Episode 5: Kecewa

"Baik seluruh tamu undangan. Saya akan memperkenalkan pemain musik dan penyanyi di kota ini, ia adalah nona Callista. Beri tepuk tangan yang meriah." Ucap tuan rumah.

Callista langsung berdiri dan menundukkan badannya, juga tidak lupa untuk memberikan senyumannya." Bisa sekarang saja dimainkan musik anda nona Callista. Karena sudah waktunya." Ucap tuan rumah kembali kepadanya.

"Baik tuan." Langsung duduk dan masih melihat sekitaran, berharap Marvin datang tapi tak kunjung datang. Lalu Callista kembali menatap Greisy sambil menaikkan alisnya dan Greisy mengatakan tidak ada." Marvin pasti melupakannya." Ucap batin Callista.

Disisi lain, di jalan sepi dan geng motor Marvin bersama Drake sudah bersiap siap untuk balapan." Jika aku menang, apa yang mau kau berikan kepadaku?." Tanya Marvin sambil menatap wajah Drake.

Drake yang sedang memakai sarung tangan." Aku akan membayar mu 100 JT dan jika kau yang kalah, kau harus memberikan motor kesayangan mu itu. Bagaimana." Jawabnya sekaligus bertanya.

"Siapa takut." Jawabnya langsung mengenakan helmnya.

"Apa kalian sudah siap." Tanya si pemegang bendera start.

Mereka langsung ngabers motor mereka, sebagai pertanda sudah siap." Kalau begitu, 1, 2, 3, mulai." Bendera langsung di kibarkan.

Mereka berdua langsung balapan dengan Marvin yang memimpin di depan. Disisi lain, Callista langsung mencoba menghubungi Marvin dengan seizin tuan rumah.

Saat Callista menghubungi Marvin." Nomor yang anda tuju, tidak dapat menerima panggilan.

"Astaga, dia dimana sih. Aku sudah merelakan undangannya, demi dia. Dia malah tidak datang." Kembali menghubungi Marvin.

"Nomor yang anda tuju, tidak dapat menerima panggilan.

"Nona Callista, bisa kah memainkan musiknya sekarang. Semua tamu sudah menunggu anda, untuk mendengar musik dan nyanyian anda." Ucap si tuan rumah sudah memerintahkannya kembali.

"Eh, baik pak. Maaf membuat kalian menunggu lama." Jawabnya jadi tidak enakan.

"Sudahlah, ngapain aku mencarinya. Semua pria sama saja, mending aku memainkan musikku saja." Mulai pemanasan dulu.

"Baik seluruh tamu, mohon perhatiannya. Pemain musisi Callista, akan memainkan musik dan nyanyiannya yang indah. Beri tepuk tangan kembali." Ucap Mc diacara tersebut.

Semua tamu langsung bertepuk tangan kembali dan menyaksikan dengan seksama penampilan yang akan dibawakan oleh Callista.

"Untuk nona Callista, kami persilahkan dengan segala hormat.

"Terima kasih." Jawabnya tersenyum.

Callista langsung memainkan pianonya dengan lagi yang berjudul Gerua dan ia langsung memainkan pianonya dengan tenang sambil menutup matanya.

Disisi lain. Marvin asik balapan dengan Drake dan melupakan acara Callista.

Setelah beberapa jam. Callista pun berhasil menyanyikan lagu tersebut dengan damai.Seluruh tamu, langsung bertepuk tangan dengan meriah.

"Terima kasih banyak." Ucap Callista langsung berdiri dan menundukkan kepalanya.

"Wah, sungguh musik dan nyanyian yang indah ya nona Callista." Kagum tuan rumah dengan suara dan musiknya yang indah.

"Terima kasih banyak tuan sekali lagi.saya sangat berterima kasih, karena sudah diberikan kesempatan untuk hadir di pesta yang yang besar ini. Semoga perusahaan, bapak lebih maju." Ucap Callista tersenyum dan berhadapan dengan tuan rumah.

"Terima kasih. Apa kau datang sendiri?." Tanya tuan rumah.

"Saya datang bersama sahabat saya. Namanya Greisy. Greisy kemarilah." Jawabnya sambil memanggil Greisy.

Greisy pun langsung menghampiri mereka berdua." Halo, saya Greisy, teman satu musisinya." Memperkenalkan dirinya.

"Saya William, tuan rumah disini dan sekaligus merayakan kesuksesan perusahaan saya." Ikut memperkenalkan dirinya.

Disisi lain. Balapan pun selesai dan pemenangnya ialah Marvin." Bagaimana, jangan sampai mengingkari janji mu. Langsung transfer saja ke rekeningku sekarang." Ucap Marvin tersenyum.

"Sial, padahal sedikit lagi aku memenangkannya. Tapi malah kalah, akibat kucing yang hampir ku tabrak." Ucap batinnya sambil mengepalkan tangannya.

"Baiklah, berikan nomor rekening mu." Ucap Drake langsung mengeluarkan ponselnya dari saku celananya.

Marvin langsung mengeluarkan ponselnya dan langsung memberikan nomor rekeningnya kepada Drake." Sudah," Ucap Drake kembali memasukkan ponselnya ke saku celananya." Mari cabut." Ucapnya kepada geng motornya.

Geng motor Drake pun langsung pergi meninggalkan geng motor Marvin." Kau hebat sekali Vin. Maco." Puji geng motornya.

"kau baru tahu, kalau aku memang maco. Aku kan memang keren." Langsung menyombongkan dirinya sendiri.

"iya deh, si paling keren." Ucap Frank sambil membalikkan bola matanya.

Sedangkan disisi lainnya. Dimana Callista sudah menikmati makanan tersebut dan sudah mengobrol dengan yang lainnya. Callista dan Greisy langsung bersiap siap untuk pulang." Permisi pak William, saya dan sahabat saya, mau pulang duluan. Karena semua sudah selesai juga." Pamit Callista.

"Terima kasih banyak nona Callista. Perfome yang kamu bawa, sungguh indah dan lain lain hari, saya akan memanggil anda lagi dengan waktu yang lama. Uang nya sudah saya transfer ke guru anda." Jawab pak william tersenyum.

"Sama sama pak. Dan saya sangat senang bisa berada disini. Saya permisi pak." Langsung menundukkan badannya bersama Greisy.

"Kalian hati hatilah." Ucapnya tersenyum.

Callista dan Greisy langsung pergi dari aula Hotel tersebut.

Disisi lain, di tempat Marvin." Setelah ini, kita mau kemana Vin?." Tanya Frank kepada marvin.

"ini sudah jam berapa emangnya?." Tanyanya balik.

"ini sudah jam 22.00 vin. Kenapa emangnya?." Jawabnya sekaligus bertanya.

"Sepertinya, aku melupakan sesuatu aapa ya." Mengingat kembali.

Setelah mengingat sebentar, akhirnya dia ingat." Astaga, aku lupa kalau malam ini, callista akan memainkan piano dan membawakan musik di aula Hotel terbesar dan aku sudah terlambat 1 jam. Apa dia masih ada disana.aku harus kesana secepatnya." Panik Marvin langsung menggas motornya dan meninggalkan teman temannya.

"Anak itu memang selalu lupa dengan teman temannya. Kalau sudah ada wanita." Ucap frank tersenyum tipis.

Callista dan Greisy pun langsung dalam perjalanan menuju rumah. Didalam taxi." Callista." Panggil greisy.

"Iya, ada apa Greisy?." Tanyanya langsung menatap wajah Greisy.

"Kau bilang teman pria mu akan datang. Kenapa aku tidak ada melihatnya sama sekali ya. Apa dia tidak datang?." Tanya Greisy dengan jelas.

"Mungkin begitulah. Aku tidak mau membahasnya sekarang. Aku lagi mengantuk dan sangat lelah." Jawabnya langsung menatap kaca mobil di sampingnya.

"Baiklah." Pasrah Greisy.

Disisi lain. Marvin sudah datang ke aula Hotel dan dia langsung turun dari motornya dan menghampiri penjaga aula hotel tersebut." Permisi, saya mau tanya. Apakah pemain musisi ya, sudah pulang atau belum ya." Tanya Marvin.

"sudah, barusan juga pulang tadi." Jawab penjaga tersebut.

"Astaga, dia pasti kecewa kepadaku. Dasar marvin, bisa bisanya kau lupa dengannya. Aku harus datang ke rumahnya." Ucapnya langsung naik ke motor dan menggas motornya dengan kecepatan tinggi.

Disisi lain. Callista dan Greisy sudah sampai di rumahnya dan mereka langsung masuk ke dalam." Argh, lelahnya. Aku mau langsung tidur dulu ya Greisy." Ucap Callista langsung masuk ke kamarnya.

"Aman sayang." Jawabnya tersenyum dan langsung duduk di sofa.

"dimana nenek ya.n Nek." Panggil Callista.

Tidak ada jawaban." Aku lihat ke kamar nenek dulu deh." Langsung melihat ke kamar neneknya, untuk mengecek keadaan.

Saat masuk kedalam, ternyata neneknya,

Terpopuler

Comments

Zhu Yun💫

Zhu Yun💫

ini pakai nomor rekening ku saja 🤣🤣

ditunggu loh tf nya ya. 🤭

2023-04-25

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1: Awal Pertemuan
2 Episode 2: Makan Bersama
3 Episode 3: Perkelahian
4 Episode 4: Acara Malam
5 Episode 5: Kecewa
6 Episode 6: Mawar Merah
7 Episode 7: Kebasahan
8 Episode 8: Masak Bareng
9 Episode 9: Belajar Piano
10 Episode 10: Bir
11 Episode 11: Tangis
12 Episode 12: Belajar Bareng
13 Episode 13: Makan Bersama
14 Episode 14: Tersandung
15 Episode 15: Niat Jahat
16 Episode 16: Mawar Merah Muda
17 Episode 17: Bahagia
18 Episode 18: Di Lamar
19 Episode 19: Jagung Bakar
20 Episode 20: Susu Hangat
21 Episode 21: Pesan
22 Episode 22: Diculik
23 Episode 23: Perkelahian
24 Episode 24: Selamat
25 Episode 25: Sama Sama Salting
26 Episode 26: Drakor
27 Episode 27: Lupa
28 Episode 28: Pipi Memerah
29 Episode 29: Tatap-Tatapan
30 Episode 30: Anggur
31 Episode 31: Gitar
32 Episode 32: Modus
33 Episode 33: Peduli
34 Episode 34: Pribadi
35 Episode 35: Terbongkar
36 Episode 36: Gemetaran
37 Episode 37: Pergi Sejauh Mungkin
38 Episode 38: Lelah
39 Episode 39: Terus Memikirkannya
40 Episode 40: Selamat Datang London
41 Episode 41: London
42 Episode 42: Mengejar
43 Episode 43: Video Call
44 Episode 44: Instagram
45 Episode 45: Makan Bersama
46 Episode 46: Janam Janam
47 Episode 47: Akhirnya Bertemu
48 Episode 48: Sedikit Kecewa
49 Episode 49: Sedih dan Bingung
50 Episode 50: Mimpi
51 Episode 51: Mengeluarkan Amarah
52 Episode 52: Om Shanti Om
53 Episode 53: Tangisan
54 Episode 54: Berdarah
55 Episode 55: Terus Berada Dipikiran
56 Episode 56: Dance
57 Episode 57: Kelas Tari
58 Episode 58: Berdetak Kencang
59 Episode 59: Tatapan
60 Episode 60: Tidak Bisa Mengungkapkan
61 Episode 61: Tampil
62 Episode 62: Penampilan Megah
63 Episode 63: Membongkar Rahasia
64 Episode 64: Rencana Hati
65 Episode 65: Terungkap
66 Episode 66: Kesalah Pahaman
67 Episode 67: Akhir Yang Bahagia
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Episode 1: Awal Pertemuan
2
Episode 2: Makan Bersama
3
Episode 3: Perkelahian
4
Episode 4: Acara Malam
5
Episode 5: Kecewa
6
Episode 6: Mawar Merah
7
Episode 7: Kebasahan
8
Episode 8: Masak Bareng
9
Episode 9: Belajar Piano
10
Episode 10: Bir
11
Episode 11: Tangis
12
Episode 12: Belajar Bareng
13
Episode 13: Makan Bersama
14
Episode 14: Tersandung
15
Episode 15: Niat Jahat
16
Episode 16: Mawar Merah Muda
17
Episode 17: Bahagia
18
Episode 18: Di Lamar
19
Episode 19: Jagung Bakar
20
Episode 20: Susu Hangat
21
Episode 21: Pesan
22
Episode 22: Diculik
23
Episode 23: Perkelahian
24
Episode 24: Selamat
25
Episode 25: Sama Sama Salting
26
Episode 26: Drakor
27
Episode 27: Lupa
28
Episode 28: Pipi Memerah
29
Episode 29: Tatap-Tatapan
30
Episode 30: Anggur
31
Episode 31: Gitar
32
Episode 32: Modus
33
Episode 33: Peduli
34
Episode 34: Pribadi
35
Episode 35: Terbongkar
36
Episode 36: Gemetaran
37
Episode 37: Pergi Sejauh Mungkin
38
Episode 38: Lelah
39
Episode 39: Terus Memikirkannya
40
Episode 40: Selamat Datang London
41
Episode 41: London
42
Episode 42: Mengejar
43
Episode 43: Video Call
44
Episode 44: Instagram
45
Episode 45: Makan Bersama
46
Episode 46: Janam Janam
47
Episode 47: Akhirnya Bertemu
48
Episode 48: Sedikit Kecewa
49
Episode 49: Sedih dan Bingung
50
Episode 50: Mimpi
51
Episode 51: Mengeluarkan Amarah
52
Episode 52: Om Shanti Om
53
Episode 53: Tangisan
54
Episode 54: Berdarah
55
Episode 55: Terus Berada Dipikiran
56
Episode 56: Dance
57
Episode 57: Kelas Tari
58
Episode 58: Berdetak Kencang
59
Episode 59: Tatapan
60
Episode 60: Tidak Bisa Mengungkapkan
61
Episode 61: Tampil
62
Episode 62: Penampilan Megah
63
Episode 63: Membongkar Rahasia
64
Episode 64: Rencana Hati
65
Episode 65: Terungkap
66
Episode 66: Kesalah Pahaman
67
Episode 67: Akhir Yang Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!