02- My bad husband.

Seorang pria yang tengah duduk di kursi kerja nya mengeratkan rahangnya, dirinya membanting handphone-nya ketika melihat vidio dan pria baji*gan yang sial nya anaknya tengah meniduri seorang perempuan berhijab yang dikirim oleh anak buahnya.

Di dalam video yang di kirim oleh anak buah nya, terlihat rekaman CCTV yang menunjukkan anak nya berjalan sempoyongan lalu menarik tubuh gadis berhijab yang tengah berdiri di depan pintu apartemen milik tetangganya sambil membawa paper bag.

Di lanjut dengan video CCTV yang berada di dalam apartemen anaknya, anak nya tengah menyeret tubuh gadis yang tengah memberontak dan membawanya ke dalam kamar apartemen nya.

Vidio itu selesai.

Di lanjut dengan foto anak nya dan gadis yang di tiduri berada di selimut yang sama.

Pria itu berjalan keluar tanpa menghiraukan tatapan memuja yang di layang kan kepadanya, pria itu mengendarai mobil nya dengan kecepatan di atas rata rata, dengan mata tajam nya melihat jalanan yang sedikit sepi karena berada di jam kerja.

Tangan kanannya memegang setir sementara tangan kirinya memegang handphone cadangan dan menelepon sang istri agar datang ke apartemen anak nya.

Sesampainya di apartemen anaknya, dirinya menunggu sebentar sang istri yang sudah berada di perjalanan.

“Kenapa dad?” tanya istri pria yang tak lain adalah ibu dari sang anak bajingan nya.

Pria berahang tegas itu melangkah menuju apartemen anaknya tanpa menjawab pertanyaan dari sang istri.

Sementara wanita yang berjalan berada di belakang suaminya merasa cemas akan apa yang terjadi.

Wanita bernama Puteri Lintang Kinasih itu semakin mempercepat langkahnya, demi menyeimbangkan langkah lebar sang suami. Fareed Peterson.

Fareed tak menjawab pertanyaan Lintang, dirinya terus melangkah.

Sesampainya di depan apartemen Hiza, Fareed langsung membuka pintu apartemen Hiza yang kebetulan tidak di kunci.

Masuk dan langsung menuju letak kamar Hiza.

“Ada apa Dad?” tanya Lintang tak mengerti apa yang terjadi.

“Kamu diam saja, sebentar lagi liat kelakuan bejad anak mu” jawab Fareed mencoba mendobrak pintu kamar yang di kunci dari dalam oleh Hiza.

Lintang hanya diam melihat apa yang di lakukan oleh Fareed, dengan perasaan cemas akan apa yang di maksud oleh Fareed.

Brak..

Pintu terbanting dengan sangat keras, Fareed segera masuk dan melihat pemandangan yang bukan hanya menyakiti hatinya, melainkan sangat menyakiti istrinya.

Fareed membalikkan badannya, melihat sang istri berdiri mematung dengan apa yang dilihat sekarang.

Seorang gadis yang tengah menangis dengan anaknya yang tertidur pulas di samping nya.

Lintang mendekati gadis yang tengah menangis sambil menyembunyikan wajahnya di lipatan tangan nya, sepertinya gadis di depannya baru saja terbangun ketika mendengar pintu terjatuh.

Lintang berusaha menahan air matanya agar tidak terjatuh, bagaimana pun juga dirinya adalah seorang wanita yang juga hampir mengalami pelecehan dulu. Tapi takdir nya dulu masih baik, suaminya menolong nya sebelum ia di lecehkan. Sementara gadis di depannya sudah di lecehkan oleh anaknya sendiri.

(Cerita Fareed dan Lintang bisa di baca di novel Menemukan balita genius karya Author)

Lintang menarik kepala gadis yang terbungkus oleh selimut berwarna putih dan menyembunyikan nya di perut rata nya.

Sementara Erlita yang tak tau siapa yang memeluk nya memeluk erat pinggang wanita itu. Menumpahkan semua tangis nya di perut ratanya.

“Hiks..”

“Tidak papa, semuanya akan berakhir” ucap Lintang mencoba meleraikan tangis gadis di pelukan nya.

Sementara Fareed yang melihat istrinya menangis dalam diam semakin emosi.

“Bajing*an ini” Fareed melangkah ke tubuh tela njang anaknya yang tengah tertidur pulas. Menarik tubuh tanpa busana itu dan membanting nya ke atas lantai.

Bruk ...

Hiza meringis kesakitan, kemudian bangun dan duduk, dirinya kaget karena tubuhnya telan jang.

“Sudah puas bajin gan?”

Bugh..

Bugh...

Fareed kembali memukul wajah anaknya, tak peduli lagi dengan luka yang di hasilkan nya.

Lintang dan Erlita mengalihkan pandangan mereka ke arah Fareed yang memukul Hiza dengan membabi buta.

“Tante.. tolong dia” lirih Erlita kasihan. Bagaimana pun juga pria yang telah melecehkan nya adalah seorang manusia.

Manusia harus bisa memanusiakan manusia bukan?.

“Sudah biarkan, biar dia jerah” jawab Lintang menatap Hiza dengan tatapan kecewa. Seumur hidup nya, dia tak pernah mengajarkan Hiza berperilaku bejad.

“Ini pakaian kamu kan?” tanya Lintang menunjuk pakaian di bawah kakinya. Erlita mengangguk lemas.

Dan hanya gara gara 'mantan' nya dulu, Hiza menjadi seorang pembangkang tak bisa di atur kecuali dengan kakaknya. Elivano.

“Dad, apa yang kau lakukan?” ucap Hiza tak sadar sudah melecehkan seseorang.

“Sungguh bajingan ini!” ucap Fareed mencekik leher Hiza dan mengarahkan kepalanya ke arah Erlita yang sedang memakai kerudung nya di bantu oleh Lintang.

“LIHAT!! LIHAT APA YANG KAU PERBUAT BANG SA*!” pekik Fareed kembali membanting tubuh Hiza dan kembali mencekik leher nya.

Hiza yang melihat sekilas wanita berkerudung itu membuatnya kembali ingat, ingat bahwa dirinya sudah melecehkan wanita berkerudung cokelat susu itu.

“Maafkan aku Dad, kemarin aku mabuk” ucap Hiza memohon, agar Fareed melepaskan cekikan nya.

Fareed diam tak menjawab, tangannya semakin kencang mencekik leher anaknya.

“Sudah mas!!, dia bisa mati jika kau terus mencekiknya!” pekik Lintang yang melihat wajah Hiza memerah karena cekikan dari suaminya.

Fareed melepaskan cekikan nya.

“Pakai pakaian mu!” ucap nya membenarkan jasnya dan melangkah mendekati Lintang dan mengecup bibir nya sekilas.

“Namamu siapa?” ujar Fareed dengan nada lembut, mengelus kepala Erlita yang tertutup oleh kerudung.

Erlita menghindar dari elusan tangan Fareed.

“Maaf Om, kita bukan mahram, dan untuk mana, nama saya Erlita” ucap Erlita menunduk, tak berani menatap Fareed.

Fareed tersenyum, melihat ke arah istrinya yang ikut tersenyum ke arah nya.

Lintang mengangguk, pun dengan Fareed.

“Rumah mu di mana?” tanya Lintang mencoba mengurangi suasana canggung antara dia, suaminya, dan gad—wanita bernama Erlita itu.

“Mm, saya tinggal di ruko sama ibu angkat saya tan” jawab Erlita hampir tak terdengar karena menahan isak tangis nya.

Namun, Lintang bisa mendengar suara kecil itu.

Fareed melihat Erlita dengan mata tajamnya yang dapat menilai dengan baik sikap atau watak seseorang dari perilaku, tata bicara dan cara berpakaian nya.

Gadis baik, Fareed tersenyum lagi.

Mata Fareed melirik Hiza yang sudah selesai berpakaian, namun, sudut matanya menangkap sesuatu di atas seprei putih yang di duduki oleh Erlita.

Noda merah.

Mata Fareed menggelap, Lintang yang melihat suaminya seperti menahan emosi mengikuti arah pandang Fareed. Lintang pun menahan nafasnya.

Sedetik kemudian suara pukulan kembali terdengar.

Bugh..

Bugh...

Bugh...

Bruk...

“Besok kalian menikah!”

Terpopuler

Comments

Yuli a

Yuli a

keren nih fared..👍👍🇮🇱

2024-01-12

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!