"Pewaris Grup T diperiksa polisi terkait dugaan pembunuhan yang ada di sebuah kelab malam....."
"Ulah Anak Konglomerat, rakyat biasa jadi korban"
"Diduga cemburu buta, pacar anak konglomerat dibunuh"
*
Suasana kediaman Pressir Tang sunyi senyap. Para asisten diliburkan. Hilda terlihat sendirian di sofa ruang tengah. Jemarinya tak henti memencet-mencet tombol gawai memberikan penjelasan tertulis pada kerabat. Layar televisi menyala, seluruh stasiun berita menyiarkan kejadian semalam dengan beragam judul tak masuk akal.
Kenneth masih mendekam di bilik interogasi polres, sambil didampingi kuasa hukum Grup Tang yang tengah memeriksa dokumen-dokumen. Sudah hampir 24 jam mereka berada di sana, penyidik masih mengolah data dan menanyai Ken sebagai saksi terkait kasus Club X.
Ayah Ken marah besar. Saham Grup Tang anjlok drastis. Hilda tidak bisa berkata-kata. Kali ini, ia tak mampu membela adiknya.
Setelah negoisasi alot dengan pihak kepolisian, Ken akhirnya bisa bebas. Barang bukti tidak lengkap, alibi tidak kuat, dan gadis yang tak jelas asal-usulnya itu juga bukan hal yang harus diributkan. Dalam hati Ken tertusuk. Seseorang telah meninggal. Dan ia difitnah atas insiden tersebut. Tapi, jika melewatkan kesempatan untuk bebas seperti ini, entah apa yang terjadi. Kejadian ini juga tidak adil untuknya.
Kasak-kusuk, pengacara Grup Tang menyerahkan selembar cek kosong pada kepala penyidik, dan merekapun pergi dengan diam-diam dikawal petugas melalui pintu belakang, karena di depan polres, tampak para wartawan menyemut meminta keterangan. Kasus insiden kelab malam itu pun di-peti-es-kan, dan Ken dikirim ke luar negri untuk menghindari skandal lanjutan.
Insiden Club X sangat menghebohkan. Banyak pihak LSM menggoreng momentum ini untuk menggugat politik kelas atas. Petisi-petisi mulai bermunculan untuk mengusut harta konglomerat yang menjadi backing-an pejabat. Ketimpangan keadilan yang terjadi akibat suap. Dan banyak lainnya. Sementara, fokus Grup Tang adalah memulihkan citra, pekerjaan di bidang profit pun digulung, Grup Tang sibuk membesarkan Organisasi Nirlaba milik mendiang keluarga nyonya besar: The Royal Tree Foundation. Organisasi berbasis di Kanada itu mulai digeret ke Indonesia. Organisasi yang awalnya hanya untuk program Corporate Social Responsibility di Kanada, kini menjadi organisasi nirlaba presitisius dan banyak menangani dana sosial dari konglomerat di dunia, setara dengan unit PBB.
The Royal Tree Foundation tak banyak dikenal di dalam negri, namun, karena Grup Tang akan menjadi sponsor utama. Organisasi itu menjadi kian besar. 100 Milyar Rupiah digelontorkan untuk The Royal Tree Indonesia, dengan syarat Hilda Tang yang ditunjuk sebagai CEO.
Royal Tree mulai mensponsori pendidikan pra-ASN untuk anak-anak yang tidak mampu. Akademi-akademi gratis berbasis vokasi pun dibuka di berbagai kota. Dalam kurun waktu tiga tahun, The Royal Tree Foundation sukses merebut hati masyarakat. Tidak ada lagi yang mengingat insiden pembunuhan yang melibatkan pewaris Grup Tang.
*
Ken harus mulai membiasakan diri di Kanada, negara tempat ibunya berasal. Ia mulai belajar ilmu-ilmu bisnis secara tidak formal dari pakar terkenal. Ken juga menyibukkan diri dengan olahraga dan pertandingan tinju amatir untuk menghabiskan waktu. Sesekali ia menghubungi kakaknya dan menanyakan kabar ayahnya. Namun, tak pernah sekalipun mereka berbicara berdua. Ayah Ken sudah muak dengan kelakuan putranya.
"Sabar ya, dek... Suatu hari nanti, papah pasti maafin kamu," Hibur Hilda sewaktu Ken meneleponnya. Hilda cukup sibuk mengurus Royal Tree, kali ini, kerjasama dengan kementrian membuatnya semakin kewalahan. The Royal Tree menjadi rekanan penerimaan pejabat yang bisa merekomendasikan calon-calon pilihan mereka. Presdir Grup sangat bangga dengan pencapaian putri sulungnya, tapi tidak dengan ulah putra bungsunya. Hati Presdir belum bisa memaafkan kekacauan yang terjadi akibat ulah Ken selama ini. Ferdi, yang kini menjadi ajudan Presdir kerap membagikan informasi tentang kegiatan Ken. Tentu saja, banyak hal buruk yang dibahas. Presdir jadi semakin membenci putra kandungnya itu. Ferdi merasa puas, dapat mengadu-domba keduanya tanpa dicurigai.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
vina
yah gini nih kalau udah soal perasaan, cuman cemburu anak orang dibunuh
2023-05-25
0
gaia kinanti
seruuu
2023-05-14
1