Bab 2

Lisa kelabakan, merasa tidak ada kabar dari Sabrina, sejak siang tadi, tak ada kabar, padahal, Sabrina hanya pamit untuk belanja keperluan dapur, semua sudah di hubungi nya.

"Mas, Pras!" Lisa meraih ponselnya, menghubungi nya, tak berapa lama, suara pun menyahut.

"Ada apa?"

"Mbak Brina ... sejak pagi belum pulang!"

"Memangnya, dia kemana?"

"Dia belanja menggantikan bik Sumi!"

"Terus belum ada kabarnya?"

"Itulah Mas, sejak tadi saya menghubungi nya tak bisa, diluar jangkauan, teman-teman nya pun tak ada yang tahu."

"Sekarang ... sudah akan magrib, apakah Brina tidak memakai memasang GPS di ponselnya?"

"Ya, mari kita cari!"

"Baiklah, aku akan jemput kamu, kita cari bersama!"

Sekitar setengah jam, Prasetya datang menjemput Lisa. Mereka berdua masuk dalam mobil mewah milik Prasetya. Menyusuri jalan, lokasi yang di tunjuk.

Tak jauh dari sebuah rumah tua, mobil itu berhenti, mereka berdua turun, mencari cari sesuatu yang mungkin bisa menjadi petunjuk keberadaan Sabrina, sebab mereka belum mengetahui bahwa ada rumah di sekitar itu, rumah itu di tutupi oleh semak-semak karena sudah berpuluh tahun tidak di huni.

"Mas, coba lihat, bukankah itu sebuah rumah, apakah mungkin, mbak Sabrina di culik?"

"Siapa yang menculik nya?"

"Kita sama-sama tidak tahu, mari kita ke rumah itu!" kata Lisa sambil menarik tangan Prasetya.

Prasetya mendorong pintu yang ada di hadapannya, perlahan pintu itu pun terbuka.

"Siapa di sana?" Prasetya dan Lisa sangat terkejut mendengar suara yang sangat dikenalnya itu.

Dengan segera Lisa berlari menghampiri Sabrina, didapati nya kakak tirinya itu dalam kondisi yang sangat mengenaskan. Pakaian sobek dan terlihat sangat kotor. Rambutnya berantakan, pipinya lebam, dan ... ada noda merah didekat Sabrina duduk saat ini. "Apakah mbak Sabrina diperkosa?" batin Lisa.

"Mbak ... apa yang terjadi padamu?"

"Lisa ... apakah kau Lisa?"

"Iya Mbak ... lihatlah, aku Lisa!"

"Aku ...tak bisa melihat, aku ...." Sabrina menangis memeluk Lisa. Prasetya pun sangat terkejut mendengar nya.

"Kau tak bisa melihat?"

"Ada orang yang telah melecehkan aku dan menyiksa aku, aku tak tahu dia siapa."

Prasetya meraih tubuh Sabrina, membawa dalam pelukannya, tapi tak di sangka nya, Sabrina justru mendorong Prasetya, sampai hampir jatuh.

"Kenapa kau mendorongku?"

"Kau ... Mas Pras?"

"Iya, sayang ... ini aku, aku datang bersama Lisa, mencari mu!"

"Pergilah, aku kotor, aku tak pantas lagi bersama denganmu."

"Jangan katakan itu, aku tidak pernah menganggap mu kotor."

"Selain kotor, aku buta, apalah artinya diriku, tak ada gunanya aku hidup ...."

"Sabrina sayang ... maaf... maafkan aku, karena aku tak bisa menjaga mu, sungguh aku akan mencari laki-laki bejat itu, aku tak akan mengampuni nya."

"Ayo, kita bawa pulang, Mbak Sabrina pasti sudah sangat tersiksa."

Prasetya membopong tubuh Sabrina, membawanya masuk ke dalam mobilnya, Sabrina dan Lisa duduk di jok belakang, Lisa menenangkan Sabrina yang terus-menerus menangis histeris.

Sabrina merasa, masa depannya sudah hancur, tiada lagi yang bisa di harapkan dari sisa kehidupan nya, masa depannya sudah suram bersama terenggut nya kesuciannya.

Mahligai pernikahan yang akan di bina nya bersama Prasetya, telah kandas, karena menurut Sabrina, tak mungkin lagi Prasetya akan menikahinya, sedangkan ia sudah kotor, seperti saat ini.

Mereka telah sampai di kediaman Lisa dan keluarganya, Prasetya membawa Sabrina masuk ke dalam, menenangkannya, sampai akhirnya Sabrina tertidur, itu pun setelah Lisa mengganti seluruh pakaian Sabrina.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!