03- My bad husband.

“Besok kalian menikah!” putus Fareed membuat semua orang yang berada di sana terkejut, tak terkecuali Hiza.

“Daddy apa apaan?!” tanya Hiza tak terima tiba tiba saja dirinya di nikahkan.

Hiza berdiri, menghapus setitik darah yang keluar dari sudut bibirnya karena pukulan ganas dari sang Daddy.

“Lihat seprei itu” suruh Fareed. Dirinya duduk di sofa yang berada di kamar apartemen milik Hiza.

Sementara kedua wanita yang tak lain adalah Lintang dan Erlita masih menangis, bedanya Lintang menangis dalam diam nya sementara Erlita sedikit terisak sambil menahan pening yang menyerang kepalanya.

Hiza menoleh. “Perawan?”

•••

“Tuan, tuan Hiza sudah memperkosa seorang gadis berhijab yang masih perawan” lapor seorang pria kepada atasan nya yang kini sedang menyulut sebuah cerutu sambil memandang indahnya danau di belakang villa nya.

“Perawan?” tanya pria itu.

“Iya tuan, dan lebih parahnya lagi, tuan Hiza di grebek oleh tuan besar dan nyonya”

“Hmm.. baiklah, pergi” suruh pria yang memegang cerutu kepada sekertaris nya.

Pria bernama Elivano Peterson, seorang pemimpin dari sebuah organisasi bawah tanah yang saat ini sedang duduk merenung.

Meskipun dirinya telah keluar dari keluarga itu, Elivan tak memutus rantai persaudaraan dari adik nya, adik yang dulu pernah ia lukai hingga menyebabkan kematian anak yang di kandung oleh selir ayahnya. Fareed.

Elivan tertawa hambar ketika mengingat momen itu. Momen yang menjadi awal mula dirinya masuk ke dalam dunia yang penuh dengan darah.

Dret...

Dret...

Ponsel yang dia khususkan untuk keluarga nya berdering, baik itu keluarga kandung maupun keluarga sambung nya.

Elivan tak menutup mata akan kenyataan bahwa dirinya masih memiliki keluarga kandung meskipun dia keluar dari mereka.

Elivan mengangkat panggilan telepon yang berasal dari mommy nya.

“Halo mom”

“El, ada di mana?” tanya mommy nya dengan suara lembut tapi terdengar nada kesedihan di dalam nya.

“El berada di Villa NTB mom, lagi berlibur” jawab Elivan.

Setelah menjawab pertanyaan itu, Elivan tak lagi mendengar satu pun suara yang keluar dari mulut Mommy nya. Tapi El mendengar isak tangis yang mencoba menenangkan nafas nya.

“Mommy menangis?” tanya Elivan, tangannya mengalihkan kepada panggilan video dan langsung di angkat oleh mommy nya.

Elivan melihat wajah mommy nya yang sembab dan seperti tengah berada di sebuah kamar mandi dari layar persegi yang berada di tangan.

“Tidak” jawab Lintang sembari menghapus air mata nya.

Elivan tertawa sedikit karena perilaku yang sedari dulu melekat pada mommy nya. Tak ingin mengumbar kesedihan kecuali pada dirinya. Bahkan termasuk sang Daddy yang notabene adalah suaminya. Ya meskipun dia hanyalah seorang anak temuan.

“Kenapa mommy menangis?” tanya El tak suka jika melihat mommy nya menangis. Dan itu membuat dirinya tak tahan untuk memeluk tubuh Mommy nya.

“Mom..” panggil Elivan tak mendengar jawaban apapun dari sang mommy, seperti nya masih mencoba menghapus air mata dan mencoba mengatur nafas nya.

Tanpa sepengetahuan dari mommy nya, Elivan mengambil satu handphone nya yang lain dari saku celananya, mengirimkan pesan agar menyiapkan jet pribadi nya selama 10 menit.

“Mom?”

“Eh iya iya..” jawab Lintang kembali ceria.

Elivan yang melihat raut wajah mommy nya yang sudah berubah menggelengkan kepalanya, sungguh mommynya ini sangat handal dalam menyimpan luka.

“Kenapa mommy menangis?” tanya Elivan lagi, sebenarnya dirinya tau bahwa yang telah membuat mommy nya menangis adalah adiknya. Hiza.

“Tidak ada, bisa kah Elivan datang kesini? mommy ingin meminta tolong” pintanya membuat Elivan mengangguk.

“Beri waktu dua jam, aku akan sampai di sana mom..“

|•••

Dengan langkah tegas dan lebar nya, Elivan memasuki sebuah mansion keluarga Peterson yang berada di Indonesia.

“Om... tungguin Lily..” suara itu? Elivan menoleh, dan mendapati seorang gadis kecil yang berusia lima tahun di bawah nya.

Gadis berusia 19 tahun itu tengah melangkah dengan menghentakkan kakinya serta pipi melembung yang membuat siapapun gemas sendiri.

Gadis cantik itu bernama Lilywhites Andres. Satu satu nya putri dari ketua yang telah mewariskan jabatan ketua ke padanya. Lionel Andres.

“Kamu menyempit di mana lagi?” tanya El yang sudah hafal akan kebiasaan Lily itu.

Di antara banyak nya kemampuan yang telah ia gunakan, karena hidup di dunia yang penuh darah. Elivan mempunyai insting yang kuat terhadap sebuah gerakan, karena, dirinya, dulu, pernah di racun oleh musuh sehingga mengalami koma, dan terbangun dengan mempunyai insting yang sangat kuat terhadap gerak sedikit pun.

Namun, insting kuat yang di milikinya tak mampu untuk mendengar ataupun merasakan sebuah gerakan yang di lakukan oleh Lily, langkah gadis itu begitu ringan dan penuh kehati-hatian.

Biasanya, meskipun seseorang melangkah dengan penuh kehati-hatian, dirinya bisa merasakan, tapi jika Lily yang melangkah, ia sama seperti tak memiliki insting tersebut.

“Gendong di pundak om botak” jawab nya cengengesan.

Elivan menghela nafas lelah akan tingkah dari Lily yang setiap hari semakin menjadi jadi.

“Bagaimana bisa?” tanya Elivan, perasaan dirinya dengan sembunyi-sembunyi keluar dari Vila tanpa berpamitan pada Lily, dan dirinya tak membawa koper.

Dan sebenarnya dirinya tak menjalankan misi, hanya sedang bersantai dan NTB adalah pulau yang tepat akan itu.

“Aku bersembunyi di balik jas nya, lalu masuk ke dalam jet pribadi om, dan sembunyi di dapur” jawab Lily menggerakkan jari jarinya.

“Ah... yasudah lah, ayo ikut, tapi... ck.. ayo” ucap Elivan frustasi. Sikap tegas yang di milikinya akan hilang bersama dengan Lily yang selalu menguji ke sabarannya. Dan sekarang yang membuat El hampir menendang Lily adalah, dia ikut tapi memakai baju tidur nya...

Elivan melangkah bergandengan dengan Lily yang memegang lengan nya. Melangkah masuk dengan wajah tegas nya.

Dirinya bisa melihat, semua orang telah berkumpul di ruang tamu.

Elivan sedikit mempercepat langkah nya untuk menghampiri Hiza, tak perduli lagi dengan Lily yang berlari.

“Abang”

Bugh..

Buahk...

Elivan memberi salam pukulan sebagai bentuk kekecewaan nya. Ia tak melarang Hiza untuk bermain **** dengan jala ng komersial yang di bayar, namun dia sangat melarang untuk memperkosa seseorang demi kepuasan batin nya.

“Aku tak pernah sedikitpun melarang mu tidur dengan jala ng, namun, aku sangat melarang mu untuk meniduri seorang gadis banji ngan!”

Bugh...

Terpopuler

Comments

Yuli a

Yuli a

kasihan el ini. dr kecil selalu menderita

2024-01-12

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!