Kemarahan Khalid

Lama kami berdua menikmati perjalanan yang kata Pak Rafan hendak mengerjakan sesuatu di kantor, tapi aku merasa tak asing dengan perjalanan kami saat ini. Di depan sopir terus melajukan mobil dengan kecepatan sedang. Rasanya aku ingin sekali protes. Tubuhku begitu terasa lelah saat ini. Ingin segera tiba di rumah seperti pekerja lainnya dan membersihkan diri lalu tidur.

“Jangan mengumpatku!” Mataku mendelik kala ucapan itu terdengar begitu santai namun menusuk.

“Saya pikir anda pria yang hanya tidak punya rasa kemanusiaan, Pak. Ternyata hati anda juga mati.” tuturku kesal namun pria itu hanya diam saja.

Ku toleh kepalaku ke depan usai menatapnya di samping. Keningku mengerut dalam mendapati rumah yang sangat familiar di depanku saat ini.

Di sana bahkan aku melihat sosok pria yang baru saja berpisah denganku beberapa menit lalu. Tentu aku merasa heran. Apa ini? Aku di bawa pulang? Bukankah barusan Pak Rafan mengatakan aku akan ke kantor dengannya sebab ada urusan pekerjaan.

Lama aku terdiam menatapnya penuh tanya. Sebab pria itu bahkan tak melakukan apa pun saat ini. Beberapa detik aku menunggu bibirnya masih saja bungkam dengan kaca mata yang melapisi kedua mata indah itu. Yah, matanya begitu indah memang saat ini.

“Apa kerjaannya kita kerjakan di rumah?” Ragu aku bertanya padanya.

Pria itu nampak menutup tab di tangannya. “Turunlah. Tidak ada kerjaan.”

Sungguh rasanya aku begitu muak sekali, segera aku turun dan menutup kasar pintu mobil itu. Tak perduli jika mobil mewah itu rusak. Apa maksudnya mengatakan tidak ada kerjaan bahkan aku seharusnya tiba sejak tadi dengan kekasihku.

“Loh Ellia, katanya mau kerja?” tanya Khalid yang langsung berdiri dari duduknya melihat kedatanganku. Yah pria itu justru menunggu ku di rumah setelah tak bisa bersapa rindu denganku di bandara tadi.

Kesal masih menguasai hatiku saat ini. Tapi, melihat Khalid yang begitu setia menungguku membuat aku tidak tega mengabaikan kehadirannya.

“Kak, masuklah. Ibu di dalam kan?” tanya ku menatap ke dalam rumah. Di depanku Khalid menganggukkan kepala mengiyakan.

“Ibu di dalam. Tadi lagi masak katanya.”

Beruntung tawaranku justru di tolak oleh Khalid. Ia hanya ingin melihat aku pulang ke rumah dan segera ia pun meninggalkan rumahku. Sedih tentu saja aku merasa menjadi kekasih yang begitu jahat. Mengkhianati kekasihku bahkan aku pulang naik mobil bosku tanpa ikut dengannya.

Dan kini justru aku mengucap syukur kala ia pamit pulang. Semua itu karena aku merasa sangat lelah saat ini. Ingin segera istirahat.

“Ibu,”

“Ellia…sudah pulang? Kata Khalid kamu ke kantor dulu tadi? Ayo mandi dan ajak dia makan.” Ibu menyapaku dengan memeluk tubuhku begitu hangat. Sungguh aku sangat senang rasanya saat ini.

Tak apa nasib sial berkali-kali menghampiri aku. Yang terpenting ibu selalu di sampingku. Melihat wanita malaikatku sehat dan panjang umur sebuah rasa syukur yang selalu aku ucapkan tanpa henti.

Ibu kaget mendengar ucapanku jika Khalid justru sudah pulang. Kini aku segera menuju kamar untuk membersihkan diri dan makan lalu istirahat. Sejak kepulangan ku dari Bali saat itu aku merasa semua baik-baik saja. Aku berusaha melupakan semua yang terjadi. It’s okey saat ini zaman sudah semakin aneh. Mungkin ada baiknya aku bersikap seperti wanita liar di luar sana yang menganggap kesucian hilang itu hal biasa. Jujur berat sekali rasanya untuk menerima ini semua. Namun, aku merasa tidak ada yang bisa aku lakukan. Meminta pertanggung jawaban? Rasanya tidak mungkin. Aku tidak akan rela menikmati peran menjadi istri dari pria seperti Pak Rafan. Memikirkan semuanya? Tentu hanya akan membuat pikiran ku semakin kacau dan ibu pasti akan ikut kepikiran tentangku.

Oke keputusan yang paling tepat aku tetap baik-baik saja. Berusaha iklas. Rasanya tidak mungkin jika aku harus melaporkan kasus ini. Dimana kami berdua sama-sama dalam pengaruh alkohol.

Yang utama adalah bagaimana Khalid akan mau menerimaku. Mungkin suatu waktu aku harus ikhlas jika akhirnya ada hinaan yang aku dapatkan darinya, walau aku tidak yakin Khalid setega itu padaku.

Bekerja seperti biasa, aku tak pernah bertegur sapa lagi dengan atasanku yang lari dari tanggung jawab itu. Meski aku merasa tingkahnya sering aneh. Seperti yang terjadi malam ini.

“Pulang, tidak ada lembur.” Begitu ucapan dinginnya terdengar di telingaku saat ini.

Padahal jelas biasanya setelah ada meeting aku akan lembur menyelesaikan semua revisian yang baru di bahas tadi.

Tanpa bantahan aku patuh untuk segera pulang. Itu jauh lebih menyenangkan untukku. Hingga aku di kejutkan lagi dengan mobil Pak Rafan yang sudah standby di depan lobi perusahaan. Padahal aku melihat ia sudah duduk sejak tadi dengan supir yang menyalakan mesin mobil.

Aku acuh, senyumku mengembang ketika melihat sebuah mobil lain yang sudah parkir dengan Khalid melambaikan tangan padaku. Baru saja aku ingin melangkah menuju mobil kekasihku, tiba-tiba kaca yang hendak ku lewati terbuka turun.

“Masuk!” Ucapan itu seketika membuat aku hanya berdiri tanpa melangkah. Ku toleh ke samping, wajah Pak Rafan hanya menatap ke depan. Lalu siapa yang ia suruh masuk? Aku?

Lama aku terdiam hingga pak supir berbicara, “Non Ellia ayo masuk.” Dengan bibir terkunci aku menatap jendela mobil di sampingku berganti menatap pada Khalid di depan sana.

“Iya, Pak. Saya ke sana dulu…” ujarku hendak melangkah namun justru suara Pak Rafan terdengar lagi.

“Masuk atau aku yang memasukkan mu?”

Ya Tuhan ada apa dengan orang ini sebenarnya? Aku sangat bingung. Aku menghela napas. Entah apa maksudnya padaku seperti ini. Ku lihat wajah Khalid tampak menghilangkan senyum saat melihatku masuk ke mobil mewah di sampingku. Tak apa aku akan mengirimkan pesan padanya.

“Kak, aku ada kerjaan dengan atasan. Kakak pulanglah besok kita jalan-jalan setelah aku pulang kerja.” Itu janjiku padanya demi meminta maaf soal hari ini.

Ku lewati Khalid yang menatap ke mobil Pak Rafan. Aku pikir ia akan segera pergi juga dan menuju rumahku menunggu seperti biasa, ternyata tidak.

Sepanjang jalan kami hanya larut dalam keheningan saja. Hingga akhirnya aku di buat kembali heran ketika mobil berhenti di pelataran rumahku.

Sumpah demi apa pun rasanya aku ingin sekali memaki saat ini. Bahkan aku pulang dengan Khalid pun juga sama akan tiba di rumah. Tunggu…apa maksudnya mengantarku pulang tanpa memberi izin aku bersama kekasihku? Apa dia cemburu? Pria setampan dia cemburu denganku?

Huh Ellia rasanya kau terlalu bermimpi tinggi.

Hingga mobil itu pulang saat aku turun tanpa pamit apa pun. Dan setelah mobil mewah itu pergi, tubuhku kembali memutar kala merasa ada pantulan sorot mobil yang datang. Aku pikir Pak Rafan akan kembali untuk pamitan. Ternyata Khalid yang datang sore itu.

“Kak…” aku mendekati mobilnya dan menyapa dengan senyum di wajahku.

“Apa maksud semua ini, Ellia? Kalian mau mempermainkan aku?” Aku melihat untuk pertama kali wajah Khalid begitu kesal.

Aku tahu ia sudah sering kali mendapat hal seperti ini. Bahkan entah mengapa aku sendiri begitu sulit untuk menegaskan semua yang terjadi padaku.

“Kak, aku tidak ada bermaksud seperti itu. Kakak jangan salah paham…”

“Salah paham apa, Ellia? Kamu pulang sering kali di antar. Bahkan kamu sendiri tidak bisa mengatakan ingin pulang denganku. Di luar jam kerja dia bukan siapa-siapa.” Suara Kak Khalid terdengar begitu nyaring.

Aku takut ibu mendengar dan sedih melihat kami bertengkar. Ibu begitu sangat setuju dengan hubungan kami.

“Jawab, Ellia! Apa yang sudah kalian lakukan selama di Bali? Apa ada sesuatu yang sudah kamu berikan sampai membuat kita jadi seperti ini?” Mataku menatap nyalang dan reflek tanganku melayangkan tamparan di pipi Khalid saat itu.

Mungkin apa yang ia ucapkan benar seratus persen. Tapi itu bukan aku yang memberikannya. Aku sama sekali tidak mau itu terjadi.

Terpopuler

Comments

Ratu Kalinyamat

Ratu Kalinyamat

jujur ajh dlia sm khalid

2023-08-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!