Mereka akhirnya tiba juga di rumah "bibi nanti bilang sama bu halimah gak usah masak makan malam soalnya saya mau ngajak mamah papah makan di luar" kata rangga sambil masuk kedalam kamarnya.
Setelah selesai mandi rangga langsung mengenakan kemeja karena bermaksud untuk pergi ke kantor papahnya dan tentu saja damar juga ikut karena damar akan selalu ikut kemanapun rangga pergi mereka pun langsung berangkat ke kantor,
sesampainya di kantor rangga langsung di sambut oleh asisten pribadi ayahnya karena sebelum berangkat rangga sudah memberi tau kalau dia akan ke kantor
"tuan rangga anda sudah di tunggu oleh pak danu di suruh langsung keruangan nya" kata maya sambil menekan tombol lip
"baik terima kasih atas informasi nya,anda bisa langsung kembali ke ruangan" kata rangga sambil mempersilahkan asisten itu untuk pergi,
rangga langsung pergi ke ruangan ayahnya damar sendiri menunggu di kafe dekat kantor
"papah maaf rangga sedikit terlambat tadi sedikit macet di jalan" kata rangga sambil mencium tangan ayahnya
"gak apa apa,ada apa kaya ada masalah penting sampai memberi tahu papah kalau kamu mau ke sini" kata pak danu melihat ke arah rangga
"papah sebenarnya aku punya sedikit rencana aku mau membuat kafe menurut papah bagaimana ?" kata rangga menceritakan maksudnya datang ke kantor
papah rangga begitu senang karena akhirnya rangga mulai tertarik dengan bisnis
"boleh juga emang mau buat kafe di mana ?" kata pak danu begitu antusias mendengar ide anaknya
"dekat sekolah rangga kan lumayan belajar bisnis dari yang kecil dulu" kata rangga sambil melihat ke arah papahnya
"boleh nanti papah kasih modalnya ke kamu" kata pak danu sambil memegang kepala anak nya tersebut,
setelah menceritakan maksud kedatangannya rangga juga mengajak papahnya untuk makan malam di luar bersama mamahnya nanti malam.
Rangga pun pamit kepada ayahnya untuk pergi ke luar bersama damar untuk melihat lokasi di mana nanti dia ingin membuat kafe.
"damar kita langsung pergi ke lokasi buat mencari tempat strategis biar kafe kita rame" kata rangga sambil melajukan mobilnya
"wah beneran jadi lo buka kafe sendiri bakalan seru kalau gitu" kata damar yang begitu antusias karena keinginannya akan tercapai,
sebenarnya rangga sudah tau maksud dari damar mengusulkan ide kafe ini tapi rangga tidak berpikir kalau damar sedang memanfaatkannya karena bagaimanapun ide damar cukup bagus
mereka pun langsung pergi ke arah sekolah dan mencari tempat yang bagus untuk di jadikan kafe,
saat mereka berjalan mencari tempat untuk kafe nya tiba tiba ada seseorang yang bertanya pada mereka
"maaf dari tadi saya melihat kalian berdua terus memperhatikan toko toko di pinggir jalan ini apa kalian ada maksud tertentu" rangga yang mendapat pertanyaan itu jelas saja sedikit marah tapi rangga mencoba untuk tenang dan menjelaskan maksud rangga yang sebenarnya,
setelah mendengarkan penjelasan rangga orang itu pun mengusulkan suatu tempat yang bagus dan strategis agar bisa di jadikan kafe.
Rangga dan damar pun langsung melihat tempat tersebut saat melihat tempatnya rangga langsung menyetujuinya rangga langsung menelpon papahnya agar melihat lokasinya tersebut.
papah rangga yang mendapat telpon dari anaknya langsung pergi menuju alamat yang sudah di berikan oleh rangga
pak danu pun melihat lihat tempat tersebut dan cukup cocok juga "baiklah saya beli tempat ini" papah rangga langsung membayar tempat tersebut
"tempatnya benar benar bagus tinggal sedikit di renovasi sudah bisa di pakai" rangga berterima kasih pada papahnya dengan cara memeluknya karena waktu sudah sore rangga dan damar memutuskan untuk pulang sedangkan papahnya harus kembali ke kantor karena masih banyak yang harus di tangani.
Tidak terasa malam hari pun sudah tiba papah dan mamah nya berjanji bertemu di restoran favorit keluarga,
rangga pun berangkat bersama damar menuju restoran tersebut sesampainya di sana ternyata papah dan mamahnya rangga sudah sampai duluan
"maaf mamah papah nunggu lama ya lagi lagi rangga telat" kata rangga sambil mencium tangan orang tuanya di ikuti oleh damar yang juga mencium tangan majikannya tersebut,
mereka berempat pun makan malam bersama acara makan malam pun sudah selesai
"maaf sebelum kita pulang mamah sama papah mau bilang sesuatu sama kalian berdua" kata mamah rangga membuat rangga dan damar saling melihat satu sama lain karena penasaran
"emang nya ada apa mah kok kayanya serius banget rangga jadi sedikit penasaran" kata rangga yang masih menebak apa yang akan di bicarakan oleh orang tua nya tersebut,
setelah bu sindi bicara sekarang giliran pak danu selaku papahnya rangga yang bicara
"sebaik nya damar kamu tidak usah bersekolah lagi" kata pak danu membuat damar tidak bisa berbicara dan hanya menunduk dan memikirkan apa kesalahan yang sudah ia perbuat sampai majikan nya sudah tidak mau membiayai sekolah nya lagi
rangga yang mendengar itu tentu saja langsung marah
"apa maksud mamah sama papah berbicara seperti itu apa damar melakukan kesalahan jawab mamah papah ?"kata rangga yang begitu emosi mendengar perkataan orangtuanya tersebut
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments