Chapter 3. Kejadian Yang Terulang

.

Mandala pergi ke sebuah club malam, dia merasa tidak nyaman dengan makan malam bersama Vania hari ini. Itu kenapa dia membatalkannya. Sengaja, dia tidak sanggup bertemu Vania dan menatap wajah kekasihnya itu karena kesalahannya. Dia memang tidak pernah membalas perasaan Vania secara gamblang, tapi wanita itu sudah sangat baik kepadanya. Mau membuka hati dan menerima Mandala, dirinya yang penuh dosa itu. Kalau Vania tahu, bahwa dia meniduri adiknya gimana? Adik yang bahkan dibenci Vania sendiri. Karena kesalahan masa lalu papanya sendiri. Mandala tidak bisa menghadapi Vania. Dia tidak siap kalau Vania tahu.

Tapi mungkin, naas malam ini Mandala tidak ditakdirkan untuk bersama Vania. Entah bagaimana ceritanya, dia menginap di hotel. Dan, lagi-lagi dia melakukan kesalahan yang sama. Mandala, apakah karena nafsu atau memang dia tidak sadar semalam apa yang terjadi.

"Hik,hik" suara tangis seseorang kembali menguasai kamar hotel ini.

"Erh...berisik banget sih" kasar Mandala menarik selimutnya menutupi seluruh tubuhnya. Dia tidak memedulikan siapa pun, yang menangis di sudut ruangan.

"Hik, hik. Lepas, lepaskan saya..buka pintunya" ujar gadis itu.

"Berisik!!! Bisa diam tidak?" Teriak Mandala, membuat Asya sangat ketakutan.

"A...ku cu-ma mau keluar" isaknya semakin takut. Benar, wanita itu Asya. Entah kenapa sekali lagi dia terjebak bersama Mandala. Pria ini, adalah orang yang pernah menolongnya di saat dia pertama kali masuk sekolah. Tapi, setelah kejadian setahun lalu Asya sungguh membencinya. Apalagi sekarang, kejadian sama terulang.

Karena tidak tahan mendengar suara tangisan itu, bukan karena Mandala kasihan tapi karena dia merasa terganggu. Dia pun bangkit, beranjak menghampiri gadis itu.

"Jangan berisik, berapa kali saya katakan jangan berisik." Bentaknya, membuat Asya semakin beringsut. Mandala yang benar-benar terganggu pun, kembali melakukan kejahatan, dengan menarik Asya ke kamar mandi, mengguyur gadis itu dengan air dingin.

Lalu, menyuruh Asya membuka seluruh pakaiannya. Bukannya melakukannya, Asya justru menggigil dan semakin mengeratkan pelukan, Mandala yang sudah dikuasai amarah dan nafsunya pun, ingin menuntaskan kebejatannya. Tapi, ketika akan sampai di hasil akhir, Mandala terkejut ketika melihat pintu hotel yang dibuka paksa. Di sana, dia melihat kekasihnya bersama sahabat juga teman Vania, yang bernama Naina, memandang tidak percaya kepada Mandala. Vania sudah menangis sedangkan, Naina, memandang remeh kepada Mandala dan Asya. Dia juga tidak berusaha menghibur Vania, hanya seringaian halus di bibirnya. Sahabat Mandala, Danu menggeleng tidak percaya.

"Kamu brengsek, kamu meniduri adikku? Kamu tahu kalau dia sangat kubenci kan? Dia itu pelakor, sama seperti ibunya. Kamu tahu itu kan mas?!!" Teriak Vania seperti kesetanan

"Say..ang, maafkan aku. Ini tidak seperti yang kamu tuduhkan. Wanita ini, adik yang kamu benci ini menjebak aku. Dia menyukai ku" ujar Mandala, membuat Asya terhenyak. Jujur, dia menyukai Mandala dulu. Sebelum kejadian pertama terjadi, dan kembali terulang.

Mendengar perkataan Mandala, Vania sangat marah dan berang. "dasar, perempuan murahan, kamu sama seperti ibumu yang suka menggoda laki-laki yang memiliki istri dan berduit. Pantas saja mama selalu benci kamu! Wanita murahan!!!" Teriak Vania kalap, dia menjambak rambut Asya sampai Asya kesakitan, dan rasanya kepalanya sepeti ditarik. Mandala dan Danu memisahkan mereka, sengaja agar Asya juga bisa bernapas. Danu, sahabatnya itu sendiri tidak percaya bahwa Mandala melakukan hal itu. Vania, dia meronta meminta dilepaskan dari pelukan Mandala, sampai akhirnya dia menjambak, memukul dan melempar apa saja. Sampai, gelas yang ada di nakas terlempar mengenai pelipis Asya. Entah sadar atau tidak, kondisi Asya sudah tidak berbentuk dan Danu, membantu gadis itu. Dia adalah korban Mandala. Danu, tahu Asya. Dia pernah beberapa kali bertemu ketika makan di restorant bawah hotel ini. Dia pekerja di sini, tidak mungkin baginya menjebak Mandala. Tapi, entahlah Danu merasa tidak mungkin tapi, memang siapa yang tahu hati manusia.

Ketika akan membantu Asya, Danu mendalatkan tepisan dari gadis itu.."maaf, saya hanya ingin membantu" ujar Danu. Tapi, Asya menggeleng

Dia menutupi tubuhnya dan berlalu ke kamar mandi. Menutup kamar mandi dan menangis keras di sana. Dia menyalakan keran dengan keras agar tak terdengar suara tangisnya. Danu, menatap pintu kamar mandi itu perihatin. Vania sendiri, sudah ditenangkan oleh Mandala, Danu ingin menunggu Asya. Tapi sepertnya wanita itu akan ketakutan. Akhirnya, dia memutuskan untuk memberikan pakaian ganti layak melalui pegawai hotel lain. Dan meletakkannya di kamar ini. Danu, kasihan tapi juga tidak bisa berbuat apa-apa. Dia berlalu dari sana.

Setengah jam, waktu yang dibutuhkan Asya untuk membereskan dirinya dan berlalu dari hotel yang sudah memberikan dia kerjaan dan sekarang, orang-orang menatap dia jijik dan mengerikan. Asya tidak bisa berbuat apa-apa. Sejak kecil dia sudah terbiasa ditatap seperti ini. Tapi, sekarang dia tidak memiliki wajah lagi. Dia menangis sepanjang jalan. Sampai di rumah dia tahu, masalah sudah menunggu.

.

Asya baru saja menginjakkan kakinya di depan pintu rumah, tapi suara teriakan Vania yang mengatainya anak haram dan sebagainya membuat dirinya sakit. Dia tidak pernah tahu kenapa kedua orang tuanya tidak menyukainya tapi, setelah dia mendengar dari Vania secara langsung dan mamanya membentaknya dia mengerti kenapa.

"Dasar, anak tidak tahu diri. Anak haram, bebek buruk rupa mencoba menjadi itik." Sinis Vania. Yang dipeluk Mandala, karena dia masih kalap.

"Aku menyesal membesarkan mu, bagaimana bisa selama ini aku mengurus anak dari selingkuhan suamiku. Dan, sekarang di menusuk keluargaku? Astaga, bagaiamana bisa?!!" Seru mamanya, Mella tanpa percaya bahwa anak yang dia urus menghancurkan anak kandungnya dan membuat aib di dalam keluarganya.

"Ma, bukan aku. Maafkan aku," Asya menunduk dan memohon ampun. Tapi, belum sampai dia menyentuh kaki mamanya, Mella sudah menepiskannya.

"Pa, a..ku--" Asya tampak kesusahan menggapai kaki papanya. Budi Gunawan, pria paruh baya itu tidak percaya anaknya melakukan tindakan tidak senonoh itu.

"Harusnya, dari awal aku tahu bahwa kau adalah orang yang sama seperti ibumu. Harusnya aku tahu bahwa awal aku mendapatkan berita tentang pelecehanmu karena kesalahanmu. Bukan pria mana pun," ujar Budi dingin. Asya terisak, dadanya sangat sesak. Tidak ada yang percaya padanya. Bahkan, dirinya sendiri pun tida percaya bahwa dia sudah melakukan kesalahan lagi. Masa lalu terulang.

"Aku menyesal membawa mu pulang" ujar Budi.

"Aku lebih menyesal menerima anak haram ini. Hasil dari wanita simpananmu itu mas!!" Bentak mamanya, membuat Budi hanya menunduk. Budi melepas sabuknya dan mencambuk Asya denga kuat, di depan semua orang.

"Harusnya kau tidak pernah lahir ke dunia ini.. Bugh" suara cambukan itu terasa sangat panas. Bahkan hanya dengan mendengarnya saja.

"Aku menyesal, telah membawa mu ke dalam keluargaku"

"Dasar anak tidak tahu diri, tidak tahu diuntung dan kurang ajar" semua ucapan yang ada di hati Budi diungkapkannya dengan tangannya terus mencambuk Asya. Sampai, pria paruh baya itu bergetar dan terjatuh.

"Papa" ujar Vania,

"Mas" teriak Mella.

"Pa-pa" Asya mencoba merangkak yang dihalangi oleh Vania. Bahkan, Mella menamparnya bolak-balik. Mengingatkan dia untuk tidak mendekat.

"Ini papaku, kamu yang buat dia begini" bentak Vania. Mandala, Kembali mendekati Vania dan memeluknya. Sedangkan Tono, yang merasa kasihan dengan Asya mencoba mendekat. Tapi, Asya menjauh. Tono kembali ke tempatnya sampai Danu, membawa Asya ke rumah sakit. Dia tidak percaya bahwa keluarga Vania, begitu menyiksa seorang Asya... Yang salah bukan cuma Asya, tapi Danu merasa aneh dengan Niana yang bahkan hanya melihat kegaduhan itu dan beranjak dari sana. Setahunya, Niana adalah sahabat Vania. Kenapa dia diam saja, batinnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!