THE VAMPIRE ; Nark De Melchias

THE VAMPIRE ; Nark De Melchias

Prologue

𝐄𝐫𝐞𝐛𝐮𝐬, 𝟔𝐭𝐡 𝐝𝐚𝐲 𝐨𝐟 𝐭𝐡𝐞 𝐞𝐢𝐠𝐡𝐭𝐡 𝐦𝐨𝐧𝐭𝐡.

Tanggal enam bulan kedelapan adalah hari besar terjadi, hari pelantikan seorang Putra Mahkota Kekaisaran Erebus, Rael de Galiadne. Pria bersuraikan rambut putih seperti sang Kaisar, ayahnya.

"Hidup Putra Mahkota! Semoga Dewa memberkahi Anda,"

Sepanjang Putra Mahkota itu berkeliling menaiki kereta kuda, dan sepanjang perjalanan itu kata-kata itulah yang hanya terdengar berulang kali di telinganya.

"Kau bosan, kakak?" sang adik bertanya. Rael memiliki wajah tampan dan tegas, sedangkan adik bungsunya memiliki wajah tampan dan imut.

"Tidak, aku senang mendengar sorakan mereka yang terlihat bahagia itu, Ethel."

Adik pertama darinya adalah seorang perempuan dengan surai coklat seperti sang Permaisuri, dengan manik mata biru. Dia disebut sebagai 'bintang Kekaisaran' dengan mata birunya.

Semua itu berjalan baik-baik saja awalnya, hingga suatu malam dimana Istana Kekaisaran membuat sebuah pesta dimana para bangsawan hadir dalam Aula Istana.

Dari Duke, Marquess, Count, Viscount hingga Baron hadir dalam pesta dan berdansa ketika musik telah diiringkan.

Di lantai atas, keluarga Kekaisaran datang dan berdiri memberikan ucapan singkat. "Saya, selayaknya Kaisar Kekaisaran Erebus, mengucapkan terima kasih pada kalian yang telah hadir di acara pesta pelantikan Putra Mahkota."

"Selamat atas pelantikan Anda, Yang Mulia Putra Mahkota," Hanya itu yang dikatakan oleh para bangsawan selama Rael bertemu dengan mereka.

Senyuman Rael mampu membuat para gadis bangsawan di sana terpana, semua perhatian terpusat padanya, sang Salju Kekaisaran.

"Apa kau yang katanya Putra Mahkota?" Seseorang bertopeng berkata seperti itu dengan tidak sopannya.

"Hei, kau tidak sopan sekali pada seorang Putra Mahkota Kekaisaran!" tegur para bangsawan.

Pria bertopeng itu tersenyum, ruangan yang penuh irama dan iringan musik itu kini hening dan berpusat pada dua orang pria tampan yang bersurai identik. "Siapa kau? Pesta ini bukanlah pesta topeng. Sepertinya kau salah datang ke acara."

Pria bertopeng itu tersenyum dengan memperlihatkan kedua taringnya yang mencuat keluar.

Ruang pesta yang tadinya diiringi alunan musik yang indah dan elegan kini dipenuhi oleh noda darah yang berada dimana-mana. Peristiwa pembantaian para bangsawan dan keluarga Kekaisaran terjadi setelah datangnya pria bertopeng dan misterius itu.

Rael membawa lari kedua adiknya ke tempat yang menurutnya paling aman. Tubuhnya terluka berat, leher, lengan dan kakinya tersayat dan mengeluarkan banyak darah.

Namun, dia tetap berlari menghindari para penjahat itu agar kedua adiknya selamat, meski dirinya tidak.

"Kakak, kita mau kemana?" Tanya William, adik bungsu Rael.

Anak laki-laki bersurai coklat dengan mata biru, identik dengan kakak perempuannya, Ethel de Galiadne.

"Ke tempat yang bisa membuat kalian aman, untuk sementara." Rael mengucapkan kalimat itu dengan susah payah. Tubuhnya sudah tidak kuat lagi, luka di tubuhnya seolah merusaknya secara perlahan.

"Tapi kenapa kita tidak bersama Kaisar dan Permaisuri, kakak?"

"Ayah dan Ibu ... mereka dibunuh oleh para penjahat itu, William. Jadi berhentilah bertanya."

Sampailah mereka di sebuah ruang bawah tanah yang diharuskan untuk menghukum pengkhianat. Rael membawa kedua adiknya, Ethel dan William untuk bersembunyi di sana, sehingga ia dapat kembali untuk menyelamatkan kedua orangtuanya.

"Aku akan kembali, jangan keluar sampai aku kembali. Ingat?"

"Kau ingin kemana? Kau sendiri yang berkata bahwa Kaisar dan Permaisuri dibunuh oleh para penjahat yang tidak lain tidak bukan adalah makhluk lain." Ethel bersuara.

Terdengar suara langkah kaki yang sedang menuruni tangga dan semakin mendekat. "Dengar, Ethel. Jangan membukakan pintu untuk siapapun sampai aku kembali, jangan pernah jika kalian tidak ingin berakhir sama seperti Kaisar dan Permaisuri."

Pria bergelar Putra Mahkota itu menutup pintu. Dengan sebuah bilah besi di pinggangnya, sebelum Rael menutup pintu, ia tersenyum dan menatap kedua adiknya dengan waktu yang sedikit lama.

"Bertahanlah kalian."

William menangis dengan keadaan tubuh yang mendekap erat kakak perempuannya, suara rintihan orang kesakitan serta suara seperti tulang patah terdengar begitu dekat, seolah semua itu terjadi di depan pintu ruangan itu.

"Bagaimana dengan keadaan Rael?" pikir Ethel. Semua pertanyaan di pikirannya musnah begitu seorang pria berpakaian serba hitam masuk dengan mudah, padahal sebelumnya, Rael mengunci pintu itu dengan sebuah kunci.

Tapi pria itu membukanya dengan tangan kosong. "Ternyata aku semakin tua, sehingga tidak menyadari adanya mangsa yang kabur dan bersembunyi."

Pria itu tersenyum, sembari mendekat, dan semakin erat pula dekapan Ethel pada adiknya. Langkahnya berhenti, ketika ia menyadari sesuatu yang tidak biasa.

"Dion, bawa gadis itu ke Istana Elysium. Jika kau mau, ambil adiknya. Terserah kau apakan, asal jangan gadis cantik itu."

Bintang Kekaisaran, ya itu sangat cocok untuk seorang gadis cantik seperti Ethel de Galiadne yang diinginkan oleh seorang Raja Vampire, Nark de Melchias.

Kedua kakak beradik itu dipisahkan oleh Vampire yang tidak berperasaan. Ethel di bawa oleh Nark yang merupakan seorang Raja dari makhluk selain manusia, yaitu Vampire.

Dan adiknya, William de Galiadne dibawa oleh seorang pria bersurai coklat dengan sedikit ikal, Aedion de Constantine.

Mereka keluar dari ruangan, dan di lorong bawah tanah itu penuh dengan darah yang entah milik siapa. "Tunggu! Mau kau bawa kemana kedua adikku, iblis!" Suara tidak asing itu menggelegar di lorong.

Rael, dia masih hidup. Namun, tubuhnya sudah tidak bisa digunakan untuk berjalan. Ia terbaring dengan punggung yang diinjak oleh seseorang.

"Kakak! Liam takut, kak!" William berseru dengan air mata yang membasahi wajah imutnya.

"Liam! Ethel! Jangan takut, kakak ada di sini!" Rael tersenyum dengan wajah penuh darah.

Nark, pria itu menyuruh bawahannya untuk membungkam mulut manusia yang berisik itu dengan membunuhnya.

"Tidak!" Ethel memberontak agar Nark melepaskannya.

Vampire yang menempatkan satu kakinya di punggung Rael itu mengangkat bilah besi miliknya dan mengayunkannya mengenai batang leher Rael.

"Rael. Tidak ... ini mimpi."

"Kakak!" William menangis. Di usianya yang ke 13 tahun, melihat adegan pembunuhan seperti itu bukanlah hal yang pantas. "Brengsek. Dasar kau Iblis!" Ethel memberontak dengan tangan yang tanpa sengaja melukai wajah Nark dan mengalirkan setetes darah.

"Kau adalah seorang iblis, bagaimana bisa kau membunuh kakakku di depan mata adik-adiknya?" Gadis itu berseru dengan air mata yang jatuh.

"Yang Mulia-"

Nark mengangkat satu tangannya, membungkam semua mulut bawahannya.

Pria itu menggenggam dagu Ethel dengan kuat dan menarik wajah itu agar terus menatap tubuh Rael yang sudah tidak bernyawa di tanah ruang bawah tanah itu.

Air mata itu kian menderas setiap kali Nark berbicara dengan kata-kata yang membuatnya sakit. "𝐋𝐢𝐡𝐚𝐭𝐥𝐚𝐡 𝐭𝐮𝐛𝐮𝐡 𝐤𝐚𝐤𝐚𝐤 𝐭𝐞𝐫𝐜𝐢𝐧𝐭𝐚𝐦𝐮, 𝐤𝐚𝐫𝐞𝐧𝐚 𝐢𝐧𝐢 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐚𝐚𝐭-𝐬𝐚𝐚𝐭 𝐭𝐞𝐫𝐚𝐤𝐡𝐢𝐫 𝐤𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧 𝐛𝐞𝐫𝐭𝐞𝐦𝐮."

Bersambung...

Episodes
1 Prologue
2 I. Bloody encounter with the vampire king
3 II. So Maybe, I do not accept it
4 III. This is where the devil is, hell
5 IV. Dance battle of death
6 V. A blank canvas to paint on
7 VI. Hush little baby, don't you cry
8 VII. A Nightmare
9 VIII. Welcome To the Judgment Hall
10 IX. Previously on: The Bloody Events of the Vampire Nation
11 X. Previously on: The Vampire nation war
12 XI. The one who survives to the end wins
13 XII. The fate of Death
14 XIII. Controlled
15 XIV. Το αυτοκρατορικό αστέρι
16 XV. [Τέλος ενότητας] Ο Ναρκς παρελθόν
17 XVI. [Ενότητα] Προς το τέλος
18 XVII. [Ενότητα] Φίλοι για ζωή και θάνατο
19 XVIII. [Ενότητα] Αυτός και το κορίτσι που αγαπά
20 XIX. [Ενότητα] η ατμόσφαιρα είναι γεμάτη ζεστασιά
21 XX. [Ενότητα] Καταστροφή
22 Epilogue I : [Part] Lord pf Spirits
23 Epilogue 1: [Part] The Bigwigs of the 3 Nations
24 Epilogue 2: [Afterward] War Events of the nation’s ruler
25 Epilogue 2: Το τέλος του κόσμου για τους βρικόλακες
26 Epilogue 2: Το τέλος του κόσμου για τους βρικόλακες [Part 2]
27 Epilogue 3: [Τέλος] Ένα πεπρωμένο που πήγε στραβά
28 Epilogue 3: [Τέλος] Ένα πεπρωμένο που πήγε στραβά
29 Epilogue 3: [Τέλος] Ένα πεπρωμένο που πήγε στραβά
30 Epilogue 4: [Τέλος] Μια βασανιστική ζωή
31 Warning!
Episodes

Updated 31 Episodes

1
Prologue
2
I. Bloody encounter with the vampire king
3
II. So Maybe, I do not accept it
4
III. This is where the devil is, hell
5
IV. Dance battle of death
6
V. A blank canvas to paint on
7
VI. Hush little baby, don't you cry
8
VII. A Nightmare
9
VIII. Welcome To the Judgment Hall
10
IX. Previously on: The Bloody Events of the Vampire Nation
11
X. Previously on: The Vampire nation war
12
XI. The one who survives to the end wins
13
XII. The fate of Death
14
XIII. Controlled
15
XIV. Το αυτοκρατορικό αστέρι
16
XV. [Τέλος ενότητας] Ο Ναρκς παρελθόν
17
XVI. [Ενότητα] Προς το τέλος
18
XVII. [Ενότητα] Φίλοι για ζωή και θάνατο
19
XVIII. [Ενότητα] Αυτός και το κορίτσι που αγαπά
20
XIX. [Ενότητα] η ατμόσφαιρα είναι γεμάτη ζεστασιά
21
XX. [Ενότητα] Καταστροφή
22
Epilogue I : [Part] Lord pf Spirits
23
Epilogue 1: [Part] The Bigwigs of the 3 Nations
24
Epilogue 2: [Afterward] War Events of the nation’s ruler
25
Epilogue 2: Το τέλος του κόσμου για τους βρικόλακες
26
Epilogue 2: Το τέλος του κόσμου για τους βρικόλακες [Part 2]
27
Epilogue 3: [Τέλος] Ένα πεπρωμένο που πήγε στραβά
28
Epilogue 3: [Τέλος] Ένα πεπρωμένο που πήγε στραβά
29
Epilogue 3: [Τέλος] Ένα πεπρωμένο που πήγε στραβά
30
Epilogue 4: [Τέλος] Μια βασανιστική ζωή
31
Warning!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!