jika kau mendesak mama, mama tidak akan bisa berfikir."Ucap mama Dewi sambil memikirkan rencana jahat seterusnya.

"Aduh ma, aku khawatir, karena mama tau sendiri kan, bagaimana Fiona dia itu tidak mudah untuk di bohongi, dia pasti akan menyelidiki ini semua."Ucap Maya lagi.

"Jika dia menyelidiki semua ini, kita tidak boleh tinggal diam, kita juga harus menjebak nya bukan?"Ucap sang mama kepada anak nya itu.

"Menjebaknya bagaimana?"Tanya Maya kebingungan.

"Kenaikan telinga mu dan biar kan mama membisikkan sesuatu."Ucap Dewi.

Maya pun mendekat kan telinga nya ke bibir sang mama, dan mama Dewi pun mulai membisikkan sesuatu ke telinganya Maya.

"Apa? Tidak ma, aku tidak percaya ini berhasil."Ucap Maya tidak percaya dengan rencana yang di ucapkan oleh mama nya barusan.

"Mengapa kau malah meragukan mama?"Tanya mama Dewi kepada Maya.

"Bagaimana bisa aku tidak ragu, rencana mama terlalu beresiko."Ucap Maya lagi.

"Kau tenang saja, mama pasti kan semua ini akan berjalan dengan lancar, kau hanya perlu memancing nya, mama yakin dia akan menyelidiki tentang Alfa dan dirimu, dan sekarang yang dia curigai adalah gerak-gerik mu, jadi malam ini pergi lah ke bar, dia akan berfikir jika kau akan bertemu dengan Alfa, lalu setelah sampai di sana, cari cara agar kau bisa menjebak nya dan beri dia minum bir, kau tau kan dia tidak bisa minum bir? Setelah itu kau tau kan setelah itu akan berbuat apa?"Tanya sang mama mengutarakan rencana jahat nya kepada sang anak.

Maya sempat terdiam dan berfikir keras, namun setelah mendengar usul mama nya itu, dia pun menjadi lega, hal ini tentu bisa membuat hidup Fiona semakin hancur batin nya.

"Baik lah, setelah itu apa lagi?"Tanya Maya sedikit Ling lung.

"Anak bodoh, setelah itu ya kita ajak Alfa ke sana, dan biar kan dia melihat bagaimana tunangan nya itu, setelah mereka tau mereka sama-sama melakukan kesalahan, apa kau pikir keduanya akan tetap bersatu? Tidak kan, dan setelah itu Alfa akan sepenuhnya memilih mu karena dia sudah tau bagaimana rasanya diri mu itu."Ucap sang mama dengan begitu licik.

"Wahh, tidak ku sangka mama benar-benar pintar, aku sangat beruntung memiliki mama seperti mu."Ucap Maya yang kemudian memeluk mama nya.

"Kau harus bahagia sayang, dan tidak ada yang akan mampu membuat mu menderita selagi mama masih ada, kau harus mendapatkan apa yang harus menjadi milik mu."Cam sang mama dengan wajah sinis nya memeluk Maya.

Sementara itu di kamar Fiona.

"Fiona, apa kau masih mempercayai Alfa? Dia sudah menodai adik mu, apa kau masih tidak mau melepaskan nya? Papa akan mencarikan laki-laki yang lebih baik untuk mu."Ucap Robert.

"Pa, aku tidak punya adik, jika papa masuk ke kamar ku hanya untuk membujuk ku dalam hal ini, sebaiknya papa keluar saja, aku pikir sekarang anak papa bukan aku lagi tapi dia, Maya."Ucap Fiona tanpa menoleh dari bingkai foto sang mama.

"Jangan bicara seperti itu,papa tidak suka, sayang coba dengarkan papa, mama mu juga pasti tidak ingin, kau menikah dengan orang yang sudah merusak perempuan lain dan perempuan itu adalah saudara mu sendiri."Ucap papa nya lagi.

"Diam pa! Jangan bawa-bawa mama, mama juga pasti tidak suka melihat papa memeprjuang kan kebahagiaan orang lain di bandingkan anak kandung papa sendi!"Marah Fiona yang kini semakin emosi.

"Tidak Fio, bukan begitu ... "Ucap sang papa tak lagi bisa melanjutkan ucapannya.

"Sekarang keluar pa, aku tidak ingin melihat papa sekarang aku mohon biar kan aku sendiri, dan satu lagi, jika tidak ada bukti aku tidak akan percaya karena Maya dan Dewi adalah perempuan licik!"Ucap Fiona yang kemudian naik ke ranjang nya dan bersembunyi di dalam selimut tak ingin melihat sang papa lagi.

Papa Robert yang saat ini tidak ingin menambah kekesalan dalam hati Fiona pun memilih untuk mengalah dulu dan keluar dari kamar dengan rasa sedih, dia sedih karena sudah membuat putri kesayangannya menderita, namun dirinya juga bingung saat ini Maya juga sedang menderita pikir nya.

Malam harinya.

Fiona seharian mengunci dirinya di dalam kamar, dia bahkan tidak makan sedikit pun.

"Malam yang begitu banyak bintang, tapi mengapa di sekitar bulan hanya ada kabut? Tidak ada satu bintang pun mendekati bulan."Lirih Fiona yang saat ini berdiri di balkon kamar nya sambil menatap langit malam yang indah.

Namun tiba-tiba pandangan nya tertuju ke bawah, tepat melihat Maya yang masuk ke dalam mobil dengan buru-buru.

"Mau ke mana dia? Mencurigakan sekali."Batin Fiona."Ini kesempatan bagus, aku harus mengikuti nya."

Fiona yang merasa curiga karena melihat Maya keluar mansion malam-malam pun akhirnya buru-buru mengambil kunci mobil nya, dia merasa malam ini akan mendapatkan petunjuk tentang kejahatan Maya dan akan membongkar kebusukan Maya dan Dewi di hadapan sang papa.

Fiona pun menuruni satu persatu anak tangga dengan cepat.

"Fiona, makan malam ... "Ucap sang papa yang hendak menahan Fiona.

"Nanti saja, aku ada urusan."Jawab Fiona tampa menghentikan langkahnya menuju pintu keluar mansion.

"Ini sudah malam kau mau ke mana?"Tanya papa Robert khawatir.

"Mas sudah, jangan halangi dia, dia sekarang sedang kacau, jangan kau larang dia ke mana dia ingin pergi, dia butuh ketenangan mas."Ucap Dewi dengan kebaikan palsu nya.

"Dewi, aku minta maaf, selama ini kau selalu baik kepada Fio ku, tapi dia selalu ketus dan kasar pada mu, aku harap dia akan sadar kau ibu tiri yang baik, yang selalu peduli kepada nya."Ucap papa Robert telah salah menilai mama Dewi.

"Ya mas, sudah jangan terlalu di pikir kan, Fiona juga baru berusia dua puluh dua tahun, pikiran nya masih sedikit tumpul, sekarang kita sebaiknya makan, aku sudah menyiapkan makan malam, makanan kesukaan mu."Ucap mama Dewi dengan begitu perhatian.

Papa Robert pun merasa sedikit tenang, dia tersenyum lembut dan kemudian berjalan menuju ruang makan bersama dengan ular betina yang dia pikir adalah burung merpati itu.

Bersambung ....

Terpopuler

Comments

Nur Dafa

Nur Dafa

mampir Thor

2024-01-29

0

arniya

arniya

awal baca udh geregetan SM nenek sihir...

2024-01-27

0

dranzmayten

dranzmayten

duhhh fio..penasaranmu membawa keburukan

2023-09-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!