05- My bad husband.

“Kamu— Kamu non- muslim?” tanya Erlita menahan tangis nya, Erlita berpikiran jika pria di depannya bukanlah seorang musim, karena, pelajaran mahram adalah pelajaran pertama yang di pelajari ketika belajar tentang bab wudhu.

Hiza melihat reaksi yang di tunjukkan oleh Erlita hanya diam membisu, tangan nya mengeluarkan handphone dan mencari tentang 'islam, pelecehan seksual' dan betapa terkejut nya dia ketika melihat apa yang keluar dari pencarian itu.

Hiza membaca, Islam sangat melindungi seorang wanita, sangat menjunjung tinggi derajat wanita.

Hiza menghela nafas nya.

“Mm, tidak masalah, saya baru ingat bahwa korban pelecehan tidak berdosa, dan untuk kejadian kemarin, saya akan melupakan nya sebisa saya... Terimakasih saya pulang” ucap Erlita final, dirinya beranjak dari duduknya, melangkah pergi dan mencari keberadaan bunda Rosa.

Meninggalkan Hiza dengan pikiran kacau nya, sebelum nya, meskipun dia melecehkan seorang perawan dia tak kacau seperti ini, cukup memberikannya uang dan beres. Masalah selesai.

Tapi sekarang adalah hal berbeda, jika dulu para wanita yang pecah keperawanan nya gara gara dia, sangat berpakaian yang menggoda, sedangkan gadis tadi pakaian nya sangat lah tertutup.

Dari ujung kepala sampai ujung kaki hanya terlihat, wajah, telapak tangan serta kaki nya.

Pikirannya semakin kacau ketika semua keluarga nya tau, dan dia tau yang di junjung tinggi dalam agama wanita yang di lecehkan nya.

Melihat wajah gadis yang selalu menunduk dan menyembunyikan tangis nya membuat dirinya semakin di kacau.

Erlita masuk ke dalam kamar yang di dalamnya ada bunda Rosa, membuka pintu dan bersyukur bahwa bunda Rosa tersadar dari pingsan nya.

“Bund” Erlita duduk di sebelah bunda nya, menggenggam tangan nya. Di kamar itu ada Lintang yang tengah duduk di sofa yang tak jauh dari tempat Erlita duduk.

“Maafkan bunda ya nak, jika bunda tidak menyuruh mu maka itu tidak akan terjadi pada mu” Rosa menangis.

“Tidak, ini bukan salah siapa siapa, ini takdir bund” Erlita mencoba menenangkan tangis bundanya.

'Dirinya yang sedang terpuruk malah dirinya yang menyemangati orang lain' itulah yang sekarang di benak Lintang ketika melihat bagaimana Erlita berbicara menguatkan bunda nya.

“Bunda tau ga hukumnya perempuan yang di lecehkan?” tanya Erlita membuat Rosa berpikir.

Rosa mengangguk.

“Tidak berdosa jika perempuan itu tidak membuat Hasrat terhadap lelaki¹” jawab Rosa membuat Erlita tersenyum.

“Jadi, mari pulang, pernikahan ini tak pernah ada, karena kita berbeda” ucap Erlita lembut, dia takut jika bunda nya tak menerima ini.

“Berbeda?”

“Dia berbeda agama dengan kita” jawab Erlita membuat Rosa menatap mata Erlita dalam.

“Tidak papa bund, ini semua adalah musibah”

Rosa mengangguk, jika itu keputusan yang di ambil oleh Erlita adalah keputusan terbaik, maka ia akan mengikuti nya. Karena, ini masalah hidup Erlita yang akan menghadapi adalah Erlita. Dirinya tak bisa ikut mengatur, karena bisa berdampak bagi masa depan Erlita.

Rosa berdiri, di ikuti oleh Erlita di sampingnya.

“Maaf Bu sudah merepotkan, seperti keputusan yang di ambil oleh Erlita, saya akan pamit pulang, dan untuk masalah ini, kita anggap selesai ya bu” ucap Rosa menyalami tangan Lintang.

“Tapi Bu..”

“Tidak apa-apa, saya pamit” ucap Rosa beranjak dari sana, dan mengandeng tangan Erlita”

Di tengah perjalanan, Elivan berpapasan dengan Rosa dan Erlita, dia diam, kemudian membalik arah dan masuk ke dalam kamar yang di dalamnya ada bundanya yang sedang melamun.

“Kanapa bund?”

“Mereka membatalkan rencana pernikahan nya.”

••••

“Er!” pekik Hiza membuat Erlita yang berjalan di pinggir jalan bersama bunda nya menoleh.

“Mm, mau apa lagi kamu?!” tanya Rosa judes, dia sakit hati karena anak gadis nya di lecehkan dan si pelaku tidak bisa bertanggung jawab.

“Maaf, saya ingin berbicara sama Erlita sebentar” ucap Hiza yang langsung di beri pelototan oleh Rosa.

“Tidak, tidak bisa, lagian ngapain kamu ngajak bicara anak saya lagi, jik ujung uj—

“Sepuluh menit, beri aku waktu sepuluh menit”

•••

Jangan lupa untuk dukungannya ya .... Dan saya tunggu saran, pendapat serta kritikan nya..

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***