Bab3

Suara tawa terkekeh di telinga Sabrina, dan Sabrina mengenal suara itu milik siapa. Ibu tirinya, wanita itu merasa senang dengan apa yang terjadi padanya.

"Rasain, itu adalah karma kenapa ayah kamu ninggalin aku, kamu harus membayar semuanya."

"Mama ... jangan begitu, kasihan Kak Sabrina!"

"Kasihan ... setelah dia numpang gratis?"

Dulu sebelum ayah Sabrina pergi ke luar kota, bekerja sebagai kepala kontraktor bangunan, keluarga mereka baik-baik saja. Tapi setelah ayah Sabrina tidak pulang, tanpa kabar berita, hidup mereka berubah seratus delapan puluh derajat, Ibu tirinya yang dulu menyayangi nya sekarang menjadi seorang ibu yang begitu kejam.

Lisa lah, yang selalu membelanya, meskipun kadang harus bertentangan dengan ibu kandungnya sendiri.

Apalagi sekarang keadaan Sabrina sangat mengenaskan seperti saat sekarang ini. Beberapa kali ia berusaha berjalan dengan memakai tongkat, tapi mungkin karena belum terbiasa, Sabrina sering menjatuhkan barang-barang yang tidak sengaja tersentuh oleh nya. Tak bisa di hindari, banyak makian dan hinaan yang keluar dari mulut ibu tirinya.

"Lis, kamu bawa saja anak tak tahu di untung ini keluar dari rumah ini, dia hanya bisa menghabiskan barang-barang berharga ku saja."

"Ma, apa Mama lupa, rumah ini adalah rumah Mbak Brina, kalau sampai papa tahu Mama memperlakukan Mbak Sabrina dengan kasar, maka kita sendiri yang akan di usir dari rumah ini."

" Alah ... sudah mati mana bisa marah!"

Sabrina merinding mendengar jawaban Mama tirinya. Rasanya ia mau marah, tapi apalah daya, ia hanya mampu mendengus kesal. Tanpa menjawab atau melawan Mama tirinya itu.

"Ayo Mbak, kita pergi, nggak usah didengarkan, yang penting sekarang Mbak Brina sehat."

"Lisa ... Maafkan aku yang selalu merepotkan mu!"

"Aku tidak merasa direpotkan."

Lisa membimbing tangan Kakak nya, menuntun nya, masuk ke dalam kamar.

"Lisa ... aku ingin bertemu dengan Mas Pras, tolong telpon dia agar datang ke sini."

" Ya Mbak, sebentar!" Lisa menghubungi Prasetya Abraham Dirja, kekasih kakaknya.

Selang tak berapa lama, Prasetya pun datang, Lisa membawa Sabrina ke taman samping rumah mereka, Prasetya telah duduk disebuah bangku santai, menatap wajah kekasihnya, yang saat ini sudah berada dekat dengan dirinya.

"Mas ... apakah engkau masih sama seperti yang dulu?" ucap Sabrina sambil mengusap wajah Prasetya, dan meraba-raba nya.

"Aku akan tetap sama, aku akan tetap mencintaimu, dalam keadaan apapun."

"Aku hanya gadis buta, selain itu aku sudah ternoda, oleh laki-laki yang tidak bertanggung jawab." Sabrina diam sebentar.

"Tinggalkan aku, lupakanlah aku, cari dan temukan pengganti ku."

"Kamu ngomong apa sayang ...."

"Aku tidak mampu melakukan apapun untuk mu, aku hanya akan menjadi beban!"

"Tidak ... aku tidak pernah menganggap mu seperti itu, kau bagiku masih sama seperti yang dulu."

"Tapi Mas ...."

"Brina ... aku akan segera menikahi mu, aku tidak perduli, apapun kata orang, yang ku tahu aku sangat mencintaimu."

" Mas ...."

"Udah, jangan bicara lagi, aku tak suka dengan semua perasaan mu, bagiku kau tetap suci, seperti dulu!"

Prasetya meraih tubuh Sabrina, memeluknya begitu erat, Sabrina merasa tidak berdaya, iapun terisak, menangis dalam ketidakberdayaan.

Prasetya membelai rambut yang tergerai panjang milik Sabrina. Hatinya ikut hancur, betapa tidak wanita yang begitu dicintai nya telah menderita, dulu Sabrina adalah gadis yang sangat periang, mudah tersenyum dan selalu berbagi dengan yang membutuhkan. Sekarang hanya sebagai gadis yang tidak mampu melakukan apapun, Prasetya berjanji akan mencari pelaku bejat dan kejam itu, dan tak akan mengampuni nya.

Terpopuler

Comments

Richie

Richie

apa iya

2023-07-19

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!