Capture 02

Di tengah kegundahan yang sedang di alami oleh Inez sepasang mata sedang menatap kearah Inez yang sedang nampak sangat bersedih...

Orang suruhan Alan pun langsung melaporkan apa yang dia tahu tentang apa yang menimpa Inez bahwa orang tuanya sedang sekarat di rumah sakit.

"Pak semuanya sudah beres sekarang wanita itu ada di rumah sakit dan ibunya kini sekarat dan dia memerlukan biaya untuk operasi."ucap Wahyu orang suruhan Alan.

"Kerja bagus..."ucap Alan lirih,, uangnya akan aku transfer."ucap Alan sembari tersenyum...

Alan pun mulai menyusun rencana supaya Inez mau bekerja sama dengannya dan mau menikah dengan dirinya. bahkan Alan sendiri memiliki rencana untuk meluluhkan hati Inez...

"Aku tahu dia gadis baik baik dan aku akan menggunakan kesempatan ini untuk meluluhkan hatinya."ucap Alan sembari tersenyum menatap ke langit langit kamarnya..

Pada keesokan harinya Inez meminta izin untuk mengurus sang Ibu di rumah sakit dan hal itu di sambut baik oleh Alan..

"Baiklah kamu urus saja orang tua kamu dulu kalau keadaannya sudah membaik maka kamu harus kembali bekerja lagi.."ucap Alan dengan lembut.

Inez pun sangat senang karena mendapatkan bos yang begitu perhatian kepadanya bahkan bosnya pun mengerti tentang kesusahan hatinya.

"Terima kasih banyak Pak,kalau begitu saya permisi.."ucap Inez sembari tersenyum kemudian dia pun pergi meninggalkan ruangan Alan.

Tepat tak lama setelah itu Inez mendapatkan telfon dari sang adik bahwa kondisi sang Bunda tiba tiba saja memburuk hal itu membuat Inez sangat panik bahkan sampai menitikkan airmatanya.

"Kamu kenapa?"tanya Alan yang tiba tiba ada di belakang Inez.

Inez pun menatap kearah sumber suara dan melihat bosnya sedang berdiri menatapnya.

"Pak kondisi Bundaku memburuk dan saya bingung harus bagaimana sekarang?Bagaimana aku harus mencari uang untuk biaya operasi Bundaku."ucap Inez tanpa sadar mengutarakan apa yang ada di dalam hatinya.

Alan pun tersenyum.

"Ikut aku kita kerumah sakit sekarang.."ucap Alan kemudian Alan pun menarik lengan Inez dengan lembut sehingga mereka pun menjadi pusat perhatian.

Inez pun hanya mengikuti ucapan sang bos dan dia pun mengikuti Alan dari belakang.

"Maafkan aku sebelumnya kamu memerlukan berapa untuk biaya operasi Bunda kamu?"tanya Alan dengan sedikit hati hati...

Inez pun menatap kearah bosnya yang tiba tiba saja bertanya tentang biaya operasi Bundanya..

"Kurang lebih seratus juta Pak."jawab Inez lirih.

Alan pun menatap kearah Inez dan kemudian tersenyum..

"Aku punya penawaran untuk kamu,itupun jika kamu mau dan kamu gak keberatan?"ucap Alan sembari menatap wajah cantik sekertarisnya itu...

Inez pun terdiam dan kemudian dia mentap wajah tampan laki laki yang ada di sampingnya itu.

"Penawaran apa Pak?"tanya Inez lirih.

"Bagaimana kalau kamu menjadi istriku,kita hanya akan menikah selama satu tahun,dan kamu jangan khawatir aku akan memberikan kompensasi yang sepadan untukmu."ucap Alan sembari menatap wajah Inez sekertaris'nya di perusahaan miliknya.

Mata Inez pun membulat mendengar tawaran dari bosnya itu,bahkan Inez sendiri tak pernah membayangkan untuk bisa menjadi Nyonya Alan,Inez masih terdiam tak berani menjawab apapun..

"Aku akan memberikan kamu dua miliar jika kamu mau menikah denganku,kamu tenang saja aku tak akan pernah menyentuhmu dan aku juga melakukan ini hanya terpaksa karena aku tak mau di kendalikan oleh Paman dan Bibiku."Alan pun menjelaskan perihal tujuannya untuk menikah kontrak dengan Inez.

Inez pun pada akhirnya setuju bukan karena dia mata duitan tapi karena pada kenyataannya dia sedang membutuhkan uang untuk membiayai pengobatan sang Ibu..

"Baiklah aku setuju tapi Tuan janji Tuan tak akan menyentuh saya."ucap Inez lirih.

Alan merasa senang karena pada akhirnya Inez pun setuju itu berarti dia tak akan pernah di paksa untuk mengikuti semua kemauan sang paman yang hanya ingin memperalatnya.

"Baiklah kalau begitu aku akan mengurus semuanya sekarang juga dan kamu jangan khawatir setelah Bunda kamu benar benar sehat kita baru akan menikah."ucap Alan dengan tegas tanpa mengurangi kewibawaannya di hadapan Inez padahal dalam hatinya dia senang karena dia akan segera terlepas dari tuntutan pernikahan yang di inginkan sang paman.

Inez pun sebenarnya masih ragu dengan keputusan yang dia ambil karena pada dasarnya kasta mereka sangatlah berbeda dia hanya seorang sekretaris sedangkan Alan adalah merupakan pemilik perusahaan dimana dia bekerja.

"Sudahlah yang penting Bunda bisa selamat itu sudah lebih daripada cukup dan lagipula ini hanyalah sebuah kesepakatan dan dia juga sudah menjamin tak akan terjadi apa apa di antara kami."ucap Inez dalam hatinya.

Setalah itu Alan pun menyelesaikan semua biaya pengobatan sang calon Ibu mertuanya bahkan Alan meminta kepada pihak rumah sakit untuk memindahkan Ibu Siti bangsal VVIP.

Inez hanya diam saja melihat kebaikan yang bosnya lakukan dia juga tak berani banyak bicata...

"Oke semuanya sudah aku selesaikan disini kamu gak perlu khawatir tentang semua biaya rumah sakit lagi karena aku sudah melunasi semuanya. Kalau begitu aku kembali ke kantor dulu kamu jaga kondisi orang tua kamu setelah dia membaik baru kamu kembali bekerja."Alan pun berbicara dengan sangat lembut sehingga membuat hati Inez sedikit bergetar.

Inez pun hanya bisa mengucapkan terima kasih bahkan dia hanya bisa berangan angan agar apa yang dia alami saat ini bukalah sebuah mimpi melainkan kenyataan yang ada.

"Baiklah Pak terima kasih banyak untuk semuanya, Bapak tenang saja aku pasti akan menepati janjiku."ucap Inez mencoba menyakinkan Alan.

Alan pun hanya mengangguk dan kemudian dia hendak pergi meninggalkan Inez namun dia kembali berbalik dan mengucapkan sesuatu..

"Jika hanya ada aku dan kamu jangan pernah panggil saya Bapak kecuali di kantor kamu pahamkan maksud aku,jangan sampai ketika kita sudah menikah nanti kamu masih memanggil aku Bapak di hadapan Om dan Tante'ku itu bisa berbahaya."ucap Alan sembari tersenyum...

Laki laki yang awalnya terlihat sangat serius dalam hal apapun apalagi jika menyangkut masalah bisnis ternyata dia bisa berubah menjadi sosok laki laki yang sangat manis juga hal itu membuat Inez terpana.

"Iya Mas aku mengerti.."jawab Inez sedikit canggung.

"Itu terdengar jauh lebih enak di telinga bukan.."Alan pun tersenyum kemudian dia pergi meninggalkan Inez di rumah sakit.

...****************...

Setalah Alan pergi meninggalkannya kini Inez pun duduk termenung mengingat semuanya.

Dan ketika Inez sedang duduk melamun tiba tiba saja sang adik Irawan pun mendekatinya.

"Mbak tadi itu siapa? kenapa dia sangat baik kepada kita apa dia kekasih Mbak?"tanya Irawan sedikit penasaran.

Inez pun tak menjawab pertanyaan sang adik dia hanya tersenyum dan kemudian Inez berdiri hendak pergi keruangan sang Bunda..

"Mbak,,Bunda sudah berada di ruangan operasi kita doakan saja yang tebaik untuk Bunda.."ucap Irawan hal itu membuat Inez menjadi panik.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!