Alan tersenyum melihat Inez tak menolak dengan apa yang di lakukan padahal awalnya dia hanya ingin menggoda Inez namun ternyata Inez mampu bersikap biasa saja.
"Mas sepertinya barang disini terlalu mewah untuk aku."ucap Inez lirih.
Alan tak mau mendengarkan penolakan Inez justru Alan memilihkan sebuah gaun yang sangat cantik untuk Inez. hal itu membuat Inez merasa malu dan juga salah tingkah ketika mendapatkan perhatian yang begitu istimewa dari Alan.
"Aku rasa gaun ini cocok untuk kamu Nez,pliss kamu cobain dulu aku pengin lihat.."ucap Alan memberikan perintah...
Inez pun merasa keberatan untuk mencoba gaun yang di berikan oleh Alan pasalnya gaun itu seharga puluhan juta rupiah.
"Nez ayo ambil dan coba sekarang? Apa perlu aku memakaikan ini untuk kamu?"ucap Alan sengaja menggoda Inez.
Inez pun dengan sangat terpaksa mengambil gaun berwarna merah yang di pilihkan oleh Alan.
Inez terlihat sangat cantik dan berbeda mengenakan gaun mahal tersebut hal itu membuat Alan tak berhenti menatapnya.
"Cantik,bahkan terlihat sangat cocok dengan warna kulit kamu.. Oke kita ambil yang ini.."Alan pun mengambil keputusan tanpa meminta persetujuan Inez terlebih dahulu.
Setelah selesai berbelanja Alan dan Inez pun kembali ke kantor untuk melanjutkan pekerjaan mereka.
...****************...
Setalah pulang dari kantor Alan langsung mengantarkan Inez menuju rumahnya untuk bersiap siap bertemu dengan Om Ibnu dan juga Tante Shinta..
Inez merasa sedikit ragu namun Alan mencoba untuk menyemangatinya..
Alan memegang tangan Inez dengan lembut sembari berkata.
"Kamu gak perlu khawatir semuanya akan baik baik saja."bisik Alan lirih.
Inez pun mengangguk dengan penuh percaya diri.
Alan pun menggandeng pergelangan tangan Inez dengan lembut,ini kali pertamanya mereka bersentuhan.
"Om,,Tante kenalin ini Inez di calon istriku. Aku memutuskan untuk segera menikahinya karena aku sangat mencintainya."ucap Alan dengan penuh keseriusan.
Inez pun langsung memberikan salam kepada Om Ibnu dan Tante Shinta,Inez mencium tangan keduanya secara bergantian..
"Om,,Tante kenalin saya Inez."ucap Inez dengan lembut.
Om Ibnu pun merasa senang karena pada akhirnya Alan memilih wanita yang menurutnya tepat untuknya bahkan Inez telihat seperti wanita baik baik dan juga wanita yang memiliki budi pekerti yang lumayan bagus.
"Kamu bekerja dimana?terus kedua orang tua kamu memiliki usaha apa?"pertanyaan Tante Shinta membuat Inez merasa kurang nyaman.
Inez diam sesaat dan kemudian Alan memperhatikan kegundahan wanita yang ada di sampingnya itu..
Alan memegang erat tangan Inez untuk menghilangkan ketegangan yang ada di hatinya itu..
"Om,,Tante.. Inez adalah sekretaris aku di kantor dan dia hanyalah seorang anak yatim yang bekerja untuk menghidupi Ibu dan adiknya tapi satu hal yang perlu Om dan Tante tahu aku tak pernah memandang itu bagiku Inez adalah wanita terbaik yang aku kenal dan aku mencintainya."ucapan Alan membuat Inez sedikit terkejut.
Inez hanya menunduk dia takut jika setelah tahu yang sebenarnya Om dan Tantenya akan melarang Inez untuk berhubungan dengan Alan dan benar saja apa yang Inez takutkan terjadi.
"Alan apa kamu gak sadar dia tak sepadan dengan kamu apalagi status dia berbeda daripada kita apa kamu gak salah dalam memilih? Masih lebih baik kamu menerima perjodohan yang Tante siapkan kamu menikah dengan Silvia yang sudah jelas bebet dan bobotnya.."ucapan Tante Shinta yang terang terangan membuat Inez merasa rendah diri.
Alan pun tahu bahwa Inez merasa tak nyaman dengan apa yang di katakan Tante Shinta namun Alan sebisa mungkin untuk membuat Inez tak merasa khawatir.
"Tante aku mencintai Inez dan Inez juga mencintaiku aku tak penah perduli dengan status dia apa,yang pasti aku akan secepatnya menikahi Inez dengan ataupun tanpa restu Om dan Tante."Alan pun menetapkan keputusannya hal itu membuat Inez merasa sedikit terharu.
Om Ibnu pun hanya tersenyum melihat keputusan yang telah di ambil oleh sang keponakan karena selama ini Om Ibnu menginginkan yang terbaik untuk Alan berbeda dengan Tante Shinta yang hanya ingin mengendalikan Alan demi harta warisan yang Alan miliki.
"Ya kalau itu keputusan kamu Lan,Om hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk kamu. Semoga wanita pilihan kamu adalah wanita terbaik yang Allah kirimkan untuk menemanimu hingga kalian sama sama menua."ucapan Om Ibnu membuat Inez merasa sangat bersalah karena mereka hanya menikah demi menghindari perjodohan yang telah di atur untuk Alan.
Alan pun tersenyum dan kemudian memeluk Om Ibnu..
"Terima kasih Om hanya Om yang tahu apa yang ada di dalam hatiku. Dan terima kasih juga karena Om selalu mendukung apapun yang Alan lakukan selama ini..."Alan pun sangat menyayangi Om Ibnu...
Alan sendiri sudah tahu tentang konspirasi yang di lakukan oleh Tante Shinta selama ini,namun ada satu hal yang belum tahu bahwa sebenarnya dalang di balik kecelakaan yang merenggut kedua orang tua Alan adalah Tante Shinta.
Alan pun menatap kearah Tante Shinta yang sangat terlihat tak suka dengan apa yang telah Alan lakukan namun Alan tak memperdulikannya.
"Kapan kalian akan menikah?"tanya Om Ibnu secara tiba tiba.
Alan pun langsung menatap wajah Inez sekilas lalu menatap Om Ibnu kembali.
"Setelah Ibunya Inez keluar dari rumah sakit rencananya Alan akan segera melamar Inez."ucapan Alan benar benar membuat Inez terkejut.
...****************...
Setalah selesai makan malam bersama Alan pun mengantar Inez pulang kerumahnya dan ini kali pertamanya Alan tahu tempat tinggal Inez..
Selama dalam perjalanan pulang keduanya pun tak ada yang berbicara suasana pun menjadi sunyi.
"Nez,,ada satu hal yang harus kamu tahu sebelum kamu masuk keluargaku."ucap Alan memecahkan keheningan.
Inez pun langsung terkejut dan menatap kearah Alan..
"Tentang apa Mas?"tanya Inez sedikit penasaran.
Alan pun langsung menceritakan tentang semaunya tentang konspirasi yang dia lakukan Tante Shinta dan juga tentang saudara sepupunya Thomas yang tak begitu menyukainya. Mereka yang selama ini menumpang hidup kepada Alan sehingga mereka tak bisa melakukan apa apa.
Alan pun mengatakan untuk Inez bisa berhati hati kepada Tante Shinta dan Thomas.
Inez pun mengerti dan kemudian menganggukkan kepalanya.
"Iya Mas aku mengerti Mas jangan khawatir aku akan melakukan yang terbaik untuk Mas."jawab Inez lirih...
Sebelum Alan mengantarkan Inez pulang,Alan mengajak Inez untuk mengunjungi Ibu Siti di rumah sakit dan hal itu langsung di sambut baik oleh Inez.
Sesampainya di rumah sakit untuk pertama kalinya Alan bertemu dengan Ibu Siti dan juga Irawan hal itu membuat Inez sedikit khawatir jikalau nantinya akan ada banyak pertanyaan yang diberikan oleh sang Bunda kepada Alan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments