Bab 5

Hari ini Sabrina dan Prasetya resmi melangsungkan pernikahan, tanpa pesta atau acara mewah lain. Semua bukan karena Prasetya malu menikahi Sabrina, tapi karena ia tidak ingin orang-orang memperolok olokan Sabrina, bagaimana pun Keluarga Abraham adalah sebuah keluarga yang terkenal akan kekayaan mereka. Paling terkenal di kota x itu.

Pernikahan itu hanya dihadiri kaum kerabat terdekat, dari pihak Sabrina hanya Lisa saja, sedang dari keluarga Abraham hanya tuan Abraham sendiri, serta dua orang saksi.

Ijab qobul berjalan dengan sangat khidmat dan lancar, setelah semua yang hadir diruang itu mengucapkan kata sah, Prasetya mencium pucuk kepala Sabrina yang saat ini sudah menjadi istrinya, begitu pula sebaliknya, Sabrina mencium tangan Prasetya.

Sebuah nasihat di berikan oleh pak penghulu pada mereka berdua. Prasetya menyimaknya dengan begitu fokus dan konsentrasi tinggi, baginya Sabrina adalah sebuah titipan yang di berikan Tuhan padanya. Yang setiap saat harus di jaga dan diperhatikan.

Sepasang mata yang tidak berhenti memandangi wajah Sabrina yang tampak sangat cantik, malam ini. Arsen, entah apa yang dirasakan olehnya saat ini, tapi dengan kesadaran yang penuh, ia merasa sesak dengan pernikahan adiknya ini.

Sudah lama Arsen menyukai Sabrina, jauh sebelum Sabrina menjadi gadis buta seperti saat sekarang ini.

Bagaimana pun Prasetya sering mengajak Sabrina ke rumah mereka, dan baginya, kelembutan dan keramahan Sabrina merupakan daya tarik tersendiri bagi nya.

Suatu ketika, beberapa Minggu yang lalu, saat Sabrina datang, sedangkan Prasetya tidak ada di rumah, saat itu Arsen sedang memasak, karena sarapan pagi untuknya, belum sempat pembantu mereka buatkan, pagi itu pembantu mereka sedang belanja, Sabrina tak sengaja nyelonong masuk ke dapur, dan menabrak Arsen yang membawa segayung air. Tanpa sengaja air itupun lepas dari tangan Arsen, menyirami badan Sabrina, otomatis tubuh Sabrina basah kuyup, sebuah bukit kembar membayang karena baju warna putih yang agak tipis, yang di kenakan Sabrina kala itu melekat akibat tersiram air.

Arsen merasa bergairah, tapi anehnya lagi, Arsen merasa lebih tertarik pada seorang wanita bila wanita itu dalam keadaan tersiksa. Dengan segera, Arsen mengambil handuk dan memberikan pada Sabrina, karena merasa terbiasa duduk bersama dengan Arsen bila berkunjung ke rumah itu, Sabrina sama sekali tidak menaruh rasa curiga.

"Mas, makanya hati hati dong ...." Arsen hanya tersenyum, sedang Sabrina pergi ke kamar mandi, membersihkan dirinya, sedang Arsen telah memesan baju ganti untuknya, yang di pesan secara on-line.

Sabrina

Pada mulanya Sabrina tak ingin mengganti bajunya, tapi karena merasa tidak nyaman dengan bajunya itu, akhirnya ia pun mengganti bajunya dengan baju yang berikan Arsen padanya.

Setelah keluar dari kamar mandi, Sabrina menyaksikan Arsen sedang memasak, iapun mendekatinya, mereka terasa begitu sangat dekat.

"Mas ... masak apa sih ... harum banget?"

"Lagi masak pepes, kamu mau?"

"Mau sih ... tapi nggak deh, aku segan masa cuma kita berdua di rumah ini."

"Terus, kamu mau kemana?"

"Lain kali aja, Mas, aku pamit pulang dulu."

"Ooo, begitu ... baiklah!"

Sabrina akhirnya pamit pulang, tanpa di sadari olehnya, Arsen sejak saat itu selalu memperhatikan dirinya, setiap kali Sabrina dengan Prasetya datang ke rumah mereka, Arsen merasa tersiksa.

Hingga pada suatu hari, saat Sabrina pulang dari pasar, yang saat itu Arsen memang sedang mengikuti nya. Tanpa di sadari oleh Sabrina. Saat itu Arsen terus membuntuti becak yang di tumpangi oleh Sabrina, tak di duga, becak itu berhenti, karena ban belakang nya kempes.

"Maaf non, bannya kena paku, apakah nona mau menanti sebentar?" kata pemilik becak itu, setelah memeriksa keadaan becaknya.

"Maksudnya, gimana pak?"

"Dari sini, ada tukang tambal ban, saya kesana sebentar, non ... tunggu disini!"

"Tapi ... disini sepi, Pak ...."

"Gimana ya, Non?"

"Ya udah, tapi nanti kalau ada becak lewat duluan, sebelum Bapak datang, saya naik becak lain saja ya, Pak?"

"Ya Non!"

Setelah sepeninggal becak tadi, Sabrina merasa canggung, berada di tempat sepi tersebut, tiba-tiba dari arah yang tidak di sangka nya, dari belakang nya, seseorang membungkamnya, sedetik, dua detik, dan akhirnya entah berapa menit, Sabrina tak sadarkan diri. itu awal dari kejadian pelecehan pada Sabrina waktu itu.

Arsen menutup mata Sabrina dengan menggunakan kain, ia memukul kepalanya dengan menggunakan sepotong kayu, yang masih di rasakan oleh Sabrina yang saat itu masih setengah sadar. Arsen membawa Sabrina ke sebuah rumah tua dan terjadilah segalanya.

🌻🌻🌻🌻

Kembali pada pernikahan Prasetya dan Sabrina.

Prasetya membawa Sabrina ke kamar pengantin mereka. Prasetya memeluk Sabrina dengan erat, mengecup pucuk kepala Sabrina dengan sangat lembut dan hangat. Prasetya berbisik, mesra.

"Sayang ... bisakah aku menyentuhmu?"

"Aku harap kau mengerti, aku belum siap, Mas ...."

"Ya udah, nggak apa-apa, aku paham, mungkin kamu masih trauma, iya 'kan?"

Sabrina mengangguk, tapi jauh di sudut hatinya yang paling dalam, ia takut kalau ia saat ini sedang hamil, maka otomatis pernikahan mereka tidak sah. Kalau pernikahan mereka tidak sah, berarti sama saja ia dan Prasetya melakukan sebuah perzinaan. itu pendapat Sabrina saat ini.

Prasetya mengangkat tubuh istrinya dengan lembut, yang sebelumnya memberi tahu Sabrina agar tidak terkejut.

Walaupun hanya sebatas peluk dan cium, itu sudah membuat keduanya merasa bahagia, Sabrina merasa hidupnya sekarang, jauh lebih nyaman, memang itulah yang di harapkan oleh Prasetya.

Prasetya membelai rambut Sabrina dengan sangat lembut, Sabrina hanya merasakan betapa beruntungnya dirinya, setelah menjadi gadis buta, Prasetya tidak mencampakkan dirinya, bahkan bertambah sayang padanya.

"Mas ... tahukah kamu apa yang aku inginkan saat ini?"

"Apa sayang ...."

"Aku sangat ingin melihat wajahmu yang tampan ini." Kata Sabrina sambil mengelus-elus wajah suaminya.

"Apakah kau tahu ... kau begitu cantik malam ini!"

"Benarkah?"

"Ya, kau lebih cantik dari biasanya, aku bahagia akhirnya aku mendapat ridho Tuhan, aku telah menjadikan kamu istriku."

"Aku yang seperti bermimpi, Mas ... aku tidak menyangka dengan keadaanku seperti ini, kau masih mencintaiku, aku bersyukur, Tuhan menciptakan seorang lelaki berhati malaikat, yang dikirim untukku."

Prasetya membawa Sabrina dalam rengkuhan nya, penuh cinta dan kehangatan.

"Sayang ... pada hari ini, aku memulai hidup baru bersamamu, dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, aku berjanji akan menjadi seorang suami yang baik untukmu, jika nanti aku melakukan kesalahan, karena aku sengaja atau karena aku khilaf, maka ingatkan lah aku, dan aku akan memperbaiki segalanya."

"Mas ...."

"Ya ... katakan ... kau mau apa?"

"Bolehkah, aku meminta satu hal?"

"Apa itu, sayang ...."

"Aku ingin kau menyentuh aku, nanti setelah aku datang bulan."

"Mengapa harus menanti datang bulan, bukankah aku halal bagimu, dan kau halal bagiku?"

"Belum, Mas ...."

"Tapi kita sudah menikah, kenapa tidak halal?"

"Kalau aku hamil, otomatis anak yang ku kandung ini, adalah anak bajingan itu, jadi sebenarnya, sebelum terbukti aku tidak hamil, aku tidak bisa mengatakan, aku ini halal untukmu."

"Apakah kau belum datang bulan sejak kejadian itu?" Sabrina menggeleng sedih.

"Aku minta maaf, Mas ...."

"Tidak ada yang harus di maafkan, justru aku yang harus minta maaf, aku begitu terburu buru, mungkin karena aku sangat mencintaimu."

"Aku tahu, tapi aku tidak bisa tidak mengatakan ini, saat ini kau masih bebas, kau boleh meninggalkan aku, aku tidak akan menuntut apapun."

"Jangan mulai lagi, Brina!"

"Aku hanya sadar siapa diriku."

"Percayalah, untuk yang kesekian kalinya aku mengatakan padamu, aku tidak akan pernah meninggalkan dirimu, sekarang berjanji lah tidak akan berkata itu lagi, mari kita saling menjaga hati, sampai maut memisahkan kita." Sabrina mengiyakan dan berjanji tidak akan mempertanyakan lagi, ketulusan cinta dan kebesaran jiwa Prasetya padanya.

Terpopuler

Comments

ᴏᴋᴋʏʀᴀ ᴅʜɪᴛᴏᴍᴀ

ᴏᴋᴋʏʀᴀ ᴅʜɪᴛᴏᴍᴀ

ceritanya bagus thorr, lanjutkan👍👍

2023-05-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!