Ep. 2 - Penyelamat hidupku

\*\*\*

Sania adalah seorang gadis cantik dan anggun yang berasal dari keluarga terpandang. Ia putri semata wayang dan sangat disayangi oleh orang tuanya. Sania juga seorang murid berprestasi di kelasnya dan selalu mendapat nilai yang baik di setiap ujian yang diikutinya.

Selain itu, Sania juga memiliki bakat dalam bidang musik, khususnya bermain piano. Ia sedang mendalami dan belajar untuk menjadi seorang pianis pemula di kelasnya.

Sania memiliki tekad yang kuat untuk mengembangkan bakatnya di bidang musik dan menjadi seorang pianis yang handal di masa depan.

Meskipun berasal dari keluarga yang terpandang, Sania tetap rendah hati dan tidak sombong. Ia selalu berusaha untuk menjadi pribadi yang baik dan berguna bagi masyarakat.

Sania juga sangat mencintai keluarganya dan selalu berusaha untuk memenuhi harapan orang tuanya. Ia ingin menjadi seseorang yang dapat membuat orang tuanya bangga dan bahagia.

Dalam hidupnya, Sania selalu berusaha untuk berbuat yang terbaik dan menggapai cita-citanya. Ia juga tidak pernah melupakan nilai-nilai kebaikan dan kejujuran yang telah ditanamkan dalam dirinya sejak kecil.

Oleh karena itu, saat Sania melihat kekerasan yang dia lihat di depan matanya, dia tidak bisa membiarkannya begitu saja meskipun dia tidak mengenal orang yang hendak dia tolong itu. Pertemuannya dengan Arka membawa perubahan yang berbeda dalam hidupnya.

~

Pagi harinya...

Arka masih belum sadarkan diri dan terbaring di bangsal rumah sakit. Kondisinya membuat kedua sahabatnya, Kenzi dan Nino, merasa sangat khawatir dan sedih. Mereka merasa tidak tega melihat teman mereka terbaring lemah dan tidak berdaya seperti itu.

Namun, selain merasa sedih dan khawatir, kedua sahabat Arka juga merasa sangat marah terhadap orang yang telah memukulinya. Mereka ingin membalas dendam dan menghukum orang yang telah melakukan kekerasan terhadap teman mereka.

"Kamu tahu, Kenzi, aku sangat marah dengan orang yang telah memukul Arka. Tidak bisa dipercaya bahwa ada orang yang melakukan kekerasan seperti itu." Ucap Nino sahabat yang paling muda usianya diantara mereka.

"Aku juga merasa sama, Nino. Tapi kita harus tetap tenang dan tidak membuat masalah lebih besar." sahut Kenzi.

"Walaupun begitu kita harus mencari tau siapa pelakunya. Tapi bagaimana kita bisa mencari tahu siapa pelakunya, Arka saja belum sadarkan diri. Mungkin dia tau pelakunya."

"Nino, kamu harus tenang. Kita tetap fokus pada pemulihan Arka. Itu yang paling penting saat ini."

Arka mulai membuka matanya perlahan-lahan dan mendengar Nino dan Kenzi sedang berbicara. Arka mencoba menggerakkan tubuhnya dan menarik perhatian kedua sahabatnya. Nino dan Kenzi terkejut dan segera menghampirinya.

"Arka, kamu sadar!," tanya Nino antusias. "Lihatlah jagoan kita ini, dia sudah sadar tubuhnya sangat kuat jadi dia bisa bertahan atas luka ini," lanjut Nino.

"Kita sudah sangat khawatir denganmu, bro," sambung Kenzi. Arka tersenyum tipis dan berkata, "Aku merasa sakit-sakit sekali."

"Tentu saja, kamu baru saja mengalami pengeroyokan yang cukup brutal," kata Kenzi.

"Kita akan mencari tahu siapa yang melakukan ini padamu dan membuat mereka bertanggung jawab atas tindakan mereka," Nino dan Kenzi semakin emosi.

Saat ketiga sahabat itu sedang berbicara, tiba-tiba masuk seorang laki-laki yang sudah berumur dan menghentikan pembicaraan mereka, dia adalah om Tedi seorang polisi yang sudah membantu mengawasi ketiga sahabat itu dan menjadi wali Arka.

Nino dan Kenzi menyapa om Tedi dan Arka pun hendak bangun dan menyapanya tapi di hentikan oleh om Tedi dan menyuruhnya untuk berbaring saja.

"Kamu tahu, Arka, biasanya kamu yang membuat orang masuk ke rumah sakit, tapi kini giliran kamu yang terluka, eh?" celetuk Tedi sambil tertawa kecil. "Kenapa kamu lemah sekali?," lanjutnya.

"Om Tedi, Arka di sergap dan di keroyok jadi dia tidak bisa melawan," jawab Nino.

Maksud dan tujuan om Tedi datang kesana adalah ingin bertanya kepada Arka tentang pelakunya dan Arka pun mengatakan jika pelakunya adalah Coki, preman yang suka mangkal dan merampok di jalanan.

Om Tedi terkejut mendengar nama Coki yang disebutkan oleh Arka. Dia tahu tentang Coki dan mengetahui reputasinya sebagai preman yang sangat nakal dan berbahaya di wilayah itu. Om Tedi bertanya lebih lanjut kepada Arka dan kedua sahabatnya mengenai kejadian itu dan bagaimana Coki bisa melakukan hal seperti itu.

Arka mengatakan saat kejadian itu bermula sampai terjadi pengeroyokan itu. Setelahnya, Nino dan Kenzi meminta om Tedi untuk segera menangkap Coki dan geng nya agar tidak semakin merajalela, tapi om Tedi mengatakan dia tidak bisa langsung menangkap pelaku jika tidak di sertai bukti.

"Aku tidak bisa sembarangan menangkap penjahat, kecuali saksi itu mau bersaksi atas kebenaranya."

"Saksi?." Kenzi dan Nino berbarengan.

"Ya, ada seorang saksi yang melihat kejadian tadi malam, dia seorang siswi. Dia yang memanggil polisi dan ambulan, tapi saat kami tiba disana siswi itu sudah tidak ada di tempat. Tapi beruntung dia datang sehingga nyawamu tertolong."

Arka mencoba keras untuk mengingat wajah gadis yang membantunya semalam. Dia merasa berhutang budi kepada gadis itu dan ingin bisa berterima kasih langsung kepadanya. Namun, Arka merasa frustasi karena dia tidak bisa mengingat wajah gadis itu dengan jelas.

Sementara itu, Nino terus meledek Arka karena dibantu oleh seorang gadis. Dia mengolok-olok Arka dan berkata bahwa Arka seharusnya lebih kuat dari seorang gadis. Namun, Kenzi membelanya dan membandingkan dengan Nino yang selalu mempermainkan wanita.

Nino mempunyai wajah tampan tapi dia seorang playboy sedangkan Kenzi yang tidak kalah tampan, dia seorang yang kalem tapi saat amarahnya memuncak, dia akan sangat menakutkan.

Mereka sangat dekat sehingga tidak sungkan untuk bercanda secara keterlaluan sehingga Nino dan Kenzi tertawa dan bercanda seperti anak kecil.

Candaan mereka akhirnya dihentikan oleh Om Tedi yang meminta mereka untuk tidak terlalu berisik di rumah sakit. Om Tedi juga mengingatkan mereka bahwa Arka masih lemah dan perlu istirahat untuk pemulihan yang lebih baik.

Kenzi dan Nino akhirnya setuju untuk diam dan memberikan kesempatan kepada Arka untuk beristirahat. Namun, Arka masih terus memikirkan gadis yang telah menolongnya dan berharap bisa bertemu dengannya lagi.

Sambil berpikir dan menyunggingkan satu senyuman manis Arka berkata,

"Penyelamat hidupku."

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Bersambung...

Lanjut ke episode 3 👉

Terpopuler

Comments

Berbieliza

Berbieliza

kayaknya bakalan jodoh

2023-05-18

1

FT. Zira

FT. Zira

yakin penyelamat hidup? bukan jodoh?😏

2023-05-13

1

FT. Zira

FT. Zira

calon jodoh nih kek nya

2023-05-13

1

lihat semua
Episodes
1 Ep. 1 - Pertemuan pertama
2 Ep. 2 - Penyelamat hidupku
3 Ep. 3 - Apakah orang itu dia?
4 Ep. 4 - Pencarian berujung kenalan
5 Ep. 5 - Bersaksi
6 Ep. 6 - Aksi heroik
7 Ep. 7 - Mulai PDKT
8 Ep. 8 - Tertarik dan berharap
9 Ep. 9 - Persahabatan yang solid
10 Ep. 10 - Penculikan
11 Ep. 11 - Menjadi pelindungnya
12 Ep. 12 - Balapan liar
13 Ep. 13 - Teman tapi mesra
14 Ep. 14 - Putus??
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Ep. 71 - Pertikaian terbuka kembali
72 Ep. 72 - Rahasia yang terungkap
73 Ep. 73 - Frustasi berujung masalah
74 Ep. 74 - Semakin rumit
75 Ep. 75 - Hati tidak bisa di pungkiri
76 Ep. 76 - Rasa setia kawan
77 Ep. 77 - Penculikan Santi
78 Ep. 78 - Battle girls
79 Ep. 79 - Tidak sekuat itu
80 Ep. 80 - Semakin berjarak
81 Ep. 81 - Luluh lantah
82 Ep. 82 - Keputusan final Sania
83 Ep. 83 - Sania...
84 Ep. 84 - Kesetiaan sahabat
85 Ep. 85 - Menghindar
86 Ep. 86 - Rindu
87 Ep. 87 - Pengorbanan
88 Ep. 88 - Akhirnya... Cihui!
89 Ep. 89 - Selalu ada benalu
90 Ep. 90 - Apakah berakhir seperti ini?
91 Ep. 91 - Penyergapan
92 Ep. 92 - Keyla dalam kenangan
93 Ep. 93 - Dendam Nino
94 Ep. 94 - Dasar!
95 Ep. 95 - Arka & Sania, I love you...
96 Ep. 96 - Swiss
97 Ep. 97 - So sweet
98 Ep. 98 - I LOVE YOU
99 Ep. 99 - Musuh dalam selimut
100 Ep. 100 - Menguras air mata
101 Ep. 101 - Masih berkabung
102 Ep. 102 - Hamil
103 Ep. 103 - Semangat hidup
104 Ep. 104 - TAMAT
105 I Love You Paman
106 Pengumuman Spesial!
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Ep. 1 - Pertemuan pertama
2
Ep. 2 - Penyelamat hidupku
3
Ep. 3 - Apakah orang itu dia?
4
Ep. 4 - Pencarian berujung kenalan
5
Ep. 5 - Bersaksi
6
Ep. 6 - Aksi heroik
7
Ep. 7 - Mulai PDKT
8
Ep. 8 - Tertarik dan berharap
9
Ep. 9 - Persahabatan yang solid
10
Ep. 10 - Penculikan
11
Ep. 11 - Menjadi pelindungnya
12
Ep. 12 - Balapan liar
13
Ep. 13 - Teman tapi mesra
14
Ep. 14 - Putus??
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Ep. 71 - Pertikaian terbuka kembali
72
Ep. 72 - Rahasia yang terungkap
73
Ep. 73 - Frustasi berujung masalah
74
Ep. 74 - Semakin rumit
75
Ep. 75 - Hati tidak bisa di pungkiri
76
Ep. 76 - Rasa setia kawan
77
Ep. 77 - Penculikan Santi
78
Ep. 78 - Battle girls
79
Ep. 79 - Tidak sekuat itu
80
Ep. 80 - Semakin berjarak
81
Ep. 81 - Luluh lantah
82
Ep. 82 - Keputusan final Sania
83
Ep. 83 - Sania...
84
Ep. 84 - Kesetiaan sahabat
85
Ep. 85 - Menghindar
86
Ep. 86 - Rindu
87
Ep. 87 - Pengorbanan
88
Ep. 88 - Akhirnya... Cihui!
89
Ep. 89 - Selalu ada benalu
90
Ep. 90 - Apakah berakhir seperti ini?
91
Ep. 91 - Penyergapan
92
Ep. 92 - Keyla dalam kenangan
93
Ep. 93 - Dendam Nino
94
Ep. 94 - Dasar!
95
Ep. 95 - Arka & Sania, I love you...
96
Ep. 96 - Swiss
97
Ep. 97 - So sweet
98
Ep. 98 - I LOVE YOU
99
Ep. 99 - Musuh dalam selimut
100
Ep. 100 - Menguras air mata
101
Ep. 101 - Masih berkabung
102
Ep. 102 - Hamil
103
Ep. 103 - Semangat hidup
104
Ep. 104 - TAMAT
105
I Love You Paman
106
Pengumuman Spesial!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!