Pergi ke perusahaan

Hari ini Seline memutuskan untuk mendatangi perusahaan miliknya. Meski hampir sore dan satu jam lagi para karyawan akan pulang, Seline tetap bertekad untuk datang sebentar. Bahkan gadis pirang itu tak sempat berganti pakaian dan langsung melesatkan mobilnya ke sana setelah pulang dari Paris.

Seline berjalan memasuki ruangan yang langsung disapa oleh para karyawan disana. Ya, seakrab itu Seline dengan para karyawan. Karena beberapa anggota karyawan memang sudah bekerja sejak lama dan selama ini sudah mendedikasikan hidupnya pada perusahaan ini, perusahaan brand fashion Rosell.

Seline juga membalas sapaan dengan senyuman ramah. Dia kini sadar dia tak mudah memberikan perusahaan yang berisi banyak karyawan lama yang mendedikasikan hidup mereka pada keluarganya. Ya, Seline sangat menyesali keputusannya dulu.

"Sore, mbak Karin." sapa Seline akrab pada sosok wanita yang kini tengah sibuk menggambar sketsa pakaian.

"Oh, sore juga Seline." mbak Karin menghentikan kegiatannya dan berjalan memeluk Seline.

Ya, seakrab itu keduanya. Karena mbak Karin adalah sosok yang menemani ibunya sejak awal mula brand Rosell didirikan. Maka setelah orangtuanya meninggal, Seline mengamanatkan perusahaan untuk sementara waktu pada mbak Karin dan juga beberapa karyawan lain.

"Mbak kira kamu masih di Paris. Gimana Paris?" tanya mbak Karin akrab.

kedua wanita itu duduk bersama.

"Cantik banget. Lain kali mbak harus ke sana!" teriak Seline antusias.

"Nanti kalau perusahaan ini besar dan Seline udah punya banyak uang, kita ajak keluarga mbak dan beberapa karyawan lain buat ke sana." lanjut Seline.

Mbak Karin tertawa mendengar ucapan Seline. "Semoga ya, Sel. Tapi kalau kamu punya banyak uang, daripada jalan ke Paris mending jalan ke pantai aja. Kan sama-sama liburan bareng. Kasihan karyawan yang udah tua, mereka nggak selincah karyawan yang muda."

"Emm.." Seline nampak berpikir, "nanti deh, Seline ajak diskusi karyawan yang lain dulu. Mereka maunya kemana."

"Oh iya, mbak Karin lagi bikin desain apa nih?" tanya Seline melihat-lihat sketsa gambar di atas meja.

"Desain baju buat acara anniversary perusahaan nanti. Soalnya kan nanti bakal diadakan peluncuran baju baru juga. Menurut kamu ada yang kurang nggak?" tanya mbak Karin duduk kembali ke kursinya.

Seline meneliti sketsa gambar satu persatu. "Ini punya mbak Karin aja? Desainer yang lain udah ngumpulin belum?" tanya Seline.

"Belum, Sel, mbak ngasih waktu mereka tiga hari lagi buat ngumpulin semuanya."

Seline mengangguk mengerti, "bagus kok, mbak."

"Untuk tahun ini, Seline ikut menyumbangkan karya Seline boleh nggak? Seline mau nyoba desain baju juga." Lanjut Seline.

"Tentu boleh dong." ucap mbak Karin antusias.

"mbak penasaran sama hasil desain kamu, pasti nggak kalah bagus sama punya ibu kamu dulu."

Seline tersenyum, Seline sudah bertekad untuk berusaha mengembangkan perusahaan yang ditinggalkan kedua orangtuanya ini. Semoga saja Seline bisa membuat brand Rosell bisa semakin dikenal banyak orang dengan tangannya.

Brand Rosell, meski saat ini masih termasuk sebagai perusahaan menengah karena memang orangtuanya mendirikan Rosell dari nol, tapi Seline akan berusaha membuat brand Rosell berkembang pesat. Hal ini dia lakukan sebagai penebusan dosanya karena dulu tak pernah serius mengemban amanah dari orangtuanya hingga perusahaan ini di ambil alih oleh Gavin.

......................

"Pagi, sayang." ucap Gavin yang kini sudah berdiri di depan mobilnya.

Seline pun menutup pintu gerbang rumahnya dan menguncinya sebelum melangkah mendekati Gavin.

"pagi juga."

"Kok lesu sih." Ujar Gavin sambil mencoba mencubit pipi Seline namun ditepis sang pemilik.

"Lagi datang bulan." jawab Seline seadanya. Kemudian gadis itu masuk ke dalam mobil Gavin dan diikuti oleh pria itu yang juga masuk ke dalam mobil miliknya.

Selama dalam perjalanan, keduanya tak berbicara sepatah katapun. Gavin yang tak tahu harus memulai percakapan darimana karena melihat raut wajah Seline yang tak seperti biasanya, dan Seline sendiri yang enggan berbicara apapun.

Mobil pun terus melaju hingga sampailah pada tempat parkir kendaraan. Keduanya pun keluar dari mobil tersebut dan Gavin langsung menghampiri Seline yang hendak melangkah pergi.

"Sayang, aku anterin ke kelas kamu yuk." ucap Gavin sambil menggenggam tangan Seline.

Seline hendak menepis tangan tersebut. Namun saat matanya melihat jika Lina hendak berjalan kemari, Seline membiarkan saja tangannya digenggam Gavin.

Seline dengan segera merubah raut wajahnya dan kini tengah tersenyum manis menatap Gavin penuh cinta. "Sayang, sepertinya aku haus. Bisakah kita mampir ke kantin sebentar?"

Gavin yang ditatap seperti itu sangat terpesona, apalagi jika dilihat-lihat lagi Seline saat ini sangatlah cantik. Dress merah muda yang digunakan gadis itu sangatlah cocok untuk Seline. Rambut pirangnya yang dihiasi jepit pita membuatnya bertambah manis. Ditambah kali ini Seline memakai riasan make up tipis, membuat gadis pirang itu terlihat sangat manis dan cantik.

"Iya, bisa kok. Ayo!" Ujar Gavin antusias.

Keduanya berjalan dengan bergandengan tangan. Seline bahkan dengan santainya membalas sapaan mahasiswa lain yang mereka lewati seperti biasanya.

"Seline!" Teriak Lina menghadang kedua sejoli yang tengah berjalan mesra.

"Kalian mau kemana? Gue ikut boleh nggak? Gue nggak ada temen nih." Ujar Lina ketika sudah berhasil menghentikan langkah Seline dan Gavin.

Seline hendak menolak, namun ucapan Gavin membuat Seline urung mengatakan apapun.

"Boleh, Gue mau nganterin Seline ke kantin. Lo kalau mau ikut juga nggak apa-apa." ujar Gavin pada Lina.

"Yes!" Lina tanpa permisi menyerobot kedua pasangan yang tengah bergandengan tangan itu dan berdiri di antara keduanya dengan menggandeng lengan Seline.

Seline hanya menghembuskan nafas panjangnya sebelum kembali melangkah. Dia harus menyetok banyak kesabaran demi bisa membalaskan dendam pada kedua pengkhianat itu sampai dirinya memiliki banyak bukti untuk menjatuhkan keduanya dengan sekali tangkap.

Ah, andaikan dirinya kaya raya dan punya kekuasaan, pasti dia tak harus menahan semua ini seperti sekarang.

"Sayang, kamu mau apa? Aku beliin deh. Kamu duduk aja di sini." Ujar Gavin saat ketiganya sudah memasuki area kantin.

"Gue nitip jus jambu dong, sama snack." Ucap Lina menyerobot Seline yang hendak berbicara.

"Hahhh.." Seline hanya bisa menghela nafas saja.

"Kalau kamu mau apa sayang?" tanya Gavin sekali lagi.

Seline tersenyum sebentar, "Sayang, kamu tahu kan minuman sama camilan apa yang aku suka? Tolong beliin itu aja ya." Pinta Seline semanis mungkin.

Gavin yang gemas dengan tunangannya tak segan-segan mengacak-acak rambut Seline. Membuat Lina yang ada di sana hanya bisa mengepalkan tangannya erat.

"Ishhh.. Jangan diacak sayang." Ucap Seline sambil mempoutkan bibirnya dan memperbaiki rambutnya.

Gavin terkekeh gemas, "iya-iya, Sayang. Aku beliin pesanan kamu dulu ya."

Setelah itu Gavin pergi meninggalkan Seline yang masih sibuk membenarkan rambutnya dan Lina yang tengah menatap keduanya.

"Seline, menurut Lo Gavin sayang nggak sih sama Lo?" tanya Lina tiba-tiba.

Kegiatan Seline terhenti. Dia teringat pertanyaan Lina sekarang ini persis seperti pertanyaan Lina dulu tapi dengan situasi yang berbeda. Jika dulu Lina bertanya saat ada teman-temannya yang lain, kali ini hanya ada dirinya dan Lina saat ini.

"Sayang. Kalau dia nggak sayang sama aku, Gavin nggak akan bertahan dengan hubungan kami yang sudah bertahan selama dua tahun ini ." Jawab Seline.

Seline mencoba menjawab pertanyaan tersebut persis seperti jawabannya dulu. Gadis pirang itu memperhatikan dengan teliti ekspresi yang dikeluarkan oleh Lina. Seline melihat jika Lina tersenyum remeh mendengar jawaban darinya.

"Benarkah?" tanya Lina.

"Bagaimana jika yang dilakukan Gavin selama ini hanya berpura-pura?"

"Bagaimana jika Gavin sebenarnya nggak sayang Lo, tapi dia sayang sama cewek lain?" lanjut Lina.

...****************...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!