ISTRIKU MERAJUK.

*┈┉━❖❀🤍 Mutiara Hikmah.🤍❀❖━┉┈*

"Kurangi mengeluh selalu bersyukur membuat kita sanggup berjuang menjalani kesulitan. Tak perlu risau dengan hari esok. Karena Allah sudah mempersiapkan apa yang menjadi kebutuhan kita. Selagi kita masih selalu bersyukur"

__Quotes of the day__

*┈┉━━━━━•❖❀🤍❀❖•━━━━━┉┈*

Hari menjelang Malam.

Di setiap malamnya keluarga Halimah akan berkumpul di ruang tamu, selepas makan malam bersama. Karena Halimah mau pun Rizal akan sesalu memperhatikan anak-anak mereka belajar sambil membantu mereka, bila ada hal yang sulit dalam pelajarannya. Sesekali juga anak-anaknya akan menceritakan, kegiatan mereka saat-saat di sekolah. Seperti saat ini Adira sedang bercerita sambil ia menyelesaikan PRnya.

"Bun, kata Ibu guru kami awal bulan dua kami mau UN Bun, dan Bu guru juga ngasih ini katanya setelah UN kami mau pergi piknik sebagai perpisahan sekolah Bu," ujar Adira menceritakan apa yang telah dikatakan oleh gurunya saat sekolahnya tadi siang, sambil memberikan selembar kertas putih kepada Arizmah.

Halimah pun langsung mengambil surat tersebut dan kemudian ia langsung membacanya "Astaghfirullah ini nggak salah Mbak? Ini uang perpisahan sampai segininya, banyak banget sih Mbak?" tanya Halimah yang sepertinya tak percaya dengan isi surat yang di berikan Adira tadi.

"Mbak juga nggak tahu Bun, kertas itukan di kasih Bu Maryam Bun," balas Adira berkata apa adanya,

Habis mendengar penjelasan dari putrinya, Halimah pun langsung menatap wajah suaminya, sambil menyerahkan kertas tadi.

"Gimana ini Bang?" tanya Halimah yang terlihat Ia mulai bingung lagi.

"Sabar ya dek, in syaa Allah pasti ada jalan keluarnya " jawab Rizal menenangkan hati Istrinya. Karena ia tahu pasti hati istrinya saat ini sedang bergejolak.

"Tapi bang..."

"Sssth... Anak-anak belum tidur dek," bisik Rizal memotong perkataan sang istri. Lalu tatapannya langsung beralih ke putrinya, "Mbak, sudah siap belum belajarnya? Kalau sudah, bawa adiknya tidur sana,  lihat tuh Ade Daffa sudah mengantuk berat deh kayaknya," lanjutnya lagi pada Adira.

"Iya Yah, Mbak sudah siap kok," balas Adira sambil menyusun buku-bukunya dan memasukkannya kembali ke dalam tasnya. "Yuk dek Dafa kita bobo," ajak Adira pada Adek no duanya kebetulan mereka tidur bersama.

"Iya mbak" balas Daffa, dengan suara lemahnya karena sepertinya ia memang sudah amat sangat mengantuk. Lalu keduanya pun langsung bangkit dan bergegas memasuki kamar mereka.

Setelah anak-anaknya sudah tak terlihat lagi, Rizal pun ikut bangkit dari duduknya, seraya berkata, "Dek, kita masuk ke kamar juga yuk? Pasti kamu juga sudah lelahkan satu hari mengurusi rumah dan anak-anak, iyakan? Jadi ayo kita istirahat juga, Dek?" ajak Rizal, sembari ia menarik tangan Halimah  yang terlihat masih terdiam seperti sedang memikirkan sesuatu.

Karena tangannya telah ditarik oleh suaminya, mau tak mau, akhirnya Halimah pun mengikuti ajakan suaminya menuju ke kamar mereka. Setibanya dikamar, Halimah langsung duduk dipinggiran tempat tidurnya dan masih tetap dengan kebisuannya. Dengan wajah yang terlihat sedang banyak pikiran.

Melihat kediaman istrinya, Rizal pun merangkul pundak sang Istri dan kemudian ia juga memberikan kecupan di kepala istrinya dibagian sampingnya. "Dek, soal yang tadi, tidak usah kamu pikirkan ya? Pokoknya soal bayaran anak-anak biar Abang yang akan mengusahakannya, dan syaa Allah secepatnya akan Abang melunaskan semuanya. Adek cukup doakan Abang agar Allah mempermudah segalanya, ya Dek?" ujar Rizal dengan penuturan yang terdengar begitu lembut. Sebenarnya ia tahu betul kalau saat ini istrinya sedang memikirkan bayaran sekolah anak-anak mereka.

Mendengar perkataan Rizal, Halimah pun langsung menatap wajah suaminya."Tapi Bang, yang dibutuhkan saat ini tidak sedikit loh. Gimana caranya kita bisa membayar Bang? Sedangkan gajinya Abang aja tidak akan cukup untuk bayaran Dira bahkan masih kurang banyak. Terus bagaimana dengan bayaran Daffa Bang? Dan bagaimana juga dengan kebutuhan sehari-hari kita Bang?" Tanya Halimah yang akhirnya ia mengungkapkan, semua yang ia pikirkan.

"Abang tau dek. Tapi kita harus tetap sabar ya Dek? In shaa Allah pasti ada jalan keluarnya kok," balas Rizal dengan lembut, sembari ia membelai rambut Istrinya. Untuk sesaat suasana menjadi hening, karena Halimah sepertinya, sedang mengingat-ingat sesuatu.

"Udahlah Dek, jangan dipikirkan lagi, sekarang kita tidur yuk?" kata Rizal memecahkan keheningan. Dan ia langsung membaringkan tubuhnya di tempat tidurnya. Dan tak berapa lama ia menarik pundak istrinya agar ia mau berbaring di sampingnya. Dan mau tak mau akhirnya Halimah pun berbaring di sampingnya suaminya.

"Bang?" panggil Halimah, saat mereka telah berbaring bersama.

"Hmm?" jawab Rizal hanya ber hmm saja.

"Hmm.. Imah boleh kerja nggak? Kebetulan tadi siang teman Imah bilang, di kerjaan lama Imah, sedang mencari karyawan lagi Bang. Kan lumayan Bang, kalau Imah bekerja, jadi bisa buat bantu-bantu keperluan rumah," ujar Halimah terdengar begitu berhati-hati sekali.

"Tidak boleh!" balas Rizal terdengar tegas. "Dek, kan Abang sudah bilang, biar semuanya Abang yang urus! Kamu tetap di rumah saja. Lagian kalau kamu kerja, bagaimana dengan Daffi dek? Kasian Dia Dek, masih terlalu kecil untuk di tinggal-tinggal. Jadi kamu jangan berpikir yang macam-macam deh! Cukup jaga anak dan mengurus rumah, Kamu paham dek?" kata Rizal lagi masih terdengar tegas, terlihat sekali ia tak menyukai bila istrinya bekerja.

"Tapi bang, Imah kerjakan, biar bisa bantu kamu! Dan kita tidak begini-begini terus bang," balas Halimah sepertinya ia yang masih belum menyerah.

"Dek, kamu nggak kasihan sama anak-anak hm? Kalau kedua orang tuanya tidak ada di rumah. Kamu lihat saja tuh keluarga Bang Dian, keduanya bekerjakan? Dan lihatlah anak-anaknya, emang kamu mau anak-anak kita seperti mereka dek?" tanya Rizal. Sembari ia mengungkapkan alasannya mengapa ia tak mengizinkan istrinya bekerja. Makanya ia memberikan contoh kehidupan keluarga Abangnya sendiri.

"Hmm.. ya sudahlah terserah Abang aja dah!" balas Halimah terdengar ketus. Seraya ia memiringkan tubuhnya ke hadapan anak bungsunya yang sudah tertidur disisi samping ranjang yang menempel kedinding. Sedangkan posisi Halimah berada ditengah-tengah antara suami dan anaknya.

Melihat Halimah membelakangi dirinya, Rizal pun langsung paham kalau istrinya saat sedang merajuk. Ia pun hanya menggelengkan kepalanya sembari mengaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

"Alamaak... Istriku merajuk nih? Haiis.. bakalan cuma bisa memandangi punggung doang nih sepanjang malam. Nggak bakalan dapat jatah dah malam ini!" gumam Rizal sembari memandangi punggung istrinya yang sedang memeluk anaknya.

"Dek, masa Abang di punggungi sih? Inikan malam Jum'at dek?" kata Rizal, sambil menoelin punggung Halimah.

"Bodo amat!" balas Halimah ketus.

"Hah! Ya sudah deh, Met Bobo aja ya sayang," ucap Rizal lirih, namun tak ditanggapi oleh Halimah, membuat ia hanya menghelakan nafas beratnya saja..

"Huuft..! Met bobo Rizal" ucapnya pada diri sendiri.

...┈┈••✾•◆❀◆•✾••┈┈...

اَلسَّــلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهَِ وَبَرَكَاتُهُ

*اَللّهُ اَكْبَرُ، اَللّهُ اَكْبَرُ، اَللّهُ اَكْبَرُ، لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللّهُ اَللّهُ اَكْبَرُ، اَللّهُ اَكْبَرُ، وَلِلّهِ الْحَمْ*

Ramanda sekeluarga mengucapkan:

_تَقَبَّلَ اللّهُ مِنَّا وَ مِنْكُمْ صِيَمَنَا وَ صِيَمَكُمْ كُلُّ عَامٍ وَ أَنْتُمْ بِخَيْرٍ وَجْعَلْنَا مِنَ الْعَائِدِين وَالْفَائِزِين_

_Taqaballahu minna wa minkum, wa siyamana wa siya makum, wa taqaballah ya kariim Minal.

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1 SYAWAL 1444 H.

*MOHON MAAF LAHIR & BATIN 🙏🙏

Terpopuler

Comments

Sulfia Nuriawati

Sulfia Nuriawati

g ada slh nya istri kerja, utk bantu mencukupi kebutuhan RT, jd tiap bln g hrp² cemas mikir gmn hrs ckup dg dana yg terbts

2023-04-24

0

Murwati Murwati

Murwati Murwati

Rizal contoh suami yang sabar dg masalah yang dihadapi. Bila suami dah berkata tidak jangan melawan Halimah,semua untuk kebaikan keluarga. Ikhlas dan sabar kuncinya.

2023-04-24

1

Aditya HP/bunda lia

Aditya HP/bunda lia

Minal aidzin wal faidzin Thor ... 🙏

2023-04-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!