𝐈𝐬𝐭𝐚𝐧𝐚 𝐄𝐥𝐲𝐬𝐢𝐮𝐦, 𝐫𝐮𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐢𝐝𝐮𝐫 𝐛𝐚𝐠𝐢𝐚𝐧 𝐒𝐞𝐥𝐚𝐭𝐚𝐧.
Ethel membuka matanya perlahan, sinar terang dari lampu menyilaukan kedua mata indahnya.
Jari-jemarinya bergerak mencari sesuatu di nakas meja samping ranjang, sesuatu yang dingin dan besar menyentuh kulitnya.
Ia terkejut dan bangun dari ranjang. "Kenapa kau terkejut?" Nark menggenggam segelas air dan diberikan kepada gadis yang beberapa saat sebelumnya di lamar olehnya.
Gadis itu terdiam sejenak.
Ia menerima pemberian itu dengan tangan yang bergetar.
Bagaimana tidak? Seorang Raja Vampir memberikannya minuman yang seharusnya itu adalah tugas seorang pelayan.
"Terima...kasih," Ujar Ethel dengan suara kecil.
Tidak melupakan kejadian dimana dirinya menjadi sumber makanan Nark, ia jadi semakin takut.
Dan lagi, Nark tersenyum sangat lebar.
Seperti psycopath, menurutnya. "Jadi jawabanmu apa?" Nark bertanya dengan kedua tangan yang menopang dagunya.
"Jawaban...apa?" Ethel kembali bertanya.
Ia kehilangan kesadaran begitu Nark menghisap darahnya terlalu banyak. "Tentang kau menjadi Istriku, apa jawabanmu?"
Mulut Sang Putri Kekaisaran itu terbuka, air yang ia minum keluar secara tidak sengaja.
Nark tersenyum karena respon itu. "Tutup mulutmu, ranjangnya jadi basah."
"Maaf," Ia segera mengusap bersih air yang membekas di ranjang dan pakaiannya.
"Apa kau sedang melantur, Yang Mulia?"
"Tidak, maksudku apa kau benar-benar serius dengan ucapan itu?" Ethel mengoreksi ucapannya, takut jika pria yang menjadi lawan bicaranya ini membunuhnya di tempat.
Namun berbeda dengan ekspetasi Ethel, Nark tersenyum lembut dengan tangan yang mengelus halus punggung tangan Ethel.
"Aku serius,"
"Aku serius untuk menikahimu, jadi apa jawabanmu?"
"Yang Mulia-"
Pria ikal bersurai coklat itu tidak melanjutkan kalimatnya, ia terhenti di ambang pintu ketika melihat gadis cantik dan Rajanya sedang saling bertautan tangan.
"𝐂𝐨𝐧𝐬𝐭𝐚𝐧𝐭𝐢𝐧𝐞." Nark menggeram rendah.
Menyadari kesalahan, Dion membungkuk hormat dengan satu tangan di dadanya. "Maafkan Saya yang tidak sopan ini, Yang Mulia."
Raja itu menghela napas, berdiri dan mendekati bawahannya yang sangat ia percayai.
"Ada perlu apa kau kemari?"
✤
"Yang Mulia, apa Anda yakin ingin menikahi seorang manusia?" Dion bertanya dengan raut wajah tidak suka.
Seorang Raja yang menikahi manusia akan menghasilkan keturunan yang cacat, setengah manusia dan setengah Vampir.
Hal itu adalah hal buruk atau terlarang di dunia Vampir, karena keturunan yang dihasilkan dari perkawinan silang itu dapat menyebabkan kepunahan bangsa Vampir.
"Kenapa? Apa kau takut anakku akan lemah? Apa kau lupa aku siapa, Constantine?"
Dion berdiri di hadapan Sang Raja dengan kepala yang menunduk dan kening yang berkerut.
"Tidak. Tentu Saya tidak lupa Anda siapa, tapi apa para bangsawan akan setuju?"
"Memangnya kehidupanku apa, sampai-sampai harus mendapatkan persetujuan para bangsawan tinggi?"
Nark bangkit dari singgasananya. Berjalan mendekati Dion dan menaruh jari jemarinya yang memiliki kuku yang tajam itu di dada Dion.
"Aku seorang Raja Vampir, kehidupanku, kematianku, kekuatanku, keturunanku adalah urusanku."
Pria bersurai putih itu melewati tubuh semampai Dion dan terhenti di ambang pintu.
Karena satu kalimat yang diucapkan. "Bagaimana dengan kehidupan Ethel de Galiadne jika menikah dengan Anda, Yang Mulia?"
Pria berambut ikal itu berbalik dan tersenyum dengan sinar cahaya bulan yang mulai berganti kan oleh sinar matahari yang terbit.
"Apa Anda benar-benar menikahinya atas dasar cinta atau karena darahnya yang beraroma lezat?"
"Jika Ethel-"
"𝐆𝐚𝐥𝐢𝐚𝐝𝐧𝐞."
Dion terhenyak. "Panggil gadis itu dengan Galiadne, bukan Ethel."
"Maafkan Saya,"
Pria itu membungkuk dengan satu tangan yang bertempat di dada kirinya. "Jika Nona Galiadne menikah dengan Anda, sudah pasti para bangsawan mulai memburu Nona Galiadne."
"Pasangan Raja para Vampir bukanlah seorang manusia bangsawan, melainkan Vampir bangsawan."
"𝐀𝐞𝐝𝐢𝐨𝐧, 𝐚𝐤𝐮 𝐦𝐞𝐧𝐢𝐤𝐚𝐡𝐢 𝐄𝐭𝐡𝐞𝐥 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐚𝐭𝐚𝐬 𝐝𝐚𝐬𝐚𝐫 𝐜𝐢𝐧𝐭𝐚. 𝐓𝐚𝐩𝐢 𝐤𝐚𝐫𝐞𝐧𝐚 𝐝𝐚𝐫𝐚𝐡𝐧𝐲𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐚𝐧𝐠𝐚𝐭 𝐦𝐞𝐦𝐮𝐚𝐬𝐤𝐚𝐧𝐤𝐮."
Manik merah itu menyala bertepatan dengan matahari yang terbit dari Timur.
Menyalanya manik merah Sang Raja, tubuh pria berambut ikal itu tak dapat digerakkan.
"𝐃𝐚𝐧 𝐡𝐚𝐥 𝐬𝐞𝐩𝐞𝐫𝐭𝐢 𝐂𝐢𝐧𝐭𝐚, 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐩𝐞𝐫𝐧𝐚𝐡 𝐭𝐞𝐫𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐩𝐚𝐝𝐚𝐤𝐮."
"𝐂𝐚𝐦𝐤𝐚𝐧 𝐢𝐭𝐮."
✤
𝐈𝐬𝐭𝐚𝐧𝐚 𝐄𝐥𝐲𝐬𝐢𝐮𝐦, 𝐓𝐚𝐦𝐚𝐧 𝐛𝐞𝐥𝐚𝐤𝐚𝐧𝐠 𝐈𝐬𝐭𝐚𝐧𝐚.
Surai panjang berwarna coklat terang itu terbawa arus angin pagi yang sejuk, seorang gadis dengan sebutan Bintang Kekaisaran itu berjalan pelan diantara kebun bunga merah dan ungu yang di tanam.
Ia memejamkan matanya sejenak untuk menikmati angin sejuk yang membawa surai indahnya terbang. "Sedang apa?" Kenikmatan itu berakhir dengan cepat.
Tubuh gadis itu berbalik dengan jantung yang berpacu lebih cepat. "Yang Mulia." Ethel memberi hormat seperti para bangsawan lain memberi hormat pada Ayahnya.
"Jawabanmu,"
Wajah cantik itu terlihat murung. Nark pun melanjutkan ucapannya yang terhenti. "Apa jawabanmu, Ethel de Galiadne?"
Menikahi sesama manusia saja tidak selalu berakhir bahagia. Bagaimana kehidupannya jika menikahi seorang Raja Vampir? Pikir nya. "Yang Mulia, bagaimana dengan Ratu dan Selir Anda-"
"Aku belum menikah sejak aku berusia 28 tahun, itu sudah lama sekali. Mungkin 1098 tahun yang lalu."
"Aku saat ini berusia 1126 tahun." Ujarnya sembari mengukir senyuman tipis.
Gadis cantik itu memilin jari jemarinya dengan perasaan gelisah yang bercampur satu dengan perasaan ragu. "Apa kau takut jika kau bersamaku kau akan diburu oleh bangsawan lain, karena aku menikahi manusia?"
"Tidak,"
"Saya tidak berpikir seperti itu,"
Angin bertiup kencang sehingga pakaian mereka terus-menerus terbawa arus angin. "Saya tidak mencintai Anda, Yang Mulia."
Gadis itu berbalik menatap Nark dengan tatapan sendu disertai senyuman tipis. "Mohon maaf jika perkataan Saya menyakiti hati Anda, tapi Saya ingin menikahi orang yang mencintai Saya dengan sungguh-sungguh dan begitu juga Saya."
Nark meraih kedua tangan Ethel dan menggenggamnya untuk menghantarkan rasa hangat ke tangan kecil dan kurus itu. "Aku mencintai-"
"Dan satu hal yang pasti," Ethel menyela.
"Pria yang akan menjadi pendamping Saya adalah seorang manusia, sebangsa dengan Saya." ujar Ethel, lalu pergi meninggalkan Nark yang terdiam.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments