Capture 03

Inez yang nampak sangat khawatir pun mondar mandir di depan ruangan operasi dia memikirkan hal yang paling buruk yang akan terjadi namun Inez juga yakin bahwa Bundanya akan baik baik saja.

"Ya Allah tolonglah Bundaku semoga Bunda akan baik baik saja dan semoga saja Bunda akan melewati semuanya ini.."pekik Inez dalam hatinya.

Irawan pun mendekati sang kakak dan kemudian menghiburnya.

"Mbak sabar ya aku yakin Bunda akan baik baik saja dan aku juga yakin kalau Bunda akan kuat kelewat semuanya ini.."ucap Irawan mencoba menghibur sang kakak..

Banyak hal yang singgah di dalam fikiran Inez saat ini yaitu bagaimana nanti dia harus menghadapi semuanya bagaimana dia harus menghadapi sang Bunda yang tahu kalau dia tiba tiba akan menikah dan apakah sang Bunda akan merestui pernikahannya itu.

"Mbak kenapa Mbak bengong terus apa Mbak sakit?"tanya Irawan yang sedikit cemas melihat kondisi Inez yang nampak lesu..

Inez pun menatap kearah sang adik yang nampak sangat cemas melihat kondidinya...

Inez pun tersenyum sembari menatap kearah sang adik..

"Mbak gak apa apa kok Dee,kamu jangan khawatir,Mbak hanya cemas memikirkan kondisi Bunda,jujur Mbak sangat takut Dee.."ucap Inez tak terasa airmatanya pun jatuh membasahi kedua sudut pipinya yang mulus..

Irawan pun langsung mendekati sang kakak dan menghapus airmatanya dengan lembut.

"Gak ada yang perlu di khawatirkan Mbak,aku yakin bahkan sangat yakin Bunda akan baik baik saja dan aku juga tahu perasaan Mbak saat ini.."Irawan mencoba menghibur Inez dengan caranya sendiri.

Tak lama kemudian Dokter pun keluar dari ruangan operasi dan mengatakan bahwa operasinya berjalan dengan lancar hal itu tentu saja membuat hati Inez dan juga Irawan merasa sangat senang.

"Alhamdulillah operasinya berjalan dengan lancar dan saat ini kondisi Ibu Siti sudah baik baik saja."jelas Dokter yang merawat Ibu Siti..

Inez pun tersenyum dan tak terasa airmatanya pun menetes dia senang karena pada akhirnya pengorbanannya untuk menerima pernikahan kontrak dengan sang bos tak sia sia karena sang Bunda bisa melewati operasi..

"Alhamdulillah terima kasih Dokter.."ucap Inez dengan senyum kebahagiaan.

❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️

Selang beberapa hari kemudian...

Inez sudah terlihat jauh lebih tenang meninggalkan sang Bunda mengingat kondisi sang Bunda sudah mulai membaik..

Inez pun mulai bekerja kembali dan kini dirinya berusaha untuk semaksimal mungkin dalam bekerja.

Inez pun seperti biasa menyiapkan bekas untuk Alan metting hari ini bahkan Inez datang lebih awal pagi ini untuk segera mengurus pekerjaannya yang memang menumpuk..

Alan yang baru saja sampai melihat Inez sudah ada di ruangannya dia tersenyum dan kemudian menyuruh Inez untuk masuk kedalam ruangannya.

"Inez bisa keruangan saya sebentar?"ucap Alan ketika hendak masuk kedalam ruangannya.

Inez pun mengangguk dan tak lama kemudian Inez juga mengetuk pintu ruangan bosnya itu...

tok...tok...tok..

"Iya masuk.."ucap Alan dari dalam ruangannya.

Inez pun masuk kedalam ruangan bosnya sembari menundukkan wajahnya.

"Selamat pagi Pak,ada yang bisa saya kerjakan?"tanya Inez dengan sedikit canggung apalagi Inez mengingat bahwa tak akan lama lagi mereka juga akan segera menikah.

"Jangan terlalu formal jika kita hanya berdua, bukankah kita sudah sepakat untuk tak memanggil Pak kepadaku jika kita hanya berdua."jelas Alan sembari menatap kearah Inez....

Inez pun merasa sedikit canggung dan kemudian tersenyum..

"Iya Mas maaf.. Ada apa Mas apa ada hal yang harus aku kerjakan ataukah ada hal yang ingin di bahas?"ucap Inez sedikit ragu..

Alan pun tersenyum dan senyumannya telihat sangat berbeda...

"Bagaimana kondisi Bunda apa dia sudah membaik? Dan satu lagi lusa aku mau mengajakmu bertemu dengan Om Ibnu dan Tante Shinta aku berharap kamu sudah siap."jelas Alan sembari menatap kearah Inez yang nampak gugup..

Inez pun hanya mengangguk dan kemudian tersenyum..

"Iya Mas aku akan berusaha untuk tak membuatmu malu. Tapi bagaimana nanti jika Om dan Tante Mas tahu aku hanyalah seorang sekretaris?"tanya Inez tiba tiba.

Alan pun menatap Inez dan kemudian bangun dari duduknya.

"Aku tak pernah menatap siapapun dari status semata,dan kamu tahu itu bukan?Jadi kamu gak perlu khawatir semuanya akan baik baik saja."Alan pun berusaha menyakinkan Inez karena Alan ingin menikahi Inez karena suatu alasan juga karena Alan tahu Inez adalah wanita baik baik..

Inez hanya mengangguk dan kemudian mengutarakan apa yang ada di hatinya...

"Mas jika nanti aku melakukan sebuah kesalahan tolong ingatkan aku ya Mas,aku gak mau mengecewakan Mas nantinya apalagi sampai membuat Mas malu."ucap Inez dengan polosnya.

Alan pun tersenyum bahkan kini jarak mereka hanya beberapa cm saja..

"Kamu gak perlu khawatir. Ya sudah kamu boleh kembali keruangan kamu dan aku tunggu kamu di parkiran nanti kita makan siang bersama. Mungkin kita sudah harus membangun kedekatan di antara kita agar tak membuat keluargaku curiga."Alan pun sedikit mulai menggoda Inez.

Jantung Inez serasa ingin lepas dari tempatnya mendapatkan jarak sedekat itu dengan bos tampannya.

"Iya Mas,ya sudah aku keluar dulu.."ucap Inez langsung salah tingkah dan berlari keluar dari ruangan Alan.

Sementara Alan merasa senang karena berhasil membuat Inez salah tingkah...

"Jika dalam satu tahun aku tak bisa membuatmu jatuh cinta padaku maka aku akan melepaskanmu tapi jika dalam satu tahun aku bisa menahlukan hatimu maka aku tak akan pernah melepaskanmu untuk alasan apapun.."ucap Alan dalam tawanya....

Sementara itu Inez merasa sangat malu baru pertama kalinya dia berdekatan dengan laki laki bahkan sedekat itu hal itu benar benar membuatnya merasa sangat tak berdaya...

"Mas tolong jangan terlalu baik padaku aku takut aku tak akan bisa melakukan tugasku nantinya dan aku takut aku akan jatuh cinta padamu."ucap Inez dari dalam hatinya...

Inez pun kembali keruangan miliknya sementara semenjak tadi sepasang mata menatapnya dari dalam ruangan siapa lagi kalau bukan Alan...

Tak lama kemudian seorang rekan kerjanya yang bernama Faris laki laki yang selalu berusaha untuk mendekati Inez pun mendekat kemeja Inez hal itu membuat hati Alan sedikit kesal..

"Hai Nez nanti siang makan siang bersama yuk ada satu hal yang ingin aku bicarakan."ucap Faris lirih.

Inez pun langsung menatap kearah Faris dan Inez pun tak melakukan bahwa ruangannya ada di depan ruangan sang Bos,Inez tak ingin jika Alan akan berfikir macam macam karena keduanya sudah berjanji untuk makan siang bersama.

"Maaf Mas Faris aku gak bisa karena aku ada janji ketemu klien bersama Pak Alan. mungkin lain waktu."ucap Inez menolak dengan cara halus,Faris pun tak bisa berkata apa apa hanya bisa pergi dengan rasa kecewa di dalam hatinya.

Terpopuler

Comments

🌻🌹Wathyýyy🌹🌻

🌻🌹Wathyýyy🌹🌻

Apa mgk Alan benar2 mencintai Inez?

2023-04-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!