Episode 4: Acara Malam

Callista yang melihatnya langsung menghampiri Marvin." Hai, kau lagi apa bersama teman teman mu?." Tanya Callista sambil tersenyum kepada teman teman Marvin.

"Kami sedang, kami sedang membantu orang-orang seperti biasanya. Yakan gaes." Jawab Marvin langsung mengkode temannya.

"Iya, kami sedang membantu orang orang." Ucap teman temannya.

"Nama mu siapa?." Tanya Frank kepadanya.

"Nama saya Callista, seorang musisi di kota ini." Memperkenalkan dirinya.

"Kau sedang apa disini?." Tanya Marvin.

"Aku lagi membeli sayuran untuk nenek dan sekalian mau membeli buah juga." Jawabnya tersenyum.

"Kamu sedang kerja disini ya?." Tanya balik Callista.

"Saya mau pulang dulu ya, karena mungkin nenek sudah menunggu." Ucap Callista.

"Apa mau aku antarkan?." Tanya Marvin.

"Tidak usah, aku mau sekalian ke kelas musik dulu. Aku pergi dulu ya."

"Oh ya, bolehkan aku meminta no ponsel mu?." Tanya Marvin.

"Ouh, boleh kok. Nih." Langsung memberikan nomor ponselnya kepada Marvin.

Setelah menyimpan nomor ponselnya." Coba aku hubungi kamu dulu ya." Mencoba menghubungi.

Bunyi ponsel Callista." Itu nomor aku.Save ya."Ucap Marvin.

"Iya." Jawabnya tersenyum.

"Saya mau pulang dulu ya, karena nenek sudah menunggu juga mungkin." Ucap Callista langsung menyimpan nomor ponselnya di tasnya.

"Apa perlu aku antar kamu?." Tanyanya.

"Tidak usah, saya bisa sendiri. Sekalian saya juga mau ke kelas musik." Jawabnya langsung menolak.

"Baiklah, kau hati hatilah." Tersenyum Marvin kepadanya.

Dan Callista langsung pergi meninggalkan Marvin.

Tiba tiba Callista berhenti dan berbalik badan." Oh ya Marvin, jangan lupa untuk nanti malam jam 20.00 ya. Dah." Ucap Callista langsung pergi.

"Aman." Jawabnya tersenyum.

"Ehm, sudah mulai jatuh cinta nih." Mengejek Frank.

"Sudahlah, yuk kita lanjutkan pekerjaan kita." Ucap Marvin kembali ke pekerjaannya.

Disisi lain. Callista yang sampai di rumahnya dan ia langsung masuk kedalam. Saat masuk kedalam, ternyata sudah ada Greisy.

"Greisy." Panggil Callista langsung memeluknya.

"Callista." Langsung ikut berdiri dan memeluk Callista juga.

"Kau sudah pulang dari menjenguk orang tua mu di Prancis?." Tanyanya.

"Sudah dong, dan aku langsung pulang ke sini. Karena aku sangat merindukan kalian." Jawabnya bahagia.

"Syukurlah kau sudah pulang. Mari kita duduk dulu, karena ada yang mau aku katakan padamu." Ucap Callista langsung duduk bersama Greisy.

"Sebelum itu, dimana nenek?." Tanyanya.

"Nenek sedang mandi katanya dan paling sedang memakai pakaiannya di kamar. Omong omong apa yang mau kau katakan?." Tanya Greisy.

"Nanti malam aku ada kerja untuk menghadiri sebuah aula hotel tersebut di kota ini. Katanya sih ada acara perayaan suksesnya perusahaan mereka. Jadi mereka mengundang ku. Apa kau bisa menemaniku." Jawab Callista sekaligus bertanya.

"Tentu saja aku akan menemani sahabatku memainkan musik dan bernyanyi yang indah. Sudah beberapa hari, sejak aku meninggalkan mu, aku belum ada mendengarkan suara indah mu itu. Aku akan ikut dan kita datang bersama." Jawab Greisy bahagia.

"Terima kasih banyak sayang." Kembali memeluk Greisy dan mereka berpelukan bersama.

"Hei, apa yang kalian lakukan. Kelihatannya Kalian sangat bahagia?." Tanya neneknya langsung duduk disamping mereka.

"Eh, nenek. Aku hanya rindu dengan Greisy saja. Karena dia tidak pulang beberapa hari ini." Jawab Callista tersenyum.

"Nih nak Greisy di makan cemilannya. Tadi nenek sekalian ke dapur." Langsung meletakkannya di atas meja.

"Terima kasih banyak nenek sayang." Langsung mencium pipi neneknya.

"Sama sama. Kemarin juga ada pria yang datang ke rumah nenek ini." Ucap neneknya malah menceritakannya.

"Eh, seorang pria. Apa kau sudah mempunyai pacar Callista. Kenapa kau tidak memberitahukannya kepadaku?." Tanya Greisy kepada Callista.

"Astaga, dia bukan pacarku. Kami baru saja bertemu kemarin dan hanya sebatas teman saja. Aku lagi mau fokus ke musik dan kelas ku dulu." Jawabnya sambil membalikkan bola matanya.

"Kamu itu, yang udah di cariin bu Keyna tau. Bagaimana kalau kita ke kelas sekarang yuk." Ajaknya.

"Yuk, aku memang mau kesana tadi. Tapi karena dibilang nenek, kau sedang ke Pasar. Jadi aku tunggu deh." Jawabnya.

"Kami pergi dulu ya nenek." Mencium tangan neneknya.

"Hati hatilah." Tersenyum neneknya.

Mereka berdua langsung pergi ke tempat belajar musisi mereka." Oh ya Callista. Bagaimana dengan kabar pria yang pernah kau temui di London itu. Kan kau pernah bercerita, kalau dia mencintai mu?." Tanya Greisy.

"Entahlah, lagi pula aku tidak mencintainya. Masa mau dipaksa, untuk mencintai seseorang yang tidak kita cintai." Jawabnya.

"Benar sekali itu." Ucap Marvin langsung muncul di sampingnya.

"Eh, Marvin. Kau membuatku jantungan tau. Kapan kau muncul?." Kaget Callista sekaligus bertanya.

"Barusan dengan kekuatan menghilang ku." Jawabnya membuat lelucon dan tersenyum.

"Hahahah, kau ada ada saja." Ikut tertawa Callista.

Marvin langsung melihat teman yang berada di samping Callista." Kau temannya Callista kah?." Tanyanya.

"Aku sahabatnya." Jawabnya.

"Aku Marvin, teman barunya Callista. Nama mu siapa?." Memperkenalkan dirinya sekaligus bertanya.

"Namaku Greisy, sahabatnya Callista." Jawabnya.

"Kalian mau kemana?." Tanya Marvin mengikuti mereka.

"Kami mau ke kelas musik. Kau juga mau kemana." Jawabnya sekaligus bertanya.

"Mau kerja seperti biasanya." Jawabnya masih mengikuti mereka sampai ke kelasnya.

Sesampai kelasnya." Ini kelasku. Kami masuk dulu ya dan sampai jumpa nanti." Ucap Callista tersenyum dan langsung masuk kedalam kelasnya.

"Dah Marvin." Ucap Greisy juga melambaikan tangannya.

"Dah juga dan sampai nanti." Jawab Marvin ikut tersenyum dan melambaikan tangannya.

Tib tiba datanglah teman teman geng motornya." Hei Marvin. Ayo kita meminta uang lagi dan katanya ada yang mau mengajak mu balapan." Ucap Frank.

"Siapa yang minta balapan dan beraninya bersaing denganku?." Tanyanya.

"Geng motor Drake yang meminta balapan dengan kita. Katanya mereka mau bermain dengan kita dan jika tidak, dia akan mengatakan bahwa kita adalah orang yang takut dengannya." Jawab temannya.

"Siapa takut, persiapkan diri kalian dan baguskanlah motor ku, agar tidak terjadi kesalahan. Mari kita ke Pasar dulu." Ucap Marvin langsung menyipitkan matanya.

"Baik Vin." Merekapun langsung menuju pasar untuk mengompas uang pedagang seperti biasanya.

Malam pun tiba. Dimana Marvin lupa bahwa malam ini juga adalah malamnya Callista akan memainkan musik dan nyanyiannya. Marvin sibuk bersiap untuk balapan dengan geng motor Drake.

Disisi lain. Marvin sudah tepat pada jam 20.00 di aula hotel. Callista sudah bersiap dan Greisy menyemangatinya dari kejauhan.

Callista mencari seseorang yaitu Marvin." Dimana Marvin ya, kenapa dia tidak muncul?." Tanyanya sambil mencari disekitaran.

"Dia memang belum datang. Coba aku hubungi Greisy." Langsung menghubungi Greisy.

Tersambung." Ada apa menghubungiku. Kan kita sudah dekat, ada apa?." Tanyanya.

"Jika kau melihat Marvin, katakan padaku ya. Itu saja kok." Langsung mematikan ponselnya.

Dari kejauhan, Greisy langsung memberikan jempol, sebagai tanda siap dan aman.

"Baik seluruh tamu undangan. Saya akan memperkenalkan pemain musik dan penyanyi di kota ini, ia adalah,

Episodes
1 Episode 1: Awal Pertemuan
2 Episode 2: Makan Bersama
3 Episode 3: Perkelahian
4 Episode 4: Acara Malam
5 Episode 5: Kecewa
6 Episode 6: Mawar Merah
7 Episode 7: Kebasahan
8 Episode 8: Masak Bareng
9 Episode 9: Belajar Piano
10 Episode 10: Bir
11 Episode 11: Tangis
12 Episode 12: Belajar Bareng
13 Episode 13: Makan Bersama
14 Episode 14: Tersandung
15 Episode 15: Niat Jahat
16 Episode 16: Mawar Merah Muda
17 Episode 17: Bahagia
18 Episode 18: Di Lamar
19 Episode 19: Jagung Bakar
20 Episode 20: Susu Hangat
21 Episode 21: Pesan
22 Episode 22: Diculik
23 Episode 23: Perkelahian
24 Episode 24: Selamat
25 Episode 25: Sama Sama Salting
26 Episode 26: Drakor
27 Episode 27: Lupa
28 Episode 28: Pipi Memerah
29 Episode 29: Tatap-Tatapan
30 Episode 30: Anggur
31 Episode 31: Gitar
32 Episode 32: Modus
33 Episode 33: Peduli
34 Episode 34: Pribadi
35 Episode 35: Terbongkar
36 Episode 36: Gemetaran
37 Episode 37: Pergi Sejauh Mungkin
38 Episode 38: Lelah
39 Episode 39: Terus Memikirkannya
40 Episode 40: Selamat Datang London
41 Episode 41: London
42 Episode 42: Mengejar
43 Episode 43: Video Call
44 Episode 44: Instagram
45 Episode 45: Makan Bersama
46 Episode 46: Janam Janam
47 Episode 47: Akhirnya Bertemu
48 Episode 48: Sedikit Kecewa
49 Episode 49: Sedih dan Bingung
50 Episode 50: Mimpi
51 Episode 51: Mengeluarkan Amarah
52 Episode 52: Om Shanti Om
53 Episode 53: Tangisan
54 Episode 54: Berdarah
55 Episode 55: Terus Berada Dipikiran
56 Episode 56: Dance
57 Episode 57: Kelas Tari
58 Episode 58: Berdetak Kencang
59 Episode 59: Tatapan
60 Episode 60: Tidak Bisa Mengungkapkan
61 Episode 61: Tampil
62 Episode 62: Penampilan Megah
63 Episode 63: Membongkar Rahasia
64 Episode 64: Rencana Hati
65 Episode 65: Terungkap
66 Episode 66: Kesalah Pahaman
67 Episode 67: Akhir Yang Bahagia
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Episode 1: Awal Pertemuan
2
Episode 2: Makan Bersama
3
Episode 3: Perkelahian
4
Episode 4: Acara Malam
5
Episode 5: Kecewa
6
Episode 6: Mawar Merah
7
Episode 7: Kebasahan
8
Episode 8: Masak Bareng
9
Episode 9: Belajar Piano
10
Episode 10: Bir
11
Episode 11: Tangis
12
Episode 12: Belajar Bareng
13
Episode 13: Makan Bersama
14
Episode 14: Tersandung
15
Episode 15: Niat Jahat
16
Episode 16: Mawar Merah Muda
17
Episode 17: Bahagia
18
Episode 18: Di Lamar
19
Episode 19: Jagung Bakar
20
Episode 20: Susu Hangat
21
Episode 21: Pesan
22
Episode 22: Diculik
23
Episode 23: Perkelahian
24
Episode 24: Selamat
25
Episode 25: Sama Sama Salting
26
Episode 26: Drakor
27
Episode 27: Lupa
28
Episode 28: Pipi Memerah
29
Episode 29: Tatap-Tatapan
30
Episode 30: Anggur
31
Episode 31: Gitar
32
Episode 32: Modus
33
Episode 33: Peduli
34
Episode 34: Pribadi
35
Episode 35: Terbongkar
36
Episode 36: Gemetaran
37
Episode 37: Pergi Sejauh Mungkin
38
Episode 38: Lelah
39
Episode 39: Terus Memikirkannya
40
Episode 40: Selamat Datang London
41
Episode 41: London
42
Episode 42: Mengejar
43
Episode 43: Video Call
44
Episode 44: Instagram
45
Episode 45: Makan Bersama
46
Episode 46: Janam Janam
47
Episode 47: Akhirnya Bertemu
48
Episode 48: Sedikit Kecewa
49
Episode 49: Sedih dan Bingung
50
Episode 50: Mimpi
51
Episode 51: Mengeluarkan Amarah
52
Episode 52: Om Shanti Om
53
Episode 53: Tangisan
54
Episode 54: Berdarah
55
Episode 55: Terus Berada Dipikiran
56
Episode 56: Dance
57
Episode 57: Kelas Tari
58
Episode 58: Berdetak Kencang
59
Episode 59: Tatapan
60
Episode 60: Tidak Bisa Mengungkapkan
61
Episode 61: Tampil
62
Episode 62: Penampilan Megah
63
Episode 63: Membongkar Rahasia
64
Episode 64: Rencana Hati
65
Episode 65: Terungkap
66
Episode 66: Kesalah Pahaman
67
Episode 67: Akhir Yang Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!