Disisi lain Agam, ia sedang merasa dipuncak bahagianya setelah mendengar jika Kirana ternyata sudah mulai memiliki rasa terhadapnya.
Setelah penantiannya cukup lama. Akhirnya anak kecil itu mau membuka hati untuk dirinya. Jika Agam menyadarinya, ia seperti seorang ped*fil saja, ia yang sudah dewasa mencintai anak dibawah umur. Sam halnya dengan Agra. Bedanya Agra sedikit lebih muda dibanding Agam.
Agam bahkan seakan dibutakan oleh harapan baru dari Kirana dan langsung melupakan Kanaya.
Pagi tadi, saat Agam mendatangi rumah Kirana, Kirana sudah mulai menanggapi kehadirannya dengan lebih baik dan hangat. Dan saat Agam tanyapun, Kirana menjawab akan mencoba membuka hatinya.
Ck. Dasar bocil jaman sekarang. Masih ingusan sudah berani pacar-pacaran. Termasuk Kanaya juga. Ia yang bahkan tidak suka ke salon, demi cinta katanya ia rela merubah penampilan menjadi feminim. Padahal aslinya tomboy, bar-bar. Bahkan bisa dikatakan laki-laki dibungkus versi perempuan
Agam melupakan bagaimana Kanaya dulu yang selalu ada untuknya di saat Kirana tidak pernah menganggapnya ada. Saat Agam selalu membutuhkan dirinya.
Tapi ya sudahlah. Kita lihat bagaimana perjalanan Agam dalam menutupi hubungannya dengan Kanaya dari Kirana.
Keesokan harinya Agam terpaksa membatalkan janjinya untuk mengantarkan Kanaya ke salon karena Kirana memintanya untuk diantarkan membeli buku.
Tentu saja membatalkan janjinya dengan Kanaya bukanlah hal yang sulit bagi Agam. Ia akan langsung membatalkan kegiatan apapun demi Kirana.
Kanaya sendiri sengaja tidak mengatakan pada Agra, karena tidak mau Agra merasa ia hanya dijadikan ban serep.
Jelas, Kanaya langsung dikalahkan. Dengan alasan yang meyakinkan Kanaya percaya begitu saja. Lalu berakhir Agra yang menjadi korban.
Dan di sinilah Agam saat ini. Disalah satu toko buku di kota itu. Menemani Kirana yang sedang memilih buku pelajaran. Dan Agam dengan setia selalu berada di samping Kirana.
Memang bertolak belakang sekali Kanaya dengan Kirana.
Kanaya, meskipun tomboi ia masih rela pergi ke salon untuk melakukan perawatan, tentunya setelah ia menaruh rasa pada Agam, dan sedang dalam masa mendapatkan cinta Agam sepenuhnya.
Untuk bidang akademi, Kanaya tipe anak yang tidak terlalu peduli dengan belajar. Semua ia lakukan dengan begitu saja. Bisa ya alhamdulilah nggak bisa ya sudah. Tidak jauh berbeda dengan ayahnya dulu sewaktu sekolah. Like father like soon.
Benar-benar titisan Azka.
Tidak gila belajar seperti Kirana. Yang senang menghabiskan waktu hanya dengan buku dan belajar. Persis Asen, bedanya Asen sedikit lebih santai sedangkan Kirana tipe yang ngotot.
Perihal perawatan tubuh, Kirana sudah ditakdirkan cantik meskipun tanpa make up dan perawatan. Namun jika ia melakukan perawatan pun pasti akan lebih cantik.
“Ran, kamu aku nyari buku apa sih?” Tanya Agam.
Sejujurnya Agam sedikit bosan, demi Kirana ia tetap setia menemani Kirana. Berlama-lama di toko buku bukanlah hal yang ia sukai. Namun saat ini ia sedang belajar menyukai apa yang Kirana suka.
“Matematika sama kimia tapi yang keluaran terbaru kak.” jawab Kirana tanpa mengalihkan pandangannya dari buku-buku itu.
Agam ber-o panjang tanpa mengeluarkan suara .Ia tetap mengikuti ke manapun Kirana melangkahkan kakinya .
Bagi Kirana tidak ada yang lebih menarik dibandingkan sebuah buku. Jika sudah berada di toko buku seperti ini, seluruh atensinya akan tercurahkan pada buku-buku yang sedang ia cari.
Cukup lama Agam dan Kirana berputar-putar di toko iku tersebut. Mereka berada di toko buku hampir satu jam akhirnya Kirana menemukan buku yang ingin ia beli.
Seusai dari toko buku, keduanya memutuskan untuk makan terlebih dahulu. Hari masih tergolong pagi, namun perut keduanya sudah berdemo ingin sekali segera diisi.
Di saat mereka tengah menunggu pesanan, ponsel Agam berbunyi tanda ada pesan masuk. Dan itu dari Kanaya.
*Kanaya*
‘Kak Agam di mana? Nanti malam jadi kan?’
Agam menghela napas. Ia sudah ada janji dengan Kanaya jauh-jauh hari untuk nonton bioskop malam ini. Bahkan janjinya siang ini sudah ia batalkan demi Kirana.
Ia tak mau membuat Kanaya lebih kecewa lagi. Cukup pagi ini saja ia membuat Kanaya kecewa
Walau bagaimanapun, Kanaya belum mengetahui perkembangan hubungan dirinya dengan Kirana.
*Agam*
‘Iya. Nanti aku jemput ya.’
*Kanaya*
‘Siap sayang.’
‘Sayang? Yasalam. Maafin aku Kay.’ Sesak Agam dalam hati.
Membaca balasan terakhir dari Kanaya membuat Agam merasa bersalah lagi. Ia bingung bagaimana caranya untuk mengatakan semua ini. Ia tak mau menyakiti salah satu dari mereka.
Hatinya mulai bimbang. Bimbang memilih siapa yang akan ia pilih untuk ke depan. Hati berkata Kirana, namun logika memilih Kanaya.
“Kak Agam kenapa?” Tanya Kirana saat melihat Agam wajahnya menjadi resah.
“Ah,,,Enggak kok.” Kilah Agam. Ia terkejut saja saat Kirana ternyata memerhatikan perubahan raut wajahnya.
Kirana hanya mengangguk saja. Seperti itulah Kirana. Tidak terlalu ingin tahu dengan urusan orang lain, berbanding terbalik dengan Kanaya. Jika saat ini Kanaya yang berada di posisi Kirana, sudah pasti Kanaya akan berusaha sebisa mungkin untuk mendapatkan jawaban yang memuaskan hatinya.
“Kak nanti malam nonton yuk?” Ajaknya Kirana tiba-tiba.
Lagi, apa yang Agam khawatirkan terjadi. Baru saja ia mengiyakan ajakan Kanaya, ini Kirana malah mengajaknya juga.
Padahal ini kesempatan yang bagus untuk membuktikan pada Kirana jika ia benar-benar mencintai gadis itu. Namun, untuk membatalkan janjinya dengan Kanaya itu lebih tidak mungkin.
“Maaf ya Ran. Kakak nggak bisa.” Tolak Agam dengan halus.
Kirana sedikit memasang wajah kecewa. Sejujurnya sudah lama ia ingin nonton bioskop dengan Agam. Namun kemarin-kemarin ia memilih untuk memendam keinginannya karena sedikit malu untuk mengatakan pada Agam. Dan saat ia berani, Agam justru menolaknya. Ditambah selama ini ia selalu sibuk, sekalinya bisa justru Agam yang tidak bisa.
“Maaf Ran.” Ucap Agam lagi.
Kirana mengangguk lagi, datar. Tanpa ekspresi.
“Kapan-kapan janji ya?” Tanya Kirana.
“Pasti sayang.” Jawab Agam sengaja menggunakan panggilan sayang agar Kirana percaya jika ia benar-benar mencintai Kirana.
“Jangan bilang sayang kalau status aja nggak jelas sampai sekarang!” Sindir Kirana. Agam langsung diam mendengar sindiran itu.
Hatinya mencelos mendengar sindiran Kirana. Benar-benar pedas.
“Ogh iya kak. Kemarin Kanaya cerita dia udah punya pacar loh.” Ucap Kirana.
Uhuk uhuk uhuk
Agam seketika tersedak mendengar kalimat itu. Bagaimana kalau sampai Kirana tahu jika pacar Kanaya adalah dirinya.
“Tapi dia kagak bilang siapa pacarnya. Dasar! Cuma mau pamer aja ternyata.” Agam seketika bernapas lega.
“Kak Agam kenapa sih? Kok kayak gugup gitu?” Tanya Kirana.
“Eng...apaan sih. Enggaklah.” Jawab Agam gelagapan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
ARSY ALFAZZA
mie ayam 🤧🤧🤧🤧
2020-11-02
1
Eka Bundanedinar
Ya Ampun Kanaya qm g pngen Cwo srganteng itu sama" mntan play boy tp bang Agra g mainin prsaan 2 cwe loh... hebatnya dy jg mau ngrawat ank kanaya... Kaka Cwe apa cwo kak thor
2020-06-16
1
dewa
ganteng bingit bang Agra
2020-06-16
1